Pesawat baru saja lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Sekilas ku intip ke luar lewat jendela kecil pesawat. Udara cerah. Ini kesempatan untuk tidur dalam perjalanan dua jam terbang menuju Jakarta. Lelah semalaman mungkin bisa terbayar dengan tidur pikirku.
Sampai awak pesawat memberitahu posisi terbang aman kucoba pejamkan mata. Tapi tak ada tanda-tanda kalau aku bisa bermimpi. Kepalaku justru memunculkan satu pertanyaan “apa yang bisa aku lakukan kini untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak bedasarkan kemampuan yang aku miliki dan juga teman-temanku lainnya. Tentu saja jika ada teman-teman yang bersedia.”
Di depan bangku dudukku ada seorang perempuan chaines cantik. Kucoba alihkan pikiran dengan memperhatikan gerak-geriknya.
Kuperhatikan raut wajahnya. Hmmm manis dan cantik. Bibirnya mengingatkanku pada seseorang..halaghh
Lalu kulihat lengannya yang putih. Ada jam warna putih dan gelang kecil warna merah. Sangat Indonesia pikirku. Adakah ia secara simbolik ingin menegaskan kalau ia warga Indonesia? Kucoba arahkan telinga untuk memastikan kalau dia memang warga Indonesia. Benar, dia bicara dengan bahasa Indonesia dengan anaknya yang masih kecil.
Disampingku duduk anak usia sekolahan. Sepertinya dia terbang sendiri. Lalu iseng kutanya mau kemana dan dengan siapa. Jawabannya membenarkan dugaanku. Sejak itu kami terlibat dialog yang ramah.
Aku sengaja banyak bertanya dan semua jawabannya terkait pertanyaanku seputar dunia anak-anak menguatkan rencanaku untuk melakukan sesuatu yang mungkin, menarik, dan berguna dan tentu saja bisa untuk dilakukan secara sendiri apalagi secara bersama-sama.
Sesekali sebuah pertanyaan menggoda datang juga. “Kamu ini memang penuh rencana tapi ujungnya gagal lagi dan gagal lagi.” Tapi hatiku pada saat yang sama juga berucap “masih mending punya seribu rencana walau gagal ketimbang tidak ada rencana sama sekali. Kegagalan adalah kemenangan yang tertunda. Aku tidak takut berapa kali kamu gagal. Aku hanya takut jika kamu sudah tidak mau membangun rencana. Rencana adalah peta jalan yang semakin banyak gagal maka semakin besar peluang untuk belajar sukses.”
Halaghh..hatiku memang pinter menghibur dan bersama dengan saraf berpikir mereka terus saja menghadirkan imaji-imaji yang membuatku semangat lagi dan semangat untuk melakukan sesuatu lagi dan lagi.
Dan kali ini aku terinspirasi dari dialog anak asal Palembang yang kini menetap di Pangkalan Susu, Medan.
Kali ini aku terpikir tentang penulisan seribu kisah inspiratif dari anak-anak. Ada banyak kisah sukses yang bisa dan potensial untuk diangkat dan apabila ia dibaca tidak hanya bisa memberi inspirasi bagi banyak orang tapi sekaligus memotivasi anak-anak yang kisahnya diangkat dalam buku. Hasil penjualan buku itu sendiri bisa diberikan kepada anak-anak yang kisahnya ditulis dan juga bisa menjadi modal bagi penulisan buku berikutnya yang ditulis langsung oleh anak-anak setelah dilatih cara menulis.
Memangnya anak-anak pinggiran memiliki kisah sukses dan inspiratif? Bukankah sepenuhnya kisah sedih?
Jika dipakai kacamata problem solving memang benar. Anak-anak pinggiran adalah problem sosial. Namun, jika dipakai kacamata appreciative inquery maka ada banyak kisah inspiratif yang bisa diangkat.
Apalagi jika difinisi sukses mau sedikit diperlebar. Sukses tidak selalu jadi orang hebat (pejabat, pengusaha, artis, dan kelas elit lainnya). Sukses juga berarti mereka yang mampu bertahan hidup ketika orang lain tidak mampu hidup dengan keadaan yang ada. Sukses adalah juga kemampuan untuk menjadi diri yang penuh senyum kala orang lain tidak mampu melakukannya. Sukses adalah juga kemampuan membahagiakan orang lain kala orang lain tidak mau melakukannya. sukses adalah juga kemampuan untuk tetap menghidupkan hati untuk taat kepadanya kala orang lain berpaling dari-Nya. Sukses juga mereka yang masih memiliki cita-cita walau berkali-kali jatuh bangun karena deraan keadaan.
Sungguh kisah-kisah sukses itu ada di segenap komunitas termasuk dikomunitas mereka yang terpinggirkan secara ekonomi kaum elitis.
Akankah kisah-kisah sukses itu akan menginspirasi jika ditulis? Ya, dan bisa.
Pertama, pendekatan problem solving yang dimulai dengan pengenalan masalah ternyata pada pendekatannya terbuka untuk menimbulkan rentetan masalah baru. Karena itu, pendekatan AI sudah menjadi pendekatan yang tidak hanya digunakan untuk penguatan kelembagaan melainkan juga dipakai untuk mengatasi problem bangsa.
Kedua, tulisan-tulisan inspiratif lebih besar peranannya dalam membangkitkan spirit banyak orang, menumbuhkan ikatan lebih akrab serta mendorong kepedulian ketimbang kerja-kerja berbasis gugatan, dan kutukan.
Dengan dua alasan itu saja maka rencana penulisan seribu kisah inspiratif dari dunia kaum pinggiran mungkin untuk dilakukan.
Duuhh..pesawat sudah mau mendarat di Jakarta padahal saya masih ingin memikirkan langkah-langkah atau tahapan kerja untuk mewujudkan rencana ini. Nanti sajalah saya pikirkan dalam penerbangan ke Jogya.
26 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com