Senin, 16 September 2013

Kedahsyatan Al-Mujiz: Tentang Al-Mujiz

by: http://almiftah.blogdetik.com/kesaksian-murid-murid-abah-rustam/
TENTANG AL-MUJIZ
Al-Mujiz adalah seseorang yang memberikan ijazah shalawat miftah ini, beliau adalah H. Dani Mohamad Sulaeman. Kelahiran Subang 16 Januari 1982, di Dusun. Pungangan, Desa Rancabango, Kec. Patokbeusi Kab. Subang, Jawa Barat. putra tunggal al-Marhum al-Maghfurlah H. Encep Fatoni. Nasab beliu sampai kepada Syeikh Gunung Jati Syarif Hidayatullah Cirebon dan silsilahnya sampai kepada Rasulullah saw. Dalam masa hidupnya beliau tekun di dalam menjalani ilmu hikmah yang di dalamnya jauh dari unsur-unsur ke syirikan. Beliau hidup sangat sederhana dan tidak suka berlebih-lebihan baik di dalam urusan dunia ataupun dalam urusan agama. Kasbiyah beliau untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya, beliau hanya berusaha membuka warung kecil sama halnya seperti orang-orang yang ada di sekitarnya, hal ini karena beliau melihat jejak sang Kake(Mama KH. Muhammad Syamsuddin) sebagai seorang Kiyai yang piawai di dalam berbagai di siplin ilmu dan juga seorang saudagar di desanya. Pekerjaan beliau untuk membagikan ilmu agamanya beliau mengajarkan kitab-kitab salafiyah di Yayasan Pondok Pesantren Al-Huda milik pamannya, juga aktif mengajarkan ilmu-ilmu islam kepada jama’ah pengajian ibu-ibu di dusun yang lain.
http://moshaab.files.wordpress.com/2011/01/cahaya-ilahi_717_l.jpg

Adalah Beliau pada mulanya tekun mempelajari hizib-hizib dan amalan-amalan yang lain. Tetapi karena beliau terlalu banyak amalan-amalan yang di milikinya dan membuat susah untuk bisa beristiqomah di dalam menjalankannya, maka beliau berinisiatif ingin memiliki satu amalan yang serbaguna dan mempunyai inti terpenting yaitu du’a. Pada waktu itu ayah beliau memberikan solusi kepadanya untuk berdzikir shalawat miftah, kemudian di bawanya untuk berijazah kepada al-Mukarrom Abah Rustaf dari Purwakarta. Al-Hamdulillah di saat itu beliau banyak kemajuan karena besarnya fadlilah membaca shalawat dan asma-asma Allah swt.
Pertama kali beliau mengamalkan shalawat miftah ketika berusia 14 tahun waktu itu beliau kelas 2 SMP ASY-SYIFA Rancabango Subang. Pertama kali yang beliau rasakan adalah kepekaan dalam jiwa seolah olah ada yang mengawasi dan menjaganya di setiap langkahnya. Ketika beliau belajar amalan ini, beliau tidak di kasih tahu khasiatnya oleh Abah Rustam, yang konon katanya nanti kamu akan mengetahuinya sendiri. Selang dikemudian hari tiba-tiba Beliau menjadi tahu dengan sendirinya sejalan dengan hajat yang menjadi kebutuhannya. Memang khasiat shalawat ini tidak bisa di tentukan oleh Mursyid/pembimbing, karena ini adalah rahasia Allah swt beserta orang yang mengamalkannya. Mursyid hanya memberi tahu khasiat dari pengalaman-pengalaman seorang suluk(Orang yang menjalani dzikir). Kenapa demikian !!!… Karena tingkat di ijabahnya do’a seseorang itu berbeda-beda, ada yang cepat, ada yang lambat, bahkan ada yang di tangguhkan oleh Allah swt. Do’a yang lambat di dijabah bisa jadi karena seseorang tersebut masih berlumuran dosa atau mungkin Allah menguji kesabaran kepadanya.


