Pemerintahan orde baru selalu mengingatkan rakyat Indonesia untuk
mewaspadai kebangkitan Partai Komunis Indonesia, bangkitnya komunisme
gaya baru atau pengikut komunisme yang menyusup dalam gelap menunggu
kebangkitan komunisme yang disebut sebagai organisasi tanpa bentuk.
Semua peringatan ini disebut dengan bahaya laten komunisme.
Saat itu semua orang dengan nyinyir mengatakan bahwa karena komunisme sudah mati di Indonesia maka peringatan orde baru tersebut dimaksudkan semata-mata untuk menyingkirkan demokrasi dan oposisi dengan menyebut semua pihak yang mengkritik sebagai komunis.
Akan tetapi benarkah komunis dan PKI sudah mati? Kenyataannya PKI melalui garis Njoto telah membentuk ‘pemerintah dalam pengasingan’ di Inggris yang dikenal sebagai TapolUK yang dipimpin oleh perancang dokumen Gilchrist dan isu Dewan Jenderal, yaitu Carmel Budiardjo atau juga dikenal sebagai Carmel Brickman.
Upaya TapolUK mendiskriditkan Indonesia dan menimbulkan simpati pada PKI yang dua kali memberontak dan membunuh ribuan warga Indonesia termasuk para pahlawan revolusi, telah berhasil menghidupkan komunisme maupun PKI, walaupun dengan nama yang berbeda.
Kembalinya PKI dalam bentuk nyata terjadi dengan pembentukan Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang deklarasinya dilakukan di YLBHI. Walaupun PRD tidak memuat komunisme dalam manifestonya, akan tetapi mereka sangat mengagendakan kebangkitan komunisme di Indonesia dan bahkan tidak segan mengatakan komunisme itu baik dan merakyat. Suatu pemikiran paham yang konyol mengingat korban jiwa akibat komunisme di seluruh dunia adalah satu milyar orang dan Rusia sebagai induk komunis sendiri sudah meninggalkan komunisme, begitupula dengan RRC yang sekarang merupakan negara kapitalis ketimbang komunis.
Bukti keinginan PRD membangkitkan komunisme dan bahkan mengagendakan memasukan komunisme dalam kurikulum pendidikan dengan maksud mendoktrin pikiran anak-anak Indonesia namun mengelabui rakyat dengan mengatakan mereka bukan komunis dan asosiasi PRD dengan PKI adalah upaya pemerintah orde baru membungkam oposisi, demokrasi dan hak asasi manusia dapat dlihat pada pernyataan-pernyataan PRD selama proses kudeta tahun 1996-1998.
Bukti lain PRD memiliki keterkaitan erat dengan komunisme adalah
PRD menghadiri kongres pertemuan sosial internasional di Sydney pada Februari, tahun 2000 silam. Kongres tersebut tampaknya untuk menghidupkan kembali partai komunis dan berafiliasi dengan komunisme internasional.
Dengan kata lain sebenarnya PRD adalah PKI yang sudah berganti baju untuk membangkitkan komunisme di Indonesia kembali. Tidak mengherankan pada tahun 1996 - 1998 mereka terus melakukan berbagai agitasi dan provokasi terhadap Pak Harto karena mereka berpikir Soeharto adalah satu-satunya penghalang kebangkitan sejati komunisme di Indonesia.
Sesaat setelah Pak Harto jatuh, orang-orang PRD langsung bergerak untuk menghapus larangan komunisme di Indonesia, untung Amien Rais dan kawan-kawannya masih waras dan menolak membatalkan.
Serangan antek PKI tidak berhenti sampai di situ, mereka juga memperalat John Rossa yang sedang melakukan penelitian di Indonesia untuk membuat hasil penelitian yang pro PKI ketimbang pro rakyat Indonesia.
Antek komunis dan John Rossa atas nama demokrasi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan kewenangan jaksa agung melarang penerbitan buku. Tujuan mereka jelas supaya komunisme bisa bangkit melalui literatur dan buku-buku. Sayang MK kita saat itu masih dalam euforia reformasi yang kebablasan dan mengizinkan buku komunis terbit di Indonesia, yang mana secara langsung membuat TAP MPRS tentang larangan komunisme menjadi mandul dan tidak berguna sebab tidak ada daya paksa untuk melarang penyebaran paham komunis di Indonesia ini.
PRD sekarang memang sudah tidak terdengar gaungnya sebab orang-orangnya sudah menyebar dan menyusup ke berbagai partai politik terutama PDI-P dan organisasi-organisasi lain untuk mendorong kebangkitan komunisme di Indonesia. Dengan kata lain peringatan orde baru atas bahaya laten komunisme itu sangat benar dan sayang sebagian dari kita terlalu sok pintar dan menolak mendengar peringatan tersebut.
