Diskusi Hangat Tentang Jodoh
Tentang Jodoh
Jodoh, sebuah kata yang bila kita mendengarnya mungkin kita akan berfikir “siapa jodoh untukku?”, kemudian kita membayangkan beberapa orang yang kita kenal atau hanya sekedar pernah melihatnya kemudian bergumam dalam hati “mungkihkah dia jodohku?”, atau kita akan berkata “semoga dia jodohku”.
Jodoh itu di tangan Allah, begitu rahasia, sudah diatur, dirancang sebaik- baiknya. Sekeras apapun kita berusaha untuk mendapatkan seseorang, secepat apapun kita mengejar, kalau itu bukan jodohnya tidaklah di dapat. Kalaupun sempat bisa memilikinya itu hanyalah sesaat, cepat atau lambat hubungan itu akan segera berakhir. Dari pada kita disibukan dengan usaha- usaha dan fikiran- fikiran untuk mendapatkan seseorang yang kita sukai, dan kita tidak tahu apakah kelak dia baik atau buruk untuk bisa menjadi teman hidup, lebih baik kita serahkan semuanya kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib, yang membolak- balikan hati, yang tak pernah jera memelihara hamba- Nya, yang terus mencukupi setiap kebutuhan. Mohonlah kepada Allah supaya kita bisa tetap istiqomah dlm beribadah kepada Allah, istiqamah dalam mengingat Allah, memohon supaya diberi hati yang khusyuk, bersih, suci, tak lupa juga kita harus tetap bersabar, bersabar dalam musibah, bersabar dalam menjalankan perintah-Nya, bersabar untuk tidak bermaksiat. Yakinlah kalau hati suci, bersih senantiasa berkhusnudzon pada Allah, insya Allah, Allah akan menyiapkan jodoh yang terbaik sebagai teman untuk menjalani hidup, sebagai penyemangat dalam beribadah kepada Allah.
Pernahkah sahabat memohon kepada Allah supaya diberi jodoh yang rajin, sholeh, pemaaf, penyayang, dermawan? Jika sahabat pernah berharap seperti itu, bercerminlah pada diri kita, koreksi kepribadian kita. Jangan- jangan tanpa kita sadari kita memohom jodoh yang dermawan tetapi kita masih kikir dan pelit. Kita memohon jodoh yang pemaaf padahal kita seorang pendendam, masih tersisa kesalahan orang lain yang belum kita maafkan dan mungin kita cenderung terus membencinya. Kita memohon jodoh yang rajin padahal kita begitu pemalas, memohon jodah yang penyayang padahal kita sendiri hanya memikirkan diri sendiri tanpa peduli dengan kesusahan saudara kita. Jika sahabat menginginkan sesuatu ada pada orang lain, maka adakan dulu sesuatu itu pada diri sahabat. Insya Allah kita akan mendapatkan apa yang kita harapkan, dan kalau ternyata ada kekecewaan tetaplah berkhusnudzon, karena Allah yang paling tahu modal kita, Allah tahu kualitas kita, Allah tahu apa yang tersembunyi di tiap- tiap hati hambaNya, mungkin ada niat yang salah, cara yang tak sesuai, ato ada dosa yang tidak kita sadari sehingga tidak mendapat ridho Allah. Atau mungkin Allah telah merencanakan yang terbaik untuk kita karena nikmat Allah datang dari tempat yang tidak kita duga, yakinlah semua indah pada waktunya.
untuk seseorang yang Allah siapkan untukku
Demi dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya
Aku kan berusaha bertahan dalam kesendirianku, kan ku relakan untuk tidak dekat dengan pria manapun (kecuali hanya sebatas teman), hanya untuk menunggumu. Aku yakin Allah telah menyiapkan mu untuk melengkapi kehidupanku. Insya Allah aku kan bersabar, sebagaimana sabarnya orang-orang sholeh yang berpuasa. Meraka sabar untuk tidak makan dan minum, dan apapun yang dapat membatalkan puasa karena yakin, pada saatnya ada waktu untuk berbuka. Begitupun aku, insya Allah aku pun yakin suatu saat Allah satukan kita. Dan hanya Allah yang Maha Tahu kapan kita pantas untuk disatukan. Semoga kau pun bersabar untuk menungguku, menunggu ketetapan Allah untuk kita.
