by: http://sosok.kompasiana.com/2013/08/31/polosnya-ahok-dibalik-karakter-tegas-keras-dan-emosionalnya-587581.html
Hello Dear Readers…
Setiap orang yang mengenal dan mengikuti
berita-berita mengenai Basuki Tjahaja Purnama, dengan sebutan
populernya, Ahok, tentunya sepakat bahwa karakter dan gaya kepemimpinan
beliau tegas, keras dan emosional, sehingga kadang-kadang membuat orang
lain yang berasal dari berbagai kalangan, salah paham dan sakit hati
dengan ucapan-ucapannya, bahkan ada juga yang berkeinginan mengadukannya
ke ranah hukum.
Karakternya yang unik tersebut tak pelak
menjadikan beliau “The News Maker”, secara perlahan mengikuti jejak
Jokowi, menjadi “Media Darling”.
Ucapan-ucapan dan tindakan Ahok yang
bersifat kontroversial dan menimbulkan polemik diantaranya muncul saat
menangani permasalahan Waduk Pluit, PKL Tanah Abang (1) menggebrak meja
saat bertemu dengan perwakilan sopir bajay dan marah-marah dengan
pegawainya di Pemprov.
Kalau disimak dan diteliti dengan kepala
dingin, sebenarnya tidak ada yang salah, setidak-tidaknya bisa
dimaklumi, dengan sikapnya tersebut dalam menghadapi begitu peliknya
permasalahan yang dihadapi Jakarta, karakter dan gaya kepemimpinan yang
cocok untuk situasi dan kondisi Jakarta.
Setelah mengikuti dan menyimak
pemberitaan-pemberitaan mengenai Ahok dengan tenang, saya menemukan
adanya sifat polos beliau dibalik karakternya yang tegas, keras dan
emosional, bisa juga dikatakan bahwa karakternya itu justru berasal dari
kepolosannya.
Sifat polos yang merupakan gambaran ketulusan beliau.
Hal ini mulai saya sadari saat saya
menyimak beberapa ucapan beliau yaitu mengenai konstitusi yang
mengatakan bahwa kita tidak boleh taat pada ayat suci, kita taat pada
ayat-ayat konstitusi (2), dan kesiapan beliau untuk mati demi konstitusi
(3).
Dalam konteks situasi ketika beliau
mengucapkan pernyataan tersebut dan negara kita yang berazaskan
Pancasila dan UUD 45, pernyataan tersebut memang tepat. Sebagai warga
negara Indonesia, sudah seharusnya kita taat pada ayat-ayat konstitusi,
bukan berarti Ahok bermaksud untuk menganjurkan kita untuk tidak taat
kepada ayat-ayat suci (agama), lagipula, sepengetahuan saya, tidak ada
satu ayat pun dari konstitusi kita yang bertentangan dengan ayat-ayat
suci agama manapun.
Kemudian mengenai ucapan beliau saat
“dikepung” ketika terjadi demo yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
tergabung dalam Rajjam Ahok (Rakyat Jakarta Jahit Mulut Ahok) pada
Senin 29 Juli yang lalu (4). Dimana beliau mengatakan,
“Saya minta pemadam kebakaran campur
dengan bensin di depan, saya tanggung jawab. Dihukum mati pun saya
rela. Daripada saya mati dibantai begitu, lebih baik saya ditembak,
dihukum mati.”
Sikap yang sangat wajar sekali sebagai bentuk pembelaan diri.
Selain itu, pernyataan Ahok yang
benar-benar menunjukkan kepolosannya, yaitu mengenai kesiapan beliau
untuk meninggalkan dunia ini lebih cepat, dan kerelaan beliau jika anak
dan istrinya diculik dan dibunuh, jika memang Tuhan menghendakinya (5).
Terakhir, sebagai argumen penguat
kepolosan Ahok adalah ketika beliau mengatakan bahwa beliau hanya belum
dapat hidayah saja, mengingat dia besar dan tumbuh di lingkungan Islam
(6).
Well Dear Readers…
Ahok memang sangat unik, perjalanan
karir politiknya dan keberhasilannya menembus benteng SARA dalam dunia
politik di Indonesia, mengingat beliau dari etnis Cina dan beragama
Kristen, hingga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jakarta, adalah salah
satu parameter mulai dewasanya demokrasi di Indonesia.
Semoga Ahok tetap konsisten dengan
mottonya, Bersih, Transparan dan Profesional (BTP), sukses membantu
Jokowi membangun Jakarta, dan Indonesia pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com