Senin, 21 Juni 2010

Sejarah Bajak Laut

Dari anime, manga, game, sampai film, kostum Halloween dan buku cerita anak-anak, era klasik Bajak Laut yang penuh romansa dan petualangan tidak pernah habis menjadi sumber inspirasi.


• The Life of Pirates

Bajak Laut. Mendengar istilah ini, biasanya yang terbayang adalah kapal perang penuh meriam, dan gerombolan bajak laut dengan pedang dan pistol siap menyerbu kapal dagang yang terdekat. Per definisi, bajak laut atau pirate(s) adalah pelaku perampokan di perairan. Selain perampokan, mata pencaharian bajak laut juga meliputi penculikan atau penjarahan di daerah pesisir pantai.

Biasanya, bayangan kita tentang bajak laut adalah gerombolan kriminal yang ganas, hidup di luar kekangan masyarakat, tetapi juga lihai dancerdik, dan memiliki segunung harta karun. Dalam kenyataannya, hidup seorang bajak laut sangat susah. Seringkali mereka kekurangan makanan, atau kekurangan zat gizi yang menimbulkan penyakit, dan tak jarang mati muda. Hal ini diperparah lagi dengan konflik yang seringkali terjadi antara sesama awak kapal, dan bahaya ketika melakukan perampokan. Diantara mereka yang selamat, jarang ada yang bisa "pensiun" dengan kaya raya.

Meskipun kehidupan bajak laut terkesan brutal, dan memang demikian sebenarnya, mayoritas kelompok bajak laut bisa dibilang cukup demokratis. Ada hak untuk memilih dan mengganti pimpinan. Kapten kapal yang memegang tampuk pimpinan biasanya adalah petarung ulung yang dapat dipercaya oleh anak buahnya, dan bukan hanya sekedar figur yang dipilih oleh kalangan atas. Dan ada pembagian harta rampasan yang adil dan merata. Seluruh awak kapal, melalui sebuah sistem aturan yang rumit, akan mendapatkan bagian dari apapun jarahan yang didapatkan. Bahkan, biasanya ada sistem kompensasi untuk mereka yang terluka ketika menyerang kapal.

Umumnya kelompok bajak laut juga terbuka bagi kaum buangan dari masyarakat. Bahkan jika menyerang kapal yang mrngangkut budak, mereka biasanya membebaskan budak-budak tadi, dan menerima mereka sebagai bajak laut. Selain itu, kehidupan sebagai awak kapal perang di jaman imperialisme Eropa memang sangat tidak manusiawi. Dibawah tekanan kebrutalan kapten kapal (yang pada jaman itu praktis berkuasa absolut di kapalnya) dan bahaya kehidupan di laut, banak awak kapal, karena tak tahan dengan kondisi di kapalnya, kebencian terhadap negara yang dianggap telah meninggalkan mereka, dan bagaimanapun juga telah cukup mahir bekerja di kapal, malah mengubah haluan dan bergabung dengan bajak laut ketika kapal mereka diserang.


• Pirates Through the Ages...

Bajak laut pertama muncul di sekitar laut Aegea, sekitar abad ke 13 SM. Dilanjutkan dengan kemunculan bangsa Thyrrenia dan Thracia di pulau Lemnos pada abad ke 5 M yang penghidupannya sebagian besar didapatkan melalui pembajakan di laut sekitarnya. Satu lagi klan bajak laut ternama di masa itu adalah bangsa Illyria yang tinggal di bagian barat semenanjung Balkan dan beroperasi di laut Adriatik sampai akhirnya ditumpas oleh angkatan laut kekaisaran Romawi pada tahun 68 SM.

Bajak laut pada abad pertengahan diwakili oleh antara lain kelompok Narentine yang sejak pertengahan abad ke 7 menempati daerah Pagania di semenanjung Balkan. Mulai pada tahun 642 mereka mulai menyerang Italia Selatan, tentu saja ketika angkatan laut Venezia sedang sibuk dengan perang di luar negeri. Kelompok-kelompok bajak laut yang cukup dikenal antara lain bajak laut Irlandia, kelompok Ushkuinik dati Novgorod, dan tentu saja bangsa Viking dari daerah Skandinavia. Mulai abad ke 13, Asia juga mengenal kelompok bajak laut yang cukup tenar, yaitu Wako yang bermarkas di Jepang. Kelompok Wako bahkan beroperasi sampai ke daerah Cina dan Korea.


• And the Golden Age of Pirates...

Dan sampailah kita ke jaman keemasan bajak laut, sebuah era yang mendefinisikan apa yang kini menjadi bayangan kita ketika membicarakan bajak laut: era bajak laut di Karibia. Tepatnya, era bajak laut di kepulauan Karibia berlangsung dari sekitar tahun 1560-1730, dengan selang waktu antara 1640-1680 menjadi masa jaya bajak laut di perairan tersebut.

