Senin, 17 Mei 2010

Rumah Masa Depan.

Seperti apa kira-kira rumah di masa depan? Dapatkah teknologi yang ada sekarang ini merubah cara kita berpikir mengenai seperti apa rumah itu dan cara kita hidup di dalamnya?

Setiap orang selalu ingin rumahnya dapat dilihat dan dapat  dirasakan seperti rumah.Tidak sulit membayangkan jawaban dari ke dua pertanyaan di atas apabila kita masuk ke dalam Microsoft Home di Redmond, Washington. Grace, nama lain dari Microsoft Home, adalah sebuah rumah yang dapat berbicara. Rumah ini dilengkapi dengan peralatan berteknologi tinggi dan inovatif, juga memiliki desain dan konstruksi yang modern. Begitu masuk ke dalamnya maka sangat mudah untuk membayangkan bagaimana rasanya berada di dalam rumah masa depan.

Bayangkan ini: kamu masuk ke dalam rumah, dan kamu mendengar suara Grace menyampaikan pesan-pesan yang masuk. Lalu kamu pergi ke dapur dan meletakkan barang belanjaan pada suatu dudukan dari batu yang didesain khusus.

Grace memperhatikan apa yang sedang kamu kerjakan dan menampilkan resep masakan yang sesuai dengan barang belanjaan pada dudukan batu itu. Setelah kamu memilih salah satu resep maka Grace akan menyebutkan daftar bahan-bahan yang kamu butuhkan. Grace juga mengetahui apa yang ada di dalam lemari makanan, berkat teknologi RFID (radio frequency identification system) yang dapat mengindentifikasi suatu benda berdasarkan label yang melekat pada benda tersebut. Di dapur juga ada papan pengumuman yang terbuat dari “sistem cerdas” yang berfungsi seperti layar sentuh pada komputer. Kamu dapat menempelkan kartu pos atau undangan, dan berselancar di internet hanya dengan sentuhan jari. Kamu juga dapat menulis pesan, tinggal tekan maka “jendela baru” akan terbuka.

Selain di Microsoft, pengembangan rumah masa depan juga dilakukan di perusahaan-perusahaan lain. Di perusahaan jendela Andersen di Minnesota, Manajer Teknologi Lanjutan, Jay Libby memimpikan jendela-jendela rumah akan terbuat dari kaca “pintar” yang dapat dirubah menjadi televisi. Apabila impian tersebut terwujud maka kita bisa melihat pemandangan dan sekaligus menonton televisi dari jendela kaca yang sama. Kalau Libby menekankan pengembangan aspek hiburan bagi rumah masa depan maka lain halnya dengan para ilmuwan yang ada di Institut Teknologi Georgia di Atlanta. Mereka merancang sebuah sistem yang memungkinkan orang berusia lanjut untuk dapat hidup mandiri. Sistem rumah ini dapat mengenali kebiasan-kebiasaan dari orang yang tinggal di dalamnya seperti kebiasaan tidur, bangun dan pergerakan. Apabila komputer mendeteksi adanya perubahan dari kebiasaan yang ada maka komputer akan memberitahukannya kepada anggota keluarga. Jadi, misalnya nenek anda terjatuh ketika sedang berjalan maka komputer akan mendeteksi perubahan itu dan kemudian memberitahukannya kepada anda atau anggota keluarga lain. Meskipun rumah ini melakukan pemantauan terhadap kegiatan yang terjadi di dalam rumah, namun rumah ini juga didesain supaya orang yang tinggal di dalamnya masih bisa memiliki privasi.

Lain lagi dengan rumah masa depan yang dikembangkan oleh The Partnership for Advancing Technology In Housing (PATH). Mereka ingin membuat rumah yang fleksibel, yang dapat diubah-ubah sesuai perubahan yang terjadi pada diri penghuninya. “Karena anggota keluarga mengalami perubahan, maka kami ingin membantu supaya orang berusia tua tidak terjebak di dalam rumah yang dirancang bagi keluarga yang memiliki empat anak,” ujar teknisi PATH, Glen Salas. Salah satu ide untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan memisahkan pipa dan kabel dari dinding-dinding rumah, sehingga dinding dapat dengan mudah dipindahkan.

