Rabu, 16 Juni 2010
Kesaksian Palsu " Bertemu Yesus di Saudi Aabia
Bukti kebohongan pendeta dan penginjil berserakan dihadapan kita. beberapa pendeta papan atas yang doyan dustapun banyak terbongkar, do antaranya Pendeta Jusuf Roni. Ia harus mendekam 7 tahun di LP Kalisosok Surabaya akibat misi bohongnya.
Pendeta Hagai Ahmad Maulana yang mengaku anak kandung KH Kosim Nurzeha, dibongkar oleh KH Kosim Nurzeha sendiri. Sedangkan, Pendeta Fachli bahrudin yang mengaku mantan Komandan Diklat Laskar Jihad Sukabumi, kedoknya dibongkar leh Ja'far Umar Thalib. Padahal, Ia mengaku telah membaptis ratusan orang di Lampung, 68 diantaranya Kiai Haji. pendeta Filemon yang mengaku membabtis KH Zainudin MZ, dibantah oleh dai sejuta umat itu sendiri.
Kini, muncul kesaksian bohong di tabloid Zaitun edisi 13/ Th1/2005. Di Rubrik kesaksian, redaksi menampilkan pengakuan 3 orang murtadin. Yang paling spektakuler adalah kesaksian mantan mahasiswa LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab).
Dengan judul Bertemu Yesus di Saudi Aabia, pemuda ini menceritakan pengalamannya saat memutuskan murtad. Tahun 1992, setamat kuliah dari perguruan tinggi swasta di Jakarta, sang murtadin mondok di jombang, jawa Timur. karena tak betah, ia hanya tahan empat bulan. Juli 1994, ia mendaftar ke LIPIA. Setelah mengikuti ujian masuk, ia diterima dan mendapat beasiswa untuk belajar di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia selama 3 tahun. November 1994, Ia berangkat ke Saudi Arabia, tinggal di apartemen di kawasan Fasyalia Street I Jeddah. Setelah belajar satu setengah tahun, Ia mulai mengerti kandungan al-Qur'an, yang memuat banyak kesaksian tentang Isa Almasih.
Tahun 1996 jam 9 malam, saat sedang membaca al-Qur'an di apartemen dengan pintu terkunci, tiba - tiba yesus nampak dan berbicara dalam bahasa Indonesia "Jangan takut, aku datang untuk menyelamatkanmu". Selanjutnya ia merasa roh kudus masuk dlam dirinya. Ia tersungkur, menangis dan mohon ampun. Ia msauk kristen tahun 1996. Setahun kemudian, pulang ke jakarta dan bekerja di Bank Swasta. 28 April 1999, pamannya yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, marah besar dan menggorok lehernya dengan clurit. Tapi, dengan bantuan Tuhan, ia bisa lolos dari maut meski lehernya terluka.
Dramatis bukan..?, meski Tabloid Zaitun tak menyebut nama penginjil yang dimaksud, Tim FAKTA menduga, ia adalah murtadin JOKO SAPUTRA. Kesaksian serupa pernah dimuat di tabloid Jemaat Indonesia, milik yayasan Doulos Jakarta, Desember 1999. Kesaksian Joko, menjadi kebanggaan umat kristen. Mereka menganggapnya sebagai pahlawan. Buktinya, kesaksian palsu ini beredar luas di internet sejak 1999. bagi umat Islam, apalagi bagi LIPIA dan kalangan santri, sangat menggelikan. Dustanya sangat mencolok.
Pertama, diterima kuliah di LIPIA Jakarta, tapi mendapat beasiswa ke Saudi Arabia. Ini tidak mungkin, karena LIPIA Jakarta adalah perwakilan Jami'ah(univesitas) Al-Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh. Mahasiswa yang lulus seleksi di LIPIA Jakarta akan menempuh pendidikan di Jakarta dengan menempuh tiga jenjang, yaitu I'dad (persiapan bahasa) selama 2 tahun, Takmily selama 1 tahun dan Syari'ah selama 4 tahun.
Kedua, ia mendapat beasiswa ke Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Saudi Arabia selama 3 tahun. Hal ini tak mungkin terjadi, karena LIPIA adalah universitas Islam yang strukturnya menginduk pada Jami'ah Al-Imam Muhammad Ibnu Saud di Riyadh. Lucu sekali jika Joko bisa mendapat beasiswa dari LIPIA ke Universitas King Abdul Aziz yang note bene universitas umum, bukan universitas Islam.
