Sebelumnya,marilah kawan-kawan kita memanjatkan doa demi keselamatan 7 pendaki dari Univ YARSI yang saat ini tengah hilang di Gunung Salak.
Mendengar headline news petang tadi di metro tv tentu membuat saya merinding.
Masih ingat dalam kepala, baru satu bulan saya meninggalkan gunung Salak untuk acara pelantikan Pepala.
Masih ingat juga tentang larangan petugas TNGHS kpd kami utk tidak melakukan pendakian lewat jalur Cidahu pada bulan januari itu.
Dan masih ingat pula saya ttg dahsyatnya cuaca serta jalur trek di Gunung Salak saat musim hujan tiba.
Makanya saya langsung menerka-nerka tentang apa yang terjadi kpd mereka. Dalam hal ini saya punya pengalaman ‘menarik’ skaligus mendebarkan. Tepat satu tahun yg lalu, saya bersama 6orang teman pergi berangkat ke Gunung Salak lewat jalur Cidahu, jalur resmi ke Gunung Salak. Waktu itu tepat puncak musim hujan, sehingga sepanjang hari pun slalu tertutup awan atau kabut. Malam pertama, kami mendirikan tenda tpat dipinggir jalur menuju puncak 1. Kondisi cuaca malam itu sungguh begitu buruknya, badaipun menerpa dan tenda ukuran 3orang tempat saya, Edu, dan Sofian bermalam pun tak kuasa menghadapinya. Frame tenda kami pun patah dan posisi tenda menjadi sedikit terguling ke belakang, dan air hujan pun masuk dari setiap sudutnya. Hujan, angin kencang serta kabut pun seakan bersatu untuk menghalangi kami di acara tsb. Bahkan beberapa hari kemudian (kalau tdk salah tepat tanggal 1januari2008), tenda ukuran 8orang yang didiami oleh saya, Sofian, dan Haryo; mengalami sesuatu yang aneh. Mata saya masih terpejam saat itu, ketika mendengar suara gaduh dan posisi tenda terasa tertarik ke arah depan. Saya pun terbangun ketika merasakan bumi berguncang dan mendengar suara benda besar jatuh di dekat saya. Merangkak keluar dan bertanya pada Sofian yang berada tepat di pintu tenda, terkejut bukan kepalang saya melihat pohon besar itu rubuh di depan kami. Benar-benar syukur alhamdulilah kami masih diberi kesempatan untuk merasakan tahun baru itu. Asal tahu saja, pohon itu adalah tempat tenda kami tertambat, dan ukurannya pun cukup besar, diameternya sekitar satu meter, bahkan pohon itu pun benar-benar tercabut dari akarnya dan menutup jalur kami ke arah sungai.
Gunung Salak memang menyimpan segudang misteri. Namun daya tariknya ternyata masih cukup memikat para penggiat alam bebas dari luar kota. Disini saya coba membeberkan beberapa jalur masuk menuju Gunung Salak.
- Jalur Natrabu
Natrabu adalah pintu masuk pendakian Gunung Salak lewat desa Pasirrengit sebagai akses utamanya. Jalur ini mungkin adalah yang paling sulit dilihat dari banyaknya genangan lumpur yang dalam, sempitnya jalur, dan jika ingin menuju puncak maka harus melewati kawah ratu terlebih dahulu. Namun hanya sedikit percabangan dalam jalurnya yang mungkin dapat mencegah para pendaki dari bahaya tersasar.
- Jalur Cidahu
Jalur ini merupakan yang paling umum, terlebih banyak fasilitas di kawasannya. Sebut saja komplek perkemahan, villa, serta tempat spa. Jalur ini pun dikelola resmi oleh pihak taman nasional dengan bangunan secretariat yang belum lama berdiri. Kondisi jalur ini boleh dibilang telah cukup baik, para pendaki pun dapat langsung menuju puncak tanpa melewati kawasan kawah terlebih dahulu. Namun memasuki pintu hutan tropis yang lebat, cukup banyak percabangan jalan yang terkadang menyulitkan.
-
Desa Giri jaya
Tempat inilah yang baru saya kunjungi sebulan yang lalu. Jalur ini dahulunya merupakan jalur resmi, namun saat ini sudah tak terpakai lagi karena sudah ada jalur Cidahu yang lebih representative tentunya. Para pendaki dapat langsung menuju puncak lewat jalur ini. Kondisi jalurnya tidak dapat saya ketahui tapi untuk meminta izin dapat langsung ke pengurus rt setempat.
-
Jalur Cimelati
Saya memang belum pernah melewati jalur ini. Namun dari informasi yang saya dapat dari Edu, yang kebetulan pernah mengunjunginya untuk kepentingan survey; jalur cimelati adalah jalur semi-resmi dimana memang banyak terdapat tempat perkemahan disana namun untuk bukan jalur yang cukup ramai seperti di cidahu. Di jalur ini, para pendaki harus berjalan cukup jauh melewati area perkebunan sebelum memasuki pintu hutan. Jalur ini dilihat dari peta merupakan jalur terdekat menuju puncak sehingga dipastikan sudut elevasi jalurnya cukup tinggi. Lewat jalur inilah 7 orang pendaki tersebut dikabarkan hilang.
Semoga salam dan doa turut menyertai keselamatan kita semua sebagai sesama penggiat alam bebas.
-satu tekad satu tujuan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com