Sejalan dengan waktu, ketika itu beliau ingin menulis kalighrafi arab, beliau merasa heran karena tangannya bergerak sendiri, seperti ada yang menuntun untuk menuliskannya, saat itu banyak teman-teman ayahnya yang menyaksikan. Pernah juga beliau di suruh ayahnya untuk mengetes batu ali, ternyata ada suara ular sanca, beliau heran kok batu ada suaranya, tadinya beliau kira suara ayam, ayahnya bilang “itu suara ular sanca, karena batu itu di hasilkan dari atas kepalanya”.waktu itu banyak teman ayahnya yang menyaksikan. Tetapi ketika beliau mencobanya kembali ketika orang-orang dan ayahnya sudah tidak ada ditempat itu, ternyata engga ada suara apa-apa. Beliau berfikir mungkin do’anya sekarang tidak di ijabah oleh Allah swt. karena tanpa sepengetahuan ayahnya ketika mengambil batu ali tersebut.


Gerakan demi gerakan di seluruh badannya semakin peka beliau rasakan, setiap langkahnya seperti ada yang membimbing dan menuntunnya. Hinggalah pada saatnya beliau bisa merasakan gerakkan seluruh tubuhnya benar-benar ada yang menuntun. Pertama Beliau rasakan adalah kekuatan yang luar biasa, dengan izin Allah tentunya beliau bisa mengalahkan pesaing-pesaing silat yang lain sehingga mereka takluk dan ingin belajar kepadanya. Pernah beliau rasakan seolah-olah hatinya penuh dengan ilmu kebathinan, mengetahui sesuatu rahasia di balik rahasia, dan banyak orang-orang yang bertanya kepadanya tentang ramalan ataupun suatu hal yang ghoib seperti menerawang benda-benda pusaka, perjodohan dan lain sebagainya. Berhubung beliau menemukan salah satu hadits Yang marfu’ yang diriwayatkan oleh al-Bazzar dengan isnad jayyid dari ‘Imron bin hushain, “Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta tathoyyur(merasa bernasib sial), meramal atau meminta di ramalkan, menyihir atau meminta di sihirkan: dan barang siapa yang mendatangi tukang ramal lalu mempercayai apa yang di ucapkannya, maka sesungguhnya dia telah kafir(ingkar) dengan wahyu yang di turunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam” . Beliau menjadi takut dengan hal ini, dan saat ini beliau tidak focus dengan ramal-meramal hal ini karena khawatir beliau menjadi seorang ‘araf/ramal. Beliu pernah berkata”Dengan kebathinan yang hakiki akan mengetahui ke ajaiban-keajaban yang luar biasa, yang pada umumnya orang tidak mengetahui, karena pada ujungnya akan sampai kepada ma’rifat dan mukasyafah. Bagi orang-orang yang berakal, Cukuplah kebathinan yang mereka miliki dan apa yang mereka saksikan menjadi sebagai ‘ibroh/pelajaran untuk meningkatkan Iman dan Taqwa kepda Allah swt. Karena apa yang mereka saksikan adalah bukti sebuah rahasia dari ke Agungan Allah swt. Jika mereka menceritakan apa yang ia saksikan kepada orang ‘awam, maka ia akan menganggap mereka sebagai seorang yang gila, karena orang ‘awam tersebut adalah bukan ahli bathiniyah”.