Ketiga, ia mengaku bertahan 4 bulan belajar di pesantren, karena pelajarannya memakai huruf Arab tanpa bahasa Indonesia. Kemudian, ia belajar 3 tahun di Arab Saudi. Jika belajar bahasa Arab di Indonesia saja tak betah, bagaimana bisa belajar bahasa Arab tanpa bahasa Indonesia sama sekali di Arab Saudi..?
LIPIA adalah sebuah perguruan tinggi terkemuka milik kerajaan Saudi Arabia di Jakarta, yang sukses melahirkan dai dan ustadz handal di Indonesia. Ma'had yang bebas biaya ini menerapkan seleksi masuk sangat ketat dengan persyaratan khusus dan harus menyisihkan ribuan pelamar dari seluruh Indonesia.
Memang, Paulus sendiri melegalkan dusta untuk kepentingan misi, ebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aki masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ?" Roma 3:7
Keyakinan Joko bahwa Yesus Kristus mati untuk semua orang yang berdosa dan darah-Nya telah dicurahkan untuk menghapus dosa manusia, juga tak berdasar. Karena, doktrin penebusan dosa dalam Alkitab bukan firman Allah, tetapi tulisan Paulus, padahal ia tak pernah bertemu Yesus tapi mengaku diutus Yesys. Menurut Paulus, pelanggaran Adam di taman Eden mewariskan dosa pada manusia, yang disebut dosa waris. Dosa ini, hanya bisa ditebus oleh darah Yesus di tiang salib (Roma 5:12-15, 3:23-25, Galatia 1:3-4, I Timotius 2:5-6, Ibrani 9:28).
Doktrin Paulus ini bertentangan dengan ajaran para Nabi sebelumnya, yang menekankan keesaan Tuhan dan amal shalih. Konsekuensinya pelanggarannya pun bersifat individu. "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri," Ulangan 24:16.
Bandingkan dengan Yehezkiel 18:20, Ulangan 24:16, Yeremina 31:29-30, II Tawarikh 25:4 "Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." Matius 16:27.
Firman Allah dalam al-Qur'an juga menentang doktrin dosa waris. Karena, setiap orang mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan mendapat sisksa dari kejahatan yang dikerjakannya. Maka, setiap orang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain. QS al-Baqarah:286, al-Isra':15, al-An'am:164, Yaasiin:54, al-Baqarah:123. Jadi, kesaksian Joko saputra tak bisa dipertanggungjawabkan secara moral dan teologi. (bersambung).
sumber : Majalah Sabili Edisi 7 Th XIII, Oleh Tim FAKTA
KENALI MUKA MUKA PEMBOHONG DIBAWAH
Dusta Penginjil LIPIA Palsu (bag. 2)
al-islahonline.com : Penginjil Joko Saputra juga menyelewengkan al-Qur'an. Pada tulisannya di Tabloid Zaitun "Bertemu Yesys di Saudi Arabia", Joko bertutur, "Satu setengah tahun sudah saya belajar di Saudi Arabia, saya mulai mengerti arti yang terkandung dalam kitab suci yang saya imani dahulu yaitu al-Qur'an. Di dalam al-Qur'an sendiri banyak sekali kesaksian tentang injil Isa Almasih". Pernyataan ini, sebagai pembenar doktrin Kristen tentang ketuhanan Yesus.
Setelah menyitir surah az-Zukhruf 61, ia berkomentar : "Ayat diatas menyatakan, jalan yang lurus ada pada Isa Almasih yang memberikan pengetahuan tentang hari kiamat dan tidak boleh diragukan. Karenanya, kita harus bertaqwa pada Allah dan taat kepada Isa Almasih karena inilah jalan yang lurus. Selain itu, jalan yang lurus ada di surat al-Ahqaf 30 yang menyatakan, Kitab Taurat dan Injil memberikan petunjuk pada kebenaran dan jalan yang lurus."
Surah az-Zukhruf 61 itu berbunyi : "Dan sesungguhnya Isa itu benar - benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu - ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus". Penginjil Joko terlalu ceroboh, hingga menyimpulkan bahwa manusia harus taat pada nabi Isa. Padahal, kata "Ikutilah Aku" itu, subjeknya adalah Allah. Maka kata "Aku" diawali dengan huruf kapital. Jadi, dalam ayat ini, yang harus ditaati adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bukan Isa Almasih.
