Waktu itu awal masuk sekolah pertama kelas 3, saat itu
aku melihat seseorang perempuan yang cantik, dia adalah pindahan murid baru di
smpku. Dengan rambut panjang terurai, yang aku lebih senang lagi ternyata dia
masuk ke kelasku dan yang lebih senang lagi dia duduk didepan mejaku.
Indah…. Wajahnya memang seindah dengan namanya dengan
senyumya yang membuat hatiku seakan akan tidak mau melewatkan senyumnya, tetapi
sayang dia seorang yang pendiam tetapi bagaimana pun aku harus bisa mendekatinya walaupun hanya
sebagai sahabat. Banyak sekali yang menyukainnya dan ingin mendapatkan nomer
telfonnya tetapi dia hanya menggeleng tanpa mengeluarkan kata-kata apapun dari
mulutnya, hampir semua kelas yang ingin mendekatinnya tetapi tidak satupun yang
berhasil begitu juga dengan saya ‘hehehehe’, oh ya saya belum memperkenalkan
diri namnya saya reza saya biasa di panggil reza.
Di Setiap hari saya, saya hanya bisa memandangi wajahnya dan
senyumnya saja, ternyata selain cantik dia juga pinter di kelas loh... dan saat itu
saya berfikir bagaimana cara mendekatinya,(tapi saya paling anti namanya dukun) saya harus giat belajar dan rajin
minimal mengerti dalam pelajaran supaya semoga bisa dekat dengannya. Itu saya
lakukan terus menerus sampai akhir semester I berakhir, tetapi perjuangan saya
tidak mendapatkan hasil dia masih tidak mau berbicara kepada cowo saya sudah
putus asa saai itu, tetapi saya tidak gampang menyerah saya akan mencoba di
semester II. Oh ya sebelumnya dia mendapatkan rangking pertama di kelas memang wajar kalau dia dapat rangking pertama.
Setelah
liburan 2 minggu semester I selesai masuklah
semester II, pada saat masuk pertama semester II, sekolah kami
mengadakan
upacara ,maklum hari itu hari senin. Saat itu aku melihat indah sedang
sibuk dan
panik,saya bertanya ''hmm.. ndah kenapa lu ndah kayanya lagi panik
aja?tanya reza, "hmm... gpp kok hanya saja... "hanya apa"? kata reza
"topi gw ketinggalan di rumah deh kayanya dan gw ga tau musti ngapain
sekarang"? (dia kelihatan hampir mau nangis). Maklum
peraturan-peraturan disekolah saya begitu, yang tidak bawa perlengkapan
upacara
secara lengkap di hukum didepan selama upacara. "yaudah ndah ga usah
nangis lu bisa kok pinjem topi gw"kata reza " tapi ga ah lu kan cuma
bawa topi satu doang, ntr di hukum lagi lu? "gpp kok ndah pake aja kok
serius deh..."kata reza ''udah ga usah za gpp kok"yaudah ndah pake aja
ga usah mikirin gw ok.. pake ye"kata reza " hmm yaudah deh tapi bener ya
gpp" iya ndah" saya saya tahu
atas konsekuensinnya tetapi saya tidak perduli yang terpenting dia tidak
di hukum.ketika upacara berlangsuung sesekali dia pun hanya senyum-senyum kepada saya saat itu hati saya
berbunga-bunga sekali Saya tidak memikirkan hukuman yang saya sedang alami.
Setelah upacara selesai, kami pun masuk kembali
kedalam kelas begitupun dengan saya walaupun saya di marahi terlebih dahulu sebelum
masuk kelas, ketika saya akan masuk kelas untuk pertama kalinya indah memanggil
nama saya sambil senyum dan berterma kasih.
indah : "za hmm..... makasih yah atas pinjaman topinya "
reza : "gpp kok ndah yang penting lu kan ga di hukum?(sambil malu2 tersenyum"
indah : "tapi gw tetep ga enak nih, apa yang bisa gw balas untuk menebus kebaikan lu za..."?
reza : "hmm apa yahh, ga usah kok gw ikhlas nolongnya, tapi ada satu hal sih yang gw pengen minta...."?
indah : apa za?
reza : gw minta lu mau jadi temen gw itu aja sih....
indah : hmm gw mau kok jadi temen lu za....
reza : bener nih.. "gw lagi ga mimpi kan("sambil menampari dirinya")
indah : iya za bener kok..
Hati saya pada saat itu seperti
terbang melayang di atas, saya hanya hanya bisa terpaku mendengar ucapan dia
dan disitulah saya mulai mengobrol dengan dia dan sedikit bercanda. Disitulah
dia mulai bersikap biasa terhadap cowo.
