Lantas pencapaian apa yang diraih ketika Presiden
SBY berkuasa ? Ya, banyak kemajuan di berbagai sektor kehidupan
berbangsa dan bernegara, seperti selama dua kali lima tahun negara dalam
kondisi relatif aman dan stabil tidak ada gejolak yang berarti. Beragam
parameter ekonomi menunjukkan perbaikan, meskipun penduduk miskin masih
tersebar di seluruh daerah. Indikator perekonomian di atas kertas
memang tidak identik dengan kondisi di lapangan. Begitu pula jumlah
penganggur masih puluhan juta orang, sehingga pengiriman tenaga kerja
Indonesia (TKI) ke luar negeri masih marak. Sebagian besar TKI masih
memilih Malaysia sebagai tempat yang favorit untuk mencari penghidupan.
Dalam hal ini ada hal yang kurang logis, yaitu kenapa Malaysia mampu
menyediakan lowongan kerja, padahal kalau dilihat dari kekayaan
sumberdaya alamnya mungkin hanya seperlima yang dimiliki negara kita.
Setelah
Pak SBY tidak menjabat lagi lantas siapakah yang layak menggantikannya ?
Hal ini menjadi pertanyaan sebagian besar rakyat Indonesia. Apakah
berharap dari kalangan militer lagi seperti Prabowo Subianto, Wiranto
atau Sutiyoso, atau cukup dengan tokoh populer san merakyat seperti Joko
Widodo dan Dahlan Iskan. Bisa juga dari kalangan intelektual yang
datang dari kampus-kampus ternama negeri ini seperti Mahfud MD, atau
dari kalangan pengusaha yang sudah terbukti piawai membangun bisnis dan
menyediakan jutaan lowongan kerja seperti ChairulTanjung. Begitu pula
dari kalangan artis tersohor negeri ini seperti Rhoma Irama, atau
politisi yang menjadi dedengkot partai politik (Parpol) seperti Hata
Rajasa dan sederet nama lainnya.
Ya,
peluang masih terbuka untuk satu jabatan tertinggi di negeri ini yang
akan segera lowong. Namun hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
Indonesia itu besar dan unik. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar
di dunia, tidak berbentuk satu hamparan, namun lebih dari 17 ribu
hamparan daratan. Masing-masing hamparan daratan itu dihubungkan dengan
lautan dengan berbagai variasi jarak, ada yang setengah kilo meter,
bahkan ada yang ribuan kilometer. Hamparan daratan itupun amat beragam,
mulai dari yang berukuran puluhan kilometer persegi sampai ratusan ribu
kilometer persegi. Beberapa hamparan daratan di antaranya ternyata harus
berbagi dengan negara lain seperti di Kalimantan, Sebatik, Timor dan
Papua.
Area
yang harus dikelola sang presiden hampir dua juta kilometer persegi
daratan dan tiga juta kilometer persegi lautan, yang menyimpan kekayaan
sumbedaya alam berlimpah. Idealnya keseluruhan rakyat Indonesia yang
mendekati angka 250 juta jiwa seluruhnya sejahtera, hal itu dengan
memperhatikan kekayaan sumberdaya alam yang luar biasa. Ya, inilah
tantangan terbesar sang presiden, yaitu mampu mengelola kekayaan
sumberdaya alam dengan sebaik-baiknya untuk kemakmuran segenap
rakyatnya, sebagaimana yang diamanatkan UUD.
Namun
siapa yang mengelola SDA itu, sebab untuk mencapai taraf pengelolaan
yang mumpuni diperlukan manusia-manusia berkualitas yang terlatih dan
terdidik ? Tentu saja hal ini pun harus menjadi fokus sang presiden,
yaitu bagaimana secara intensif meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
(SDM). Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa kualitas pendidikan di
negeri ini tertinggal dari negara-negara tetangga terdekat, apalagi
kalau dibandingkan Jepang dan Korea. Lantas apa penyebabnya ?
Ya, pendek kata banyak pekerjaan negara (PN) yang
harus dikerjakan sang presiden. Memang tidak mudah untuk menduduki kursi
nomor satu di pemerintahan itu, bukan sekedar populer tetapi memiliki visi kebangsaan yang jauh ke depan, terutama menyangkut “mau di bawa kemana Indonesia ini”. (Atep Afia)
Dipublikasikan juga melalui :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com