Minggu, 18 Agustus 2013

( pencapaian apa yang diraih ketika Presiden SBY berkuasa ? ) Dicari Presiden Indonesia Berikut

Oleh Atep Afia Hidayat - Pergantian presiden merupakan hal yang biasa dalam suatu republik. Untuk Republik Indonesia undang-undang dasar (UUD) hasil amandemen mengamanatkan dipilih setiap lima tahun sekali, dan boleh mengulang jabatannya untuk periode kedua. Dengan sendirinya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus rela meletakan jabatannya pada tahun 2014 dan tidak boleh dipilih lagi, beliau sudah menduduki jabatannya dua periode.


Lantas pencapaian apa yang diraih ketika Presiden SBY berkuasa ? Ya, banyak kemajuan di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti selama dua kali lima tahun negara dalam kondisi relatif aman dan stabil tidak ada gejolak yang berarti. Beragam parameter ekonomi menunjukkan perbaikan, meskipun penduduk miskin masih tersebar di seluruh daerah. Indikator perekonomian di atas kertas memang tidak identik dengan kondisi di lapangan. Begitu pula jumlah penganggur masih puluhan juta orang, sehingga pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri masih marak. Sebagian besar TKI masih memilih Malaysia sebagai tempat yang favorit untuk mencari penghidupan. Dalam hal ini ada hal yang kurang logis, yaitu kenapa Malaysia mampu menyediakan lowongan kerja, padahal kalau dilihat dari kekayaan sumberdaya alamnya mungkin hanya seperlima yang dimiliki negara kita.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgft0WuuRmgWDOW-Z3FlJN7L2PpoHeLg3X8NEyQAQfI0YoCNnxU_bz__ZJg62eFhieNZ5BUKIASknHYkuLNsGQs70R-adQdSJ3dXWa-RJHA0OYAwibwQcvHaD8DDNw_OIee3yyifnD1Xew_/s320/bursa+capres+2014.jpg
Setelah Pak SBY tidak menjabat lagi lantas siapakah yang layak menggantikannya ? Hal ini menjadi pertanyaan sebagian besar rakyat Indonesia. Apakah berharap dari kalangan militer lagi seperti Prabowo Subianto, Wiranto atau Sutiyoso, atau cukup dengan tokoh populer san merakyat seperti Joko Widodo dan Dahlan Iskan. Bisa juga dari kalangan intelektual yang datang dari kampus-kampus ternama negeri ini seperti Mahfud MD, atau dari kalangan pengusaha yang sudah terbukti piawai membangun bisnis dan menyediakan jutaan lowongan kerja seperti ChairulTanjung. Begitu pula dari kalangan artis tersohor negeri ini seperti Rhoma Irama, atau politisi yang menjadi dedengkot partai politik (Parpol) seperti Hata Rajasa dan sederet nama lainnya.
Ya, peluang masih terbuka untuk satu jabatan tertinggi di negeri ini yang akan segera lowong. Namun hal yang harus diperhatikan adalah bahwa Indonesia itu besar dan unik. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, tidak berbentuk satu hamparan, namun lebih dari 17 ribu hamparan daratan. Masing-masing hamparan daratan itu dihubungkan dengan lautan dengan berbagai variasi jarak, ada yang setengah kilo meter, bahkan ada yang ribuan kilometer. Hamparan daratan itupun amat beragam, mulai dari yang berukuran puluhan kilometer persegi sampai ratusan ribu kilometer persegi. Beberapa hamparan daratan di antaranya ternyata harus berbagi dengan negara lain seperti di Kalimantan, Sebatik, Timor dan Papua.
Area yang harus dikelola sang presiden hampir dua juta kilometer persegi daratan dan tiga juta kilometer persegi lautan, yang menyimpan kekayaan sumbedaya alam berlimpah. Idealnya keseluruhan rakyat Indonesia yang mendekati angka 250 juta jiwa seluruhnya sejahtera, hal itu dengan memperhatikan kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa. Ya, inilah tantangan terbesar sang presiden, yaitu mampu mengelola kekayaan sumberdaya alam dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran segenap rakyatnya, sebagaimana yang diamanatkan UUD.


Namun siapa yang mengelola SDA itu, sebab untuk mencapai taraf pengelolaan yang mumpuni diperlukan manusia-manusia berkualitas yang terlatih dan terdidik ? Tentu saja hal ini pun harus menjadi fokus sang presiden, yaitu bagaimana secara intensif meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa kualitas pendidikan di negeri ini tertinggal dari negara-negara tetangga terdekat, apalagi kalau dibandingkan Jepang dan Korea. Lantas apa penyebabnya ?
Ya, pendek kata banyak pekerjaan negara (PN) yang harus dikerjakan sang presiden. Memang tidak mudah untuk menduduki kursi nomor satu di pemerintahan itu, bukan sekedar populer tetapi memiliki visi kebangsaan yang jauh ke depan, terutama menyangkut “mau di bawa kemana Indonesia ini”. (Atep Afia)

Dipublikasikan juga melalui :

KangAtepAfia.com

by: http://politik.kompasiana.com/2013/07/21/dicari-presiden-indonesia-berikut-578680.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com