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/07/tentang-jodoh-534797.html
Jodoh dari Tuhan
Sesungguhnya, penyebab kejombloan terbesar dikarenakan kurangnya kecintaan kita kepada Sang Pemilik Cinta . Kita berlomba-lomba mencari pasangan yang ideal, yang membuat nilai sosial Kita terangkat. Tanpa pernah menyadari, apakah Kita sudah ideal ? Kita mencari sosok seanggun bunda fatima, padahal Kita tak semulia Sayyidina Ali. Fatima hanya pantas untuk Ali, dan Ali hanya pantas untuk Fatima. Itu rumusnya. Betul-betul egois ! Seperti kata Erich Fromm ; “ Penyakit manusia zaman modern ialah sangat tergila-gila dicintai. Kita baru pantas dicintai, jika kita tulus mencintai. Kita menggantungkan harapan kita pada sesuatu yang tak abadi. Sementara hanya Tuhanlah tempat menggantungkan segala harapan. Selain-Nya hanyalah harapan-harapan sekunder.
Miskonsepsi yang absurd dalam hubungan asmara adalah menganggap status hubungan adalah tujuan akhir. Tujuannya adalah kebahagiaan. Dan kebahagiaan dapat kita temui dari hal-hal kecil. Memang, ada atau tidaknya pasangan, bukanlah garansi kebahagiaan. Tapi kalau kita merasa sudah dapat membahagiakan diri sendiri, kenapa tidak berbagi kebahagiaan (altruisme) ?. Terlebih orang yang hendak kita bahagiakan tersebut adalah orang yang kita cintai. Namun, jika kita tidak bisa membahagiakan diri sendiri, tidak mungkin kita dapat membahagiakan orang lain. Mustahil memberi tanpa memiliki !
Jodoh memang ditangan Tuhan. Namun jodoh akan selamanya ditangan Tuhan jika Kita tidak berusaha menemukannya, Ujar Ippho Santosa. Dalam Injil, Matius 7 berbunyi : “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. “ Carilah dan ketuk pintu hatinya. Semoga dibukakan ! Seorang bijak tentu tahu kapan harus berhenti dan merasa cukup. Supaya dikira orang bijak, izinkan saya mengakhirinya dengan pesan ; ” Yang mencintaimu, tak kau cintai. Yang kau cintai, tak mencintaimu. Sang Pemilik Cinta akan menuntun jalan mana yang akan kau pilih. ” Kalau memang jodoh dari Tuhan, mengapa kita tak meraihnya ?
Semoga Bermanfaat
sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2013/02/03/jodoh-dari-tuhan-531104.html
Kalau Jodoh dikejar tak datang
Kisah percintaan yang dialami setiap insan manusia di dunia yang fana ini memang selalu unik dan berbeda-beda. Banyak yang bernasib mujur mendapatkan pasangan idamannya yang tampan, soleh, kaya raya dan lainnya dan tidak sedikit pula yang kurang beruntung jika sudah bicara soal jodoh.
Banyak orang terutama wanita yang berharap untuk segera dipertemukan dengan jodohnya, namun kadang kala hingga diusia senja tak pula kunjung mendapatkan jodoh , mungkin kalau disikapi secara bijaksana bisa menghasilkan hal yang positif , tetapi kalau disikapi dengan negatif maka yang ada uring-uringan dan membuat orang sekitar jadi ikut merasa pusing juga terutama keluarga dekat dan sahabat.
Hingga karena ingin mendapat jodoh banyak cara yang dilakukan orang untuk dapat menggapai jodoh yang dia inginkan, seperti ke biro jodoh sekarang sedang marak di internet , kalau dulu di versi offline , mendaftar lalu ikut pertemuan dll , tapi sekarang bahkan kalau kita ikut biro jodoh ada yang mendunia , sehingga kita bisa memilih yang sesuai dengan selera kita, reality juga ada yang berjudul mencari pasangan walau gak tau benar atau cuma rekayasa supaya rating naik , ataupun ke paranormal minta sareat yang kadang-kadang menyesatkan juga,karena tak sesuai dengan agama.
Biasanya, jodoh tak kunjung datang itu akibat dari pribadi yang tidak mau berusaha dan berbenah diri untuk mencari alasan mengapa jodoh tak juga menghampiri kita, walaupun dibalik itu semua itu adalah kembali kepada kehendak Allah SWT.