Jika ada seseorang yang meminta syare’at atau ingin di do’akan oleh beliau, beliau selalu berkata “Apakah kamu melaksanakan kewajban-kewajibanmu kepada Allah terlebih dahulu, sebab kemungkinan lambatnya di ijabah do’a saya untukmu karena kamu lalai dalam melaksanakan kewajiban-kewajibanmu”. Beliau pernah berkata kepada gurunya “Aku sering melihat cahaya-cahaya yang indah di setiap penjuru dan tempat”.
Ketika beliau mondok di Cirebon, Kiyainya merasa aneh dan heran melihat gelagat beliau dalam ilmu hikmahnya, karena amalannya tidak bisa di terawang sehingga penasaran dan bertanya kepada beliau di waktu malam”Amalan pokok apa sih yang kamu amalkan?…” Beliau menjawab “Shalawat”. Karena pada dasarnya orang yang mengamalkan shalawat miftah cahaya hikmahnya akan di rahasiakan oleh Allah swt, sehingga orang yang mengamalkan shalawat miftah tidak akan bisa sombong (insya allah) karena seolah-olah hanya ilmu titipan dari Allah swt. Dia akan di pandang seperti tidak mempunyai ilmu apa-apa di mata orang lain.
Ada seseorang ahli wirid (bukan dengan wiridan shalawat miftah) datang kepada beliau dalam keadaan seperti orang gila, dia gila karena ketika meminta hijabnya di buka, dia lupa untuk minta ditutup kembali karena sibuk banyak bisikan-bisikan dari ghaib dan matanya masih terbuka melihat alam lain. Menurut pengakuannya ada petunjuk supaya datang kepada beliau. Dia sembuh hanya dengan memperbanyak dzikir lagi dan ketika dia sembuh mengaku telah melihat bahwa H. Dani bukan hanya satu, tapi ada tiga H. Dani yang lainnya yang tidak dapat di lihat oleh mata biasa. Subhaanallah, semua ini tentu dengan kehendak Allah swt.


Ketika ada orang Garut datang kepada beliau untuk meminta amalan, Beliau berkata “tiba-tiba mulut saya berbicara secara replek bacalah kalimah-kalimah ini dan jika ingin bertemu dengan saya, minta kepada Allah supaya saya di datangkan kemuadian orang tersebut mengikuti apa yang dikatakan oleh beliau. Tiba-tiba apa yang terjadi! Orang garut tersebut berkata betul aku bener-bener telah bertemu dengan H.Dani ketika wirid Beliau kagum dan heran padahal beliau sendiri waktu itu belum bisa melihatnya kecuali dengan mata bathin.
Ada orang Depok memohon kepada beliau agar rumah yang di tempatin karyawannya tidak di ganggu oleh sosok makhluk halus karena di situ ada makhluk halus yang selalu mengganggu karyawannya, satu sisi rumah tersebut akan di bangun lagi olehnya. Beliau berkata”Bacakanlah ayat Kursi, jika makhluk tersebut masih ada bacakan adzan di dalamnya terus menerus”. Beliau hanya memberitahukannya saja, beliau tidak mengusirnya sendiri, tetapi dengan keyakinan orang tersebut setelah di kasih tahu sama beliau, ternyata al-hamdulillah sosok hantu tersebut sudah tidak mengganggunya lagi hingga rumah karyawannyapun bisa di bangun tanpa ada hambatan apa-apa. Padahal orang Depok tersebut sebelumnya telah minta bantuan kepada para pengusir hantu terkenal, tetapi sosok terebut masih bersemayam di situ. Beliau berkata”Sebetulnya tidak aka ada sosok hantu di rumah jika ahlinya selalu beribdah kepada Allah swt, serta memperbanyak dzikir dan du’a di setiap ke adaannya”. Beliau berkata “Percuma saja mendatangkan pengusir hantu baik saya ataupun mereka jika pemilik rumahnya tidak taat kepada Allah swt, pasti hantunya pun akan kembali lagi oleh sebab itu ta’atlah engkau dan bacalah ayat kursi”.
Ada orang cirebon yang kepepet punya hutang sebesar Rp.30 juta, yang kalau tidak di bayar secepatnya akan di sita rumahnya. Setelah tujuh hari orang cirebon mengamalkan shalawat miftah ini beramaan dengan beliau, al-hamdulillah dengan petunjuk beliau setelah berikhtiar ke bandung langsung ada yang mau nutupin hutangnya.


