Rabu, 24 April 2013

Profesi RT (Rukun Tetangga) Antara Ujung Tombak dan Ujung Tombok (Tulisan Terbaru 2013)

http://berita2bahasa.com/images/articles/2013418calon%20presiden%20in%20siluet%20(latimes%20com)%20b.jpg
RT atau Rukun Tetangga, mendengar kata ini bagi sebagian orang pasti menganggapnya sepele. Maklum saja, menyandang pekerjaan sebagai RT di negeri ini, dianggap sebagai pekerjaan rendahan. Oleh karena itu banyak orang yang tidak bersedia apabila dicalonkan menjadi ketua RT.
Namun, disadari atau tidak saat ini kebutuhan akan pentingnya peran RT semakin dirasakan banyak orang. Bagaimana tidak, ditengah arus perbuhan zaman dan kebutuhan akan pentingnya identitas diri membuat banyak orang melihat bahwa pekerjaan RT merupakan pekerjaan berat dan membutuhkan waktu banyak serta memiliki kemampuan managerial yang baik pula.
Sebagai contoh kasus misalkan, saat ini sistem administrasi kependudukan di Indonesia mulai di benahi. Kalau dulu orang seenaknya membuat KTP, KK, Akte kelahiran palsu, lain halnya dengan sekarang, sistem kependuduksan memerlukan data yang akurat dan sistem administrasinya pun harus mulai dari tingkat terbawah yaitu tanda tangan ketua RT.
Nah, di sinilah peran RT itu menjadi sangat penting dan dibutuhkan. RT lah yang berhak mengeluarkan surat keterangan pindah penduduk, membuat surat pengantar pembuatan KTP, KK surat masuk penduduk, Akte Kelahiran, serta surat lainnya yang dibutuhkan warga masyarakat.
Begitu penting dan strategisnya peran RT, sudah saatnya jabatan ketua RT perlu dipikirkan ulang. Minimal untuk tiga hal.
Pertama, ketua RT sebaiknya diberikan peran kepada orang-orang muda. Minimal orang muda yang sudah menikah dan memiliki komitmen guna menjalankan tugas dan perannya dengan sebaik mungkin. Dari beberapa kali saya bertemu dengan ketua RT di Yogyakarta, rata-rata usia mereka sudah tua dan kebanyakan dari mereka adalah pensiunan PNS atau mereka yang secara fisik tidak produktif lagi bekerja di kantor.
Kedua, peran sebagai ketua RT sebaiknya diberikan kepada orang memiliki kapasitas dan kemampuan secara intelektual. Ketika saya melakukan penelitian di daerah Semanu, Gunungkidul beberapa waktu lalu, saya menemukan ketua RT yang sulit membaca dan menulis. Padahal dia bercerita, kalau dirinya salah mengirimkan data warga misalkan dalam hal mendapatkan bantuan BLT, dirinyalah yang sering mendapat caci-maki dari warga sekitarnya.
Ketiga, ketua RT perlu diberikan tunjangan pekerjaan. Ketua RT yang saya temui di Gunungkidul, hidup dalam balutan kemiskinan. Rumahnya reot, tidak ada listrik di rumahnya. Beliau dan istri hidup dari hasil sebagai buruh tani. Ketika saya tanya apakah pemerintah pernah memperhatikan hidupnya. Dengan polos dia menjawab tidak pernah.
Derita ketua RT di Semanu, Gunung Kidul tersebut bisa saja dialami oleh ketua RT lainnya di seluruh Indonesia. Dalam acara reses anggota DPRD DIY, beberapa waktu lalu di Kota Yogyakarta, seorang ketua RT meminta agar kesejahteraan ketua-ketua RT diperhatikan.
“jujur saja, kami sebagai ketua RT katanya sebagai ujung tombak. Namun, kami juga kadang menjadi ujung tombok”. Ujar seorang ketua RT di kelurahan Purwokinanti menyampaikan keluhannya.
Barangkali cerita tersebut di atas bisa menginspirasi kita semua. Baik itu sebagai pribadi, masyarakat maupun pemerintah sendiri, guna memperhatikan kesejahteraan ketua-ketua RT. Karena merekalah ujung tombak bagi negeri ini, minimal dalam hal sistem administrasi kependudukan, sekaligus sebagai ujung tombak dalam menangkal segala macam gangguan dari dalam negeri seperti gerakan teroris, separatis serta gangguan keamanan lainnya yang bisa mengancam kesatuan dan persatuan NKRI.***
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/08/profesi-rt-antara-ujung-tombak-dan-ujung-tombok-540315.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com