by: http://fiksi.kompasiana.com/cermin/2012/09/14/kisah-anak-jalanan-492927.html
Kisah ini diambil di sebuah kota besar di Indonesia dimana masih banyak
ditemui anak-anak jalanan di beberapa sudutnya. Tahukah anda bahwa
sebenarnya anak-anak jalanan tersebut memiliki sebuah organisasi yang
cukup jelas dan terstruktur dengan baik? Namun bukan hal itu yang akan
saya uraikan saat ini, tapi lebih pada bagaimana kondisi mereka (anak
jalanan) saat mereka berada di tempat ‘penampungan’ yang menjadi rumah
bagi mereka.
Saat kita melihat sekelompok anak jalanan yang sedang ‘bekerja’ di siang
hari yang terik dan kita menyisihkan sejumlah rizki yang kita berikan
kepada salah satu dari mereka, maka tahukan anda bahwa sejumlah uang
yang kita sedekahkan tadi akan mengalir ke seseorang yang dapat kita
sebut ‘bapak asuh’ [yang walau terlalu halus kalau menyebut sosok ini
dengan 'bapak asuh' karena sifat sosok bapak asuh ini jauh dari mengasuh
dan mengayomi --> terbukti dengan banyaknya anak buah(baca : anak
jalanan) yang berhasil kabur dari kandang singa ini]. ‘Bapak asuh’
inilah yang akan mengelola ‘keuangan’ mereka.
Struktur dan jobs description yang diberikan kepada anak-anak jalana
juga telah diatur sedemikian rupa secara jelas dan terarah. Lihatlah dan
coba amati anak-anak jalanan yang mendulang ‘emas’ di jalanan, pasti
ada salah satu dari mereka yang memainkan alat musik sedangkan yang lain
bernyanyi, atau jika yang ada adalah sosok pengemis, maka akan ada dua
orang dimana salah satu jadi juru bicara dan yang lain berakting untuk
menarik rasa iba dari pengguna jalan. Yang jelas, tiap-tiap orang
memiliki tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Ya walaupun
ujung-ujungnya, uang yang berhasil mereka raup akan menuju kepada satu
management.
Namun tahukah kita bahwa perlakuan ‘management anak jalanan’ tadi sangat
memprihatinkan ??? Beberapa dari kita mungin sudah mengetahui dari
tayangan reportase di TransTV atau dari adegan di beberapa sinetron,
tapi sesungguhnya kondisi yang digambarkan di televisi adalah kondisi
yang kasat mata dan tertangkap oleh mata kamera. Pernahkah kita mencoba
menyelami hati dan perasaan anak-anak tersebut ???
Fakta yang terungkap adalah bahwa mereka sering mendapatkan perlakuan
yang tidak adil dari para ‘manager’ anak jalanan tersebut. Misalnya,
dalam pemberian jatah makan saja, anak jalanan yang bertugas sebagai
‘penyanyi’ akan mendapatkan jatah makanan yang lebih sedikit daripada
mereka yang ‘bermain musik’, padahal keduanya tergabung dalam satu
‘pertunjukan’ [maksudnya kemana-mana bersama gitooo ... ] uang yang
berhasil mereka dapatkan juga harus diserahkan kepada orang yang sama,
merekapun bekerja secara bersama-sama, namun mengapa mereka tidak bisa
mendapatkan jatah makanan yang sama ? ya walaupun diakui bahwa si
‘pemain musik’ jauh memiliki andil dalam setiap ‘pertunjukan’ yang ada,
dan ’si penyanyi tidak akan bisa tampil solo tanpa alat musik, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa semenjak adanya penyanyi tadi ‘pertunjukan’
semakin semarak dan uang pun mengalir semakin deras.
Bukan hanya masalah makanan, perlakuan secara mental juga begitu adanya,
penyiksaan yang kerap kali dihadapi juga jauh dari kata-kata adil
[walaupun untuk hal ini masih terlalu subjektif dan tidak dapat
dijadikan patokan]. Meskipun yang namanya penyiksaan memang sama sekali
jauh dari kata-kata keadilan … [emang ada penyiksaan yang adil .... ??? ]
Coba kita bayangkan saja, jika kita jadi salah satu dari anak jalanan
yang emndapat perlakuan kurang adil dari ’sang penguasanya’? sementara
mereka tinggal di rumah yang sama, bekerja bersama-sama, menyerahkan
semua yang didapatkan di jalanan kepada orang yang sama ? Kalau keadaan
seperti ini dari mana anak jalanan bisa mendapatkan sisa-sisa kebahagian
yang selama ini telah banyak hilang dari kehidupan mereka ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com