by: http://funikaa.blogspot.com/2013/05/kisah-nyata-hidayah-seorang-pelacur.html
Suatu hari saya kedatangan seorang wanita cantik dan seksi, Tina namanya.
Tina: Assalaamu’alaikum!
Saya: Alaikum salam, monggo pinarak, ada perlu apa yah Mba?
Tina: Maaf Pak, saya Tina, saya mau minta tolong, tiap malam saya ini “jualan”, bagaimana agar jualan saya laris?
Saya: Maaf Mbak, Sampean salah alamat, saya ini bukan paranormal.
Dengan berbagai cara saya lakukan biar Tina cepat pulang, tapi tetap kekeh duduk di kursi. Lama-lama saya kasihan juga.
Saya: Begini aja Mbak, kalau Sampean ingin rizki barokah jangan tinggalkan shalat bagaimanapun keadaanmu!
Tina: Maaf Pak, saya ini pelacur, apakah shalat saya diterima Allah?
Saya: Jangan mikir diterima atau tidak, yang penting laksanakan dulu.
Tina: Iya Pak, akan saya laksanakan, tapi saya tidak punya rukuh atau mukena. Akhirnya istri saya memberi rukuh pada si Tina.
Tiga
tahun telah berlalu, datanglah Tina bersama seorang laki-laki sambil
menangis berlari memeluk istri saya (untung bukan saya yang dipeluk).
Saya: Monggo pinarak. Ada apa kok nangis begini, Sampean siapanya Tina, Mas?
Laki-laki itu menjawab: Saya Dedi Gus, suami Tina.
Saya: Subhanallaah… Bagaimana ceritanya Mas, kok Sampean bisa nikah sama Tina?
Akhirnya
Dedi bercerita. Begini Gus, saya seorang kontraktor. Suatu malam saya
booking si Tina, saya bawa Tina ke sebuah hotel. Sampai hotel jam 9
malam. Setelah bercerita-cerita, akhirnya saya sama Tina masuklah ke
kamar hotel, tanpa basa-basi saya ciumi Tina, saya buka bajunya. Tatkala
itulah Tina berbisik di telinga saya, “Maaf Mas, saya belum shalat
Isya, saya tak shalat dulu ya Mas.” Akhirnya saya marah sekali. Ngapain
kamu shalat? Tetapi dengan lembut si Tina ngomong sama saya, berilah
kesempatan 10 menit saja untuk shalat, waktu kita masih banyak,
sekiranya tidak cukup, saya beri bonus besok semalam, asal saya diberi
kesempatan shalat. Akhirnya, saya izinkan si Tina untuk shalat. Dia
membuka tasnya. Ternyata betul tasnya berisi rukuh atau mukena. Lantas
Tina ke kamar mandi berwudhu, lantas Tina shalat. Saya lihat Tina
shalat, saya dengarkan Tina berdoa sambil menangis, tanpa terasa saya
pun ikut menangis. Di saat itulah saya tersadar dan berniat untuk
bertaubat. Akhirnya Tina saya antar pulang ke rumahnya. Saat itu juga
saya lamar ke orang tuanya untuk saya jadikan istri saya.
Saya: Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin, terus ada apa Sampean kemari?
Dedi:
Begini Gus, kami sudah menikah 3 tahun yang lalu, Alhamdulillah sudah
dikaruniai seorang anak laki-laki. Sekarang kami mau minta doa restu
kepada Gus untuk menunaikan ibadah haji.
Saya: Allaahu Akbar walillaahil hamd!
Tanpa
terasa air mataku menitik haru sambil seraya mengangkat tangan:
“Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a’yunin waj
‘alnaa lil muttaqiina imaama.”
Kisah
nyata ini sudah mendapat persetujuan langsung dari yang bersangkutan.
Ternyata hidayah tidak mengenal siapa dia, tempat, dan waktu. Semoga
bisa menjadi pelajaran bagi kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com