ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

TIDAK MENUNDA PERNIKAHAN DENGAN ALASAN MENYELESAIKAN STUDI ( Pernikahan mendatangkan pahala, balasan baik, melalui pemenuhan hak-hak isteri dan anak serta menafkahi mereka )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Selasa, 28 Januari 2014 | 20.55

http://dainusantara.com/wp-content/uploads/2013/11/menikah1.jpg

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin Rahimahullah

Pernikahan mendatangkan pahala, balasan baik, melalui pemenuhan hak-hak isteri dan anak serta menafkahi mereka. Perkawinan merupakan faktor yang mendatangkan kecukupan dan berlimpahnya rizki. Anggapan ini tidak seperti asumsi orang-orang yang berorientasi dunia dan lemah dalam bertawakal. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan membuat mereka mampu dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui. [an Nur/24 : 32].

Dalam hadits disebutkan, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

ثَلَاثَةٌ حَقٌ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ : (وَفِيْهِ ): وَالنَاكِحُ الَّذِيْ يُرِيْدُ الْعَفَافَ

Tiga golongan; Allah pantas menolong mereka. (Di antaranya), seseorang yang menikah untuk menjaga kehormatan dirinya. [Hadits hasan, Shahihu al Jami', 3050].

Abu Bakar berkata,"Taatilah Allah dalam perintahNya kepada kalian dalam hal pernikahan, niscaya Allah akan memenuhi janji bagi kalian berupa kecukupan."

Ibnu 'Abbas berkata,"Allah menghimbau mereka untuk menikah dan menjanjikan bagi mereka kecukupan. Allah berfirman,'Jika mereka miskin, Allah akan membuat mereka mampu dengan karuniaNya'."

Pernikahan merupakan sarana perbaikan bagi individu dan masyarakat, agama, akhlak, masa sekarang dan masa depan. Selain itu, pernikahan mampu melenyapkan kerusakan-kerusakan yang timbul akibat meninggalkan pernikahan dan sikap acuh tak acuh terhadapnya.

Salah satu hambatan penting untuk melaksanakan pernikahan, yaitu keengganan sebagian pemuda, lelaki dan perempuan untuk menikah. Mereka enggan menikah dengan dalih, pernikahan akan mengganggu pendidikan. Ini adalah argumentasi lemah.

Sesungguhnya, pernikahan tidak menghalangi dalam melanjutkan pendidikan dan kelulusan, dan proses penggalian ilmu. Bahkan pernikahan menjadi pendukung untuk mencapai kesuksesan di dalamnya.

Seorang lelaki yang shalih bila dianugerahi wanita shalihah, dan atmosfir kasih-sayang menaungi mereka, maka masing-masing akan membantu pasangannya dalam pendidikan, dan dalam menghadapi problem kehidupan. Banyak orang yang isterinya mendapatkan naungan taufik dari Allah. Walillahil hamd.

Berapa banyak generasi muda, lelaki dan perempuan, ditakdirkan Allah menjalani pernikahan, sehingga mereka pun mendapatkan ketenangan psikologis, pikiran dan jiwanya menjadi tenang dalam menjalani studi, yang menciptakan iklim kondusif bagi mereka dalam studi.

Maka, kewajiban para pemuda yang terpaku dengan alasan di atas, hendaknya mempertimbangkan kembali untuk sekian kalinya, agar mereka mengoreksi kesalahan (dengan menunda pernikahan karena alasan studi). Bertanyalah kepada kawan-kawan yang telah menikah. Mereka telah mendapatkan kebaikan dan ketenangan melalui pernikahan. Dengan demikian permasalahan di atas menjadi tuntas.

(Adh Dhiya' al Lami' 3/56, Cetakan Jamiah al Islamiyah Madinah, Th. 1423 H).

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XI/1427H/2006M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl9 Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
20.55 | 0 komentar | Read More

Ada Fenomena Aneh: FENOMENA BERTEKAD TAUBAT KETIKA HENDAK BERMAKSIAT

Ada fenomena ‘aneh’ pada sebagian orang. Ketika akan berbuat maksiat, sudah ditanamkan untuk taubat setelah perbuatan buruk yang ia lakukan. Dalam hatinya ia berbisik, “Nanti setelah aku melakukan maksiat ini, saya akan bertaubat”.
http://andre6999.files.wordpress.com/2012/05/pohon-daun-dan-angin-2.jpg
Memang betul, pintu taubat akan tetap terbuka sebelum matahari terbit dari arah barat. Siapa saja bertaubat kepada Allâh dengan taubat sebenarnya (taubat nashuha) dari perbuatan syirik dan perbuatan lain yang lebih rendah darinya, Allâh Azza wa Jalla akan menerima taubatnya.

