Jumat, 08 Agustus 2014

Artikel Motivasi Pilihan: Belajar Kebesaran Jiwa dari Ruhut Sitompul

Apa yang dapat kita pelajari dari seorang Ruhut Sitompul yang penuh dengan sisi buruk dan dikenal sebagai penjilat penguasa? Belum lagi bicaranya yang seenak udel dan menyakitkan itu. Tapi sebagai manusia Ruhut pasti memiliki sisi baiknya. Bagaimanapun ia termasuk politisi yang bersih sampai saat ini.
Sejatinya setiap manusia memiliki sisi baik dan buruk. Tergantung mana yang lebih dominan. Kebaikan dan kejahatan selalu menjadi bagian dari kehidupan manusia. Ini sudah merupakan keniscayaan.

Sebaik-baiknya manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Sebaliknya sejahat-jahatnya manusia pasti pernah melakukan kebaikan. Ini adalah kebenarannya.

Sama halnya dengan seorang Ruhut Sitompul, pengacara dan politisi yang selama ini dikenal kontroversi dengan komentar dan kehidupan rumah tangganya. Kita masih boleh belajar atas kebesaran jiwanya yang dengan tegas mundur dari jabatannya sebagai Ketua Komisi III DPR yang membidangi hukum.
Seperti yang kita tahu, Ruhut ditunjuk oleh Partai Demokrat menjadi Ketua Komisi III DPR. Namun penolakan segera berdatangan atas penunjukkan ini dari anggota komisi. Ruhut dianggap tidak pantas dengan segala reputasi buruknya. Ia juga dianggap tidak kredibel memimpin komisi hukum. Padahal kalau mau jujur yang menolak pun belum tentu lebih baik dari Ruhut.


Atas penolakan itu akhirnya pada Senin, 7 Oktober 2013 di Gedung DPR, Senayan, Ruhut memutuskan dengan tegas dan iringan air mata untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Komisi III. Dengan tegas pula Ruhut menolak mekanisme pemungutan suara sebagai pilihan untuk menentukan ketua komisi.
Tidak sedikit yang bersimpati dan ikut terharu atas pengunduran diri Ruhut ini. Karena di negeri kita yang penuh dengan pejabat haus kekuasaan, pengunduran diri merupakan peristiwa langka. Perlu sebuah kebesaran jiwa untuk mengambil keputusan ini.
Namun tetap masih ada yang berprasangka buruk, bahwa air mata yang ada adalah air mata buaya. Benarkah?


Saya pikir, tidaklah perlu kita selalu menyimpan prasangka buruk itu. Mengapa kita tidak memilih berbaik sangka kalau pilihan itu ada? Mengapa kita tidak mau menganggap hal itu sebagai kebesaan jiwa seorang Ruhut dan kita mengambil peristiwa itu sebagai cermin?
Apakah kita masih memiliki kebesaran jiwa untuk menghargai hal baik yang bisa dilakukan seseorang yang selama ini kita cap tidak baik?
Apakah kita bisa berbesar jiwa untuk menerima kenyataan, bahwa seorang Ruhut yang sudah kita cap berkelakukan buruk itu tetap masih memiliki sisi baik yang pantas untuk kta hargai?
Terlepas dari segala kontroversi dan kehidupan rumah tangganya, sikap tegas Ruhut untuk mengundurkan diri sebagai Ketua Komisi III patut diapresiasi. Apalagi Ruhut masih menganggap rekan-rekan yang menolaknya sebagai sahabat dan mau berangkulan dengan mereka. Kalau tidak memiliki kebesaran jiwa, tentu hal itu sulit dilakukan.
Bagi saya sendiri masih bertanya-tanya. Apakah saya sanggup melakukan seperti apa yang dilakukan Ruhut Sitompul?
http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/08/belajar-dari-kebesaran-jiwa-ruhut-sitompul-596707.html