Padahal, sesuai dengan yang telah di janjikan oleh Allah bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan, artinya Allah memang telah mempersiapkan seseorang untuk dijodohkan dengan kita.
Lalu mengapa jodoh tak kunjung datang? Di mana pasangan yang telah Allah janjikan? Apakah Allah telah ingkar dengan janjinya? Atau kita yang harus mengejar jodoh?kemana kita harus mengerjarnya
Tidak mungkin Allah ingkar, karena Allah maha menepati janji. Jadi, seandainya jodoh itu tak kunjung datang juga, mungkin saja ada yang salah dengan diri kita. Dari pada pusing untuk datang ke biro jodoh atau mencari dan mengejar jodoh melalui ramalan bahkan paranormal, lebih baik menunggu sambil berusaha sembari berdoa agar diberikan jodoh yang terbaik oleh Allah.
Menurut Ketua Masjid Jami Al Muhajirin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Soedjoko, jodoh merupakan suratan takdir yang telah ditentukan Allah sejak manusia lahir. Sehingga, sebagai manusia yang bertaqwa harusnya manusia berserah dan berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang sholeh atau sholehah, kalau sudah waktunya insya allah dia akan datang sendiri .
Pria yang akrab disapa Djoko ini juga mengatakan, jodoh itu memang benar-benar di tangan Allah. Artinya, kita tidak pernah tau kapan, di mana, bagaimana dan dengan siapa kita akan berjodoh yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha dan berdoa sampai waktunya tiba.
“Tugas kita bukan untuk mencarinya (jodoh), tapi mempersiapkan diri untuk menerimanya. Ketika sudah siap menurut Allah, pastilah jodoh itu akan datang dari jalan yang tidak terpikirkan oleh kita,” ujar Djoko saat berbincang dengan merdeka.com di pelataran Masjid Al Muhajirin, Minggu (25/11).
Untuk itu, lanjut dia, di dalam ajaran Islam tidak dianjurkan untuk berpacaran karena itu mendekatkan dengan zinah, dan walaupun dengan segala alasan termasuk mencari kecocokan dan mengenal lebih dekat satu sama lain. Apalagi, tambah dia, dengan melakukan cara-cara yang tidak dianjurkan atau bahkan diharamkan di dalam Islam, seperti pergi ke paranormal untuk mendapat pasangan.
Lebih jauh dia memaparkan, yang perlu di garis bawahi adalah jodoh di tangan Allah. Jadi, jemputlah jodoh itu dengan cara-cara yang sesuai ajaran Islam, serta memohonlah agar Allah memberikan jodoh yang baik kepadamu.
“Dalam surat Asy-Syura ayat 83, Allah berfirman, Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shaleh,” terang dia.
Selain itu, kata Djoko, jodoh tidak dapat dihindari walau kita belum menginginkannya. Jodoh juga tidak dapat dikejar walaupun ketika kita terlalu menginginkannya, jadi betul bahwa Jodoh itu kehendak Allah .
“Oleh sebab itu, Allah menentukan jodoh kita, maka tidak layak bagi kita merasa bimbang atau grasak grusuk karena belum dapat (jodoh), kalau sudah sampai waktunya, jodoh itu pasti akan datang sendiri,” tegas dia.
Lalu bagaimana apabila kita apalagi wanita misalnya sudah beranjak tua dan jodoh pun tak kunjung menghampiri?
“Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 45, Dan jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya yang demikian itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Rabbnya, dan mereka akan kembali kepada-Nya,” jelas dia.
Dengan ayat itu, lanjut Djoko, Allah memberi harapan bahwa setiap doa yang disampaikan pada-Nya dengan tulus dan sungguh-sungguh insya allah pasti akan dikabulkan.
Karena dengan bersikap sabar dan melaksanakan salat, kata Djoko, hal itu yang membentengi kita dari godaan syaitan yang berharap manusia salah langkah dalam masalah jodoh, sehingga bukan mendekatkan kita kepada Allah SWT , malah mengacaukan hidup kita .
Untuk itu dia berharap, bagi siapa saja yang sulit dan belum mendapatkan jodoh untuk tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah agar diberikan pasangan yang terbaik dan beriman , karena mendapatkan jodoh yang sembarangan akan menyulitkan kita cepat atau lambat.