Berkembangnya bajak laut di kepulauan Karibia ditimbulkan oleh, dan bahkan kurang lebih menyerupai, konflik seputar perdagangan dan kolonisasi di antara negara-negara Eropa yang terlibat dalam kolonisasi dunia baru pada saat itu, yaitu Inggris, Belanda, Spanyol, dan Perancis. Selain itu, garis pantai kepulauan Karibia menyediakan banyak pantai terisolasi tempat bajak laut dapat berlabuh atau mendirikan markas sementara. Dua markas bajak laut yang paling terkenal pada era ini adalah Tortuga pada tahun 1640an (yang juga ditampilkan dalam film Pirates of the Caribbean : Curse of the Black Pearl dan Pirates of the Caribbean : Deadman's Chest) dan Port Royal sejak tahun 1655. Bahkan ada semacam perkumpulan bajak laut berpusat di Tortuga yang dinamakan Brethren of the Coast.

Seperti seringkali disinggung dalam kedua film diatas, ada semacam aturan yang disebut the Pirate's Code. Dalam kenyataannya, pada era bajak laut di kepulauan Karibia memang ada semacam kumpulan untuk bajak laut, antara lain untuk hal-hal seperti pembagian harta rampasan, disiplin di kapal, penyelesaian konflik antar sesama awak kapal, disiplin dan hukuman. Diantara sekian banyak versi aturan ini, yang paling populer (walaupun belum pernah dibuktikan) adalah yang ditetapkan oleh dua kapten bajak laut ternama Henry Morgan dan Bartholomew Roberts (Black Bart), dan dikenal sebagai pirate code of the Brethren.

P.S: Dua nama diatas jadi inspirasi untuk nama Kapten Morgan dan Bartholomew Kuma dalam One Piece


• Until Now...

Sampai saat ini, bajak laut masih menjadi masalah besar di perairan negara berkembang (terutama Indonesia, yang menduduki peringkat teratas jumlah insiden bajak laut di perairannya). Biasanya mereka beroperasi dalam tim kecil dan menggunakan perahu motor kecil yang mudah disamarkan untuk mengejar kapal barang yang melambat ketika memasuki perairan sempit (seperti Selat Malaka misalnya). Bajak laut modern juga cenderung mengincar uang dan barang-barang pribadi awak kapal, walaupun terkadang mereka memang mengambil alih kapal tadi, kemudian menjualnya setelah mengubah identitasnya (dicat ulang, dan dengan surat-surat keterangan palsu). Operasi mereka biasanya didukung oleh senjata dan peralatan modern. Tetapi faktor utama yang menyebabkan bajak laut menjamur adalah kurangnya patroli polisi dan angkatan laut.


• Some Trivia

  • Walking the plank adalah hukuman yang sering terlihat dalam film, komik atau buku cerita mengenai bajak laut. Si terhukum dipaksa berjalan di sepanjang sebuah papan sampai jatuh ke laut, biasanya dalam kondisi terikat atau lokasi dimana banyak terdapat ikan hiu. Walaupun dalam imajinasi modern hukuman ini praktis identik dengan bajak laut, dalam kenyataannya walking the plank sangat jarang digunakan.



  • Ada juga bajak laut yang dikenal dengan istilah privateer atau corsair. Bedanya dengan bajak laut "biasa" adalah bahwa mereka mempunyai "surat jalan" dari suatu negara untuk menyerang kapal milik musuh negara tadi. Kedengaran mirip Shichibukai-nya Eiichiro Oda di One Piece ya *yang memang terinspirasi dari privateer/coscair ini*

  • Davy Jones adalah istilah pelaut jaman dulu untuk laut selatan. Sedangkan Davy Jones' Locker adalah idiom untuk dasar laut, tempat peristirahatan terakhir pelaut yang tenggelam. Sampai saat ini, asal muasal istilah dan nama Davy Jones masih belum jelas. Istilah Davy Back Fight dalam One Piece terinspirasi dari sini.

  • Senjata "tradisional" bajak laut : pistol flintlock dan cutlass, sejenis pedang yang paling umum digunakan awak kapal. Cutlass bahkan masih menjadi senjata standar kelasi Angkatan Laut AS sampai tahun 1949.


Ahoy Matey!

Tanggal 19 September adalah "International Talk Like a Pirate Day", sebuah hari raya parodi yang bermula di Amerika Serikat pada tahun 1995. Pada hari ini, orang-orang diajak untuk berbicara menggunakan aksen dan istilah-istlah khas bajak laut, misalnya :

Ahoy! = Halo! (sapaan)
Arrrr! = eksklamasi, seruan
Aye! = ya (afirmasi)
Blimey! = seruan ketika terkejut
Jack Tar = kelasi kapal
Lad = sebutan untuk lelaki yang lebih muda
Lass = sebutan untuk wanita yang lebih muda
Landlubber = "orang darat", yang tak terbiasa berada di laut
Matey = sebutan ketika menyapa teman
Sail ho! = seruan ketika kapal lain terlihat
Shiver me timbers! = seruan ketika terkejut



Source : Advance #08 2006


• Inspired by Pirates
One Piece



Pirates of the Caribbean



Captain Hook (Peter Pan)



Water World



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com