Kategori: | Buku-buku |
Jenis | Agama & Kepercayaan |
Penulis: | Khalid bin Abdurrahman asy-Syayi’ |
Kisah Perjalanan Ruh Setelah Mati
Berikut hadits yang penuh berisi nasehat bagi orang yang mau memikirkannya.
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, dia berkata : Kami keluar bersama Rosulullah صلى الله عليه وسلم (mengantarkan) seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan lahd *1) . Maka Rosululloh صلى الله عليه وسلم duduk, dan kami disekitar beliau. Seolah-olah diatas kepala kami (hinggap) burung *2). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ke tanah sampai berbekas.
Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda : “Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur !”- dua kali atau tiga kali – kemudian beliau bersabda : “ Sesungguhnya seorang hamba yang mu’min, saat akan meninggal dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah-wajah mereka putih, wajah–wajah mereka seolah matahari. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan sorga, dan hanuth *3) dari hanuth sorga. Sehingga para malaikat itu duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.
Dan datanglah malakul maut ‘alaihis salam *4) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata : “Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhoan-Nya !”. Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut girbah ( wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu - sekejap di tangannya, mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu. Dan keluarlah darinya bau misk yang paling wangi yang dia dapati diatas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya : “ Ruh siapakah yang baik ini ?”. Mereka menjawab : “Si Fulan anak Si Fulan”, dengan nama terbaik yang dia dahulu diberi nama di dunia. Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia dibukakan untuknya.
Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu sampai kelangit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu berakhir kelangit yang ke tujuh. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : “Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam ‘iliyyin *5), dan kembalikanlah dia ke bumi. (Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka, dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain”. Maka ruhnya dikembalikan) *6) didalam jasadnya.
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya :
# Kedua malaikat itu bertanya : “Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab: “Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya : “Apakah agamamu?”
# Dia menjawab: “Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Beliau utusan Allah".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah ilmumu?"
# Dia menjawab:"Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya".
Maka seorang penyeru dari langit berseru:"HambaKu telah berrkata) benar, berilah dia hamparan dari sorga, (dan berilah dia pakaian dari
sorga) *7), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau sorga dan wanginya sorga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:"Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)". Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang shalih". Maka ruh itu berkata:"Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istri dan hartaku".
Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir, pada saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah hitam.
Mereka membawa pakaian-pakaian dari rambu, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat kepalanya, lalu berkata:"Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!". Maka nyawa itupun bercerai -berai di dalam jasadnya. Maka malakul maut mencabutnya, sebagaimana dicabutnya saffud *8) dari wol yang basah.
Lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya, sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada pakaian dari rambut itu. Dan keluarlah darinya seperti bangkai yang paling busuk yang didapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu bertanya:"Ruh siapakah yang jahat ini?". Mereka menjawab:"Si Fulan anak si Fulan", dengan nama terburuk yang dia dahulu diberi nama di dunia. Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia tidak dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam
membaca:
"Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum." (QS.
Al A'raf:40)
Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam sijjin", *9) di bumi yang bawah, kemudian nyawanya dilempar dengan keras.
Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca:
"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS: Al Hajj:31)
Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
Maka seorang penyeru dari langit berseru:"Hambaku telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka".
Maka datanglah kepadanya panasnya neraka dan asapnya. Dan kuburnya disempitkan atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan:"Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (keburukan)". Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang buruk". Maka ruh itu
berkata: "Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat".
(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami' no:1672)
Catatan kaki
1). Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.
2). Di dalam perkataan ini terdapat isyarat diam di saat penguburan, tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan berteriak dengan tahlil (perkataan: Allahu Akbar), maka renungkanlah.
3). Minyak wangi khusus yang dicampur untuk mayit, memiliki aroma yang wangi.
4). Banyak orang menamakannya Izra'il, namun itu tidak ada dalilnya.
5). Dari kata 'a-'uluw (tinggi),ada juga yang mengatakan: itu adalah langit ke tujuh, dan disanalah ruh-ruh kaum mukminin.
6). Dalam kurung ini tidak terdapat di dalam kitab berbahasa Arab yang kami terjemahkan: Al-Maut, karya Syaikh Ali bin Hasan, tetapi ada di dalam kitab asalnya, Ahkamul Janaiz karya Syaikh Al-Albani, dan terdapat di dalam lafazh hadits imam Ahmad di dalam Musnadnya, maka kamipun menuliskannya.
7). Lihat fone note sebelum ini.
8). Gancu; besi-besi bercabang yang dibengkokkan (ujungnya)
9). Yakni: penjara dan tempat yang sempit.