Ketika esok harinya saya masuk sekolah seperti biasa
tetapi kali ini berbeda dengan perasaan gembira, ketika saya mau masuk pintu
gerbang ada seseorang memanggil saya dan orang tersebut adalah indah. Dalam
hati saya berkata “pagi-pagi udah dapat rejeki aja”hahahahha tanpa pikir panjang saya
langsung menerima ajakan indah, kami pun masuk kedalam kelas secara
bersama-sama
Saat masuk pelajaran terakhir yaitu seni musik bu guru
memberikan tugas kelompok kepada kami yaitu bernyanyi dengan dua orang, terserah
mau mau memakai gitar apa tidak, saya cukup senang mendapat tugas itu, karena itu merupakan hobi saya, tetapi
yang saya amat senang ternyata indah mengajak berpasangan dengan saya untuk
tugas seni musik oleh bu guru. Tanpa basa-basi saya menerima ajakan dia, akhirnya
bel sekolah yang di tunngu-tunggu berbunyi saya bersiap siap untuk pulang
tetapi sebelum pulang saya ingin meminta nomer hp indah yang sudah lama saya
pikirkan, tidak panjang lebar saya meminta nomernya dan dia memberikannya
dengan syarat tidak di beri tahu kepada orang lain karena saya orng pertama
yang yang mendapatkan nomer dia
Saat malam hari saya coba menelfon dia dan dia
menjawabnya, kami berdua telfon-telfonan selama 2 jam sampai waktu tidak
terasa, kami juga membicarakan soal lagu yang akan di nyanyikan untuk besok
sebagai tugas seni musik.
Ketika waktunya yang di tunggu pun tiba, akhirnya saya
dan indah bernyanyi di depan kelas untuk praktek seni musik indah yang
bernyanyi dan saya yang memainkan gitar, ternyata suara indah pun cukup merdu.
Setelah selesai bernyanyi kami pun di beri teuk tangan yang meriah oleh teman
teman dan bu guru kami hanya malu sambil tersenyum senyum wajah masing-masing
yang saat itu kami bertatapan muka .
Setelah jam pelajaran berakhir saya pun mengajak indah
untuk pulang bersama maklum rumah saya searah dengan rumahnya indah dan indah
menerima ajakan saya, di dalam angkot kami pun mengobrol dan sesekali kami
bercanda saya senang melihat dia tertawa berbeda sekali dengan dulu yang
pendiam dan tidak mau mengenal siapa pun.
Hari yang menyenangkan pun telah mau berakhir karena
kami harus mengikuti ujian nasional untuk mencapai kelulusan, tetapi anehnya
indah bersikap pendiam kembali terhadap saya, itu di mulai sejak ulanagan semester
II pun usai, saya bertanya Tanya di dalam hati apakah saya membuat salah
kepadanya, saya juga sempat bertanya kepadanya tetapi dia hanya menjawab tidak
saya semakin penasaran dengan perilaku Indah yang mulai berubah dan nilai dia
sedikit menurun.
("saat-saat yang di nantikan pun tiba...") Saat ujian nasional pun tiba, saya bersiap-siap untuk
mengikuti ujian nasional pertama dengan perasaan yang mendebar debar tetapi
saya optimis untuk lulus karena saya belajar pada malam harinya, ketika un
pertama berakhir saya melihat keruangan tempat Indah un, saya melihat wajah Indah
pucat sekali, saya khawatir indah kenapa-kenapa saya coba bertanya tetapi dia
hanya menjawab ‘tidak apa-apa kok za’ ("sambil lari untuk segera pulang.")
Hari-hari ujian nasional pun berakhir, hanya perasaan
yang tidak menentu dengan nilai yang di peroleh, supaya tidak menambah
ketegangan pihak sekolah pun mengadakan class meating dengan berbagai bidang
olah raga. Saat itulah saya tidak melihat indah lagi terakhir saya melihat
ketika ujian nasional hari terakhir pun berakhir, sejak hari kedua un seterusnya
saya tidak pernah berbicara kepada Indah lagi sampai sekarang. Saya memang
mempunyai rasa kepadanya tetapi saya tidak berani mengatakan karena saya takut
persahabatan saya akan hancur.
Setelah
ujian nasional berakhir pihak sekolah mengadakan classmeating sambil
menunggu nunggu pengumuman hasil ujian nasional, kami tentu sangat
senang apa lagi classmeatingnya pada cabang basket, saya jadi ingat
ketika saya mengajari indah basket, di tengah hujan. Kami begitu
akrabnya, tetapi, sekarang semuanya telah berubah....
Setelah class meating berakhir kami pun di liburkan
oleh sekolah sampai hasil kelulusan un pun tiba di sepanjang hari libur itu
saya mencoba menelfon indah tetapi mamanya selalu bilang kalau Indah tidak mau
di ganggu, saya menyampaikan pesan kepada mamanya Indah atas permintaan maaf
saya kepada indah, walaupun saya merasa kalau saya tidak punya salah terhadapnya.
Hari libur saya memang membosankan karena tidak ada bidadari cantik yang selalu menemani saya. Saya ingin
cepat-cepat mengetahui hasil un saya
Setelah
2 minggu libur hari yang pun di tunggu tiba, saya
dan kawan-kawan deg-degan mengetahui hasil unnya. Ketika hasil keputusan
sekolah yang di tempel di mading saya pun mengetahui saya lulus, saya
pun
langsung sujud syukur atas rasa terima kasih saya kepada allah swt
begitu juga
teman yang lainnya, tetapi di sekolah tidak ada pujaan hati saya, jadi
kami tidaj bisa bersenang-senang bersama mendengar kabar itu walaupun
indah dan saya lulus, dia memang hilang dari keberadaan hidup saya di
sisi lain saya senang karena semua
teman-teman saya lulus termasuk indah, di sisi lain saya sedih karena
tidak ada
keberadaan Indah.
