by: http://qvaauniversity.blogspot.com/2012/05/contoh-naskah-pidato-agama-islam-hikmah.html
Salam Sejahtera umat islam seluruh dunia.
Dari sini marilah kita panjatkan segala
puji atas kehadirat Allah yang mana dengan nikmatNYA kita bisa
berkumpul dalam majlis yang insya Allah bermanfaat.
Tak lupa sholawat dan salam kita
haturkan pada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang senantiasa
kita nantikan syafaatnya di hari kebangkitan kelak.
Allahumma Sholli'ala Muhammad.
“Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”. (QS. Al Ahzab [33]: 56).
Bershalawat pada Nabi Muhammad SAW
adalah salah satu amalan yang sangat Allah anjurkan, bahkan ibadah ini
bukan hanya dilakukan oleh para manusia saja tapi juga para Malaikat dan
Dzat-Nya sendiri. Bershalawat dari Allah berarti memberi rahmat,
anugrah dan pujiaan-Nya, dari Malaikat berarti memintakan ampunan
sedangkan dari seorang Mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat dan
penghormatan padanya. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca Shalawat
Ibrahimiyah –Shalawat yang selalu dibaca pada setiap Tahiyyat Akhir
Shalat- atau sekedar dengan perkataan Allahuma shalli ala Muhammad. dan
Assalamu’alaika ayyuhan Nabi.
Dari ayat di atas kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa Shalawat dilakukan seluruh para Makhluk yang ada di
dunia ini baik Malaikat, Manusia serta seluruh yang ada di alam ini
termasuk dzat-Nya, namun Taslim hanya disandarkan pada manusia saja. Ada
jawaban menarik yang disampaikan DR. Jamal Faruq, MA (Dosen pada
Fakultas Dirasat Islamiyah wal Arabiyah Universitas Al Azhar Cairo)
berkenaan hal ini. Taslim ternyata memiliki tiga arti. Petama,
Penghormatan. Seperti yang terdapat pada Surat Al Ahzab ayat 44, Salam
penghormatan kepada mereka (orang-orang Mukmin itu) pada hari mereka
menemui-Nya ialah: Salam [Sejahtera dari segala bencana]; dan dia
menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. Kedua, keselamatan.
Sebagaimana yang terdapat dalam Surat Al Waqi’ah ayat 91, Maka
keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan. Ketiga, tunduk dan
patuh. Contohnya dalam Surat An Nisa ayat 65, maka demi Tuhanmu, mereka
(pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka mejadikan kamu hakim dalam
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
keberatan dalam hati terhadap putusan yang yang kamu berikan dan mereka
menerima dengan sepenuhnya.
Dari ketiga makna diatas ternyata makna
ketigalah yang tidak layak kita sandingkan pada dzat Allah SWT, karena
Sang Khaliq (Pencipta) tak patut unuk tunduk pada siapapun. Adapun
Malaikat, maka makna kedualah yang tak layak kita sandarkan padanya,
karena para malaikat adalah makhluk yang selalu menjalankan titah
Tuhannya tanpa memliki sedikitpun kesalahan dan kekurangan.
Demikian Setitik tentang Hikmah dan Keutamaan Bersholawat. Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa besyukur.
Allahumma solli'alaa Muhammad.
Salam
ini kami share pidato anak kami http://www.youtube.com/watch?v=uEa0KJ0eeIA
BalasHapus