Taubat nashûhâ ialah taubat yang mencakup beberapa aspek yaitu berhenti dari perbuatan dosa, menyesali dosa yang diperbuat dan bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi sebagai realisasi dari rasa takutnya kepada Allâh Azza wa Jalla , pengagungannya kepada Allâh Azza wa Jalla dan demi mengharap maaf dan ampunan-Nya.

Syarat sahnya taubat bertambah menjadi empat bila kesalahan seseorang berhubungan dengan hak sesama (orang lain). Yaitu dengan menyerahkan hak-hak orang tersebut yang diambil secara zhalim, baik berupa harta (yang dicuri) atau meminta dibebaskan (dihalalkan) darinya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

Barang siapa pernah berbuat zhalim kepada saudaranya terhadap kehormatannya atau yang lain, henadaknya meminta orang itu untuk menghalalkan kesalahannya dari perbuatan aniaya tersebut hari ini sebelum datang hari tidak ada uang dinar dan dirham. Apabila ia memiliki kebaikan, maka sejumlah kebaikan akan diambil darinya sebanding dengan perbuatan kezhalimannya (untuk diserahkan kepada orang yang teraniaya). Apabila tidak memiliki kebaikan, maka akan diambilakn dosa saudaranya dan dilimpahkan keapda dirinya [HR. a-Bukhâri no. 2269]

Tekad untuk bertaubat dari perbuatan dosa merupakan tekad baik yang berhak untuk dihargai. Namun ketika bisikan “bertaubat” ini justru mendorongnya untuk mengawali rencana taubatnya dengan perbuatan maksiat, ini yang perlu diwaspadai. Jika ini yang terjadi, tidak diragukan lagi, ini termasuk tipu daya setan pada diri manusia untuk memudahkan berbuat maksiat dengan dalih di kemudian hari ia akan bertaubat usai berbuat maksiat. Tidakkah si pelaku mengkhawatirkan dirinya ? Bisa saja Allâh Azza wa Jalla menyulitkan jalan bertaubat baginya, sehingga akan mengalami penyesalan yang tiada kira dan kesedihan yang tak terukur di saat penyesalan tiada berguna lagi.

Kewajiban seorang Muslim adalah menghindari perbuatan syirik dan hal-hal yang menyeret kepadanya serta menghindari seluruh perbuatan maksiat. Sebab, bisa saja ia dicoba dengan bergelimang dalam maksiat, namun tidak mendapat taufik untuk bertaubat. Oleh karena itu, ia harus selalu menjauhi seluruh perkara yang diharamkan oleh Allâh Azza wa Jalla dan memohon keselamatan dari-Nya, tidak menuruti bujukan setan, sehingga berani berbuat maksiat dengan menyisipkan niat di hati untuk bertaubat sebelumnya.

Simaklah firman-firman Allâh Azza wa Jalla berikut yang berisi perintah untuk selalu takut kepada-Nya, ancaman bagi siapa saja yang nekat berbuat maksiat, dan larangan mengikuti bisikan hawa nafsu dan rayuan setan. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk) [al-Baqarah/ 2:40]

Dalam ayat lain, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ

Dan Allâh memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya [Ali ‘Imrân/3:28]

Dalam ayat yang lain, Allâh Azza wa Jalla berfirman yang artinya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ﴿٥﴾إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Hai manusia, sesungguhnya janji Allâh adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allâh. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala [Fâthir/35:5-6]

(Diadaptasi dari Majmû Fatâwa wa Maqâlât Mutanawwi’ah, Syaikh Bin Bâz, 5/410-411)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XIV/1429H/2008M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
20.54 | 0 komentar | Read More