5 Step Sederhana Menjadi Leader Yang Luar Biasa




  • 61
     
    Share
Di zaman yang sekarang ini, memang banyak sekali kesalahan dalam memimpin dan membangun jiwa leadership terutama di kalangan anak muda. Basket adalah salah satu contoh permainan yang mengandalkan leadership, entah itu dari pemainnya maupun pelatihnya.
Pemimpin atau leader yang luar biasa tidak akan pernah terkirakan kekuatannya karena leader yang luar biasa membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Beberapa orang berpikir bahwa leader itu dilahirkan, beberapa lagi berpikir bahwa leader itu dibentuk. Saya kembali berpikir mengenai hal ini.  Dan kesimpulannya sebenarnya semua orang memiliki kemampuan untuk meningkatkan skill leadership mereka.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang leader yang sukses dan dalam permainan bola basket, pemain dan pelatihanya harus memiliki leadership yang kuat. Jika hanya pelatihnya saja yang menjadi pemimpin, tim itu tidak akan sangat berhasil.
Berikut ini ada 5 hal yang sangat berperan dalam leadership :
1. Belajar Dari Kesalahan
Jiwa Leader
Jiwa Leader
Untuk menjadi leader yang baik, anda harus mempertimbangkan segala resiko dan kemungkinan besar anda akan melakukan kesalahan selama perjalanan itu. Terima itu. Belajar untuk memperbaiki. Jangan ulangi! Kesalahan - kesalahan tersebut bisa terjadi entah di kelas maupun di lapangan.
"Sukses berasal dari pengambilan keputusan yang tepat. Pengambilan keputusan yang tepat datang dari pengalaman. Pengalaman datang dari pengambilan keputusan yang salah."
"Success comes from good decisions. Good decisions come from experience. Experience comes from bad decisions."
2. Memimpin Dengan Contoh
Sebuah pepatah, "Lakukan seperti yang saya katakan, bukan seperti yang saya lakukan."  tidak berlaku lagi di zaman sekarang. Jika anda mengharapkan itu dari orang - orang yang anda pimpin, maaf sekali, anda hanya berharap pada diri sendiri.  Andalah yang harus melakukannya sebelum  menyuruh orang lain untuk melakukannya.
Jika anda mengharapkan rekan atau anak buah anda untuk datang tepat waktu, maka anda harus tepat waktu. Jika anda mengharapkan mereka untuk melakukan seperti yang anda inginkan, maka anda harus mengerti mereka juga. Jika anda ingin menjadi leader, mereka akan menyadari.
"Lakukan apa yang harus diselesaikan. Lakukan itu ketika saat harus diselesaikan. Lakukan itu sampai anda bisa. Lakukan itu sampai batas waktu akhir."
3. Dahulukan kebutuhan orang lain.
Rasa peduli dan empati adalah kedua hal yang sangat penting untuk membentuk leadership yang berkualitas. Tidak ada orang yang bisa menjadi leader yang baik dengan keegoisan.
Jika anda adalah pemainnya, ada bermain untuk papan score atau hasil dalam buku? Jika anda pelatihnya, anda mendengarkan saran dan pemikiran pemain anda atau tidak? Perhatikan team anda dan setulus mungkin peduli kepada mereka.
"Tidak ada satupun yang peduli pada seberapa tinggi pengetahuan anda sampai mereka tahu seberapa peduli anda. "
"No one cares how much you know until they know how much you care."
4. Percaya dirilah
Sikap anda adalah salah satu hal yang harus anda kontrol karena sangat berpengaruh kehidupan anda. Sikap yang positif sangat membantu dalam mengembangkan rasa percaya diri. Anda harus memiliki rasa harga diri yang tinggi dan percaya pada kemampuan anda, tentunya dengan tidak sombong.
Memang kelihatannya tidak mungkin, tetapi anda harus percaya bahwa anda bisa menjadi leader yang baik. Tidak ada satupun orang yang ingin mengikuti orang yang tidak percaya pada dirinya sendiri. Percaya diri datang dari pikiran seperti saya sudah siap. Jika anda mengikuti sebuah lomba dan tidak percaya anda bisa menang, itu karena anda tahu anda tidak mempersiapkannya.
"Jangan pernah mengambil kesimpulan anda tidak percaya bahwa anda akan berhasil."
"Don't ever take a shot you aren't confident you are going to make."
5. Tetapkan Standar Yang Tinggi
Jika anda sudah melakukan segala hal terbaik yang anda bisa, maka anda bisa mengharapkan hasil yang terbaik dari yang anda lakukan. Jika anda selalu tepat waktu, selalu bekerja keras, dan selalu melakukan segala hal dengan sepenuh hati dan jiwa maka anda bisa mengharapkan partner atau teman kerja anda melakukan hal yang sama.
Namun anda harus percaya kepada rekan atau teman kerja anda memenuhi standar ini. Seorang leader / pemimpin yang baik akan terus memotivasi orang - orang yang mereka pimpin untuk terus maju. Jika anda ingin menjadi seorang leader yang seperti itu, yang meningkatkan kemampuan dari semua orang yang disekitar anda. Tetapkan standar yan tinggi dan pimpin mereka untuk mencapai itu.
"Ini adalah salah satu hal yang lucu dalam hidup, jika anda menolak menerima apapun kecuali yang terbaik, anda lebih sering mendapatkan yang terbaik."
"It is a funny thing about life; if you refuse to accept anything but the best, you often get it."
Itulah beberapa hal yang diperlukan untuk menjadi seorang leader yang baik. Walaupun anda hanya seorang bertahan dalam sebuah tim basket, atau seorang asisten dari seorang guru, kemampuan anda untuk menjadi pemimpin yang baik akan membawa anda ke kesuksesan anda dan team anda.
- See more at: http://www.goalku.com/16/5-step-sederhana-menjadi-leader-yang-luar-biasa#sthash.RRW89hAw.dpuf

