by: http://sosbud.kompasiana.com/2013/10/26/sumpah-p3-pemuda-palapa-pocong-600897.html
Di Nusantara ini hanya ada dua SUMPAH yang baik dan diwujudkan dengan peluh keringat dan darah perjuangan. Pertama adalah SUMPAH PALAPA yang menjadi pedoman Majapahit untuk menyatukan wilayah Nusantara. Lamun huwus kalah Nusantara, ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, ring Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa. Di bawah pimpinan Sang Mahapatih Amangkubumu Gajah Mada, angkatan perang Majapahit mewujudkannya. Sumpah yang kedua adalah SUMPAH PEMUDA pada 28 Oktober 1928, sumpah yang mewujud sebagai berbangsa satu Bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, berbahasa satu Bahasa Indonesia.
Selain kedua sumpah tersebut di atas, semua adalah sumpah sampah. Entah kebetulan atau tidak kata SUMPAH sangat mirip dengan kata SAMPAH, hanya dibedakan oleh sebuah huruf vokal.
Sumpah jabatan yang diucapkan dengan kitab suci di atas kepala dan atas nama Tuhan Allah hanya sebuah seremoni, tidak ada getaran keillahian di situ. Seremoni pengambilan sumpah jabatan itu tidak berbeda dengan seremoni peresmian kafe dangdut atau peresmian mid night club. Dengan sumpah ini, kau resmi menduduki jabatan anu dan lakukan apa yang ingin kau lakukan. Dengan menggunting pita ini saya resmikan berdirinya kafe mid night club, berjogedlah sepuasnya. Sama kan?. Sumpah jabatan itu sangat mudah berubah menjadi sampah jabatan, belum setahun di jabatannya sudah korupsi.
Baiklah, masih ada sumpah yang lain, sumpah setia pada perkawinan. Sama saja sebetulnya, dengan perselingkuhan maka sumpah setia dengan mudah berubah menjadi setia menjadi sampah. Selingkuh itu adalah turunan kata dari kata selangkang, sementara selangkangan mudah ditemukan. Di TV, di film, di Internet, di bis kota, di mall, di konser dangdut, di koran, di tabloid, baik pria dan wanita sama-sama ngangkang.
Sumpah agama sama juga, mudah menjadi sampah agama. Sumpah agama bagi laki-laki sangat mudah menjadi sampah karena bertemu gadis manis yang semampai berkulit putih hidungnya mancung dan bibirnya tipis merekah, teteknya laksana dua bukit kembar, nafsu. Sumpah wanita juga begitu, pria kekar tinggi dan atletis dengan tonjolan besar di selangkangan dapat mengubah sumpah wanita menjadi sampah. Iming-iming jabatan paling sering mengubah sumpah menjadi sampah.
Di negeri yang menyebut diri beragama, sumpah atas nama Tuhan Allah tidak lagi menggetarkan kalbu, tidak lagi menyentuh nurani lagi. Sumpah atas nama Tuhan Allah itu tidak keluar dari hati atau nurani, tetapi sama seperti kentut yang keluar dari perut. Orang di negeri ini lebih takut terhadap “SUMPAH ATAS NAMA POCONG” dari pada terhadap “SUMPAH ATAS NAMA TUHAN ALLAH”.
Apakah perlu semua sumpah diganti menjadi sumpah pocong?, astagafirullah …… apa kata dunia. Walau mungkin saja sumpah atas nama pocong memberikan hasil yang lebih baik, tapi amit-amit dah.
Pada peringatan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2013, Saya bersumpah untuk tidak bersumpah. Lalu apa sumpahmu?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com