Keutamaan akhlak yang baik dan celaan akhlak yang buruk
Banyak
orang-orang membicarakan akhlak yang baik, dengan memaparkan
hasil-hasilnya tanpa memaparkan hakikatnya, sehingga mereka tidak bisa
meraup seluruh hasilnya. Bahkan setiap orang menyebutkan apa yang
terlintas dibenaknya. Pengungkapan hal ini bisa dikatakan ,” Seringkali
penggunaan istilah akhlak yang baik dengan disertai penciptaannya.”
Sehingga bisa dikatakan,”Fulan bagus penciptaannya dan bagus pula
akhlaknya.” Maksudnya, bagus dzahir dan bathinnya. Yang dimaksudkan
penciptaan adalah rupa dzahirnya, sedangkan maksud akhlak adalah rupa
batinnya, karena memang manusia terangkai dari raga dan jiwa.
Raga
atau jasad bisa mengetahui dengan penglihatan mata, sedangkan jiwa bisa
mengetahui dengan bashirah (mata hati). Masing-masing memiliki bentuk
dan gambaran sendiri-sendiri, bisa baik dan bisa buruk. Jiwa yang bisa
mengetahui dengan bashirah, lebih besar kedudukannya daripada jasad yang
bisa mengetahui dengan penglihatan mata. Karena itu Allah mengagungkan
urusan-Nya, dengan berfirman,
“Sesungguhnya
Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah
kusempurnakan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku”.
(Shad : 71-72)
Allah
mengingatkan bahwa jasad itu dikaitkan dengan tanah, sedangkan ruh
dikaitkan dengan Alloh. Akhlak merupakan ungkapan tentang kondisi jiwa,
yang begitu mudah bisa menghasilkan perbuatan, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan. Jika perbuatan itu baik, maka disebut akhlak
yang baik, dan jika buruk disebut dengan akhlak yang buruk.
Sebagai
orang yang lebih banyak menganggur, merasa berat untuk berlatih,
beranggapan bahwa akhlak itu sulit digambarkan perubahannya, sebagaimana
perubahan dzahir yang juga sulit digambarkan.
Anggapan
itu bisa ditanggapi sebagai berikut : Andaikan akhlak itu menolak
perubahan, tentu tidak ada artinya nasihat dan peringatan. Lalu
bagaimana engkau mengingakri perubahan akhlak, padahal kamipun bisa
melihat binatang yang galak bisa menjadi lembut? Anjing tahu kapan harus
tidak makan, kuda bisa tahu bagaimana cara berjalan yang baik dan mudah
dihela. Hanya memang sebagian tabiat manusia ada yang cepat dirubah dan
sebagian lain ada yang sulit berubah.
Sedangkan
anggapan (orang merasa yakin bahwa tabiat yang merupakan pembawaan
tidak bisa dirubah, ketauhilah bahwasan maksudnya bukan membelenggu
sifat-sifat ini secara keseluruhan, tetapi yang dituntut secara
keseluruhan, tetapi yang dituntut dari latihan itu adalah membawa
syahwat ke jalan pertengahan, yaitu pertengahan antara mengabaikan dan
berlebih-lebihan. Jadi bukan membelenggu semuanya secara total. Sebab
syahwat diciptakan untuk suatu kegunaan yang sangat urgen dalam tabiat
pembawaan. Andaikan tidak nafsu makan, manusia tentu akan binasa. Jika
tidak ada nafsu seksual, keturunan tentu akan terputus. Jika tidak ada
amarah sama sekali, manusia tentu tidak merasa tergerak untuk melindungi
diri dari hal-hal yang merusaknya. Allah berfirman,
“Keras terhadap orang-orang kafir”. (Al-Fath : 29)
Sikap
keras tidak muncul kecuali dari amarah. Andaikan tidak ada rasa amarah,
tentu tidak ada jihad terhadap orang kafir. Firman-Nya yang lain.
“Dan, orang-orang yang menahan amarahnya.” (Ali Imran : 134)
Allah tidak berfirman, “Orang-orang yang membekukan amarahnya.”
Begitu
pula yang dituntut dalam masalah nafsu makan, yaitu pertengahan tanpa
berlebih-lebihan dan tidak terlalu sedikti. Firman-Nya,
“Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan.”(Al-A’raf :31)
Bukti
lain yang menunjukkan bahwa yang dimaksudkan latihan disini adalah
jalan pertengahan, ialah murah hati adalah sesuatau yang disyari’atkan
dan harus dilakukan menurut jalan pertengahan, antara tidak kikir dan
tidak boros, Alloh memberikan pujian tentang hal ini,
“Dan,
orang-orang yang apabila membelajakan (harta), mereka tidak
berlebih-lebihan dan tidak(pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu)
ditengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan : 67)
Jalan
pertengahan ini terkadang terwujud karena memang fitrah yang sempurna
sebagai penganugerahan yang menyertai penciptaanya. Berapa banyak anak
kecil yang diciptakan memiliki sifat jujur, lemah lembut, dan murah
hati. Terkadang jalan itu terwujud karena mencari, yang dilakukan dengan
latihan , yaitu dengan membawa jika kepada amal-amal yang bisa
mendatangkan sifat yang dimaksudkan. Siapa yang ingin memiliki sifat
tawadhu;, maka dia harus memaksa dirinya bersikap seperti orang-orang
lain yang tawadhu’. Begitula dengan sifat-sifat terpuji lainnya.
Kebiasaan untuk itu akan membawa pengaruh yang sangat besar,
seabagaimana orang yang ingin menjadi penulis, maka dia harus melatih
dirinya dalam tulis menulis, jika ingin menjadi ahli fiqih, harus rajin
berbuat seperti yang diperbuat ahli fiqih, hingga didalam hatinya
tertanam sifat orang yang mendalami dan memahami ilmu. Tetapi harus
diingat, dia tidak bisa mendapatkan pengaruh latihan itu dalam tempo
sehari dua hari. Pengaruhnya akan tampak sekian lama, sebagaiman tinggi
badan yang tidak bisa diperoleh hanya dengan latihan tempo sehari dua
hari. Tetapi latihan secara kontinyu akan membawa pengaruh yang besar.
Memperhatikan
sebab-sebab yang mendatangkan keutamaan juga berpengaruh terhadap jiwa
serta dalam merubah tabiatnya, sebagaimana bermalas-malasan yang
kemudian menjadi kebiasaan, hingga tidak ada kebaikan yang didapatkan.
Akhlak
yang baik juga bisa didapatkan lewat pergaulan dengan orang-orang yang
baik. Sebab tabi’at itu bisa diibaratkan pencuri, yang bbisa mencuri
kebaikan dan keburukan. Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasalam, “seseorang itu berada pada agama teman
karibnya. Maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat siapa
yang menjadi temannya.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
(Mukhtasar Minhajul Qashidin : Ibnu Qudamah, hal185-187, (bag.1))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com