Artkel Motivasi dan Inspirasi Cinta: Jika Dia Mencintaimu ( Mario Teguh Golden Ways )

Jika Dia Mencintaimu. Wanita itu harus tegas, karena banyak wanita yang dikorbankan karena ketidak- tegasannya. Tetapi laki-laki juga ada yang seperti wanita, yang manja. Tanda bawha logika keberhasilan anak muda itu bermasalah, adalah bermasalah pada saat cinta muda; baru memilih partner hidup saja bermasalah, apalagi nanti pada saat memilih pekerjaan yang tepat.
Love is respect
Jika dia mencintaimu, dia akan tersiksa dalam keadaan dimana engkau tak dekat dengannya. Cinta itu kangen, kalau tidak kanget tidak cinta.
Sesibuk apapun dia, kalau dia mencintaimu, dia akan menghubungimu. Cinta itu memerlukan kedekatan.
Sahabat adalah satu jiwa dalam dua badan yang terpisah. Cinta adalah kekuatan yang mensahabatkan, jadi otomatis Anda ingin dekat.
LOVE IS RESPECT.
Jika dia mencintaimu, dia akan menghormatimu.
Di mana tidak ada hormat, tidak mungkin ada cinta
Api dimatikan oleh air; sementara cinta dimatikan oleh pengabaian. Masalah yang terjadi pada saat pacaran, bisa saja terjadi lebih parah pada saat sudah menikah, tapi disembunyikan; karena demi anak, demi orang tua, demi karir suami, demi karir isteri.
Banyak orang memasuki hubungan dalam keraguan, tapi pasti menolak nasehat. Maka sebetulnya, nasehat mengenai pemilihan kekasih yang baik, sudah didengar sebelum memasuki pernikahan yang salah, tapi selalu dibantah.
Jika dia mencintaimu, dia akan bersabar dengan kekuranganmu, sebagaimana engkau juga bersabar dengan kekurangannya.
Cinta itu penghormatan, maka hormati pasangan Anda, karena kita tidak bisa berlaku dalam cinta kalau tidak adil.
Laki-laki yang mengatakan matre kepada wanita yang menuntutnya untuk sukses, adalah laki-laki yang minder/pesimis /suudzon, yang menganggap kehidupan tidak akan ramah kepadanya. Dia hanya mengharapkan wanita menerima apa adanya, padahal dia tidak ada apa-apanya.
Jadi, laki-laki kalau dituntut hebat oleh wanita, patuh saja. Sebaliknya wanita jika dituntut tampil anggun oleh laki-laki, menurut saja.
Kedewasaan itu lahir bukan karena usia, karena banyak anak muda, marahnya lebih anggun daripada orangtua.
Sampaikanlah kebenaran dalam kesabaran; kalau Anda yakin benar, maka Anda tinggal bersabar. Karena perubahannya bukan tanggung jawab Anda, tapi tanggung jawab Tuhan, tugas Anda hanya menyampaikan.
Cinta adalah kekuatan yang menyatukan, jadi adalah aneh jika 2 orang menyatakan saling mencintai, tetapi hidup saling terpisah.
Kesatuan yang paling indah adalah persahabatan. Karena banyak suami isteri yang tidak kangen, dan mereka hanya bicara kalau bertengkar.
