Senin, 30 Juli 2012

Kenapa Orang Miskin “Dilarang Lewat” Suramadu?

SEBAGIAN reng Madhura semakin senang sejak adanya Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu). Mereka tidak perlu susah untuk bepergian. Mobil pribadi tersedia di garasi. Mau naik bis cepat (patas) tinggal pergi ke terminal. Apalagi mereka bisa berangkat dan lewat Suramadu kapan saja. Tidak peduli siang hari maupun malam hari. Itu berlaku bagi pang radja Madhura (orang kaya Madura), tepatnya orang berduit.
Berbeda dengan “pang radja”, “reng ta’ andhi’” (rakyat kecil) yang kebanyakan Madura tidak memiliki mobil maupun ongkos bis patas. Mereka naik bis ekonomi. Perjalanan dari Madura ke Jawa menghabiskan waktu lebih lama daripada “pang radja” karena perjalanan transportasi (bis ekonomi) ini “tidak diperbolehkan memasuki Suramadu” terutama siang hari. Bis ekonomi harus “naik feri” untuk sampai ke Surabaya.
“Pernah, siang hari, bis ini melewati Suramadu. Di sebuah tempat (Surabaya) bis ini dilempari batu. Saya tidak mengerti apa maksudnya. Tapi beberapa teman saya cerita mereka (diduga orang tidak senang dengan rute ini) sengaja melempar agar kami tidak melewati jalan tersebut,” kata Darmo—nama samaran– seorang kondektur bis ekonomi Jurusan Madura-Surabaya-Banyuwangi (21/5/2012).
Para awak bis terus merugi karena perjalanan Surabaya-Madura tidak efektif dan efesien. Perjalanan ini menghabiskan dana besar terutama biaya perjalanan yang semakin jauh dan waktu yang semakin lama karena “wajib melalui (terminal) Bangkalan”. Awak bis tidak bisa berbuat banyak meskipun merugi karena harus mengongkosi perjalanan berangkat-kembali ke garasi bis. Dalam satu perjalanan penumpang penuh namun ketika kembali hanya mengangkut tiga orang penumpang. Tidak jarang mereka (awak bis) meminta maaf karena harus dipindahkan ke bis berikutnya karena tidak mencukupi biaya perjalanan dan waktu. Meskipun hal ini tidak terjadi pada setiap hari tapi mengganggu terhadap penumpang bis ekonomi.
Kejadian lain terjadi pada saya yang melakukan perjalanan dari Pamekasan ke Surabaya. Pada hari Senin (7/4/2012), saya janjian bertemu dengan saudara di Surabaya. Karena masih harus mengajar, saya berangkat jam 13, setelah sholat Dzuhur. Saya naik bis ekonomi. Bis patas tidak beroperasi. Sebelum pertigaan Tol Suramadu (Bangkalan), saudara menelpon dan kami sepakat bertemu di sebuah masjid di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Waktu semakin sore, perjalanan melewati laut pun tertunda karena kapal yang beroperasi hanya dua feri. Bis ekonomi mengantri. Satu jam berlalu, saya menunggu. Padahal saudara sudah satu jam menunggu. Kami harus bersabar karena perjalanan yang tidak efektif dan efisien. Kami pun menjadi korban.
Korban perjalanan Surabaya-Madura pun akan semakin berjatuhan, terutama menjelang mudik Lebaran 1433 H. “Reng ta’ andhi’” (rakyat kecil) semakin banyak yang menjadi korban.
Ironisnya, meskipun Suramadu, yang membentang di atas laut sejauh 5,438 km menghabiskan dana 3,4 trilyun disedot dari uang rakyat, kenyataannya Suramadu tidak merakyat. Benar rasanya gerundelan ini, “orang miskin dilarang lewat Suramadu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com