Ada lagi orang palembang yang kepepet mempunyai hutang seratus juta, dia sangat ke susahan untuk membayarnya karena penghasilan usahanya tidak memuaskan, bahkan dia juga menjual nasi goreng untuk mencukupi kebutuhannya. Selama mengamalkan amalan shalawat miftah ini, dia sampai berani untuk berhenti jualan nasi gorengnya, dan setiap berjualan selalu di sedekahkan ke panti asuhan. Al-hamdulillah setelah mengikuti petunjuk beliau, dia mendapatkan pekerjaan baru yang penghasilannya di atas kebutuhan serta dapat melunasi tagihan hutangnya.
Beliau pernah berkata” Keberhasilan suluk-suluk saya, seringkali saya lihat karena mereka memperbanyak sedekah, baik yang mereka berikan itu kepada para faqir miskin ataupun kepada saya”.
Pernah suatu ketika beliau berangkat ke mesjid untuk menunaikan shalat shubuh berjama’ah mempunyai keinginan sarapan nasi uduk setelah usai shalat, ketika beliau ulang ke rumah, ternyta istrinya telah menyiapkan nasi uduk dan lontong tanpa beliau suruh, istrinya berkata; kata tukang nasi uduk katanya ‘H.Dani barusan kesini beli nasi uduk dua bungkus’, istri beliau bingung dan bertanya “yang satunya untuk siapa?…karena saya tidak suka sarapan nasi uduk sukanya sarapan lontong” setelah mendengar tutur istrinya beliau “Ngapain saya ketukang uduk, lagian enggak bawa uang, wong niatnya juga mau shalat, kalau saya betul beli pasti sudah saya bawa nasi uduknya yang dua bungkus itu”, setelah itu beliu beru keingtan “Oo ia, waktu saya berangkat shalat saya kepengin sarapan nasi uduk, eh ternyata betul istri saya yang beliin, enggak kaya biasanya harus di suruh dulu”.
Ketika istrinya nyuruh beliau untuk menjual jiligen yang tidak terpakai dalam jumlah banyak, beliau bingung harus di jual kemana!.. beliau belum sempat ikhtiyar dan menawarkan jiligennya yang ada di rumah mertuanya selama tiga hari. Tiba-tiba ada seseorang jauh yang beliau kenal datang ke rumah mertuanya dan menanyakan “kata H.Dani ingin menjual jiligennya?..” Mertuanya bingung “tidak tahu!.. nanti saya bilang dulu”, setelah beliau mengetahuinya, beliau juga bingung, karena belum sempat di tawarkan kepada siapapun, cuman baru kepengin aja. Beliau berkata” baru punya keinginan aja sudah di kabulkan oleh Allah Swt” akhirnya beliau jual jiligen-jiligennya semua.


Suatu hari isteri beliau menginginkan pisang pulo, beliau berkeinginan untuk mencarikannya tapi belum sempat hingga dua hari, tiba-tiba ada ibu jama’ah pengajian yang berkata kepada isterinya “Haji Dani kemaren datang, katanya kepengin pisang pulo “, kontan saja isterinya kaget, padahal beliau waktu itu ada di rumah belum mencarinya. Subhanallah, ini dengan izin Allah tentunya.
Ada seseorang yang ahli wirid (bukan dengan wiridan shalawat miftah) berkata kepada beliau ” Aku semalam ketika wirid kedatangan kamu, kamu hanya melihat saya lantas pergi lagi” Subhanallah beliau merasa kaget dengan pengakuannya itu. Dan masih banyak lagi pengakuan orang-orang yang pernah melihat beliau dan berbicara kepadanya padahal beliau sendiri ada dirumah dan beliau sendiri tidak mengetahui hal itu.
Inilah kiranya sekilas tentang Al-Mujiz beserta pengalaman-pengalamannya yang tentu sangatlah panjang apabila di ceritakan semua. Semoga bermanfaat untuk para suluknya. Dan semoga allah memberikan hidayah, ‘inayah, maghfiroh kepada kita semua. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com