Bukan kurangnya cinta yang menjadikan kebersamaan tidak membahagiakan, tetapi tidak cukupnya persahabatan.
Jika dia mencintaimu, dia tidak akan membagi cinta. Dia akan setia, seperti engkau setia kepadanya.
Jika dia mencintaimu, dia tidak akan membanding-bandingkanmu dengan orang lain. Jika dia mencintaimu, dia mensyukurimu.
Bukan pekerjaan yang membuat Anda bahagia; tetapi kebersamaan Anda, pekerjaan itu untuk membiayai kebersamaan.
Jika dia mencintaimu, dia akan meninggalkan kebiasaan buruknya. Bagaimana mungkin dia mencintaimu sambil memelihara keburukan yang juga buruk untukmu?
Banyak diantara kita santai sekali dalam kualitas hubungan, jatuh cinta hanya satu kali. Jatuh cintalah berkali-kali dengan orang yang sama. Temukanlah cara untuk mencintainya denganc ara-cara yang baru.
Banyak diantara kita demikian mementingkan kesendirian, yang bangga dengan kesombongan, dengan gengsi, tanpa melihat bahwa berdua tetap lebih indah, didalam persahabatan yang tulus, yang saling memuliakan.
Jika dia mencintamu, dia tidak akan membuatmu menunggunya tanpa kepastian.
Sebagian wanita dia berpikir bahwa dia setia, padahal sebetulnya itu adalah kebodohan.
Kisah cinta yang seindah apapun, tapi tidak berakhir dalam pernikahan, hanya akan menjadi cerita derita.
Pernikahan yang sederhana dan biasa, tidak bisa dikalahkan oleh percintaan yang tidak jadi pernikahan.
Dicintai itu indah, tapi dicintai tanpa berupaya dicintai itu lebih indah lagi.
Orang yang pantas dicintai adalah orang yang sibuk mengindahkan dirinya. Ia tahu bahwa ilmu sebagai peninggi derajat, ia kemudian meninggikan ilmunya, supaya meninggikan derajat pribadinya, supaya meninggikan derajat pasangannya.
Kemudian dia menghormati rejeki, menghormati uang; karena dia sadar akan datang masa diamana rejekinya tidak sebaik ini. Supaya diberikan suami yang rejekinya besar dan pantas dikelolanya.
Ada kepantasan untuk segala sesuatu; maka apabila Anda diberikan kekasih yang begitu menyulitkan Anda; itu tanda bahwa Anda adalah pribadi yang mempersulit dia, atau mempersulit diri sendiri.
Penderitaan adalah pemberitahuan, bahwa ada kebaikan dibalik perubahan yang Anda tunda.
Jika dia mencintaimu….
…Anda tahu Anda dibahagiakannya…
…dalam kesungguhannya untuk menjadi bagian yang membahagiakan Anda…
…berjanjilah Anda untuk membahagiakan dia, berjanjilah untuk hidup bagi kebahagiaannya…
…lalu perhatikan bagaimana hidup berlaku lebih ramah kepada Anda…
http://inspirasi.blastlinks.com/mario-teguh-golden-ways-jika-dia-mencintaimu/

Belajar Memahami Jiwa Manusia [ Sosok Manusia, dalam paradigma Barat postmodernisme; bagi Karl Marx disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi Sigmund Freud oleh libido seksnya ]