Short Story – Daun Terbang

http://www.tiffanikim.com/wp-content/uploads/2009/04/autumn-leaf.jpg
Orang2 memanggilku “POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. AKU telah berpacaran sebanyak 5 kali…
Ada satu wanita yang sangat AKU cintai..tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya… Dia tidak cantik..tidak memiliki tubuh yang sexy.. Dia sangat peduli dengan orang lain..religius tapi..dia hanya wanita biasa saja. AKU menyukainya..sangat menyukainya.. Gayanya yang innocent dan apa adanya.. kemandiriannya..kepandaian nya dan kekuatannya… Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena… AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku… AKU takut…jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang… AKU takut kalau gosip2 yang ada akan menyakitinya… AKU merasa dia adalah “sahabatku”… AKU akan memilikinya tiada batasnya…tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia…
Alasan yang terakhir..membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama 3 tahun ini… Dia tau AKU mengejar gadis2 lain dan AKU telah membuatnya menangis selama 3 tahun…
Ketika AKU mencium pacarku yang ke-2 terlihat olehnya…
Dia hanya tersenyum dengan berwajah merah…”lanjutkan saja” katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak..dan merah… AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis… but AKU tertawa…bercanda dengannya seharian di ruang itu… Di sudut ruang itu dia menangis…dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal… Hampir 1 jam kulihat dia menangis disana….
Pacarku yang ke-4 tidak menyukainya…
Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin… Tapi AKU masih tetap bersama pacarku… AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget… AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku… Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya… AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia… AKU juga sedih…
Ketika AKU putus dengan pacarku yang ke 5, AKU mengajaknya pergi… Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya… Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku… AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku… Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang… AKU tau pria itu…dia sering mengejarnya selama ini…Pria yang baik, penuh energi dan menarik…
AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya… Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya… Seperti ada batu yang sangat berat didadaku…AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya…
Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya…
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya… Handphoneku bergetar…ternyata ada SMS masuk…SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis…
SMS itu berbunyi,”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”
Daun
AKU suka mengoleksi daun-daun, kenapa?
Karena AKU merasa bahwa bagi DAUN untuk meninggalkan pohon yang selama ini ditinggali membutuhkan banyak kekuatan.
Selama 3 thn AKU dekat dengan seorang pria, bukan sebagai pacar tapi “Sahabat” . Tapi ketika dia mempunyai pacar untuk yang pertama kalinya… AKU mempelajari sebuah perasaan yang belum pernah aku pelajari sebelumnya – CEMBURU… Perasaan di hati ini tidak bisa digambarkan dengan menggunakan Lemon. Hal itu seperti 100 butir lemon busuk. Mereka hanya bersama selama 2 bulan… Ketika mereka putus, AKU menyembunyikan perasaan yang luar biasa gembiranya. Tapi sebulan kemudian dia bersama seorang gadis lagi…
AKU menyukainya dan AKU tau bahwa dia juga menyukaiku, tapi mengapa dia tidak mau mengatakannya? Jika dia mencintaiku, mengapa dia tidak memulainya dahulu untuk melangkah? Ketika dia punya pacar baru lagi, hatiku sedih… Waktu berjalan dan berjalan, hatiku sedih dan kecewa…
AKU mulai mengira bahwa ini adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan… Tapi..mengapa dia memperlakukanku lebih dari sekedar seorang teman?
Menyukai seseorang sangat menyusahkan hati…AKU tahu kesukaannya…kebiasaannya… Tapi perasaannya kepadaku tidak pernah bisa diketahui… Kau tidak mengharapkan AKU seorang wanita untuk mengatakannya bukan ? Diluar itu, AKU mau tetap disampingnya…memberinya perhatian…menemani…dan mencintainya… Berharap suatu hari nanti dia akan datang dan mencintaiku… Hal itu seperti menunggu telephonenya tiap malam…mengharapkan mengirimku SMS… AKU tau sesibuk apapun dia, pasti meluangkan waktunya untuk ku… Karena itu, AKU menunggunya… 3 tahun cukup berat untuk kulalui dan AKU mau menyerah…Kadang AKU berpikir untuk tetap menunggu… Dilema yang menemaniku selama 3 tahun ini…
Akhir tahun ke-3, seorang pria mengejarku…setiap hari dia mengejarku tanpa lelah… Segala daya upaya telah dilakukan walau seringkali ada penolakan dariku… AKU berpikir…apakah aku ingin memberikan ruang kecil di hatiku untuknya ?!..
Dia seperti angin yang hangat dan lembut, mencoba meniup daun untuk terbang dari pohon… Akhirnya, AKU sadar bahwa AKU tidak ingin memberikan Angin ini ruang yang kecil di hatiku…
AKU tau Angin akan membawa pergi Daun yang lusuh jauh dan ketempat yang lebih baik… Akhirnya AKU meninggalkan Pohon…tapi Pohon hanya tersenyum dan tidak memintaku untuk tinggal… AKU sangat sedih memandangnya tersenyum ke arahku…
Angin
AKU menyukai seorang gadis bernama Daun…
karena dia sangat bergantung pada Pohon..jadi aku harus menjadi ANGIN yang kuat…
Angin akan meniup Daun terbang jauh…
Pertama kalinya..AKU melihat seseorang memperhatikan kami… Ketika itu, dia selalu duduk disana sendirian atau dengan teman2nya memerhatikan Pohon… Ketika Pohon berbicara dengan gadis2, ada cemburu di matanya… Ketika Pohon melihat ke arah Daun, ada senyum di matanya… Memperhatikannya menjadi kebiasaanku…seperti daun yang suka melihat Pohon. Satu hari saja tak kulihat dia…AKU merasa sangat kehilangan…
Di sudut ruang itu, ku lihat pohon sedang memperhatikan daun… Air mengalir di mata daun ketika Pohon pergi… Esoknya…Ku lihat Daun di tempatnya yang biasa, sedang memperhatikan Pohon… AKU melangkah dan tersenyum padanya…Kuambil secarik kertas..kutulis dan kuberikan padanya… Dia sangat kaget…
Dia melihat ke arahku, tersenyum dan menerima kertas dariku… Esoknya…dia datang…menghampiriku dan memberikan kembali kertas itu… Hati Daun sangat kuat dan Angin tidak bisa meniupnya pergi, hal itu karena Daun tidak mau meninggalkan Pohon. AKU melihat kearahnya…kuhampiri dengan kata2 itu… Sangat pelan…dia mulai membuka dirinya dan menerima kehadiranku dan telponku…
AKU tau orang yang dia cintai bukan AKU…tapi AKU akan berusaha agar suatu hari dia menyukaiku… Selama 4 bln, AKU telah mengucapkan kata Cinta tidak kurang dari 20x kepadanya… Hampir tiap kali dia mengalihkan pembicaraan…tapi AKU tidak menyerah… Keputusanku bulat….AKU ingin memilikinya…dan berharap dia akan setuju menjadi pacarku….
Aku bertanya,” apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pernah membalas? Mengapa kau selalu membisu?”
Dia berkata, “AKU menengadahkan kepalaku”…
“Ah?” Aku tidak percaya dengan apa yang kudengar…
“Aku menengadahkan kepalaku” dia berteriak…
Kuletakkan telepon…
melompat…
berlari seribu langkah ke rumahnya…
Dia membuka pintu bagiku…Ku peluk erat-erat tubuhnya…
“DAUN terbang karena tiupan ANGIN atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”
Author : (i don’t know) i get this story from my friend ^o^

