Ini merupakan kisah nyata. Saya mengetahui sendiri kisah ini, saya tuliskan di artikel ini agar menjadi pelajaraan bagi kita semua. Kisah ini mengingatkan saya bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dariNya. Tidak ada kuasa apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri terhadap titipan Tuhan karena setiap saat bisa diambil olehNya, seperti yang dialami ibu direktur ini.
Ibu direktur ini, dulunya adalah istri seorang pengusaha yang sukses. Iya dong, namanya aja ibu direktur, pasti istri seorang direktur dong, hehehe. Saat masih jaya sebagai orang kaya, kehidupan keluarganya sangat royal. Setiap keluar produk kendaraan baru, pasti keluarganya segera membeli. Barang-barang di rumahnya adalah barang dengan kualitas terbaik. Terkadang saat saya ke rumah beliau, saya sering “ngiler” dibuatnya. :)
Dibalik kekayaan yang dimiliki, ada satu sisi kejelekan yang dipunya oleh keluarga ibu direktur ini. Sang ibu direktur kurang akrab dengan keluarganya. Menurut kabar burung yang saya dengar, ibu direktur ini selalu enggan menolong keluarganya saat mereka dilanda kesusahan. Bahkan dalam pergaulan dia selalu pilih-pilih, dia mau bergaul dan menyapa orang yang sepadan dengan dirinya dalam hal ekonomi. Jangan harap orang biasa akan disapa oleh ibu direktur ini.
Walaupun ibu direktur tidak mau menolong sesama apalagi keluarganya yang kesusahan, ditambah hidupnya yang boros, tetapi Allah tetap memberinya kesempatan menjadi orang kaya. Rejeki yang diberikan Allah pada suaminya tetap dicurahkan dengan jumlah yang besar sehingga tidak pernah kurang sedikit pun.
Akhirnya, mungkin karena doa saudara-saudaranya yang sakit hati. Ditambah kesombongan keluarga ibu direktur ini. Allah pun memberinya peringatan. Bisnis suaminya mengalami hambatan, sampai akhirnya sang suami jatuh bangkrut. Sepanjang pengetahuan saya waktu itu, salah satu penyebab lain karena sang suami juga berselingkuh dengan wanita muda. Mungkin uangnya dihambur-hamburkan dengan wanita simpanan tersebut.
Semua harta keluarga ibu direktur akhirnya habis untuk membayar hutang-hutang bisnis suaminya. Saat mengalami kondisi inilah akhirnya ibu direktur sadar, betapa tidak enaknya menjadi orang susah. Betapa sakit hatinya saat mengalami kesusahan, minta tolong pada saudara-saudara tapi dicueki oleh mereka. Betapa tidak enaknya menjadi orang yang dipandang rendah, karena kini dia menjadi seorang PEMBANTU…!!!
Saudaraku, dari kisah ini, marilah kita mengambil pelajaran. Marilah tetap kita ingat, bahwa hidup itu benar-benar seperti roda. Kadang kita diatas, kadang kita di bawah. Kita tidak akan pernah tahu bahwa orang yang kita anggap remeh suatu saat akan lebih baik dari kita. Karena itu, saat kita berada di atas, janganlah kita sombong, meremehkan orang lain, dan berbuat sesuka kita. Karena semua yang kita miliki hanyalah titipan Allah semata.
Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com