Sosok Manusia, dalam paradigma Barat postmodernisme; bagi Karl Marx disetir oleh perutnya (ekonomi) dan bagi Sigmund Freud oleh libido seksnya. Ketika berhijrah di abad ke 7 M, Nabi Muhammad saw. telah menyinggung temuan Marx dan Freud ini.
Orang berhijrah itu disetir oleh tiga orientasi : seks, materi dan idealisme atau keimanan (lillah wa rasulihi). Artinya, manusia itu bisa jadi seharga dorongan perutnya, atau dorongan seksualnya dan dapat menjadi sangat idealis, meninggalkan kedua dorongan jiwa hewani dan nabati itu.
Jadi semua perilaku manusia hakekatnya disetir oleh jiwa atau nafs-nya. Tapi jiwa mempunyai banyak anggota, yang oleh al-Ghazzali disebut tentara hati (junud al-qalbi).
Anggota jiwa dalam al-Qur’an diantaranya adalah qalb (hati), ruh (roh), aql (akal) dan iradah (kehendak) dsb. Al-Qur’an menyebut kata nafs sebanyak 43 kali, 17 kali kata qalb-qulub, 24 kali kata ta’aqilun (berakal), dan 6 kali kata ruh-arwah. Itulah, modal manusia untuk hidup di dunia, yaitu sinergi semua, buka independensi masing-masing anggotanya.
Nabi menjelaskan peran qalb (hati) dalam hidup manusia. Menurutnya, aspek penentu hakekat manusia adalah segumpal darah (mudghah), yang disebut qalb (hati). Gumpalan itulah yang menjadi penentu kesalehan dan kejahatan jasad manusia (HR. Sahih Bukhari).
Karena begitu menentukannya fungsi hati itulah Allah hanya melihat hati manusia dan tidak melihat penampilan dan hartanya. (HR. Ahmad ibn Hanbal). Sejatinya, hati adalah wajah lain dari nafs (jiwa), maka dari itu hati atau jiwa manusia itu bertingkat-tingkat. Para ulama menemukan tujuh tingkatan jiwa dari dalam al-Qur’an:
Pertama, nafs al-ammarah bi al-su’, atau nafsu pendorong kejahatan. Ini adalah tingkat nafs paling rendah yang melahirkan sifat-sifat seperti takabbur, kerakusan, kecemburuan, nafsu syahwat, ghibah, bakhil dsb. Nafsu ini harus diperangi.
Kedua, nafs al-lawwamah. Ini adalah jiwa yang memiliki tingkat kesadaran awal melawan nafs yang pertama. Dengan adanya bisikan dari hatinya, jiwa menyadari kelemahannya dan kembali kepada kemurniannya. Jika ini berhasil maka ia akan dapat meningkatkan diri kepada tingkat diatasnya.
Ketiga adalah Nafs al-Mulhamah atau jiwa yang terilhami. Ini adalah tingkat jiwa yang memiliki tindakan dan kehendak yang tinggi. Jiwa ini lebih selektif dalam menyerap prinsip-prinsip. Ketika jiwa ini merasa terpuruk kedalam kenistiaan, segera akan terilhami untuk mensucikan amal dan niatnya.
Keempat, Nafs al-mutma’innah atau jiwa yang tenang. Jiwa ini telah mantap imannya dan tidak mendorong perilaku buruk. Jiwa yang tenang yang telah menomor duakan nikmat materi.