Jika Joko tetap ngotot mengikuti penafsirannya, ini pun tak boleh dipahami seperti itu, karena manusia yang harus taat pada Nabi Isa hanya khusus untuk Bani Israil (QS Ali Imran 49 dan az-Zukhruf 59. Bandingkan dengan Injil Matius 10:5-6 dan Matius 15:24). Selain itu, ornag yang taat pada Nabi Isa harus mengakui, bersyahadat dan taat pada kerasulan Muhammad saw. Sebab, sebelum pamit (berpisah) dengan muridnya, Nabi Isa menubuwatkan kedatangan nabi Muhammad (QS ash-Shaff 6. Bandingkan dengan Injil Yohanes 16:7-15).
Sungguh naif kesaksian Joko, sebab pengakuan sebagai pengikut Nabi Isa yang dilakukan orang non Israil adalah pengakuan yang tidak dibenarkan oleh al-Qur'an maupun Injil sendiri. Kesalahan Joko semakin parah ketika ia menyimpulkan, Nabi Isa adalah jalan yang lurus. Sebab, menurut surah az-Zukhruf seperti yang dikutip Joko, jalan yang lurus itu bukanlah Nabi Isa, tetapi ajaran Tauhid yang dibawa Nabi Isa. Karena, pada ayat berikutnya (ayat 46) al-Qur'an merekam sabda Nabi Isa AS : "Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." Mengingat pentingnya ajaran ini, maka ayat serupa diulang dalam surah MAryam ayat 36.
Dalam tiga ayat itu, Nabi Isa menegaskan bahwa ia bertuhan dan beribadah hanya kepada Allah SWT. Nabi Isa pun memerintahkan umatnya untuk bertauhid dengan jalan menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang harus disembah. Maka, doa Joko sebelumnya, "Sekarang saya menerima Tuhan dan Engkau, Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadiku. Penuhi saya dengan Roh Kudus-Mu Tuhan. Terima kasih Tuhan Yesus Kristus. Amin," bukanlah doa orang yang meniti jalan lurus.
Ucapan orang yang mengaku sebagai pengikut Nabi Isa, tapi keyakinan dan amalannya melanggar ajaran Nabi Isa adalah kaum yang melampaui batas. Padahal jauh sebelumnya, Nabi Isa juga berpesan kepada Ahli Kitab agar jangan melampaui batas dalam beragama supaya tidak tersesat dari jalan yang lurus (QS al-Maaidah:77). Tapi, karena durhaka dan selalu melampaui batas, maka orang-orang kafir dari Bani Israil itu dilaknat oleh lisan Nabi Daud dan Isa as. "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas," (QS al-Maaidah :78).
Kemudian, untuk mendongkrak kredibilitas Bibel, Joko mengutip surah al-Ahqaf 30 dan berkomentar : "Jalan yang lurus ada di dalam surat al-Ahqaf ayat 30 yang menyatakan, kitab Taurat dan Injil memberikan petunjuk pada kebenaran dan jalan yang lurus". Ayat yang dimaksud itu berbunyi : "Mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami mendengarkan kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus."
Lagi - lagi Joko ceroboh. Salah besar, jika nas ayat itu dipahami bahwa Taurat dan Injil memberikan petunjuk kebenaran dan jalan yang lurus. Yang dimaksud dengan "lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus" adalah al-Qur'an. Penjelasan ini kian jelas jika dibaca nas aslinya "yahdi ilal haqqi wa ilaa shiraathin mustaqiim". kata kerja (verbal/fi'il) "yahdi" ini, kata gantinya adalah mufrad (tunggal), athaf (kata sambung) kepada al-Qur'an. Jika pelakunya Taurat dan Injil, maka kata kerjanya berubah menjadi "yahdiyaani".
Jika penginjil Joko tetap meyakini pendapatnya, ia harus paham bahwa kitab yang dimaksud al-Qur'an adalah Taurat yang diwahyukan Allah pada nabi Musa dan Injil yang diwahyukan Allah pada Nabi Isa as. Taurat dan Injil yang dimaksud itu bukanlah Alkitab (Bibel) yang sekarang diimani imat Kristiani. Sebab, Allah SWT telah menyatakan, kitab - kitab tersebut sudah bercampur antara al-haq (kebenaran ayat-ayat Ilahi) dengan al-bathil (tulisan manusia). "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampuradukan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui, (QA Ali Imran 71).
Mengingat banyaknya dusta dalam kesaksian itu, seharusnya Joko Saputro sadar dan bertaubat pada Allah. Kembalilah pada jalan yang lurus, sebab menukar iman dengan kekafiran adalah penyimpangan yang jauh dari jalan yang lurus. "Dan barangsiapa yang menukar keimanan dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus," (QS al-Baqarah 108).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.
Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.
( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )
Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.
Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar
Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com