Ini berawal dari keisengan penulis mengamati iklan
yang dibuat oleh Yayasan Denny JA, tentang gerakan Indonesia Tanpa
Diskriminasi (ITD). Iklan itu sudah setahunan ini tayang di televisi,
karena beberapa adegan dari iklan tersebut diambil dari
potongan-potongan peristiwa deklarasi gerakan ITD pada tanggal 28
Oktober 2012, tepat setahun yang lalu. Iklan itu juga dimeriahkan dengan
jinggle lagu yang cukup enak didengar, dinyanyikan oleh Anji Drive,
Andre Hehanussa dan seorang biduanita (maaf penulis tak tahu artis
penyanyi wanita tersebut). Frekuensi penayangan iklan itu cukup sering,
terutama pada durasi primetime baik petang/malam hari maupun pagi hari.
Masalahnya, iklan itu hanya muncul di TV One, tidak
ada di Metro TV, RCTI dan grup MNC TV lainnya, SCTV, Trans TV, entah di
TV lain yang penulis hampir tak pernah menonton karena tayangannya
didominasi sinetron atau infotainment. Adakah yang salah? Tentu saja
tidak! Pemasang iklan berhak memilih di stasiun TV mana iklannya akan
dipasang. Tentu pihak Denny JA punya alasan tersendiri kenapa memilih TV
One sebagai stasiun yang secara eksklusif menayangkan iklan tersebut.
Entah dengan ANTV yang sama-sama “milik” Bakrie, apakah iklan itu juga
ditayangkan di sana. Sebab penulis bisa dibilang tak pernah nonton ANTV.
Tentang gerakan ITD sendiri bisa dibaca pada Wikipedia Indonesia Tanpa Diskriminasi,
hanya saja pada laman tersebut Wikipedia membubuhkan 2 tanda “warning”
seperti tampak pada screenshoot di bawah ini. Artikel pada Wikipedia itu
dianggap berkualitas rendah dan tidak memenuhi standar Wikipedia,
karena ditulis seperti iklan. Karena itu masih harus di-wikifikasi
dan karenanya Wikipedia meminta bantuan pihak lain. Artikel itu
ditautkan dengan laman Wikipedia yang menulis tentang Denny JA, Ph.D.
Pada laman Wikipedia tentang biografi Denny JA sendiri, dituliskan bahwa Denny JA diberi label “king maker”
karena “… perannya membantu kemenangan presiden dua kali (2004, 2009),
23 gubernur dari 33 propinsi seluruh Indonesia dan 51 bupati/walikota.
Ia memenangkan semua pemilu presiden langsung yang pernah ada. Ia
memenangkan lebih dari 60% gubernur seluruh Indonesia. Melalui
enterpreneurshipnya, ia membuat konsultan politik menjadi profesi baru,
yang berpengaruh.” (dikutip dari Wikipedia Denny Januar Ali).
Dulu memang beredar kabar bahwa di balik iklan layanan masyarakat
ketika SBY masih menjabat sebagai Menkopolkam pada Kabinet Megawati,
Denny JA-lah sosok yang mengelola tampilan iklan itu. Bahkan ketika
kemudian iklan itu menyulut kemarahan Megawati, berbuntut keluarnya SBY
dari kabinet, citra SBY justru menanjak pesat karena issu itu “dikelola”
dengan baik. Ujung-ujungnya, popularitas SBY meningkat tajam, terus
naik tak terkendali sampai memenangkan 2 putaran Pilpres 2004.
Pada website LSI (Lingkaran Survey Indonesia) sendiri, tertulis slogan “Menang Satu Putaran Saja” dan sebuah motto “Untuk menang dalam pemilihan langsung, seorang kandidat perlu lembaga survei di sebelah kanannya dan konsultan politik di sebelah kirinya”. Dan entah hanya kebetulan semata, setiap kali ajang Pilkada se-Indonesia, untuk penayangan acara quick count,
TV One selalu menggandeng LSI. Jadi seolah ada benang merah : iklan
yayasan Denny JA tayang eksklusif di TV One, sebaliknya TV One secara
eksklusif menggandeng LSI milik Denny JA untuk setiap tayangan acara
hitung cepat Pilkada di berbagai daerah.
Sepekan lalu, LSI merilis survey tentang
elektabilitas capres 2014 yang membatasi capres dengan 3 syarat :
pertama, capresnya dicalonkan oleh 3 partai besar atau teratas dalam
perolehan pemilu 2014, kedua pengurus struktural partai atau pemenang
konvensi, dan ketiga dicalonkan secara resmi oleh partai. Dengan
kriteria tersebut, LSI mengabaikan munculnya nama Jokowi, Prabowo
Subianto, Mahfud MD, Jusuf Kalla, dll. Sedangkan 3 nama yang muncul :
Megawati, Aburizal Bakrie dan Dahlan Iskan, itulah yang dianggap capres
riil. Tak heran jika publik dan beberapa pengamat politik langsung
menduga ada udang di balik batu dari hasil survey LSI ini, karena
bertolak belakang dengan hasil survey lembaga lain. Megawati seolah
sudah memberikan sinyal bahwa dirinya tak lagi berminta bertarung pada
pilpres 2014. Jadi, dengan demikian, urutan berikutnya adalah ARB. Sejak
ARB intens beriklan di berbagai media dan mengkampanyekan diri pada
media luar ruang (baliho, spanduk, papan iklan), baru survey Lsi inilah
yang menyebut elektabilitas ARB cukup tinggi. Padahal, dalam banyak
survey lainnya, popularitas dan elektabilitas ARB bahkan masih kalah
dibanding JK, kolega separtainya.
Adakah semua ini hanya kebetulan belaka? Bisa jadi!
Sangat bisa jadi ini kebetulan saja : Yayasan Denny JA mendapat kapling
iklan yang frekuensi tayangnya cukup gencar di TV One, lalu TV One juga
selalu menggandeng LSI dalam setiap hitung cepat, lalu yang terakhir
kebetulan pula survey elektabilitas capres oleh LSI menempatkan Ical
alias ARB pada posisi kedua yang hanya selisih sedikit dengan Megawati.
Artinya, kalau Megawati kemudian tidak maju sebagai capres, maka
Ical-lah yang tertinggi, sementara yang lain hanya capres wacana.
Tapi.., tentu tak salah pula jika banyak yang menduga ini bukan
kebetulan belaka, bukan? Mari kita lihat 2014 nanti, apakah Denny JA
masih jadi the king maker dan jagoannya bisa memenangkan Pilpres dalam 1 putaran saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com