http://1stlovehoney.wordpress.com/2011/03/15/short-story-daun-terbang-t_t/
20.52 | 0 komentar | Read More

( Detik-detik kematian adalah waktu yang paling berbahaya bagi manusia Dalam umurnya ) DETIK-DETIK KEMATIAN, PENENTU NASIB KEHIDUPAN DI AKHIRAT

http://1stlovehoney.files.wordpress.com/2011/03/fall-leaf-01.jpg

Oleh
Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari


Detik-detik kematian adalah waktu yang paling berbahaya bagi manusia Dalam umurnya. Karena Kematian merupakan awal perpindahan dari alam dunia yang kelihatan, yang telah diakrabi dan dikenal oleh manusia, menuju alam ghaib. Alam ghaib akan menjadi nyata dalam kehidupannya yang baru setelah kematiannya. Alam barzakh, adalah alam baru tersebut. Disana, manusia akan menemui berbagai peristiwa menggentarkan yang jauh berbeda dengan alam dunia yang pernah dialaminya.

Saat detik-detik kematian itu manusia akan melihat malaikat, dia akan mendengar kalimat yang sangat menentukan nasibnya dari malaikat yang turun kepadanya atas perintah Allâh Yang Maha Kuasa. Kalimat yang akan dia dengar dari malaikat itu merupakan tanda kenikmatan abadi yang akan dia alami, atau kecelakaan abadi yang akan dia temui.

