Datang tak diundang, pergi harus diusir dengan paksa! Apa itu? Itulah Depresi. Menakutkan? Pasti, ini menyerang semua kalangan manusia, baik selebritis maupun penonton selebritis, orang kaya dan juga orang miskin yang sering sok bahagia. Anak kecil dan anak besar (baca: orang tua yang belum dewasa).
Apakah Depresi itu? Depresi adalah sama dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia, dan menderita. Orang pada umumnya menggunakan istilah depresi untuk memperjelas pada keadaan yang melibatkan kesedihan dan emosi negative yang mengganggu, rasa kesal, rasa tidak punya harga diri, tidak bertenaga, kencederungan bunuh diri dan bahkan sampai melakukan tindakan bunuh diri (APA, 1994). Statistik dari WHO menyatakan bahwa depresi merenggut lebih dari 850.000 jiwa setiap tahun.
Ada dua macam depresi, yaitu depresi ringan dan berat (menetap). Depresi ringan datang dan pergi dengan sendirinya, ditandai dengan hati yang berat, sedih, dan murung. Depresi berat dicirikan oleh perasaan tidak berguna atau bersalah serta sering disertai gejala fisik seperti turun berat badan, sakit kepala, hingga tidak enak badan. Penderita depresi berat cenderung untuk menarik diri, tidak peduli pada lingkungan sekitar, serta aktivitas fisik yang terbatas.
Hal apa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi? Ada banyak hal, namun yang umum terjadi atau contoh yang sering ditemui adalah:
- Tekanan dalam kehidupan sehari-hari (misal: tuntutan pekerjaan, sekolah, bahkan masalah rumah tangga yang tak kunjung selesai)
- Masalah dan konflik dalam pernikahan (misal: perselingkuhan pasangan, anak yang tidak dapat diatur, konflik dengan mertua, ketidak cocokan dengan pasangan.)
- Pelecehan fisik dan seksual di masa lalu atau masa kini (misal: trauma dimasa lalu karena diperkosa, menjadi bahan ejekan di tempat kerja karena kelainan/kelemahan fisik – “cebol”)
- Masalah dan tekanan ekonomi/keuangan. (Misal: hutang yang menumpuk atau piutang yang belum terbayar.)
- Kemampuan dan kecakapan sosial yang buruk (misal: harga diri rendah karena merasa kurang menarik, walaupun sudah berpenampilan baik dan sopan)
- Cara berpikir yang buruk (misal: sering merasa kuatir dan cemas yang berlebihan, merekayasa hal yang menakutkan dan konyol sekali untuk terjadi)
Hal diatas masih bisa bertambah lagi, seiring dengan berkembangnya pola hidup dan pola sosialisasi. Kecenderungan orang yang mengalami depresi adalah mereka seringkali merespon apa yang ada dipikirannya bukan apa faktanya. Misal: pada saat kita bertemu teman lama, kemudian bercanda. Saat dirumah kita berpikir cara bercanda kita kelewatan, lalu timbul pikiran bahwa teman kita tersinggung (padahal tidak), lalu perasaan bersalah ini kita bawa dalam keseharian kita… capek kan?
Ada sebuah cerita lagi, seorang bapak mendekati seorang wanita muda yang sedang duduk menangis dipinggir jalan. Bapak itu bertanya apa yang dialami wanita muda tersebut. Lalu wanita itu bercerita, bahwa suatu saat nanti dirinya akan menikah, lalu memiliki anak. Anaknya tersebut lucu dan menggemaskan. Dan sampai satu saat dia mengajak anaknya tersebut jalan-jalan, lalu karena tidak hati-hati dalam menyebarang anaknya tertabrak motor dan luka parah! Apakah banyak disekitar kita yang mengalami hal seperti wanita ini? Kuatir dan cemas berlebihan? Kita mungkin bisa saja tertawa, bahkan berkata “gila ini orang“, tapi bukankah terkadang pikiran seperti wanita tersebut terkadang mengganggu kita atau orang-orang yang kita sayangi.
Ketika perasaan negatif semacam ini terus menerus muncul, bertahan lebih dari dua minggu, dan mulai mengganggu kegiatan sehari-hari kita, pekerjaan, diet, tidur dan hubungan sosial kita, maka kemungkinan besar kita mengalami depresi dan kita harus menemukan cara untuk mengatasinya. Karakteristik utama depresi adalah perasaan negatif dan kesedihan yang sangat mendalam dan terjadi dalam waktu yang lama.
Menurut Daniel K. Hall-Flavin MD, kontributor website Mayo Clinic, stres yang kronis akan berujung pada depresi jika emosi ini tidak ditangani dengan tepat. Terapi dan obat-obatan menjadi metode penyembuhan paling digemari, namun memodifikasi gaya hidup dan pola pikir juga sangat membantu seseorang mengatasi depresi. Berikut langkah mengatasi emosi agar tidak berujung pada depresi berkepanjangan, Saya akan berikan solusi praktis bagaimana mengatasi depresi:
1. Bercerita dan minta orang lain mendengarkan
Kalo uang bolehlah itu ditabung, tapi jika anda memiliki perasaan tertekan/emosi negatif janganlah itu ditabung atau disimpan dihati anda. Share, berbagi kepada orang yang tepat atau kepada keluarga yang dapat dipercaya. Atau kepada pemukan agama yang anda percaya dan sesuai keyakinan masing-masing, Cara ini sangat membantu anda untuk melepas beban emosi negative yang terus mengganggu anda. Jika anda kesulitan untuk bercerita atau berbagi dengan sesama maka gunakan surat atau diary. Ini juga bermanfaat sama. Saat anda mengungkapkan perasaan yang mengganggu anda, secara tidak sadar anda juga sedang mengurai energy negative yang terjebak didalam tubuh anda dan secara perlahan membuat diri anda menjadi lebih baik.
