Saya teringat pada salah seorang profesor Amerika (saya lupa namanya)
yang menerangkan rahasia otak manusia dalam tayangan National Geography.
Melalui sebuah penelitian, dia mengetahui bila sistem kerja otak
manusia dibagi oleh berbagai macam komposisi spektrum cahaya. Kombinasi
spektrum cahaya membuat seseorang mengalami situasi yang berbeda.
Dominasi warna merah akan membuat seseorang dikuasai emosi. Dominasi
warna biru akan membuat seseorang memiliki ketenangan diri.
Lantas
apa hubungannya spectrum cahaya dengan Legenda Pemisahan? Dan apa pula
Legenda Pemisahan itu? Legenda pemisahan merupakan legenda yang dimiliki
seluruh bangsa tentang adanya sebuah masa di mana manusia, makhluk kuno
dan makhluk gaib pernah hidup berdampingan lalu mengalami masa-masa
pemisahan (dipisahkan antara alam nyata dan alam gaib). Menurut Legenda
Pemisahan pula, sebelum masa pemisahan terjadi, antara manusia, makhluk
kuno dan makhluk gaib tersebut bisa hidup berdampingan serta bisa
melakukan kontak biologis (baca: perkawinan).
Kontak biologis
manusia dengan kuda kuno misalnya, menghasilkan keturunan bernama
Centaur. Kontak manusia dengan kerbau akan menghasilkan keturunan
bernama Minotaur. Kontak manusia dengan kambing akan menghasilkan
keturunan bernama Faun dan masih banyak lagi. Makhluk-makhluk kuno
tersebut, bersama para jin, fairis (peri), raksasa, hobbit dan banyak
makhluk lainnya pada masa pemisahan memilih hidup di alam gaib. Sedang
kehidupan di alam nyata diserahkan pada manusia bersama hewan murni
serta tetumbuhan. Dan di antara makhluk-makhluk itu, terikat sebuah
perjanjian untuk menghilangkan kemampuan bahasa yang menghubungkan
mereka.
Dalam legenda dunia Barat, keberadaan makhluk-makhluk
kuno banyak mengusai kisah-kisah mitologis mereka. Di dunia Timur,
seperti Indonesia, banyak pula makhluk kuno yang merujuk pada
makhluk-makhluk kuno barat seperti gandarwa yang merujuk pada raksasa,
tuyul yang merujuk pada hobbit dan banyak lainnya. Jangan lupakan pula
legenda persilangan makhluk yang menghasilkan suku Jawa, yakni asal usul
suku Jawa yang berasal dari keturunan Sayid Anwar dengan putri raja
jin, Prabu Nuradi. Bahkan dalam mitologi Timur Tengah (melalui Alkitab),
Solomon atau Sulaiman, Putra Daud, dikenal sebagai manusia yang bisa
berkomunikasi dengan tumbuhan, binatang dan makhluk gaib. Besar
kemungkinan, pada masa Solomon, zaman pemisahan belum terjadi.
Anehnya,
misteri tentang Legenda Pemisahan mendadak sirna begitu saja. Tidak ada
lagi manusia yang mengetahui Pintu Pemisahan. Yang diketahui manusia,
ketika kita melakukan pemusatan energi melalui proses meditasi, kita
bisa menyeberang ke alam lain dan berjumpa dengan makhluk-makhluk gaib.
Manusia yang melakukan meditasi merupakan manusia yang tengah mengubah
energi positifnya menuju titik spiritualitas tinggi (high spirituality).
Dan pembicaraan mengenai energi, sebenarnya tak lepas dari konsep ilmu
aura, yang menguraikan energi dalam bentuk spectrum cahaya.
Sebagaimana
yang diungkapkan profesor dari Amerika di atas, ilmu-ilmu energi yang
dikenal di dunia Timur sama-sama membicarakan tentang cahaya. Bahkan,
menurut kepercayaan monotheisme dari Timur Tengah, Tuhan juga sangat
identik dengan cahaya atau nur. Bahkan, sosok Einstein juga mengalami
kegelisahan hebat ketika sedang berpikir tentang cahaya, sampai-sampai
dia menelurkan sebuah pemikiran hubungan cahaya dan waktu; “siapapun
yang mampu menyamai kecepatan cahaya, maka waktu berhenti untuknya. Dan
siapapun yang mampu melebihi kecepatan cahaya, maka waktu akan bergerak
mundur untuknya.” Yang terbersit dalam pikiran saya, sebegitu rumitnya
pembicaraan tentang cahaya, apakah letak Pintu Pemisahan juga berada di
dalam rahasia cahaya?
Dalam sebuah kesempatan, saya pernah
mendebat serius salah satu doktor lulusan Studi Kebudayaan Amerika
tentang konsep makhluk-makhluk kuno, termasuk Tuhan, yang dianggapnya
sebagai imajinasi yang di-“nyata”kan karena manusia mengalami kebuntuan
berpikir. Dalam perdebatan tersebut saya menentang pikirannya dan
mengatakan, bahwa saya percaya Tuhan ada, dan segala kegaiban seperti
makhluk-makhluk mitologi juga pernah hidup di alam ini. Tidak mungkin
sebuah imajinasi dapat muncul di seluruh penduduk dunia tanpa sebuah
literatur atau pengalaman yang nyata.
Lalu saya mengatakan, dalam
referensi kuno dan segala kitab suci, sudah diperkenalkan adanya
makhluk-makhluk lain di samping manusia. Contoh yang paling sederhana
adalah adanya jin yang memiliki alam berbeda dengan kita. Hanya saja,
menurut sejarah kuno, makhluk-makhluk lampau itu keberadaannya
dipisahkan oleh sebuah kesepakatan yang dikenali sebagai Legenda
Pemisahan. Perdebatan itu terus berlanjut, tetapi kami tidak menemukan
sebuah titik penyelesaian. Sang doktor tetap bertitik tolak pada
keyakinan ilmiahnya, dan saya juga bertitik tolak pada keyakinan sembari
mencari bukti-bukti adanya makhluk kuno di masa lampau.
Sumber : misteribumikita.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com