by: http://www.jaist.ac.jp/~helianti/edisi14/topik14.html
"Subhanallah.. betapa besar rahmat Allah kepada mahluknya",
desah seorang ibu yang baru saja keluar dari ruang bersalin dengan cucuran
air mata dan peluh keringat didahinya. Empat puluh minggu sudah ia mengandung
si buah hati yang telah dinanti-nantikannya. Pada akhirnya sang buah hati
hadir ke dunia dengan seijinNya. Dan tidak terasa, air mata pun menetes
ketika pertama kali menyusui sang buah hati di dalam dekapannya. Terbayang
dalam ingatannya, betapa besar pengorbanan ibu dan ayahnya yang telah membesarkannya.
Rasanya, barulah ia sadar, apa sajakah yang telah ia berikan untuk kedua
orang tuanya selama ini dan apa sajakah yang telah ia perbuat terhadap
kedua orang tuanya?...
Mungkin begitulah perasaan setiap anak yang baru saja merasakan peran
barunya sebagai orang tua. Islam sebagai dien yang sempurna mengatur hubungan
orang tua-anak ini. Dengan berpedoman kepada Al Qur'an dan As Sunnah, akan
disebutkan bagaimana Islam mengatur hubungan ini.
Tanggung jawab orang tua terhadap
anaknya
1. Berusaha menjaga anak dari gangguan syaitan sebelum dilahirkan
Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda: "jika
salah seorang dari kamu mendatangi istrinya dan berdoa; Bismillah, Allahumma
jannibasy syaithona wa jannibisy syaithona ma rozaqtana, lalu keduanya
diberikan anak, maka anak tersebut tidak diganggu syaithon"(HR. Bukhari
dan Muslim).
2. Mempunyai perhatian terhadap anak ketika masih dalam rahim ibunya
3. Menampakkan kegembiraan ketika anak dilahirkan
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi,
Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan
kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada
siapa yang dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki
dan perempuan (kepada siapa yang dikehendakiNya), dan Dia menjadikan mandul
siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa
(QS 42:49-50),
Dan apabila seseorang dari mereka diberi
kabar dengan kelahiran anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya,
dan dia sangat marah. ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan
buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya
dengan menanggung kehinaan ataukah menguburnya ke dalam tanah (hidup-hidup)?
Ketahuilah alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu (QS 16:58-59)
4. Adzan ditelinga anak yang dilahirkan
Dari Abu Rafi ia berkata: saya melihat Rasulullah
SAW adzan di telinga hasan bin Ali, ketika Fathimah melahirkannya"(HR.
Abu Daud dan At-Tirmidzi).
5. Menyuapi anak yang dilahirkan dengan kurma yang dimamah
Asma binti Abu Bakar ra meriwayatkan bahwa dia
mengandung Abdullah bin Zubair di Mekkah, ia berkata: Saya pergi dalam
keadaan sempurna kandungan, lalu saya datang ke Madinah dan singgah di
Quba, lalu melahirkan di Quba. Kemudian membawanya pada Rasulullah SAW,
beliau meletakkannya di pangkuannya. Kemudian minta dibawakan kurma, lalu
mengunyah kurma itu dan beliau meludahi mulutnya. Jadi yang masuk pertama
kali ke dalam perutnya adalah ludah Rasulullah SAW, kemudian beliau menyuapinya
dan mendoakan keberkahan kepadanya"(HR. Bukhari dan Muslim).
6. Memberikan nama yang baik
"Kalian akan dipanggil di hari kiamat dengan nama kalian
dan nama bapak kalian. Maka berilah nama kalian yang baik" (HR. Bukhari
dan Muslim)
7. Menyembelih aqiqah, mencukur rambut anak
"Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya. Disembelih
binatang baginya pada hari ketujuh (dari hari kelahirannya), diberi nama
dan dicukur rambutnya" (HR. Samirah)
8. Mengkhitan
Diriwayatkan di dalam Ash-Shahihain dari Abu
Hurairah ra. Ia mengatakan bahwa: Rasulullah SAW bersabda: "Fitrah itu
ada lima: Khitanan, mencukur bulu-bulu yang tumbuh disekitar kemaluan,
memotong kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak. (Fitrah yang dimaksud
disini adalah fitrah amaliyyah untuk mensucikan badan dan menghiasi penampilan,
pangkal fitrah badan adalah khitan)
9. Menyusui
"Para Ibu hendaklah menyusukan anaknya selama
dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan". (QS 2:233)
10.Memberikan pendidikan dan pengajian
11.Memberikan nafkah
Dari 'Aisyah bahwa Hindun binti 'uthbah
pernah bertanya: "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sofyan adalah orang
yang kikir. Ia tidak mau memberi nafkah kepadaku dan anakku, sehingga aku
mesti mengambil dari padanya tanpa sepengetahuannya". Maka Rasulullah
bersabda: "Ambillah apa yang mencukupi bagimu dan anakmu dengan cara yang
baik" (HR. Bukhari dan Muslim)
12.Menyayangi dan bersikap lemah lembut terhadap anak
"Barang siapa yang baginya mempunyai tiga
anak perempuan, ia menempatkan mereka dengan baik-baik, kasih sayang atas
mereka dan memberikan pendidikan atas mereka, wajiblah baginya masuk syurga"
(Riwayat Imam Ahmad. Al Bazzar dan At-Thabarani dari sahabat Jabir ra)
13.Memperhatikan keadaannya dan mengarahkannya untuk mendapat pekerjaan
yang disukai
14.Melatih bekerja dan menghindarinya dari malas bekerja dan menganggur
15.Menjaga kesuciannya dan menikahkannya di kala ia membutuhkan dan
mampu
16.Menyamakan pemberian kepada anak
"Samakanlah pemberian kepada anak-anakmu!
