Anda pasti berfikir, apa enaknya makan tanah? Ih..makan rumput kaya kambing aja! Yups..anda sependapat dengan saya. Terlalu aneh mengkonsumsi tanah dan rumput sedangkan masih banyak makanan lain yang lebih “layak” untuk dikonsumsi. Tapi berbeda bagi pria dan wanita dibawah ini. Memakan tanah mentah-mentah (memang ada tanah yang matang ya?)dan rumput liar memiliki cita rasa “lezat” yang tidak didapatkan dari jenis makanan lain. Siapakah mereka yang punya hobi nyeleneh ini, inilah mereka:
1. Wuqibalaqiqige , The Earth Eater
Wuqibalaqiqige, Wanita yang berasal dari Utara Cina mengaku sejak menemukan nikmatnya memakan tanah, dia merasa tidak lagi membutuhkan makanan normal sebagaimana laiknya manusia. Woow..Penampilannya makan tanah ini mendapat publikasi luas di televisi setempat bahkan hingga ke Jepang dan Korea Selatan. Ia pun menjadi selebriti ‘kecil’ yang mendapat undangan ke mana-mana untuk memperagakan kemampuannya makan tanah. Melihat ekspresi kebahagiaan saat mengunyah tanah ini seolah-olah ia menikmati setiap remah-remah layaknya mengunyah biskuit saja. Anda mau mencobanya?
1. Wuqibalaqiqige , The Earth Eater
Wuqibalaqiqige, Wanita yang berasal dari Utara Cina mengaku sejak menemukan nikmatnya memakan tanah, dia merasa tidak lagi membutuhkan makanan normal sebagaimana laiknya manusia. Woow..Penampilannya makan tanah ini mendapat publikasi luas di televisi setempat bahkan hingga ke Jepang dan Korea Selatan. Ia pun menjadi selebriti ‘kecil’ yang mendapat undangan ke mana-mana untuk memperagakan kemampuannya makan tanah. Melihat ekspresi kebahagiaan saat mengunyah tanah ini seolah-olah ia menikmati setiap remah-remah layaknya mengunyah biskuit saja. Anda mau mencobanya?
2. Li Sanju, Si pemakan Rumput
Li Sanju, pria usia 50 tahun asal Niwuei, Cina. Sudah 1,5 tahun ini ia hanya mengkonsumsi rumput dan akar-akaran pohon, ternyata ia tidak menderita gangguan kesehatan yang berarti. Bahkan sebaliknya, tumor di kaki yang dideritanya sejak lama, berhasil sembuh. Li Sanju sehari hari makan rumput dan dedaunan Lelaki esentrik ini mulai terinspirasi makan rumput dan akar-akaran pohon saat menonton acara televise pada Oktober 2008 tentang seorang pria yang bisa survive selama 10 hari tanpa makan. Tontonan itu mengilhaminya untuk hanya mengkonsumsi air dan dedaunan yang didapatnya di gunung.
Ketika keluarganya makan nasi dan lauk pauk, Li Sanju hanya makan rumput dan dedaunan. Tapi semuanya dilakukan bertahap, Awalnya dia berhenti makan daging, namun tetap makan nasi. Setelah beberapa minggu, dia memutuskan berhenti makan nasi dan beralih ke rumput, akar pohon dan dedaunan.
Awalnya, perut Li Sanju kaget, dia pun lantas terkena diare selama berhari-hari. Tapi dia tidak menyerah. Dia menganggap diare itu disebabkan rumput dan dedaunan di kampungnya telah terkena pestisida. Akhirnya Sanju memutuskan hanya memakan rumput, akar dan dedaunan pohon yang berasal dari gunung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com