Ustadz Danu
Ingin Hidup Sehat, Mulailah dengan Memperbaiki Akhlak Bagi Ustadz Danu, kesehatan seseorang berhubungan erat dengan akhlaknya. Lewat pengamatannya ini, penyebab sakit seseorang bisa ditelusuri dan dicarikan solusinya.
Senin pagi, pertengahan Juli lalu, usai memberikan ceramah subuh “Bengkel Hati” di Masjid Annida, TPI, Ustadz Danu menyediakan waktu untuk ngobrol dengan Nirmala. “Dulu, saat masih remaja, saya menangkap kesan bahwa setiap muslim pasti hidupnya bahagia dan kelak gampang masuk surga,“ kata Ustadz Danu, memulai obrolan santainya. “Padahal yang sebenarnya tidak demikian,“ lanjutnya. Karena kenyataannya, banyak juga orang muslim yang sering berbuat kesalahan, sehingga Allah SWT menyuruh mereka bertobat jika ingin menjadi orang yang beruntung (QS 24:31).
Dari sini, ia yang saat itu masih remaja mulai mengamati, dan berpuluh tahun kemudian ia semakin yakin bahwa apa yang tercantum di dalam Al Quran memiliki hubungan yang nyata dengan yang tampak oleh mata. Pengamatannya ini membuatnya semakin tertarik untuk terus membaca Al Quran, mendalami maknanya dan mengamalkan isinya, sambil terus mempelajari hubungan antara akhlak seseorang dengan penyakit tertentu yang diderita orang tersebut.
Solusi sehat Ustadz Danu
Dan seperti yang bisa disaksikan lewat stasiun televisi swasta TPI di acara “Bengkel Hati” setiap Minggu dan Senin pagi, banyak jemaah yang datang maupun pemirsa di rumah yang memiliki berbagai keluhan penyakit mengakui bahwa ulasan Ustadz Danu mengenai kebiasaan atau perilaku setiap jemaah di masa lalu tepat adanya, sehingga penyakit yang dikeluhkan dapat disembuhkan lewat solusi yang ditawarkan.
Salah satu jemaah yang telah berhasil sembuh lewat solusi ala Ustadz Danu ini adalah Ahmad Mubarak (36 tahun, bukan nama sebenarnya) dari Kudus yang pagi itu datang dengan keluhan gatal-gatal di sekujur tubuh serta sering merasa hampa dan takut tanpa alasan (was-was) sejak tujuh tahun belakangan. Pada kesempatan itu, setelah ditelusuri perilaku kesehariannya, terungkap bahwa saat masih menjadi mahasiswa, ia pernah mendapatkan amalan atau mantra khusus yang harus dibaca setiap waktu. Di luar itu, ia juga memiliki sikap yang terlalu keras dalam urusan rumahtangga.
Ustadz Danu meminta Ahmad Mubarak melepas amalan yang dimiliki secara ikhlas. Selain itu ia diminta bertobat, memperbanyak istighfar, tidak meninggalkan salat lima waktu, serta meminta maaf kepada keluarga disertai perbaikan akhlak atau perilaku. Setelah menyanggupi semua hal ini, Ustadz Danu pun mengajak Mubarak untuk berdoa bersama para jamaah yang hadir, dan saat itu juga Mubarak merasa jauh lebih baik. “Perasaan saya jadi lega, plong, dan badan jadi terasa lebih enteng, “ katanya di depan anggota jemaah yang lain.
Bagaimana ia bisa mengurai penyebab suatu penyakit dan solusinya melalui permohonan ampun kepada Tuhan, perbaikan akhlak, dan doa? Ustadz Danu menerangkan bahwa pada dasarnya apa pun nikmat atau kebaikan yang diterima oleh seseorang berasal dari Allah, sebaliknya musibah apa pun yang menimpa seseorang adalah akibat perbuatan mereka sendiri (QS 4:79).
Itu artinya, apa yang kita terima saat ini, apakah kesenangan hidup atau musibah dan penyakit adalah hasil ikhtiar dan amal saleh yang dilakukan serta akibat perbuatan buruk atau akhlak tercela seseorang di masa lalu. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT bahwa manusia adalah sebaik-baik makhluk ciptaanNya di muka bumi, tapi kemudian dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, karena mereka tidak beriman dan tidak mengerjakan kebaikan (QS 95:4-6).