[Dikutip dari Majalah As-Sunnah Hal 07, Edisi 02/Tahun III/1425H/2004M]
Judul asli :Masail Fi Adzab al-Qabr wa Na’imih wa Al Hayat al Barzakhiyah
Penulis : Khalid bin Abdurrahman asy-Syayi’
Penerbit : Darul Balansiyah, Riyadh
Edisi Indonesia : Perjalanan Ruh Setelah Mati
Bahasan Seputar Adzab & Nikmat Kubur
Serta Kehidupan Alam Barzakh
Penerjemah : Abu Hilmi Tazkiyatul Fikri
Penerbit : Darul Haq
Berikut hadits yang penuh berisi nasehat bagi orang yang mau memikirkannya.
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib, dia berkata : Kami keluar bersama Rosulullah صلى الله عليه وسلم (mengantarkan) seorang laki-laki Anshar. Kemudian kami sampai di kuburan, tetapi belum dibuatkan lahd *1) . Maka Rosululloh صلى الله عليه وسلم duduk, dan kami disekitar beliau. Seolah-olah diatas kepala kami (hinggap) burung *2). Ditangan beliau terdapat kayu yang beliau pukulkan ke tanah sampai berbekas.
Lalu beliau mengangkat kepalanya, kemudian bersabda : “Berlindunglah kepada Allah dari siksa kubur !”- dua kali atau tiga kali – kemudian beliau bersabda : “ Sesungguhnya seorang hamba yang mu’min, saat akan meninggal dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat dari langit, wajah-wajah mereka putih, wajah–wajah mereka seolah matahari. Mereka membawa kafan dari kafan-kafan sorga, dan hanuth *3) dari hanuth sorga. Sehingga para malaikat itu duduk dari hamba yang mukmin itu sejauh mata memandang.
Dan datanglah malakul maut ‘alaihis salam *4) sehingga dia duduk dekat kepalanya, lalu berkata : “Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhoan-Nya !”. Maka nyawa itupun keluar, ia mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut girbah ( wadah untuk menyimpan air yang terbuat dari kulit), lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut itu memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah putih itu) tidak membiarkan nyawa itu - sekejap di tangannya, mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada kafan sorga itu. Dan keluarlah darinya bau misk yang paling wangi yang dia dapati diatas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat, kecuali sekelompok malaikat itu bertanya : “ Ruh siapakah yang baik ini ?”. Mereka menjawab : “Si Fulan anak Si Fulan”, dengan nama terbaik yang dia dahulu diberi nama di dunia. Sehingga mereka membawa nyawa itu sampai ke langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan untuk nyawa tersebut. Maka langit dunia dibukakan untuknya.
Kemudian para penghuni pada tiap-tiap langit mengiringi nyawa itu sampai kelangit yang selanjutnya. Sehingga membawa nyawa itu berakhir kelangit yang ke tujuh. Lalu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : “Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam ‘iliyyin *5), dan kembalikanlah dia ke bumi. (Karena sesungguhnya dari bumi Kami telah menciptakan mereka, dan darinya Kami akan mengeluarkan mereka, pada waktu yang lain”. Maka ruhnya dikembalikan) *6) didalam jasadnya.
Kemudian dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya :
# Kedua malaikat itu bertanya : “Siapakah Rabbmu?”
# Dia menjawab: “Rabbku adalah Allah”.
# Kedua malaikat itu bertanya : “Apakah agamamu?”
# Dia menjawab: “Agamaku adalah Al-Islam”.
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Beliau utusan Allah".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah ilmumu?"
# Dia menjawab:"Aku membaca kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya".
Maka seorang penyeru dari langit berseru:"HambaKu telah berrkata) benar, berilah dia hamparan dari sorga, (dan berilah dia pakaian dari
sorga) *7), bukakanlah sebuah pintu untuknya ke surga.
Maka datanglah kepadanya bau sorga dan wanginya sorga. Dan diluaskan baginya di dalam kuburnya sejauh mata memandang.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah tampan kepadanya, berpakaian bagus, beraroma wangi, lalu mengatakan:"Bergembiralah dengan apa yang menyenangkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (kebaikan)". Maka ruh orang mukmin itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa kebaikan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang shalih". Maka ruh itu berkata:"Rabbku tegakkanlah hari kiamat, sehingga aku akan kembali kepada istri dan hartaku".
Dan sesungguhnya seorang hamba yang kafir, pada saat akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turun kepadanya malaikat-malaikat yang memiliki wajah-wajah hitam.
