by: http://www.tnol.co.id/psikologi-kesehatan/19870-mau-sehat-jangan-tidur-pakai-ac.html
Suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf.
Tidur pakai AC, bisa membuat tak bersemangat saat bangun tidur./ Foto: IstimewaTidur pakai AC, bisa membuat tak bersemangat saat bangun tidur./ Foto: IstimewaTidur dengan ditemani hembusan udara yang sejuk dari AC (Air Conditioner) memang membuat nyaman. Namun, sebuah penelitian oleh Lektor Fakultas Teknik Universitas Nasional Singapura, Wang Nuoxian, mengungkap bahwa tidur dengan menyalakan AC di malam hari dan menutup rapat semua jendela, dapat menyebabkan seseorang tidak bersemangat saat bangun tidur.
Penelitian ini telah dilakukan Wang Nuoxian selama dua tahun, dengan meneliti kebiasaan tidur 300 warga Singapura. Hasilnya, ketika sejumlah orang menyalakan AC dan menutup rapat jendela (dengan maksud menghemat listrik), hal ini justru bisa mengakibatkan akumulasi karbon dioksida di dalam ruangan, menyebabkan kepala mereka pusing berdenyut ketika bangun pagi, dan tidak bersemangat.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa terdapat 4 diantara 10 orang yang mengalami masalah kekeringan kulit, saat tidur dengan menyalakan AC. Sedangkan orang yang tidur hanya dengan kipas angin tanpa menyalakan AC, tidak lebih dari 1 di antara 10 orang yang mengalami masalah yang sama.
Bisa sebabkan 'frozen shoulder' juga./ Foto: IstimewaBisa sebabkan 'frozen shoulder' juga./ Foto: IstimewaHal senada dikemukakan oleh Dr. Wendra Ali, Sp.S, spesialis saraf di RS Internasional Bintaro. Menurutnya, suhu yang kelewat dingin dan semburan udara yang langsung dari AC maupun kipas angin yang mengenai wajah, kepala, dan leher dalam waktu lama (misalnya saat tidur malam), bisa menyebabkan beberapa gangguan saraf.
Adapun berbagai gangguan yang akan dialami antara lain:
Bell's Palsy (Kelumpuhan Wajah Sesisi)
Penyakit ini menyebabkan terjadinya pembengkakan saraf wajah (saraf ke-7) pada satu sisi. Biasanya, penderita akan merasa salah satu matanya pedih ketika cuci muka, karena mata itu tak dapat dipejamkan.
Penderita juga sulit berkumur, mulutnya miring/mencong, bicaranya cadel, saat minum airnya akan meler, dan pengecapan lidah berkurang. Penemuan terakhir menunjukkan adanya kemungkinan infeksi virus yang terbawa oleh udara atau angin.
Penyakit ini sering dijumpai dan biasanya menyerang kaum remaja dan dewasa muda. Bila terjadi pada orang tua, harus dipikirkan pula kemungkinan gejala stroke. Bell's Palsy dapat disembuhkan bila cepat ditangani.
Terapinya bisa dengan obat anti-inflamasi/antiedema, antivirus, dan vitamin saraf. Penderita juga harus melakukan senam muka (facial exercise). Pasien biasanya akan pulih dalam waktu 1-6 minggu.
Tortikolis (Leher Tegang)
Penyakit yang sering disebut karena 'salah bantal' ini, biasanya terjadi saat orang bangun tidur. Penderita merasa lehernya kaku, tidak bisa menengok ke satu sisi, juga nyeri seperti disetrum bila dipaksakan bergerak.
Bila bicara atau batuk akan terasa sakit. Penyakit ini dapat diobati dengan suntikan pada titik-titik nyeri di leher serta pemberian obat antiradang. Bila perlu, bisa dilakukan terapi pemanasan.
Frozen Shoulder (Bahu Beku)
Penyakit ini biasanya timbul di saat bangun tidur pagi. Penderita tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut karena pergelangan bahunya terasa sakit bila lengan diangkat atau digerakkan.
Bila tidak diobati tentu akan membatasi pergerakan bahu, dan bila penyakitnya menahun perlu dilakukan tindakan operasi. Pengobatannya terdiri dari pemberian obat antiradang, antinyeri dan suntikan pada pergelangan bahu. Juga perlu terapi pemanasan ditambah latihan bahu.
Carpal Tunnel Syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah penyakit dengan gejala kesemutan dan nyeri pada tangan terutama 3 jari pertama (ibu jari, telunjuk, dan jari tengah). Gejala akan lebih terasa pada malam hari dalam ruangan ber-AC. Gejala itu disebabkan adanya pembengkakan saraf yang melewati terowongan di pergelangan tangan.
Penyakit ini dapat disembuhkan bila cepat ditangani. Dokter Wendra menambahkan, suhu dingin AC berbahaya bagi penderita rematik. Pada penderita migren pun, AC bisa memicu kekambuhan.
Namun demikian, Wang Nuoxiang juga memberi cara penangkalnya. Jika ingin mencegah efek samping dari AC ini, caranya sangat mudah, yaitu ketika menutup jendela, sisakan beberapa celah agar udara segar bisa masuk ke kamar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com