Itulah sebabnya, jika ingin hidup sehat dan bahagia, langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertobat, mengakui kesalahan, dan kembali ke jalan hidup yang benar. Karena, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah dirinya (QS 13:11),“ katanya.
Dalam konteks ini, seseorang harus selalu instropeksi diri dengan melihat dan merunut kebiasaan hidup sehari-hari, mulai dari bangun tidur hingga malam menjelang tidur kembali. Dan jika ada suatu masalah, apakah dengan pasangan, anak atau orangtua, maupun dengan teman di tempat kerja, harus segera diselesaikan secara baik melalui musyawarah.
Dengan begitu, kesalahan yang muncul pada hari itu segera terselesaikan, sehingga tidak terakumulasi menjadi dosa yang lebih besar. “Dosa-dosa kecil yang terakumulasi inilah yang akhirnya bisa mendatangkan bala atau hukuman di dunia, sebagai pertanda untuk mengingatkan mereka supaya kembali ke jalan yang benar, agar tidak sampai mendapat siksa yang lebih besar di akhirat kelak (QS 32:21),“ tandas ustadz muda kelahiran Pati, 4 Desember 1964 ini.
Pakaian taqwa = akhlak mulia
Sebagai seorang dai – penyampai pesan-pesan kebaikan – Ustadz Danu memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan materi dakwah dibanding kebanyakan dai lain. Salah satunya yang menonjol adalah memberikan porsi waktu untuk tanya jawab langsung dengan pendengarnya lebih lama dibanding waktu yang ia gunakan untuk menguraikan materi ceramahnya. Tema-tema ceramah yang dipilih pun lebih ditujukan untuk membantu mencari solusi problem kehidupan sehari-hari; mulai dari masalah kesehatan, problem rumahtangga, sampai cara mencapai hidup bahagia menurut Al Quran dan sunnah.
Selain itu, dalam memilih kostum, ia juga tidak mau terjebak pada keharusan memakai atribut formal dari golongan umat tertentu semisal kopiah, kain sarung, maupun surban.
Menurutnya, ini adalah salah satu upaya untuk bisa lebih dekat dengan para jemaahnya yang berasal dari berbagai kalangan dan golongan. Lebih dari itu, cara pandangnya ini juga didasari atas pemahaman bahwa pakaian takwa yang dimaksud dalam Al Quran sebetulnya tidak semata pakaian dalam arti harfiah, tetapi lebih ke substansinya sebagai pelindung dari keburukan dunia dan akhirat, yakni mencapai akhlak yang mulia (QS 7:26).
Cara hidup sehat
Lalu bagaimana cara hidup sehat ala Ustadz Danu? Prinsip utama adalah selalu berbuat baik dan menjaga hati. “Orang yang hatinya bersih, insyaAllah akhlaknya baik,” ujarnya. Dan orang yang akhlaknya baik, dia akan mampu bersabar sehingga dapat menjaga diri dari sifat-sifat tercela dan pengaruh negatif lingkungan. Yakni pengaruh dari semua yang ada di sekeliling kita, termasuk orang-orang terdekat. “Seperti dijelaskan di dalam Al Quran, Allah telah menjadikan sebagian dari kita menjadi cobaan/ujian bagi sebagian yang lain, apakah kita mampu menjadi orang yang sabar (QS 25:20), “ katanya.
Selain itu, agar dapat hidup bahagia, orang juga harus rajin berbuat baik atau beramal saleh dan kembali ke jalan hidup yang benar. “Karena dengan banyak melakukan amal saleh, sesuai tuntunan Al Quran dan sunah Nabi, Allah akan membukakan jalan kemudahan dan kebahagiaan, “ katanya.
Berkaitan dengan amalan ibadah puasa, ia menjelaskan bahwa hakikat puasa yang sesungguhnya adalah puasa yang bisa menyehatkan jiwa dan raga, yaitu puasa atau menahan diri dari segala perbuatan tercela: tidak bicara yang aneh-aneh dan seenaknya, tidak marah, tidak berprasangka buruk, dan menghindari perbuatan tercela lainnya.“Jadi tidak hanya berhenti pada upaya menahan haus dan lapar, “ katanya. Dengan begitu, puasa yang dilakukan dapat mengantarkan pelakunya pada kesadaran penuh akan kehadiran Tuhan dalam jiwanya. (N)
Penulis : Ahmad Kholil
Simak artikel lengkapnya di Nirmala 08/Tahun 11, edar 1 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com