Kelima
, Nafs al-Radhiyah atau jiwa yang ridha. Pada tingkatan ini jiwa telah ikhlas menerima keadaan dirinya. Rasa hajatnya kepada Allah begitu besar. Jiwa inilah yang diibaratkan dalam doa: Ilahi anta maqsudi wa ridhaka matlubi (Tuhanku engkau tujuanku dan ridhaMu adalah kebutuhanku) .
Keenam, Nafs al-Mardhiyyah, adalah jiwa yang berbahagia. Tidak ada lagi keluhan, kemarahan, kekesalan. Perilakunya tenang, dorongan perut dan syhawatnya tidak lagi bergejolak dominan.
Ketujuh, Nafs al-Safiyah adalah jiwa yang tulus murni. Pada tingkat ini seseorang dapat disifati sebagai Insan Kamil atau manusia sempurna. Jiwanya pasrah pada Allah dan mendapat petunjukNya. Jiwanya sejalan dengan kehendakNya. Perilakunya keluar dari nuraninya yang paling dalam dan tenang.
Begitulah jiwa manusia. Ada pergulatan antara jiwa hewani yang jahat dengan jiwa yang tenang. Ada peningkatan pada jiwa-jiwanya yang tenang itu.
Sahabat Rasulullah saw. Sufyan al-Thawri pernah mengatakan bahwa beliau tidak pernah menghadapi sesuatu yang lebih kuat dari nafsunya; terkadang nafsu itu memusuhinya dan terkadang membantunya. Ibn Taymiyyah menggambarkan pergulatan itu bersumber dari dua bisikan: bisikan syetan (lammat a-syaitan) dan bisikan malaikat (lammat al-malak).
Perang melawan nafsu jahat banyak caranya. Sahabat Nabi Yahya ibn Mu’adh al-Razi memberikan tipsnya. Ada empat pedang untuk memerangi nafsu jahat: makanlah sedikit, tidurlah sedikit, bicaralah sedikit dan sabarlah ketika orang melukaimu… maka nafs atau ego itu akan menuruti jalan ketaatan, seperti penunggang kuda dalam medan perang.
Memerangi nafsu jahat ini menurut Nabi adalah jihad. Sabdanya “Pejuang adalah orang yang memperjuangkan nafs-nya dalam mentaati Allah” (al-Mujahidu man jahada nafsahu fi ta’at Allah `azza wa jalla). (HR.Tirmidhi, Ibn Majah, Ibn Hibban, Tabrani, Hakim dsb).
Kejahatan diri dalam al-Qur’an juga dianggap penyakit

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (QS 2:10).
Sementara Nabi mengajarkan bahwa setiap penyakit ada obatnya. Para ulama pun lantas berfikir kreatif. Ayat-ayat dan ajaran-ajaran Nabi pun dirangkai diperkaya sehingga membentuk struktur pra-konsep. Dari situ menjadi struktur konsep dan akhirnya menjadi disiplin ilmu.
Ilmu tentang jiwa atau nafs itu pun lahir dan disebut Ilm-al Nafs, atau Ilm-al Nafsiyat (Ilmu tentang Jiwa). Ketika Ilmu al-Nafs berkaitan dengan ilmu kedokteran (tibb), maka lahirlah istilah al-tibb al-ruhani (kesehatan jiwa) atau tibb al-qalb (kesehatan mental). Tidak heran jika penyakit gangguan jiwa diobati melalui metode kedokteran yang dikenal dengan istilah al-Ilaj al-nafs (psychoteraphy) .
Dalam Ilmu al-Nafs ditemukan bahwa raga dan jiwa berkaitan erat, demikian pula penyakitnya. Psikolog Muslim asal Persia Abu Zayd Ahmed ibn Sahl al-Balkhi pada abad ke 10 (850-934), menemukan teori bahwa penyakit raga berkaitan dengan penyakit jiwa. Alasannya, manusia tersusun dari jiwa dan raga.
Manusia tidak dapat sehat tanpa memiliki keserasian jiwa dan raga. Jika badan sakit, jiwa tidak mampu berfikir dan memahami, dan akan gagal menikmati kehidupan. Sebaliknya, jika nafs atau jiwa itu sakit maka badannya tidak dapat merasakan kesenangan hidup.
Sakit jiwa lama kelamaan dapat menjadi sakit fisik. Itulah sebabnya ia kecewa pada dokter yang hanya fokus pada sakit badan dan meremehkan sakit mental. Maka dalam bukunya Masalih al-Abdan wa al-Anfus, ia mengenalkan istilah al-Tibb al-Ruhani (kedokteran ruhani).
Jadi, hakekatnya manusia yang dikuasai oleh dorongan nafsu hewani dan nabati saja, boleh jadi sedang sakit. Manusia sehat adalah manusia yang nafsunya dikuasai oleh akalnya, Hatinya (qalb) untuk taat pada Tuhannya. Itulah insan kamil yang memiliki jiwa yang tenang, yang kembali pada Tuhan dan masuk surganya dengan ridho dan diridhoi. Yang senantiasa menyelaraskan antara fikir dan dzikir, antara akal dan wahyu. Itulah manusia yang selama hidupnya menjadi sinar cahaya (misykat) bagi umat manusia.(PV)
http://inspirasi.blastlinks.com/belajar-memahami-jiwa-manusia/