2. Belajar menerima diri sendiri (Self Acceptance)
Jika anda tidak mampu mengatasi depresi seorang diri dan jika usaha anda tidak berhasil, hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan menerima kekurangan tersebut. Daripada mencoba mengubah hidup anda dengan paksa, anda harus menerima diri anda, dengan apa yang anda rasakan dan berkonsentrasi pada hal-hal yang anda mampu lakukan. Depresi akan lenyap namun kita tidak bisa memprediksi kapan depresi akan terjadi.
Nah, dari pada protes terus kenapa kita tidak mencoba berdamai dengan ketidak nyamanan yang hadir dalam diri kita. cobalah hidup berdampingan dan berdamai dengan ketidak nyamanan tersebut. Apakah ini susah? Tidak sebab saya sudah menyediakan audio terapi bagaimana mengatasi hal ini. Anda dapat mendownloadnya gratis disini.
CD Audio Self Acceptance adalah sebuah Audio Therapy yang dirancang khusus bagi Anda yang ingin menemukan kebahagiaan dalam diri Anda serta melepaskan diri dari belenggu Depresi, mendamaikan antara hati dan pikiran, serta membantu tubuh dan pikiran Anda untuk menyadari keberadaan Anda sekarang atau saat ini. Dengan menyadari serta menerima keberadaan saat ini, serta memudahkan anda untuk bersyukur, maka mudah sekali bagi Anda untuk terlepas dari belenggu depresi.
Inilah solusi mudah dan aman untuk mengatasi depresi, dan menerima kenyataan dalam hidup. Audio ini sangat membantu untuk mengatasi depresi.
3. Giving / Beramal
Ada sebuah tehnik ampuh yang dapat membantu mengurangi kodisi berat ini, yaitu dengan beramal. Caranya anda cukup melakukan amal atau sedekah selama 29 hari. Jadi setiap hari anda memikirkan apa yang akan saya berikan (bukan berupa materi saja, bisa tenaga bahkan perhatian dan senyum). Pikirkan pemberian yang anda juga mau, jadi anda memberikan pada orang lain adalah sesuatu yang terbaik. Tehnik ini juga sangat ampuh untuk mengatasi berbagai kasus Psikosomatis (penyakit karena gangguan emosi).
Pada saat anda melakukan hal ini, maka konsentrasi anda akan tercurah pada kebaikan untuk orang lain. Dan ini adalah energy positif yang anda ciptakan dan lemparkan untuk orang lain, tau akibatnya? Energy yang sama akan terlempar kepada anda berpuluh-puluh kali lebih kuat dari apa yang anda lemparkan. Satu syaratnya berikan dengan niat kebahagiaan bagi si penerima, bukan karena kasihan. Seperti kita member pengemis karena kasihan, maka kita beri uang receh maka energy yang lemah yang kita lepas, sebaiknya berpikirlah serta berprasangkalah bahwa kita member untuk kebaikan dan kebahagian penerima.
4. Berdoa
Mendekatkan diri pada Sang Maha yang kita yakini dan percayai, yaitu Tuhan kita. bagaiman cara mengundang kebaikan dalam kehidupan kita? mudah sekali, tentunya ada pintu yang harus dibuka betul? Mengundang berarti mempersilahkan masuk kan? Pintu yang mana? Pintu hati dan kuncinya adalah Ikhlas dan Doa. Ikhlas pun butuh kemampuan dan kekuatan dari sang Maha Hidup. Jadi niatkan untuk ikhlas dan berdoalah untuk ikhlas terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Proses Doa (Meminta, Meyakini dan Menerima) bukanlah 3 kegiatan terpisah, melainkan kegiatan 3 in 1 pada saat yang sama sekaligus. Sadarlah bahwa dengan bantuan Tuhan, SEMUA menjadi mungkin. Tuhan Maha Pemberi, bukan Maha Pemaksa. Ia hanya memberi apa yang kita minta. Problemnya adalah umumnya manusia tidak tahu apa yang diminta, niat di dalam doanya tidak jelas atau sering meminta yang tidak diinginkannya.
Dalam kondisi ikhlas dan berdoa secara sungguh-sungguh, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang dan bahagia. Dampaknya adalah imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil dan kapasitas indra meningkat. Sehingga perbaikan dari dalam, mulai ditampilkan keluar. Emosi membaik, maka fisik jadi lebih baik dan bugar.
5. Success and Happy Program
Depresi merupakan indikasi bahwa anda memiliki masalah dalam diri anda yang harus anda temukan solusinya. Depresi bukan hanya sekedar penyakit, melainkan sinyal dari otak yang harus anda pecahkan.
Mengatasi depresi harus anda lakukan sebagai cara untuk mengembangkan diri anda dan imbalan untuk mengubah hidup, otak, dan pola pikir anda.
Success And Happy Program adalah program privat therapy bersama saya, dan saya dapat membantu anda memahami alasan-alasan psikologis yang menyebabkan depresi dan menawarkan anda dukungan untuk melalui proses yang sulit tersebut. Untuk informasi lebih jelas mengenai program ini silahkan klik disini.
Salam..
Timothy Wibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com