1minggu setelah kelulusan sekolah pihak sekolah
mengadakan perpisahan sekolah yang di adakan di sekolah, saya bersiap dari
rumah mengenakan jas dan celananya yang pantas serta sepatu pantofel ("layaknya
seorang eksekutif muda") haahahhaa. Saya pun berharap agar indah hadir di acara perpisahan
sekolah untuk terakhir kalinya, tetapi harapan saya sirna karena dia tidak
hadir acara di itu. Saya dan kawan-kawan semuanya berfoto-foto,bercanda gurau
tidak ada lagi perasaan jaim semuanya melepaskan tawanya untuk terakhir kita di
smp.
Ketika 1 minggu setelah perpisahan sekolah saya
mendapat kabar kalau indah meninggal dunia, mendengar kabar itu jantung saya
seakan berhenti waktu juga seakan berhenti, saya sangat syok mendengar kabar
itu saya pun langsung pergi ke rumah Indah dengan terburu-buru dan memang benar
di rumah indah ada banyak orang dan ada bendera kuning di depan rumahnya, saya
langsung memarkirkan motor saya begitu saja dengan terburu buru dan langsung
melihat ke dalam dan benar Indah puspita rahma begitu namnya tertera di nisan
kayu, saya langsung menangis dengan kerasnya dan dengan perasaan sedih yang
amat mendalam melihat jenazah indah. Saya tidak bisa menerima itu semua, saya
berharap agar ini hanya mimpi semata saja, saya tidak rela dengan kepergian Indah
yang terlalu cepat.
Setelah 2 jam persiapan untuk menuju ke peristirahatan
terakhir indah telah siap saya beserta beserta keluarga Indah dan teman-teman
mengantarkan ke tempat istirahat Indah terakhir, saya ikut dengan ambulance dan
teman-teman menggunakan motor. Sesampainya di pemakaman, jenazah Indah pun di
keluarkan dari kurung batang dan bersiap untuk di masukan ke liang lahat,
melihat itu air mata saya seakan tidak terbendung lagi saya kembali menangis
dan sangat sedih, saya teringat dengan perjalanan saya dan indah, saya ingat
ketika dia pertama masuk sekolah, topinya tertiggal di kelas dan bernyanyi
berdua sampai sekarang dia di makamkan, setelah selesai indah di makamkan saya
beserta keluarga dan teman-teman untuk pulang ke rumah Indah untuk membantu
membereskan tenda,bangku dll. Ketika sudah sampai di rumah Indah, mamanya Indah memberikan
surat dan kotak kecil, mamanya berkata kalau surat dan kotak ini dari indah
untuk terakhir kalinya ketika dia sedang sakit keras, saya pun menerimannya dan
membaca surat itu disurat itu tertulis :
”maaf ya za kalau saya mendiamkan kamu setelah un terakhir, itu saya lakukan
karena saya mengidap penyakit kanker otak yang saya sudah derita cukup lama
saya tidak tahu harus berbuat apa-apa. Saya tidak mau bercerita kepada siapa
pun tentang penyakit saya, saya hanya bisa menghindar kepada semua orang
sehingga orang tidak mau mengenal saya. Tetapi ketika saya bertemu dengan kamu
za, ketika kamu meminjamkan topi kepada saya sehingga kamu di hukum,bernyanyi
berdua di depan kelas dll, rasa sakit yang sudah saya derita sirna begitu saja.
Saya sangat senang di hari hari terakhir hidup saya bisa menghabiskan waktu
dengan kamu za, tetapi saya berfikir untuk tidak mau berbicara kepada kamu lagi
za karena saya takut kamu akan sedih sekali za atas kepergian saya ini. Saya
tahu kalau yang saya lakukan salah, tetapi hanya itu yang dapat saya lakukan
supaya jauh dari kamu za, saya hanya dapat memberikan kalung ini kepada kamu za
yang ber inisial I daan R yang artinya
indah dan reza itu untuk mengenang kita za, karena kamu adalah sahabat terbaik
yang saya punya, semoga kamu bisa memakainya za. Selamat tinggal Reza untuk
selamanya za, SAYA MENCINTAI KAMU SELAMANYA”
Setelah kepergian Indah saya terus mengurung diri di
kmar sambil berulang kali mambaca suratnya indah dan mengenakan kalung yang
Indah kasih, saya berfikir untuk tidak larut dalam kesedihan ini. Biarlah ini
menjadikan kisah yang terindah dalam hidup saya, saya harus segera bangkit dari
kesedihan saya ini, itulah surat
pertama dan terakhir kalinya dari Indah.
sumber:http://farizauliareza-ceritapendek.blogspot.com/2012/03/kisah-indah-berakhir-duka.html
tnks bro udah bantu share cerita di blog gw
BalasHapus