RT
atau Rukun Tetangga, mendengar kata ini bagi sebagian orang pasti
menganggapnya sepele. Maklum saja, menyandang pekerjaan sebagai RT di
negeri ini, dianggap sebagai pekerjaan rendahan. Oleh karena itu banyak
orang yang tidak bersedia apabila dicalonkan menjadi ketua RT.
Namun,
disadari atau tidak saat ini kebutuhan akan pentingnya peran RT semakin
dirasakan banyak orang. Bagaimana tidak, ditengah arus perbuhan zaman
dan kebutuhan akan pentingnya identitas diri membuat banyak orang
melihat bahwa pekerjaan RT merupakan pekerjaan berat dan membutuhkan
waktu banyak serta memiliki kemampuan managerial yang baik pula.
Sebagai
contoh kasus misalkan, saat ini sistem administrasi kependudukan di
Indonesia mulai di benahi. Kalau dulu orang seenaknya membuat KTP, KK,
Akte kelahiran palsu, lain halnya dengan sekarang, sistem kependuduksan
memerlukan data yang akurat dan sistem administrasinya pun harus mulai
dari tingkat terbawah yaitu tanda tangan ketua RT.
Nah,
di sinilah peran RT itu menjadi sangat penting dan dibutuhkan. RT lah
yang berhak mengeluarkan surat keterangan pindah penduduk, membuat surat
pengantar pembuatan KTP, KK surat masuk penduduk, Akte Kelahiran, serta
surat lainnya yang dibutuhkan warga masyarakat.
Begitu penting dan strategisnya peran RT, sudah saatnya jabatan ketua RT perlu dipikirkan ulang. Minimal untuk tiga hal.
Pertama,
ketua RT sebaiknya diberikan peran kepada orang-orang muda. Minimal
orang muda yang sudah menikah dan memiliki komitmen guna menjalankan
tugas dan perannya dengan sebaik mungkin. Dari beberapa kali saya
bertemu dengan ketua RT di Yogyakarta, rata-rata usia mereka sudah tua
dan kebanyakan dari mereka adalah pensiunan PNS atau mereka yang secara
fisik tidak produktif lagi bekerja di kantor.
Kedua,
peran sebagai ketua RT sebaiknya diberikan kepada orang memiliki
kapasitas dan kemampuan secara intelektual. Ketika saya melakukan
penelitian di daerah Semanu, Gunungkidul beberapa waktu lalu, saya
menemukan ketua RT yang sulit membaca dan menulis. Padahal dia
bercerita, kalau dirinya salah mengirimkan data warga misalkan dalam hal
mendapatkan bantuan BLT, dirinyalah yang sering mendapat caci-maki dari
warga sekitarnya.
Ketiga,
ketua RT perlu diberikan tunjangan pekerjaan. Ketua RT yang saya temui
di Gunungkidul, hidup dalam balutan kemiskinan. Rumahnya reot, tidak ada
listrik di rumahnya. Beliau dan istri hidup dari hasil sebagai buruh
tani. Ketika saya tanya apakah pemerintah pernah memperhatikan hidupnya.
Dengan polos dia menjawab tidak pernah.
Derita
ketua RT di Semanu, Gunung Kidul tersebut bisa saja dialami oleh ketua
RT lainnya di seluruh Indonesia. Dalam acara reses anggota DPRD DIY,
beberapa waktu lalu di Kota Yogyakarta, seorang ketua RT meminta agar
kesejahteraan ketua-ketua RT diperhatikan.
“jujur
saja, kami sebagai ketua RT katanya sebagai ujung tombak. Namun, kami
juga kadang menjadi ujung tombok”. Ujar seorang ketua RT di kelurahan
Purwokinanti menyampaikan keluhannya.
Barangkali
cerita tersebut di atas bisa menginspirasi kita semua. Baik itu sebagai
pribadi, masyarakat maupun pemerintah sendiri, guna memperhatikan
kesejahteraan ketua-ketua RT. Karena merekalah ujung tombak bagi negeri
ini, minimal dalam hal sistem administrasi kependudukan, sekaligus
sebagai ujung tombak dalam menangkal segala macam gangguan dari dalam
negeri seperti gerakan teroris, separatis serta gangguan keamanan
lainnya yang bisa mengancam kesatuan dan persatuan NKRI.***
sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2013/03/08/profesi-rt-antara-ujung-tombak-dan-ujung-tombok-540315.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com