Aku Mencintai Seorang Pelacur
“Makin panas saja kota Banda Aceh”, celoteh seorang kawan pada suatu sore. Di sebuah teras, di bawah langit mentari pancarannya silau benturan kumpulan air di kubangan dekat kebun tumbuhi rumput-rumput tanpa tanaman lain sekilas terlihat.
Waktu kian beranjak seiring pertemuan kerap dibatasi waktu, tanpa menyadari jurang pemisah di antara kabut menutupi awan malam pun bercerita setelah meninggalkan warna jingga diujung senja.
Malam hari seiring kumenyapa mengusir sepi di antara gaduh pengguna jalan dan bisingnya suara kendaraan. Tak seperti biasanya, justru rindu semakin mengobok-obok jiwa setelah terlepas dari terangnya hari. Wajah-wajah cantik penuh dandanan, ada yang berjilbab serta ada juga yang memperlihatkan warna pirang rambutnya, hembusan asap rokok dari bibir munggil mengepul seperti asap pabrik yang sibuk mengolah. “Entahlah! Gelap!”, kata seorang teman perempuanku di satu malam setelah lima tahun tak bersua.
Pelacur, entah itu sandangan atau profesi aku kurang jelas hal demikian. Sebagian juga ada yang mengatakan lonte bahkan juga PSK (Pekerja Seks Komersial). Seseorang yang bekerja menjual tubuhnya dengan penyebutan harga disebut pelacur atau PSK. Apakah karena ada tarif disebut PSK, lalu bagaimana dengan yang tidak ada tarif? Manusia telah memandang manusia itu rendah hanya gara-gara pekerjaan.
Lonte, pelacur atau selanjutnya sering disebut PSK adalah manusia-manusia yang memiliki rasa keberanian lebih, mereka memilih untuk tidak munafik. “ Ya, hitung-hitung ketimbang memberi tubuh gratis tetapi sok alim,” kata Sari sambil makan roti bakar di pinggir jalan Kota Banda Aceh. Perempuan itu berjilbab dan juga perokok. Sesekali ia batuk sama halnya seperti diriku batuk saat menghisap rokok filter.
Lucunya di negeri ini, banyaknya berkumpul kaum-kaum munafik. Mereka terlalu sok suci padahal kerdil! Kenapa pemerintah di negeri ini tidak membuat saja lokalisasi untuk mereka yang mejajankan tubuh mereka, sehingga mereka para penjabat dan para kaum berduit tidak susah payah keluar daerah untuk mencarinya karena itu akan menambah PAD provinsi lain saja?
Namun di sisi lain banyak orang memberikan tubuhnya dengan gratis itu melalui hubungan pacaran yang marak terjadi tetapi mereka membantah jika dikatakan pelacur karena mereka tidak menjualnya hanya saja beralasan sama-sama ingin melakukannya. “Ya, kami saling mencintai makanya kami lakukan itu, hal yang wajar, kan?”, begitu alasan mereka. Jika pun berpisah, tidak masalah.
Aku mengangumi perempuan itu, bukan karena aku boleh meletakan tanganku di pahanya, bukan juga karena aku bisa memeluknya, tetapi itu semua karena kemanusiaanku yang memiliki naluriyah.
Mari kita membuka topeng kemunafikan, jujurlah pada diri sendiri tentang siapa, kenapa dan mengapa akan diri sendiri, saling menghargai dan menghormati profesi orang lain agar hidup semakin banyak cinta dan semakin banyak orang-orang tercinta.
SEBENARNYA MANUSIA ITU SIAPA YA..?!
Salam Sayang Penuh Cinta.
Nasruddin OOS
Ulee Kareng, 16 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com