Rabu, 27 April 2011
7 Bukti Al-Qur’an Bukan Rekayasa Muhammad SAW - Bagian Pertama
Mohon maaf sebelumnya. Thread ini pernah nongol di Lounge dan sempat mendapatkan beberapa biji cendol, hehehe. Tapi karena salah kamar, akhirnya di closed
Thread ini tidak dimaksudkan apa-apa, kecuali untuk menyangkal mereka yang menghina Al-Qur’an. Termasuk juga kepada dua “pendeta” yang telah membakar mushaf Al-Qur’an, serta tuduhan-tuduhan mereka bahwa Al-Qur’an hanyalah kitab palsu yang dikarang oleh Nabi Muhammad SAW.
Sebenarnya, tuduhan-tuduhan seperti ini sudah berusia lama. Bahkan sejak awal mula Nabi Muhammad mendapatkan wahyu, orang-orang musyrik Quraisy sudah melemparkan tuduhan itu. Namun Al-Qur’an telah berhasil menjawab semua tuduhan itu, sehingga sebenarnya ide-ide penghinaan itu tidak pernah menemui jalan untuk menang.
Berikut ini adalah 7 alasan kuat, kenapa kaum muslimin meyakini Al-Qur’an itu berasal dari penguasa alam semesta, dan bukan hasil pemikiran Muhammad SAW.
1. Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam Al-Qur’an sangat berbeda dengan gaya bahasa Muhammad. Jika kita merujuk kepada buku-buku hadits yang menghimpu sabda-sabdanya, kemudian kita perbandingkan dengan Al-Qur’an, kita akan melihat perbedaan yang jelas, baik dalam ekspresi, tema, dan lain-lain. Gaya dialog, mengajar dan orasi banyak kita jumpai dalam sabda-sabda Muhammad. Di samping itu, sabda-sabdanya juga menggunakan kata dan makna yang popular di kalangan Arab. Berbeda sekali dengan Al-Qur’an yang tidak memiliki kemiripan dengan gaya bahasa Arab kebanyakan.
2. Eksistensi Ketuhanan
Ketika membaca buku-buku hadits, kita akan menemukan dan merasakan eksistensi kemanusiaan, adanya ego yang takut dan lemah di hadapan Tuhan. Sedangkan saat membaca Al-Qur’an, kita akan menemukan betapa Tuhan sedang menunjukkan ego-Nya yang Maha Perkasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Pencipta, Maha Kasih, dan kasih-Nya tidak membuat-Nya lemah.
Jika saja Al-Qur’an ini adalah buatan Muhammad, dapat dipastikan akan terdapat kesamaan dalam gaya bahasa Al-Qur’an dan Hadits. Sudah menjadi aksioma di kalangan pakar sastra, bahwa tidak mungkin seseorang memiliki dua gaya bahasa yang memiliki perbedaan yang sangat prinsipal dalam penuturannya.
3. Muhammad Buta Aksara
Muhammad adalah seorang buta huruf yang tidak pernah bersekolah. Inilah yang seharusnya direnungkan. Mungkinkah Muhammad yang buta huruf itu menghimpun sebuah kitab yang memuat hukum yang paripurna tanpa cacat? Kitab itu bahkan mendapatkan kekaguman dari Timur dan Barat. Muslim dan non-muslim. Bahkan Al-Qur’an telah menjadi rujukan dari hukum Eropa. Bagaimana mungkin seorang yang buta huruf mampu membuat Al-Qur’an dengan kemukjizatan bahasa yang tidak tertandingi dan satu-satunya? Memuat hukum yang begitu komprehensif, meliputi social, ekonomi, agama, politik, dan banyak lagi aspek yang lain.
4. Visi Al-Qur’an yang melampaui akal manusia.
Jika visi Al-Qur’an tentang kosmos, kehidupan, pola pikir, interaksi, perang, pernikahan, ibadah ritual, ekonomi dan visi lainnya yang sangat kompleks, komprehensif dan solid itu benar-benar buatan Muhammad, berarti Muhammad bukanlah seorang manusia
Aturan dan hukum yang dimuat dalam Al-Qur’an tidak akan pernah mungkin dibuat meski oleh banyak tim yang diisi oleh manusia-manusia yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi dan ahli di bidang masing-masing. Seseorang, berapapun IQ-nya, tidak mungkin mampu memformat aturan dalam satu
masalah dari seabrek masalah yang ada dalam Al-Qur’an.
Apakah Muhammad yang buta aksara itu, seorang diri dengan mudah memformat aturan-aturan dengan visi komprehensif menyangkut masalah kosmos, kehidupan, pola pikir, dan aspek lainnya?
Al-Qur’an sendiri telah mengeluarkan tantangan yang telah berusia 15 abad. Tantangan untuk mencipta satu surat seperti yang ada dalam Al-Qur’an. Hingga hari ini, tantangan itu belum terjawab.
5. Klaim dari Tuhan.
Jika memang Muhammad yang mencipta Al-Qur’an, mengapa kemudian Muhammad menisbatkannya kepada selain dirinya (Tuhan)? Al-Qur’an sudah jelas-jelas merupakan sebuah karya sastra dan kreasi yang amat sangat luar biasa. Jika memang kitab itu buatan Muhammad, berarti Muhammad telah menobatkan diri sebagai manusia luar biasa yang tanpa tandingan. Tapi mengapa Muhammad menolak meraih kehormatan itu? Apa sebenarnya yang mendasari keengganan Muhammad untuk mengakui Al-Qur’an itu sebagai kreasinya sendiri?
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com