Bisnis Daur Ulang Menjanjikan

Ahmad Fadli/ Era Baru News

Tempat lilin yang terbuat dari kayu jati bekas.(Foto: Ahmad Fadli/ Era Baru) Jakarta - Anda bosan dengan peralatan yang ada dirumah, atau memiliki perabotan tapi mudah rusak, tidak tahan lama, barang pecah belah dan lain-lainnya? Kini anda bisa mencoba melengkapi barang-barang yang ada dirumah dengan perabotan yang terbuat dari kayu jati, serabut kelapa dan tanah liat. Lihat perabotan yang satu ini, perabotan tempat lilin yang terbuat dari kayu jati, dengan ukiran ranting pohon dan bentuk yang menarik. Tidak itu saja anda bisa meletakkan lilin lebih dari satu pada satu tempat sehingga menghidupkan suasana di kegelapan malam. Apalagi, pasokan listrik dari PLN akhir-akhir ini sering 'byar-pet', sering terjadi pemadaman bergilir. Barangkali, kita memerlukan tempat lilin ini. Harga tempat lilin ini cukup ekonomis. Anda bisa membawa pulang dengan hanya membayar antara Rp. 50 ribu,- sampai Rp. 100 ribu,-, tergantung dari banyaknya ranting tempat menaruh lilin. Biasanya kalau kita menaruh lilin di atas botol air minum plastik, atau yang berbahan plastik lainnya, tentunya, dapat menyebabkan kebakaran, serta kegunaannya tidak efesien dan tidak ramah lingkungan. Yah dalam pameran `Bubarsex` atau bursa barang seken yang berlangsung di menara Bidakara, Jakarta Selatan, kali ini memamerkan produk-produk daur ulang dari bahan kayu hingga serabut kayu. Pameran ini menampilkan hasil produk daur ulang atau memberdayakan kembali barang-barang yang tidak berguna, dan tidak terpakai. Barang-barang yang tentunya akan memenuhi gudang dan mengundang rayap, dan ternyata dapat diciptakan kembali dan mempunyai nilai jual. Seperti yang dilakukan ibu Waty. Dia mencoba memanfaatkan serabut-serabut kayu yang dia kumpulkan menjadi sebuah tas keranjang unik, awet, tahan lama, dan ramah lingkungan, namun dapat mengumpulkan rupiah. Tas keranjang ukuran besar dijual dengan harga Rp. 50 ribu, dan tas keranjang ukuran sedang dijual Rp 25 ribu. Bukan itu saja ibu waty juga mendaur ulang sampah botol plastik minuman coca-cola 1 liter menjadi hiasan lampu. Selain itu, Bu Waty juga memasarkan produknya di pusat perbelanjaan Hero, Carrefour. Tidak mustahil baginya kalau dari usaha daur ulang tersebut dalam sebulan dia dapat mengumpulkan Rp 30 Juta. Cukup menarik dan menjanjikan bukan? Berbeda dengan yang dilakukan Bu Wati, Bapak Sultan yang juga kreatif dalam memanfaatkan peluang bisnis, selain memproduksi tempat menaruh lilin yang terbuat dari kayu jati, dia juga menciptakan kursi-kursi dan meja yang terbuat dari bahan kayu jati. Pria asal kota Surabaya ini menceritakan untuk pembuatan seperangkat empat kursi dan satu meja ini dia hanya membutuhkan waktu pengerjaan dua minggu saja. Selain itu, dalam produk-produk yang telah dihasilkan itu juga dipasarkan keluar negeri seperti Taiwan, dan Korea. Untuk seperangkat empat kursi dan satu meja dijual Rp1.500.000 juta saja. Tentu semua sudah tahu kualitas dari bahan kayu jati itu bisa bertahan cukup lama, bahkan hingga puluhan tahun masih kuat dan kokoh berbeda kayu pohon biasa atau, bahan plastik dan besi yang kekuatannya hanya sekitar lima tahunan. (ahf/waa)