Rumah masa depan juga akan dilengkapi dengan bantuan komputer atau computer-aided design (CAD). Dengan CAD maka rumah akan memiliki peralatan yang dapat memonitor dan menyesuaikan segala sesuatu mulai dari suhu ruangan sampai ventilasi. Program CAD juga akan memudahkan penyesuaian desain sebuah rumah terhadap spesifikasi lokasi dan gaya hidup penghuninya. Rumah masa depan juga akan menggunakan energi alternatif seperti cahaya matahari yang ditangkap melalui panel-panel yang dibentuk seperti atap rumah. Energi cahaya matahari ini akan digunakan sebagai penyedia energi bagi sistem listrik yang ada di rumah.

Walaupun rumah masa depan dapat diartikan sebagai rumah yang memiliki teknologi yang canggih tetapi ada satu hal yang tetap harus diperhatikan apabila hendak membangun rumah masa depan, yaitu unsur keindahan atau estetika. “Teknologi tidak pernah mengendalikan estetika,” ujar Sarah Susanka, seorang arsitek yang menulis buku Home by Design. “Itulah sebabnya mengapa rumah masa depan yang berpenampilan aneh tidak akan pernah terwujud. Setiap orang selalu ingin rumahnya dapat dilihat dan dapat dirasakan seperti rumah.” DAP,MLP (Berita Indonesia 23)


3G: Ibarat BMW Masuk Desa
Dunia pertelekomunikasian di Indonesia sekarang ini sedang riuh oleh pesta menyambut teknologi 3G. Namun satu pertanyaan besar mengganjal dalam benak sejumlah besar orang, apakah sudah ada orang yang secara pribadi membutuhkan akses video call dan akses internet berkecepatan tinggi di mana saja? Bagi operator sendiri, apakah pasar memang menguntungkan? Bagaimana tidak? Layanan GPRS saja masih banyak yang enggan menggunakannya karena pengguna harus melakukan setting yang sesuai dengan handset yang dimilikinya. Apalagi melirik 3G yang sudah pasti memaksa orang merogoh kocek dalam-dalam karena masih mahalnya handset yang 3G ready. Untuk harga handset termurah, harus merogoh kocek sekitar 400 dolar AS.

Layanan 3G adalah fitur seluler yang memungkinkan pengguna  telekomunikasi dapat mengakses suara, teks, video streaming/call, mobile  TV, internet kecepatan tinggi, dan download data.Bayangkan saja orang yang setiap hari harus naik mobil angkot bila pergi dan pulang kantor. Dalam beberapa kesempatan, ia bisa merasakan betapa nyamannya naik mobil BMW bila dibandingkan dengan naik mobil angkot. Yang tidak pernah naik angkot tentu akan kesulitan mengapresiasikan nikmatnya naik BMW. Sama kenyataannya dengan pengguna seluler di Indonesia. Kalau orang tidak pernah menggunakan GPRS, bagaimana ia bisa bersikap antusias dengan kehadiran 3G.

Naik angkot saja tidak pernah (GPRS) – biasanya jalan kaki (telepon doang), apalagi kalau diberi naik BMW (3G). BMW-nya pasti dianggap sambil lalu dan cuma buat gaya-gayaan.

Beberapa operator seluler sepanjang tahun ini dengan percaya diri mengiklankan kemampuan jaringan mereka yang sudah 3G ready. Namun, apakah konsumen sudah melek memanfaatkan segala fitur teknologi 2G yang kemudian berkembang menjadi 3G? Mungkin ada yang mengatakan, pasti ada orang lain yang membutuhkan 3G. Namun berapa banyak? Hal ini harus terjawab karena masa depan 3G taruhannya.

Kehadiran Teknologi 3G di Indonesia
Layanan 3G adalah fitur seluler yang memungkinkan pengguna telekomunikasi dapat mengakses suara, teks, video streaming/call, mobile TV, internet kecepatan tinggi, dan download data. Teknologi 2G adalah jenis komunikasi seluler yang hanya sebatas suara dan data (GPRS), sedangkan teknologi 3G dapat berkomunikasi dengan bertatap muka melalui telepon seluler.

