Temuan yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan ini ditemukan pada Agustus 2008, di sebuah gua di Malapa tak jauh dari Johannesburg, Afrika Selatan. Berupa fosil kerangka remaja laki-laki dan seorang perempuan dewasa. Para ilmuwan berspekulasi, bahwa keduanya terjatuh ke dalam gua atau terjebak di dalam gua tersebut, dan kemungkinan tubuh keduanya hanyut ke dalam sebuah sungai atau danau di bawah tanah akibat terbawa banjir.
Fosil tersebut diberi nama Australophitecus sediba yang berarti air mancur atau mata air di Sotho, memiliki tulang yang tegak, berkaki panjang, memiliki pinggul dan panggul berbentuk manusia. Spesies ini bergigi kecil dengan wajah yang lebih modern, tetapi memiliki kaki yang relatif primitif dan “otak yang kecil”. Di sisi lain, fosil Malapa ini masih memiliki lengan panjang dan otak berukuran kecil sehingga kemungkinan fosil tersebut berusia lebih tua dibanding kelompok Australopithecine.
Para ilmuwan menduga Australopithecines adalah nenek moyang langsung spesies Homo namun penemuan Australopithecus sediba dalam pohon keluarga manusia memunculkan kontroversi, karena sejumlah ilmuwan menduga temuan baru ini tak lain dan tak bukan adalah spesies Homo itu sendiri.
Fosil Malapa ini hidup tepat sebelum kemunculan spesies Homo. Memang di Afrika Timur juga ditemukan fosil yang diduga Homo dan berusia sedikit lebih tua dibanding temuan baru ini.
Fosil Malapa ini ditemukan di Situs Warisan Dunia Cradle of Humankind di mana di lokasi ini sudah ditemukan sebanyak sembilan jenis fosil selama beberapa tahun terakhir.
Fosil-fosil ini diambil dari sebuah lubang yang terdapat dalam sebuah bekas kompleks gua yang atapnya sudah runtuh akibat erosi selama jutaan tahun.
Tulang-tulang kedua hominid itu ditemukan terpisah satu meter antara satu dan lainnya. Posisi ini memunculkan dugaan keduanya mati pada saat bersamaan atau hampir bersamaan.
Profesor Berger (kebetulan merupakan ayah dari Matthew Berger si penemu fosil) mengatakan bahwa besar kemungkinan keduanya adalah ibu dan anak atau setidaknya mereka merupakan anggota kelompok yang sama.
Tulang belulang keduanya ditemukan bersama sisa-sisa hewan seperti harimau purba, kijang, tikus dan kelinci. Fakta ini menunjukkan bahwa mereka semua tewas seketika dan terkubur dengan cepat.
“Kami berpikir ada semacam bencana yang terjadi saat itu dan menyebabkan mereka semua terjebak dan kemudian terkubur bersama-sama,” kata anggota tim peneliti Profesor Paul Dirks dari Universitas James Cook, Quensland, Australia.
Kontroversi
Kontroveri serius tentang pentingnya temuan ini muncul di kalangan komunitas ilmuwan Dr Berger mengatakan bahwa mungkin spesies baru ini merupakan turunan Australopithecus africanus. Ia menggambarkan spesies ini mungkin nenek moyang dari homo erectus dan homo sapiens.
Berbeda dengan Profesor Colin Groves dari Universitas Nasional Australia yang menyimpulkan tentang hasil penelitiannya terhadap fosil hominid bahwa mereka adalah spesies Homo bukan Australopithecus.
“Faktanya, para penemu sendiri menunjukkan sejumlah kesamaan dengan spesies awal Homo, nampaknya ingin mengakui bahwa temuan mereka ini adalah sepises Homo dan hanya sebagian kecil darinya terkait dengan Australopithecus,” tambah Groves.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diperkirankan bahwa fosil ini hidup antara 1,78 hingga 1,95 juta tahun lalu. [*] TONY/DPT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com