Kamis, 28 Oktober 2010

[Peneliti] : Kemana Arah RI Sebagai Pewaris Peradaban Atlantis ?

Menarik menyimak buku ‘Atlantis: The Lost Continent Finally Found’ (1997), karya Prof Arysio Satos. Indonesia disebut pusat peradaban. Bagaimana kondisinya sekarang?

“Setelah mempelajari masalah itu untuk waktu yang sangat lama, kami mampu menentukan lokasi dan mengidentifikasi pilar Timur tersebut berada di Indonesia. Tepatnya di antara Selat Sunda yang memisahkan Jawa dan Sumatra,” tulis Santos dalam bukunya.

Pandangan Santos dalam buku itu, menunjukkan bahwa Indonesia adalah pewaris utama peradaban besar dan dasar bagi peradaban besar dunia lainnya.

Sesungguhnya, buku ini melanjutkan tesis Plato dalam buku Timaeus dan Critia, seorang filsuf Yunani, yang menyebut bahwa Atlantis adalah induk segala peradaban. Lewat tesis ini, Santos kemudian menemukan bahwa jauh di bawah perairan Samudra Indo-Pasifik, terdapat sisa-sisa pegunungan sangat besar dari benua yang hilang.

Dari sisa-sisa itu ditemukan bahwa Indonesia adalah tempat di mana “pulau rempah-rempah” (Moluccas atau Maluku) yang menakjubkan berada. Pulau di kawasan itu membuat para petualang dan penjelajah mengalami ‘demam emas’ karena membayangkan keuntungan luar biasa yang bisa mereka dapatkan di sana.

Temuan Santos juga lebih mencengangkan. Menurutnya, riset antropologi menyebutkan bahwa, diketahui bahwa orang Hindu sebenarnya berasal dari Indonesia. Mereka pindah ke India ketika rumah asli mereka tenggelam karena bencana ledakan gunung berapi.

Bahkan, ungkap Santos dalam bukunya itu, dapat dipastikan bahwa penggunaan simbolisme salib untuk tujuan religius berasal dari masa yang jauh sebelum kedatangan agama Kristen.

Fakta-fakta bahwa Indonesia adalah warisan peradaban Atlantis makin jelas karena Garis Waktu Internasional (GWI) yang sempurna ini di tempatkan di Indonesia (Lanka) menjadikan tempat ini sebagai lokasi sesungguhnya dari Ibu kota kekaisaran Atlantis yang mendunia.

Terlebih jika melihat warisan zaman ‘sisa’ seperti temuan manusia purba Homo Wajakensis, Candi Borobudur dan Prambanan, serta kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.

Mau kembali menjadi peradaban besar? Orang bijak berkata, “waktu adalah sungai, buku adalah perahu dan kata-kata adalah senjata.” Dalam realitas, hampir semua peradaban besar berepistema sama: penghormatan pada waktu-buku-kata. Barangkali, dan ini sayangnya, bangsa Indonesia belum serius menyadarinya.

Banyak orang terbenam oleh kebutuhan sehari-hari, hedonisme dan konsumerisme. Semua disibukkan oleh hal-hal kecil dan melupakan hal-hal besar. “Kita disibukkan oleh ‘sinetron politik’ berjudul Century, kerbau, bangsat dan cicak-buaya sebagai opera sabun para elit korup tanpa malu. Kembali bekerja dan tinggalkan keluh kesah.,” kata M Yudhie Haryono, Direktur Nusantara Centre, Sabtu.

Padahal, katanya, Indonesia mewarisi peradaban Atlantis yang mengagumkan. Lantas, bagaimana dan hendak kemana dengan ke-Indonesiaan sekarang? Berpikir, belajar, berkarya dan bekerja, merupakan sebagian jawaban yang dibutuhkan bukan?

Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com