Minggu, 06 Juni 2010

“Penulis Buku Best Seller Tentang Holocaust, Mengaku Telah Berbohong!”

Holocaust itu HanYa Bohong Belaka..!! kelicikan Bangsa Yahudi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeKvhD8oS3_8InIqT23qUhhW4uJ36HgEpz9EQTXPTDyx89KzZN2bQrYpddZ65B0ET5koAWcwZIaYes1VEDKk9hDT7Z4JQMrdE5DXnTzorARsvKfHG-V7UZuzgMp-MYmYik1TYOt4RUi9U7/s400/Holocaust.jpg
Kebohongan meski ditutup-tutupi sedemikian rupa, suatu saat pasti akan terungkap juga. Buku Misha:A Memoir of the Holocaust Years, karya penulis Belgia bernama Misha Defonseca yang menjadi buku best-seller, ternyata buku yang tak lebih berisi kebohongan dan dan tak lebih dari buku fiktif belaka.Hal tersebut diakui sendiri oleh penulisnya, yang kini berusia 71 tahun dan tinggal di Massachusetts, AS melalui pengacaranya. “Itu cerita saya. Cerita itu sebenarnya bukan cerita nyata…saya minta maaf pada semua orang yang merasa dibohongi. Saya minta Anda menempatkan diri pada posisi saya, seorang anak perempuan berusia empat tahun yang sangat tersesat, ” tulis Defonseca dalam pernyataannya yang diberikan pada kuasa hukumnya, seperti dilansir Associated Press.

Dalam buku tersebut Defonseca mengaku bahwa pasukan Nazi menangkap kedua orang tuanya ketika ia masih kecil, dan ia terpaksa hidup di hutan-hutan dan berkelana ke desa-desa di Eropa, seorang diri selama empat tahun. Defonseca mengklaim dirinya terperangkap di sebuah perkampungan di Warsawa dan dia dijaga oleh sekelompok serigala.

Saat-saat itu, ujarnya, merupakan saat di mana dia merasa kesulitan untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya merupakan imajinasinya saja. Sampai akhirnya ia mengakui bahwa isi bukunya hanya merupakan khayalan-khayalannya saja. Dua pengacara Defonseca di Brussel juga mengatakan bahwa kliennya tidak menyebut buku itu sebagai buku autobiografinya.

Dalam pernyataannya, Defonseca mengatakan bahwa ia tidak pernah berkelana di Eropa yang jaraknya jika dihitung mencapai 1.900 mil, untuk mencari kedua orang tuanya. Dan ia juga tidak pernah membunuh seorang tentara Jerman dengan alasan mempertahankan diri. Defonseca bahkan mengaku kalau dirinya bukan seorang Yahudi.

Buku Defonseca sudah diterjemahkan ke dalam 18 bahasa, bahkan sudah difilmkan oleh sineas di Prancis. Defoncesa diduga merasa tertekan oleh kebohongannya sendiri, setelah seorang ahli gineakologi mengungkapkan keganjilan-keganjilan dalam buku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com