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/15/orde-baru-dan-bahaya-laten-komunisme-584412.html
Saat itu semua orang dengan nyinyir mengatakan bahwa karena komunisme sudah mati di Indonesia maka peringatan orde baru tersebut dimaksudkan semata-mata untuk menyingkirkan demokrasi dan oposisi dengan menyebut semua pihak yang mengkritik sebagai komunis.
Akan tetapi benarkah komunis dan PKI sudah mati? Kenyataannya PKI melalui garis Njoto telah membentuk ‘pemerintah dalam pengasingan’ di Inggris yang dikenal sebagai TapolUK yang dipimpin oleh perancang dokumen Gilchrist dan isu Dewan Jenderal, yaitu Carmel Budiardjo atau juga dikenal sebagai Carmel Brickman.
Upaya TapolUK mendiskriditkan Indonesia dan menimbulkan simpati pada PKI yang dua kali memberontak dan membunuh ribuan warga Indonesia termasuk para pahlawan revolusi, telah berhasil menghidupkan komunisme maupun PKI, walaupun dengan nama yang berbeda.
Kembalinya PKI dalam bentuk nyata terjadi dengan pembentukan Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang deklarasinya dilakukan di YLBHI. Walaupun PRD tidak memuat komunisme dalam manifestonya, akan tetapi mereka sangat mengagendakan kebangkitan komunisme di Indonesia dan bahkan tidak segan mengatakan komunisme itu baik dan merakyat. Suatu pemikiran paham yang konyol mengingat korban jiwa akibat komunisme di seluruh dunia adalah satu milyar orang dan Rusia sebagai induk komunis sendiri sudah meninggalkan komunisme, begitupula dengan RRC yang sekarang merupakan negara kapitalis ketimbang komunis.
Bukti keinginan PRD membangkitkan komunisme dan bahkan mengagendakan memasukan komunisme dalam kurikulum pendidikan dengan maksud mendoktrin pikiran anak-anak Indonesia namun mengelabui rakyat dengan mengatakan mereka bukan komunis dan asosiasi PRD dengan PKI adalah upaya pemerintah orde baru membungkam oposisi, demokrasi dan hak asasi manusia dapat dlihat pada pernyataan-pernyataan PRD selama proses kudeta tahun 1996-1998.
Bukti lain PRD memiliki keterkaitan erat dengan komunisme adalah
PRD menghadiri kongres pertemuan sosial internasional di Sydney pada Februari, tahun 2000 silam. Kongres tersebut tampaknya untuk menghidupkan kembali partai komunis dan berafiliasi dengan komunisme internasional.
Dengan kata lain sebenarnya PRD adalah PKI yang sudah berganti baju untuk membangkitkan komunisme di Indonesia kembali. Tidak mengherankan pada tahun 1996 - 1998 mereka terus melakukan berbagai agitasi dan provokasi terhadap Pak Harto karena mereka berpikir Soeharto adalah satu-satunya penghalang kebangkitan sejati komunisme di Indonesia.
Sesaat setelah Pak Harto jatuh, orang-orang PRD langsung bergerak untuk menghapus larangan komunisme di Indonesia, untung Amien Rais dan kawan-kawannya masih waras dan menolak membatalkan.
Serangan antek PKI tidak berhenti sampai di situ, mereka juga memperalat John Rossa yang sedang melakukan penelitian di Indonesia untuk membuat hasil penelitian yang pro PKI ketimbang pro rakyat Indonesia.
Antek komunis dan John Rossa atas nama demokrasi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan kewenangan jaksa agung melarang penerbitan buku. Tujuan mereka jelas supaya komunisme bisa bangkit melalui literatur dan buku-buku. Sayang MK kita saat itu masih dalam euforia reformasi yang kebablasan dan mengizinkan buku komunis terbit di Indonesia, yang mana secara langsung membuat TAP MPRS tentang larangan komunisme menjadi mandul dan tidak berguna sebab tidak ada daya paksa untuk melarang penyebaran paham komunis di Indonesia ini.
PRD sekarang memang sudah tidak terdengar gaungnya sebab orang-orangnya sudah menyebar dan menyusup ke berbagai partai politik terutama PDI-P dan organisasi-organisasi lain untuk mendorong kebangkitan komunisme di Indonesia. Dengan kata lain peringatan orde baru atas bahaya laten komunisme itu sangat benar dan sayang sebagian dari kita terlalu sok pintar dan menolak mendengar peringatan tersebut.
by: http://politik.kompasiana.com/2013/08/15/orde-baru-dan-bahaya-laten-komunisme-584412.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com