Mereka membawa pakaian-pakaian dari rambu, sehingga duduk darinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malakul maut, sehingga dia duduk di dekat kepalanya, lalu berkata:"Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang jahat, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahannya!". Maka nyawa itupun bercerai -berai di dalam jasadnya. Maka malakul maut mencabutnya, sebagaimana dicabutnya saffud *8) dari wol yang basah.
Lalu malakul maut itu memegangnya.
Setelah malakul maut memegangnya, mereka (para malaikat yang berwajah hitam itu) tidak membiarkan nyawa itu -sekejap mata- di tangannya, sehingga mereka mengambilnya, dan meletakkannya pada pakaian dari rambut itu. Dan keluarlah darinya seperti bangkai yang paling busuk yang didapati di atas bumi.
Kemudian mereka naik membawa nyawa tersebut. Tidaklah mereka melewati sekelompok para malaikat kecuali sekelompok para malaikat itu bertanya:"Ruh siapakah yang jahat ini?". Mereka menjawab:"Si Fulan anak si Fulan", dengan nama terburuk yang dia dahulu diberi nama di dunia. Kemudian minta dibukakan, tetapi langit di dunia tidak dibukakan untuknya. Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam
membaca:
"Sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum." (QS.
Al A'raf:40)
Lalu Allah 'Azza wa Jalla berfirman:"Tulislah kitab (catatan) hambaku di dalam sijjin", *9) di bumi yang bawah, kemudian nyawanya dilempar dengan keras.
Kemudian Rasulullah Salallahu 'Alaihi wa Salam membaca:
"Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS: Al Hajj:31)
Kemudian ruhnya dikembalikan di dalam jasadnya. Dan dua malaikat mendatanginya dan mendudukkannya:
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah Rabbmu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Apakah agamamu?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
# Kedua malaikat itu bertanya:"Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu ini?"
# Dia menjawab:"Hah, hah, aku tidak tahu".
Maka seorang penyeru dari langit berseru:"Hambaku telah (berkata) dusta, berilah dia hamparan dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya ke neraka".
Maka datanglah kepadanya panasnya neraka dan asapnya. Dan kuburnya disempitkan atasnya, sehingga tulang-tulang rusuknya berhimpitan.
Dan datanglah seorang laki-laki berwajah buruk kepadanya berpakaian buruk, beraroma busuk, lalu mengatakan:"Terimalah kabar dengan apa yang menyusahkanmu, inilah harimu yang engkau telah dijanjikan (keburukan)". Maka ruh orang kafir itu bertanya kepadanya:"Siapakah engkau, wajahmu adalah wajah yang membawa keburukan?" Dia menjawab:"Aku adalah amalmu yang buruk". Maka ruh itu
berkata: "Rabbku, janganlah engkau tegakkan hari kiamat".
(HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Al-Albani di dalam Ahkamul Janaiz dan Shahih Al-Jami' no:1672)
Catatan kaki
1). Celah yang ada pada kiblat kubur sebagai tempat mayit.
2). Di dalam perkataan ini terdapat isyarat diam di saat penguburan, tidak mengeraskan dzikir-dzikir, dan berteriak dengan tahlil (perkataan: Allahu Akbar), maka renungkanlah.
3). Minyak wangi khusus yang dicampur untuk mayit, memiliki aroma yang wangi.
4). Banyak orang menamakannya Izra'il, namun itu tidak ada dalilnya.
5). Dari kata 'a-'uluw (tinggi),ada juga yang mengatakan: itu adalah langit ke tujuh, dan disanalah ruh-ruh kaum mukminin.
6). Dalam kurung ini tidak terdapat di dalam kitab berbahasa Arab yang kami terjemahkan: Al-Maut, karya Syaikh Ali bin Hasan, tetapi ada di dalam kitab asalnya, Ahkamul Janaiz karya Syaikh Al-Albani, dan terdapat di dalam lafazh hadits imam Ahmad di dalam Musnadnya, maka kamipun menuliskannya.
7). Lihat fone note sebelum ini.
8). Gancu; besi-besi bercabang yang dibengkokkan (ujungnya)
9). Yakni: penjara dan tempat yang sempit.
[Dikutip dari Majalah As-Sunnah Hal 07, Edisi 02/Tahun III/1425H/2004M]
Judul asli :Masail Fi Adzab al-Qabr wa Na’imih wa Al Hayat al Barzakhiyah
Penulis : Khalid bin Abdurrahman asy-Syayi’
Penerbit : Darul Balansiyah, Riyadh
Edisi Indonesia : Perjalanan Ruh Setelah Mati
Bahasan Seputar Adzab & Nikmat Kubur
Serta Kehidupan Alam Barzakh
Penerjemah : Abu Hilmi Tazkiyatul Fikri
Penerbit : Darul Haq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com