Selasa, 12 Maret 2013

Katakanlah Cinta yang Sesungguhnya

Kata-kata bukanlah makna sebenarnya. Karena kata bukan wujud hakiki. Kata laut yang kita ucap atau tuliskan hanyalah alat yang digunakan untuk menunjuk laut yang sebenarnya. Itulah mengapa kebanyakan dari kita biasa mengeluh ; “ hal tersebut sudah ada di pikiran, hanya saja tidak bisa saya jelaskan dengan kata-kata. “ Tapi jangan jadikan  hal ini sebagai alasan untuk kita tidak menyatakan cinta  pada seseorang yang kita cintai. Tapi Jangan juga terlalu percaya dengan kata-kata belaka. Biasanya cuma gombal, loh !
Pada hakikatnya,  yang diperlukan dalam berkomunikasi adalah makna dari suatu kata, bukan kata-kata itu sendiri. Hanya saja, kata-kata adalah alat yang digunakan untuk memahamkan kita guna mencapai makna yang ingin kita sampaikan. Retorika atau seni menyusun dan menyampaikan kata-kata terkadang hanya terkesan indah dan bertele-tele. Hingga tak jarang membuat kita tersesat untuk memahami maknanya. Cara inilah yang umum digunakan para pria nakal, politisi busuk hingga kaum munafik. Imam ‘Ali mengajarkan kita definisi yang paling sederhana tentang kaum munafik ; “ ia adalah seseorang yang indah pada mulutnya, tapi sangat busuk hatinya. “
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcOHqiguaI5vtZU8oPvlOzomdh3zNfDlRhDW5Y0Z8erlvNu8N6amma4zYacuQp7WDrB_40EoPPCdwg-8QXN-YsEktTVoq8OpUpxElyhfMZDQQx5hGDFLT02-xbwzRXZexZ-GQRYkmj7Ibu/s1600/cinta_allah_320_320_0_9223372036854775000_0_1_0.jpgKata adalah kumpulan huruf-huruf yang menunjuk makna tertentu dan disepakati oleh kelompok tertentu. Dari definisi di atas jelaslah sudah bahwa kata berfungsi sebagai penunjuk makna. Bukan makna itu sendiri. Namun, kehadiran kata menjadi begitu penting untuk memperlancar komunikasi. Contohnya jika kita ingin menjelaskan tentang laut sementara kita berada di gunung. Mana mungkin laut tersebut kita pindahkan ke gunung atau ke akal lawan bicara kita tersebut. Apalagi, ada pula makna-makna yang tidak dapat kita inderai. Cinta, misalnya. Apakah dengan lelaki mengatakan “ aku cinta kamu “, wanita mesti langsung percaya. Itulah mengapa sebagian lelaki terkesan lebay saat berkata ; “ belah saja dadaku untuk membuktikan  cintaku padamu. Atau seperti kisah teman saya yang nyaris lompat dari lantai 2 hanya untuk menunjukkan keseriusan cintanya.
Kata yang kita ucapkan disebut ucapan. Dan kata yang kita tuliskan disebut tulisan. Nilai lebih tulisan ada pada kemampuan transformasinya yang luas dan bertahan lama. Dari generasi terdahulu hingga ke generasi berikutnya. Dari belahan dunia timur ke belahan dunia barat. Lalu bagaimana dengan bahasa tubuh ? Sama seperti kata,  bahasa tubuh tidaklah mutlak, sama dan universal antara satu kelompok dan kelompok lainnya. Terlebih antara satu individu dengan individu lainnya. Jadi, jangan keburuan geer dengan respon bahasa tubuhnya. Bisa saja dia tersenyum karena tidak enakan saja atau karena hal lain, kita mengira dia sudah tertarik. Hmmm… Ingat ! Kegeeran akan terus menyelimuti hingga penolakan tegas menyadarkan kita.
Ada dua atau lebih kata tapi hanya memiliki satu makna. Seperti kata kamu dan engkau. Ada pula dua atau lebih makna tapi hanya memiliki satu kata. Contohnya kata apel. Apel yang pertama menunjuk pada salah satu jenis buah. Sementara apel yang kedua menunjuk pada acara formal yang biasa dilakukan instansi atau sekolah-sekolah. Dan entah darimana datangnya, adapula yang menganggap berkunjung  ke rumah seseorang yang kita cintai disebut ngapel. Iya kalau ngapel, padahal ngepel. Hahaha…
Lain lagi dengan kata yang hanya memiliki satu makna dan juga satu kata. Tapi adakah kata yang tidak menunjuk makna apapun ? Tidak ! sebagaimana kata adalah kesepakatan. Bahkan bahasa alienpun memiliki makna. Hanya saja kita tidak memahami maknanya. Tapi kalau Anda kelewar pintar, Anda mungkin memahaminya. Biasanya, untuk mendongkrak status sosial atau paling tidak agar terlihat keren, kita mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak kita pahami betul apa makna dari kata tersebut. KEPO misalnya. KEPO bukanlah kata dasar. KEPO adalah singkatan dari Knowing Every Particular Object. Tidak paham artinya ? Hmmm… sama ! Cari di google translate, gih !
Sampai di sini, dapat kita temui beberapa macam karakter. Ada yang sesuai antara apa yang dikatakan dan kenyataan yang terjadi. Ada yang tidak sesuai antara apa yang dikatakan dan kenyataan yang terjadi. Dan ada pula yang malu mengatakan apa yang nyata terjadi. Apalagi kalau dia ternyata mencintai tapi malu mengatakannya. Huh ! Untuk kalimat berikut, karakter manakah ia ; “ Aku dapat meyakinkan semua orang bahwa aku tidak mencintaimu, kecuali diriku sendiri. “ Jadi, katakanlah cintamu yang sebenar-benarnya kau rasakan. Karena sesakit-sakitnya cinta yang ditolak, lebih sakit lagi cinta dalam hati.
Namun, jangan hanya manis di bibir saja, kawan ! Seperti kata Anton Chekov ; Jangan hanya katakan, tapi tunjukkan. Semoga beliau juga sudah menunjukkannya. Kalau menurut teman saya (agar dia cukup terkenal, sebaiknya saya mengatakan namanya ; dias) ; “Kebaikan bukan sekadar untuk dikatakan, tapi dilakukan “. Kalau kita yakin mencintainya adalah sebuah kebaikan, mengapa tidak mengatakan padanya ? Mengutip Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 63, Tuhan berfirman ; “Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.”  Apalagi yang kamu tunggu ? Katakanlah cintamu yang sesungguhnya. Dan jawabannya hanya ada 3 kemungkinan. (1) Ditolak, tapi kata bisa saja bukan makna yang sebenarnya. Mungkin dia hendak menguji keseriusan cinta kita. (2) Diam, sementara dalam Hukum Perdata, diam adalah bentuk kesepakatan yang pasif. (3) Diterima, Alhamdulillah dong ! Semoga Anda cukup “gila” untuk menyepakati apa yang saya katakan. Hehehe…
Semoga bermanfaat !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com