“Jangan sampai anak-anak muda sekarang ingin punya pacar tapi pergi ke biro jodoh dan dukun, bukan mereka yang kasih kita jodoh kok,” tutup dia
Maka dari itu jangan merasa gundah gulana , jangan galau , jangan berpikiran negatif dan perasaan tak berharga, tapi pasrahkan saja pada Allah SWT, sambil berusaha intropeksi, mungkin saja kalau kita diberi jodoh sekarang, kita belum siap , ataupun kalau yang belum diberi barangkali kalau dengan yang itu maka kurang baik, dan Allah menguji keimanan kita apakah sanggup atau tidak dengan apa yang ditetapkan Allah SWT.
Jangan sampai kita belum dapat jodoh terus kita jadi pribadi yang jutek, tak menyenangkan , dan pribadi kurang baik lainnya, tapi patahkan bahwa walau kita belum punya jodoh kita adalah pribadi yang baik, seorang yang cantik, berprestasi, berjiwa sosial tinggi, mau menolong , bersahabat, sholeh/sholehah, enak diajak berkomunikasi , menyukai anak-anak dan hal-hal yang bisa membuat orang tidak memandang kita sebelah mata, dan orang juga senang dengan keberadaan kita di tengah mereka .
Banyak kok di sekitar kita, orang jomblo atau belum mempunyai jodoh , tapi tetap mendapat tempat di hati masyarakat, karena mereka itu orang yang istimewa, jadi orang pun tak mempermasalahkan kesendirian mereka, bahkan malah salut.
dengan inspirasi dan kutipan dari koran merdeka 25/11/2012
Humor: Jodoh itu, ya, Harus Dicari!
(Untuk Para Kaula Muda]
Lelaki yang sayang dan cinta padamu, pasti tidak akan pernah berani menyentuhmu, apalagi mengajakmu keluar mojok malam Minggu. Jangankan itu, untuk memandangmu saja tak mau. Bukan karena tidak cantik, tetapi karena itulah kehebatan sayang dan cinta hakiki yang bisa menundukkan pandangan kemaksiatan yang semu.
Dia justru akan senantiasa menjagamu dari apapun itu, termasuk dari godaan dirinya sendiri dan nafsu, senantiasa istiqamah sampai pernikahan menjamumu. Buang jauh-jauh ucap ‘I Love You’ sebelum ada ucap ‘Qabiltu’. Lempar jauh-jauh kata ‘I Miss You’, saat orang tuamu belum ada kata restu.
Jangan khawatir dan tak akan pernah terbalik; perempuan yang baik pasti berjodoh dengan lelaki yang baik. Maka, jadikan masa muda masa penuh prestasi, bukan masa penuh frustasi. Jemputlah cinta dengan jalan rahmat, bukan dengan jalan maksiat. Bahagiakanlah dulu orangtua dengan prestasimu, jangan terburu membahagiakan nafsu, sebab nafsu wujudnya semu.
Apa yang dibanggakan dengan pacaran? Sms-an, telpon-telponan, ketemuan, jalan-jalan, peluk-pelukan, ciuman, begituan, dan ujungnya bubaran. Kalau mau jemput jodoh, jangan bodoh. Jemput dengan bermunajat, bukan mendekat ke buaya darat. Galau karena jodoh itu wajar, itu proses hidup bagi sang pembelajar, yang ikhtiarnya bodoh itulah yang kurang ajar. Rutinkan ibadah, sedekah, do’a orang tua, puasa sunah, insya Allah jalan terang jodoh akan terbuka lebar.
Percuma juga kau tampak cantik bersolek, lantas merelakan wajah dan seluruh tubuh cantikmu dicolek-colek. Secara dhohir orang bisa katakan kau tetap cantik, tapi sesungguhnya kau sangat jelek. Bukan teman, orang tua, atau siapapun, tetapi di dekatmu syetan tampak kegirangan dan mengejek.