Sekiranya aku dibolehkan melebihkan seorang anak dari yang lain, niscaya
aku akan lebihkan pemberian kepada anak perempuan' (HR. Thabrani)
Islam telah memberikan tuntunan bagi ummatnya di dalam menjalankan peran
kehidupannya sebagai orang tua ataupun sebagai anak. Begitu sempurnanya
ajaran Islam, sehingga seorang anak telah dijaga keselamatannya sebelum
menjadi calon bayi dan ketika menjadi janin pun telah diperhatikan, misalnya
dengan sering mengajak berbicara atau membacakan Al Qur'an ketika anak
masih terbungkus di dalam rahim ibunya. Dan di saat kelahirannya pun,disyariatkan
dalam Islam untuk menyambut gembira atas berita kelahiran. Kemudian mengenalkan
kalimat Allah pada pertama kalinya dengan mengumandangkan adzan pada telinga
kanan dan qomat pada telinga kiri. Lalu memamahkan kurma untuk membersihkan
langit-langit mulut sang anak.
Dan pada hari ketujuh, dianjurkan menyembelih aqiqah, mencukur rambut
yang kemudian bersedekah seberat timbangan cukuran rambutnya dan memberikan
nama yang baik. Yang tidak lain mempunyai hikmah sosial dan kebersihan.
Kemudian para ibu dianjurkan menyusui bayinya sampai umur dua tahun,
bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan untuk anak laki-laki diwajibkan
khitan, yang tak lain adalah untuk kebersihannya.
Anak dibesarkan dengan lemah lembut, dengan kasih sayang, dan diberikan
pendidikan, nafkah lahir dan bathin. Terhadap anak perempuan, orang tua
berkewajiban menghidupinya sampai ia bersuami. Sedangkan bagi anak laki-laki,
begitu memasuki akil baligh, ia berkewajiban menghidupi diri, sesuai dengan
yang diajarkan oleh kedua orang tuanya. Dengan demikian untuk anak laki-laki,
ia sudah mulai belajar bertanggung jawab. Sedangkan untuk anak perempuan,
kesucian dan kemuliaannya akan tetap terjaga, dengan adanya tanggung jawab
orang tua kepadanya.
Tanggung jawab anak terhadap
orang tua
1. Berbuat baik terhadap orang tua
"Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak
menyembah sesuatu kecuali kepadaNya, dan terhadap kedua orang tua harus
berlaku baik, pada waktu salah seorang dari mereka atau keduanya sampi
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kau berkata
"Cih/ah" kepada keduanya, dan berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata
yang lunak, lemah lembut dan sopan. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "wahai Tuhanku, kasihilah
mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil" (QS 17:23-24)
2. Tidak durhaka kepada orang tua
Abdullah bin Amru bin Al'Ash ra, dari Rasulullah
bersabda: "Dosa-dosa besar ialah: Menyekutukan Allah, dan durhaka pada
kedua ayah-ibu dan membunuh manusia dan sumpah palsu" (HR. Bukhari)
3. Berbakti setelah keduanya meninggal
Abu Usaid (Malik) bin Rabi'ah Assa'iddy
ra berkata: Ketika kami duduk di sisi Rasulullah SAW, mendadak datang seseorang
dari bani Salimah dan bertanya: Apakah masih ada jalan untuk berbakti kepada
kedua orang tua sesudah meninggal keduanya? Jawab Nabi: Ya, men-sholatkan
atasnya, dan membacakan istigfar untuk keduanya, dan melaksanakan wasiatnya,
dan menghubungi keluarga yang tidak dapat dihubungi, melainkan karena keduanya,
dan menghormati teman-teman keduanya (HR Abu Daud).
Sebagai anak, Allah SWT perintahkan untuk berlaku baik kepada kedua
orang tua, dan bila keduanya telah berusia lanjut, kita harus semakin berbuat
baik kepadanya, tidak sepatah kata 'ah/cih' pun yang dibolehkan keluar
dari mulut kita. Karena termasuk dosa besar apabila kita durhaka kepadanya.
"Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa ada seorang lelaki menghadap Rasulullah
SAW, untuk menanyakan siapakah orang yang lebih patut diperlakukan dengan
baik? Maka jawab Rasulullah SAW: "Ibumu". Ia pun kemudian bertanya lagi:
"lalu siapa lagi?" Maka jawab beliau tetap: "Ibumu". Ia pun bertanya
lagi: Lalu siapa lagi? Jawab beliau tetap: "Ibumu". Lalu ia bertanya lagi:
"Lalu siapa lagi?". Maka kali ini jawab beliau: "Ayahmu" (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dan begitu pula bila keduanya dipanggilNya pun, kita masih berkewajiban
berbakti kepadanya yaitu dengan men-sholatkannya. membacakan istighfar,
melaksanakan wasiatnya, menghubungi keluarganya dan menghormati teman-teman
keduanya.
Allah juga menyuruh kita sebagai anak untuk bersyukur kepadaNya dan
kepada Ibu Bapak kita."Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat
baik) kepada dua orang Ibu-Bapaknya, Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan
lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah
kepada Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada Ku lah kembalimu"
(QS 31:14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com