Proses pemberian lisensi 3G dimulai sejak Ditjen Postel menjual dokumen tender 3G (16-27 Januari 2006). Kemudian pada 3 Februari 2006, Tim Lelang 3G mengumumkan secara resmi bahwa kelima peserta prakualifikasi lelang penyelenggaraan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) dinyatakan lulus tahap prakualifikasi. Kelima operator itu adalah PT Telkomsel, PT Indosat, PT Telkom (Flexi), PT Exelcomindo, dan PT Bakrie Telecom (Esia). Setelah melakukan proses lelang (7-8 Februari 2006), tiga operator telepon seluler ditetapkan menjadi pemenang, yakni PT Telkomsel, PT Indosat dan PT Exelcomindo.

Menurut rencana, PT Indosat akan meluncurkan layanan seluler generasi ketiganya (3G) pada akhir November mendatang. Peluncurannya akan bertepatan dengan HUT operator itu, 20 November 2006. Sedangkan PT Telkomsel, secara resmi mengomersialkan layanan seluler generasi ketiga (3G), Kamis (14/9) seiring penerbitan sertifikasi uji laik operasi (ULO), khususnya untuk wilayah Jakarta.

Setelah Jakarta, Telkomsel akan menyediakan 3G di Bandung, Medan, Batam, Balikpapan, Semarang, Yogyakarta, dan Makassar. Tidak ketinggalan pula, PT Excelcomindo Pratama Tbk yang secara resmi menggelar layanan seluler generasi ketiganya (XL3G) secara komersial, serentak di enam kota besar di Indonesia yakni Jabodetabek, Medan, Batam, Bandung, Surabaya, serta Denpasar, 21 September lalu. Operator seluler ini mengklaim telah melewati proses uji laik operasi (ULO) yang diselenggarakan Ditjen Postel Depkominfo pada 12 & 14 September 2006 untuk layanan 3G di enam kota itu. MLP (Berita Indonesia 23)


iPod vs ZuneiPod vs Zune
Apple melakukan perubahan desain pada berbagai jenis iPod. iPod nano kini tampil dengan lapisan alumunium antigores yang tersedia dalam lima warna. Daya tahan baterainya kini menjadi 24 jam. Apple juga membuat iPod shuffle manjadi lebih kecil, dari yang sebelumnya berbentuk stik berwarna putih, kini menjadi berwarna metalik yang ukurannya sedikit lebih besar dari ukuran perangko. Sementara itu pesaing Apple, Microsoft, mengumumkan tanggal dan harga produk mereka bernama Zune, yang akan menjadi pesaing bagi iPod. Tanggal peluncuran Zune adalah 14 November 2006 dan harga jualnya US$ 249,99 (sekitar 2,27 juta). Zune model pertama itu memiliki hard disk 30 gigabite, berlayar kristal cair berdiagonal 3 inchi, FM radio, dan koneksi Wi-Fi. Zune tersedia dalam 3 warna yaitu warna putih, hitam, dan coklat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 SHARE DARI ANDA SANGAT BERHARGA BUAT BANYAK ORANG, SAMPAIKANLAH WALAU 1 AYAT, SEMOGA BERMANFAAT.

Jika anda merasa artikel diatas berguna dan bermanfaat bagi banyak orang, silahkan share / bagikan artikel diatas ke banyak orang lewat facebook / twitter anda.
Semoga anda mendapatkan pahala setelah membagikan artikel diatas, semoga setelah anda bagikan banyak bermanfaat buat semua orang, amin.

( Sampaikanlah walau satu ayat, untuk kebaikan kita semua )

Salah satu cara mencari pahala lewat internet adalah dengan menyebarluaskan artikel, situs/blog dan segala kebaikan yang diperoleh darinya kepada orang lain. Misalnya adalah kepada keluarga, sahabat, rekan kerja dan sebagainya.

Apa Pendapat Anda Tentang Artikel Diatas
Silahkan gunakan profile ( Anonymous ) jika anda tidak mempunyai Account untuk komentar

Jika anda ingin berpartisipasi ikut menulis dalam blog ini atau ingin mengirim hasil karya tulisan anda, membagikan informasi yang bermanfaat buat banyak orang lewat tulisan anda silahkan kirim tulisan anda ke email saya bagindaery@gmail.com
Tulisan anda akan dilihat dan dibaca oleh ribuan orang tiap harinya setelah anda mengirimkannya ke bagindaery@gmail.com