Ibarat membeli makanan, jelas, kita akan memilih lalu membeli makanan yang bergaransi bukan pilih yang basi. Selain gengsi juga merusak reputasi. Begitu jugalah saat anda memilih pendamping, pasti ingin yang asli juga halal, bukan yang aspal. Kau ini manusia mahal, punya akal pikiran, karenanya jangan jadi manusia murahan, putuskan dan tolaklah jika ada lelaki yang menjemputmu dengan murahan. :)
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/30/versi-lengkap-malam-mingguan-versi-ldk-menjemput-jodoh-jangan-bodoh-untuk-para-kaula-muda-547162.html
Jodoh: Unpredictable (Tidak Dapat Diramalkan)
Tapi banyak juga orang yang begitu yakin dan percaya bahwa jodohnya adalah orang kaya, atau pejabat, atau pengusaha atau lainnya. Atau juga ada yang percaya ketika tukang peramal mengatakan bahwa kamu akan mendapat jodoh yang miskin dan jelek, tapi jika kamu lebih keras lagi berusaha maka akan jauh dari jodoh yang demikian. Sehingga diberilah tips-tips ampuh untuk mencegah supaya tidak mendapat jodoh yang miskin dan jelek.
Padahal tujuan utama untuk diberikan tips-tips itu adalah hanya untuk mendapat bayaran (sesuai dengan harga standar masing-masing).
Akhirnya kitapun terkecoh dengan ramalan-ramalan itu. Coba kita bayangkan sendiri, apakah kita tidak sadar? ketika melihat Istrinya dukun sulap (peramal) itu ternyata hanya wanita biasa saja. Kenapa dia tidak mendapatkan istri yang lebih cantik atau kaya atau wanita hebat yang dikenal oleh khalayak ramai? Itu menandakan bahwa jodoh itu memang tidak bisa diramalkan. Jika pun kita percaya terhadap apa yang dikatakan oleh peramal, maka kita telah syirik kepada Allah. Patut untuk segera kita bertaubat nasuha, dan jangan pernah mengulangi lagi terhadap ramalan-ramalan yang bodoh.
Kita hanya boleh berusaha dan berdo’a untuk mendapatkan jodoh seperti keinginan kita sendiri. Tapi jika datang ke tempat peramal hanya untuk meramalkan jodoh kita, itu suatu langkah yang sia-sia, sangat dilarang dan bukanlah usaha yang dimaksudkan demikian. Karena apa yang dikatakan oleh peramal itu hanya penipuan belaka.
Matematika Pun Mengenal Jodoh
Jodoh, dari Hal Terkecil!
Jodo(h). Yah, itu adalah kata yang pas untuk bersatunya dua insan yang saling menyinta. Jodoh bisa berarti orang yang cocok menjadi suami istri atau sesuatu yang cocok menjadi sepasang, pasangan. Begitu pun kecintaanku pada kompasiana muncul karena aku suka cerita fiksi, fiksiana. Pada awalnya aku tak begitu peduli dengan nama kompasiana, cerpen-cerpenlah yang membawaku kedalam pusaran ini. Aku menemukan cerita-cerita menarik dengan redaksi yang tidak direduksi. Kalau membaca cerpen di media cetak, yang kutemukan hanya keseragaman tema yang ditentukan redaktur pada setiap terbitannya. Hehehe…ngarang!
Setelah sekian lama membaca cerpen dan mengoleksinya, aku malah tambah suka bahkan cinta. Tidak hanya fiksiana tapi kompasiana secara umum aku suka. Tidak berlebihan aku sebut aku telah menemukan jodohku. Curahan hati, catatan harian, mengisi kekosongan hati, dikala galau atau suntuk, bahkan ketika libido tex (teks) lagi tinggi kompasiana mampu memuaskanku. Tak ada penolakan atau pun basa basi, semua diterima tanpa syarat. Sebagai mas kawin waktu itu, aku buatkan lamaran dengan membuat akun pribadi di kompasiana. Akun itu adalah tanda jadi bahwa ku akan selalu setia sebagai pasangan yang bertugas membaca dan menulis…lebay.com. Kompasiana jadi jodohku!
Hati-hati bila mata anda sudah terpagut pada hal kecil di kompasiana. Kalau diteruskan akan mengakibatkan kecanduan…Berbahaya!
sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/03/03/jodoh-dari-hal-terkecil-533697.html

sangat menginspirasi tentunya
BalasHapusMas Khairol: Terima kasih telah berkunjung ke blog saya mas,,
BalasHapus