by: http://jia-xiang.biz/read/-tradisi-idul-adha-muslim-cina
Kaum Muslim Cina, merayakan hari raya Idul Adha selama empat hari penuh.
Selama itu mereka merayakan idul adha dengan tradisi dan syiar
keislaman.
Di mayoritas negara-negara muslim, hari raya idul adha
akan berakhir seiring dengan selesainya prosesi shalat id dan
penyembelihan hewan qurban, atau paling lama setelah surutnya matahari
hari id.
Namun tidak demikian halnya bagi kalangan muslim negeri
Cina. Mereka merayakan hari raya idul adha selama empat hari penuh.
Selama empat hari itu pula, umat muslim negeri Tirai Bambu itu,
memeriahkan setiap harinya dengan beragham tradisi dan syiar keislaman.
Surat
Kabar China Daily menyebutkan, di wilayah Xinjiang yang penduduknya
mayoritas berasal dari etnik Uighur atau Turkistan Timur dan memeluk
agama Islam, umat muslim sudah tampak memeriahkan hari raya idul adha
sebelum jatuhnya hari H. Saat hari raya tiba, mereka pun melaksanakan
shalat id secara besar-besaran. Mesjid-mesjid tampak penuh, dan bahkan
sebagian mereka yang tidak mendapatkan tempat harus shalat di
jalan-jalan.
Keadaan serupa juga didapati di daerah Ninjisha
yang terletak di Barat Laut Cina dan mayoritas penduduknya berasal dari
etnik Hui yang memeluk agama Islam.
Selepas shalat id, mereka
lalu mengadakan beberapa perayaan, seperti membaca ayat-ayat Al-Qur’an,
menyanyikan kasidah-kasidah dan nasyid keagamaan, disamping saling
bertukar makanan, bingkisan, dan hadiah. Selain itu, beberapa pasar
“dadakan” juga turut memeriahkan perayaan tersebut, yang dilangsungkan
selama empat hari berturut-turut.
Tradisi yang sudah lama turun
temurun ini, menjadikan hari raya begitu istimewa bagi umat muslim Cina.
Perayaan itu menjadi kesempatan untuk bersilaturahim dan mengeratkan
tali persaudaraan. Mereka saling berziarah satu sama lain. Surat Kabar
China Daily mengabarkan, umat muslim Cina bahkan rela untuk menempuh
perjalanan jauh, hanya untuk beziarah ke kerabat mereka dalam merayakan
idul adha.
Sementara itu, umat muslim di wilayah Guang Zho
memiliki tradisi yang tak kalah unik. Mereka terlebih dahulu berpuasa
pada hari Arafah, yaitu sehari sebelum jatuhnya hari raya idul adha.
Perayaan puasa di hari arafah rupanya telah menjadi tradisi yang
mengakar kuat bagi muslim Guang Zho. Setelah berbuka puasa, umat muslim
Guang Zho lantas menyiapkan beragam makanan untuk perayan esok harinya.
[berbagai sumber/U1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com