Sulit menyembunyikan kerut wajah tua dibalik
ketegasan hati dan rasa humornya.Dia memang sudah lanjut usia, 76 tahun.
Tetapi 114 kawan-kawannya“nekad” memilihnya menjadi pemimpin
mereka.Disitulah kemudian komentarnya muncul dan menimbulkan gelak-tawa
para pemilih.“Semoga Tuhan mengampuni anda semua, karenatelah memilih
aku”.
Ini terjadi bukan pada saat rapat pemilihan
pemimpin main-main.Yang sedang menjadi tokoh adalah “raja” dari1,2
milyard umat Katolik seluruh dunia.Karena warisan sejarah,mereka diakui
sebagai pemilik yang sah sebuah negara.Ia disebut “Negara Vatikan”.Orang
sering menyebut “Vatican City State”, atau“Negara Kota
Vatikan”.Pemimpin itu disebut paus (Indonesia, Belanda), atau pope
(Inggris), atau papa (Itali) atau pape (Perancis), atau papst (Jerman).
Masih banyak lagi sebutan yang diucapkan dalam bermacam bahasa.Tapi apa
yangistimewa dari paus terpilih kali ini, selain daripertama dari
Amerika Latin; pertama bernama Fransiskus; dan pertama dari kumpulan
pastor Yesuit?
Dalam konteks Indonesia, pemilihan paus dan
terpilihnya Jorge Mario Cardinal Bergoglio, mengandung 2 pelajaran utama
yang layak untuk disimak.
Pertama, pemilihan paus barusan menjadi “barang
aneh” bagi masyarakat Indonesia.Pemilihan itu bersih dari money
politics, serangan fajar, dagang sapi atau jenis kongkalikong lainnya.
Ia tidak bersinggungan dengan tahta, harta dan bangga-diri (power,
money, and pride).Sesuatu yang langka terjadi pada pemilihan jabatan
penting di negara kita saat ini.
Kardinal Bergoglio bukan tokoh yang
diunggulkan.Dia masukmengenakan jubah merah-marun, sebagai kardinal dan
keluar berganti jubah putih, sebagai paus.Dia bukan berasal dari negara
yang kuat secara ekonomi.Dia tidak mempunyai relasi politik dan keluarga
yang dapat diandalkan.
Pemilihan Kardinal Bergoglio semata-mata karena
sidang- kardinal merasa bahwa dunia membutuhkan pemimpin seperti
dia.Mempunyai perasaan dan tertarik (feeling and interest) terhadap 3
hal utama yang menjadi tantangan terberat dunia saat ini.Kemiskinan,
lingkungan hidup dan perdamaian antar umat beragama.
Pemilihan yang menempatkan : “Kemuliaan Allah
di atas segala-galanya”, atau “Ad Maiorem Dei Gloriam”, atau “For the
Greater Glory of God”.Kemudian, diikuti kriteria berikutnya, “Option for
the poor”, atau “Berpihak kepada sesama yang miskin dan lemah”.
Kriteria pemilihannya jelas, tepat dan
benar.Diikuti oleh proses yang saksama.Dilakukan oleh mereka yang
credible.Disaksikan oleh konstituen dengan penuh harapan akan masa depan
yang lebih baik.Tak heran bila hasilnya disebut terbaik pada zamannya.
Nah, bagaimana dengan sang tokoh?Nampaknya,tipe
itu sedang “in”di dunia, bahkan di Indonesia atau Jakarta.Tipe yang
dekat dengan rakyat, informal, anti korupsi, pendukung keadilan
sosial.Gaya hidupnya sederhana, egaliter, bersahabat, tetapi tegas dan
kukuh dalam berpendapat.Yang mengagetkan, Paus Bergoglio, yang kemudian
memilih “nama tua”, Fransiskus, ternyata suka blusukan.Mengunjungi
umatnya di kampung-kampung kumuh, pasar-pasar becek atau menemui
gelandangan yang tak punya hunian.
Gaya kesederhanaannya tidak hanya retorika atau
politik pencitraan belaka.Ia diwujudkan dalam kehidupannya sehari-hari,
ketika menjadi Uskup Agung Buenos Aires, sejak Juni 1992.Dia menolak
tinggal di istana keuskupan yang megah dan memilih pindah ke rumah-susun
sederhana.Mobil dinas keuskupan, Limusin, yang mentereng, dia
jual.Uangnya dibagi-bagi untuk orang-orang papa.Kemana-mana memilih
menumpang bus kota.Singkatnya, Paus Fransiskus I merupakah hasil
istimewa , dari proses pemilihan yangideal.
Kalau sudah begitu, terus bagaimana?Adakah
kemudian dunia akan berubah, begitu saja, menjadi lebih baik?Apakah
kemiskinan akan tiba-tiba sirna dan ketidak-adilan hilang, begitu
saja?Tentu saja tidak.Apa kemudian yang harus dilakukan?
Terpilihnya Kardinal Bergoglio menjadi Paus
Fransiskus I baru membuahkan hasil, apabila diikuti transformasi dari
seluruh umat Katolik seluruh dunia, untuk mengikuti jejak
pemimpinnya.Betapa pun indah ajaran agama yang diturunkan ke bumi ini,
yang diikuti dengan idealnya sikap dan perilaku pemimpinnya, tanpa imbas
ke seluruh pengikutnya tidak akan membuat dunia menjadi lebih baik.
Umat Katolik boleh bersuka-cita.Silakan meledak
dalam jerit dan sorak kegembiraan.Sujud syukur dengan takjub atas
“hadiah” dari Atas untukkita.Tetapi, bila kemudian kembali ke cara hidup
semula, maka semua akan menjadi sia-sia.Ia tidak bisa menyulap keadaan
dunia berubah seketika.Hadiah Tuhan yang luarbiasa menjadi hampa, karena
tidak dimanfaatkan dengan saksama.Dan itu menjadi ciri dan sifat
manusia.
Nampaknya, keputusan Kardinal Bergoglio untuk
menjual Limusin dan membagikan kepada orang papa diilhami cerita di
dalam kitab suci tentang seorang muda yang kaya raya.Dia menghadap Sang
Guru dan bertanya : “Tuan Guru, saya sudah memenuhi semua
perintahMu.Berdoa, puasa, ke Sinagoga, tidak mencuri, tidak berdusta dan
seterusnya.Apalagi yang perlu saya lakukan agar mendapatkan Hidup
Kekal?”.
Sang Guru menjawab : “Pergilah, jual semua yang
kamu punya.Bagikanlah uangnya kepada sesamamu yang miskin.Kamu akan
mendapat gantinya, harta di surga.Sesudah itu, datanglah ke mari dan
ikut Aku”.
Pemuda itu bersedih dan pergi meninggalkan Sang
Guru.Dia tidak bisa melakukan perintahNya, karena hatinya masih melekat
di hartanya yang sangat banyak.Dia orang yang kaya-raya.
Note : Artikel di atas untuk mengucapkan
selamat kepada umat Katolik Indonesia, atas terpilihnya Paus Fransiskus
I.Sekaligus sebagai otokritik terhadap cara kita beragama.
sumber: http://filsafat.kompasiana.com/2013/03/22/tahta-539175.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com