http://politik.kompasiana.com/2013/08/28/jelang-pentas-2014-benarkah-partai-demokrat-tidak-lagi-pede-587758.html
Berlebihankah judul diatas???
Pentas
2014 yang semakin dekat seolah membuat kita semua tak mampu mengelakkan
tema obrolan dari hal yang berbumbu politik, sekalipun tidak memiliki
latar belakang dunia politik, sadar atau tidak opini – opini pun
bergulir. Lebih – lebih muatan informasi dari media massa yang mengulas
event lima tahunan tersebut, sungguh gurih untuk dikunyah. Teraktualnya
apalagi kalau bukan konvensi calon presiden Partai Demokrat, partai
berlambang mercy tersebut memang tengah berjuang mati – matian
mengembalikan kepercayaan publik. Berbeda dengan dua pemilu sebelumnya
yang miskin figur, kali ini diramaikan dengan pendatang – pendatang
baru, ketika yang lain mulai memunculkan rising star, demokrat justru
sedang menambal perahu yang bocor. Konvensi terbuka disebut – sebut
langkah politik yang mampu memperbaiki citra partai, dan demokrat sadar
betul pemilihan langsung sangat bergantung pada figur. Dari nama – nama yang diundang mengikuti konvensi, Demokrat menunjukkan citra sebagai partai yang terbuka, benarkah???
Sejarah Besar, Kegelisahan dan Etika
Sebagai
pendatang baru pada pemilu 2004 nyatanya Demokrat mampu mendudukkan SBY
sebagai orang nomer satu di republik ini, mengalahkan incumbent, tokoh
reformasi, juga Mantan Panglima ABRI, fantastis!!! Pemilu selanjutnya
menjadi lebih mudah, mengusung slogan anti korupsi Demokrat berhasil
melanjutkan kesuksesan sebelumnya, atau ini justru awal petaka tersebut.
Seolah ada skenario besar yang terjadi pada tubuh Demokrat, perlahan
perahu yang didirikan SBY ini mulai lapuk dimakan rayap. Slogan Anti
Korupsi itu sendiri yang justru mengerat tubuh partai, satu persatu
tokoh muda demokrat rontok dan terpaksa menjadi pasien KPK, Seolah ada hubungannya dengan hasil Kongres Demokrat yang memenangkan Anas
Urbaningrum menjadi Ketua Umum. Semakin tinggi pohon akan semakin
kencang angin bertiup, wajar. Namun Terlanjur jatuh citra demokrat yang
dulu dikenal sebagai partai putih dimata publik, dan minimnya calon Putra Mahkota dari internal sendiri karena sebagian harus
dirawat KPK, sementara berdasarkan hasil survei kubu oposisi masih
leading. SBY sedang bertaruh besar dalam hal ini, konvensi yang abu – abu peraturannya,
belum lagi sistem undangan yang menciderai etika. Tokoh besar seperti
Jusuf Kalla mantan wakil presiden yang juga mantan Ketum Partai Golkar
juga diundang, sebuah pertanyaan patutkah??? Dari kapasitas nya jelas JK
sudah selevel dengan SBY, kurang etis rasanya menguji kelayakan beliau.
Ada pula Endriartono Sutarto Mantan Panglima TNI sebelumnya merupakan
ketua Dewan Pertimbangan NASDEM, yang akhirnya diberhentikan dari
jabatannya karena mengikuti konvensi, bukankah salah satu ciri khas
politik SBY adalah santun???
Konvensi
yang berjalan sehat, transparan dan menjunjung tinggi demokrasi sedikit
banyak bisa membantu Demokrat menghadapi krisis. Tokoh muda seperti
Anies Baswedan ataupun tokoh yang mengusung semangat pembangunan Daerah
Irman Gusman akan memberi warna tersendiri di antara nama – nama
lainnya. Meski segelintir berkembang opini dukungan Cikeas terhadap adik
ipar Presiden (Pramono Edhie Wibowo) juga justru bisa memperburuk citra
Demokrat dan membentuk citra politik dinasti dihadapan publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com