Sabtu, 16 April 2011

Misteri Serangan Ulat Bulu Makin Luas

MADIUN, KOMPAS.com — Jangkauan serangan ulat bulu di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, semakin luas. Masyarakat pun dibuat kewalahan mengatasi serangan ulat dengan bintik merah itu karena proses pembasmian dilakukan secara manual. Sejauh ini belum ada penanganan terkoodinasi dari Pemerintah Kabupaten Madiun.


Berdasarkan pantauan di lapangan, ulat bulu yang

sebelumnya hanya ditemukan di Desa Kincang Wetan, Kamis (14/4/2011), mulai merambah ke Desa Sukolilo. Kedua desa yang dipisahkan oleh sungai kecil itu berada di Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Ulat bulu di Madiun tidak hanya menyerang pohon mangga, tetapi juga pohon jambu air di pekarangan rumah warga.

Narsa, warga Desa Sukolilo, mengatakan, serangan ulat bulu baru diketahui Rabu (13/4/2011) saat warga mengecek sejumlah pohon di pekarangan. Mereka terkejut karena ternyata populasi ulat bulu di pohon-pohon sangat besar. Jumlahnya mencapai ratusan ekor. Ulat-ulat itu banyak ditemukan di lekukan-lekukan batang pohon.

"Dari kejauhan tidak kelihatan. Apalagi kami jarang memerhatikan pohon karena tidak musim berbuah. Kalau sekarang kami jadi waspada. Berjaga-jaga jangan sampai ulat-ulat yang jumlahnya ratusan ekor itu menyerbu ke rumah dan mengenai keluarga kami," ujar pria yang dikaruniai dua anak ini.

Mengetahui banyaknya populasi ulat bulu di pohon-pohon di desanya, warga melakukan pemusnahan dengan cara membakar hidup-hidup ulat-ulat itu. Sebagian warga lainnya memilih menyiram ulat dengan air panas yang dicampur dengan minyak pelumas bekas pakai.

Namun, upaya yang ditempuh warga kurang membuahkan hasil maksimal. Masyarakat kesulitan menjangkau bagian batang pohon yang tinggi. Selain itu, ulat bulu terus berdatangan ke pohon-pohon walaupun sudah disiram air panas yang dicampur dengan minyak pelumas bekas pakai. Ulat-ulat itu bergerak turun dari bagian atas pohon ke pangkal batang.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Madiun Bambang Brasianto mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugas ke lokasi untuk memantau serangan ulat bulu. Dinas juga mengklaim telah membagikan pestisida kepada masyarakat untuk menanggulangi serangan ulat bulu.

Namun saat dilakukan pengecekan ke lapangan, belum ada satu pun masyarakat yang mengaku menerima pembagian pestisida dari pemerintah. Masyarakat bahkan mengeluhkan sikap petugas dari dinas yang hanya melihat pohon yang diserang ulat bulu, tetapi tidak membantu memberikan solusi.

"Tadi lihat ada petugas datang ke sini lihat ada ulat bulu yang menyerang pohon di sana. Tetapi mereka hanya lihat-lihat saja terus pergi. Tidak ada pembagian obat apa-apa. Petugas juga tidak melakukan apa-apa," kata Kartiyem, warga Desa Kincang Wetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com