Jika dia seorang Mukmin, maka kalimat yang dia dengar dari malakul maut adalah :

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ

Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang baik, keluarlah menuju ampunan Allâh dan keridhaan-Nya ! [HR. Ahmad; dishahihkan oleh syaikh al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ no: 1672 dan Ahkâmul Janâiz]

Sebaliknya, jika dia seorang yang kafir, maka kalimat yang dia dengar dari malakul maut adalah :

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ اخْرُجِي إِلَى سَخَطٍ مِنَ اللَّهِ وَغَضَبٍ

“Wahai nafs (jiwa; ruh; nyawa) yang keji, keluarlah menuju kemurkaan Allâh dan kemarahan-Nya ! [HR. Ahmad; dishahihkan oleh syaikh al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ no: 1672 dan Ahkâmul Janâiz]

MANUSIA INGIN MENEBUS KECELAKAAN DENGAN SEMUA HARTANYA
Seandainya pada saat detik-detik kematian itu manusia memiliki seluruh isi dunia ini, atau dia memiliki emas sepenuh langit dan bumi, dia pasti akan mengorbankannya, dia akan menyedekahkannya, agar bisa mendengar kalimat ridha dan ampunan dari Allâh Azza wa Jalla . Karena dengan keridhaan Allâh di saat detik-detik kematian itu, dia akan meraih puncak kebahagiaan yang kekal abadi di sisi Allâh Yang Maha Suci. Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ

Dan sekiranya orang-orang yang zhalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allâh yang belum pernah mereka perkirakan. [az-Zumar/39:47]

Seluruh harta benda yang dikumpulkan oleh seorang manusia, yang dicarinya dengan susah-payah, kurang tidur malam karena harta, kemudian dia habiskan umurnya untuk menyimpannya; Semua tanaman yang dia tanam di sawah, kebun, atau taman-taman; Semua bangunan yang dia tinggikan, rumah megah dan istana yang dia banggakan; Semua anggota keluarga, anak dan istri, pegawai dan pengikut yang selalu mengelilingi; Semuanya itu akan dipandangi dengan penyesalan, ketakutan, keputus-asaan, dan keluh-kesah, ketika malaikat mendatanginya. Karena dia akan meninggalkan semuanya. Dia tidak akan mendapatkan manfaat sama sekali dari semua harta benda yang telah dia kumpulkan dan dia simpan dengan anggapan harta itu akan mengekalkannya.

Pada detik-detik kematian, hanya satu yang dicari manusia, dia meyakini bahwa padanya terdapat keselamatannya dan kebahagiaannya, yaitu amal shalih. Jika dia telah mempersiapkannya, maka hal itu akan menentramkannya. Jika dia tidak mempersiapkan bekal amal shalih, maka dia akan mengatakan :

يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ﴿٢٧﴾مَا أَغْنَىٰ عَنِّي مَالِيَهْ﴿٢٨﴾هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ

Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku daripadaku. [al-Hâqqah/69:27-29]

TERSINGKAP HAKEKAT KEBENARAN
Orang yang menghadapi kematian itu akan semakin menyesal dan kaget serta merasakan musibah itu semakin berat, jika di dunia dahulu dia mengingkari kehidupan akhirat; Atau dia tertipu dengan segala perbuataannya yang selalu bertentangan dengan agama Allâh; Atau dia orang yang menyukai bid’ah dan khurafat. Semua itu menjauhkannya dari iman yang benar dan jalan yang lurus, yang sesuai dengan kitab Allâh, sunnah Rasul-Nya, dan teladan para sahabatnya.

Orang yang tidak meyakini adanya kehidupan setelah kematian, atau meyakininya tetapi dia berada dalam kekafiran dan kebid’ahan, lalu dia menyangka berada di atas kebenaran dan jalan yang terang, kemudian dia selalu menolak al-Qur’an yang merupakan kitab suci, menolak Sunnah yang merupakan ajaran Nabi, maka kematian yang mendatanginya akan menyingkapkan kebenaran hakiki. Dia akan melihat kenyataan yang berbeda dengan dugaannya. Dia akan dikagetkan dengan kenyataan bahwa seluruh logikanya ternyata keliru dan seluruh perkara yang dia anggap hakekat ternyata palsu. Untuk orang-orang semacam inilah Allâh Azza wa Jalla berfirman :

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا﴿١٠٣﴾الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Katakanlah, "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya ?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. [al-Kahfi/18:103-104]

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَلَوْ أَنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لَافْتَدَوْا بِهِ مِنْ سُوءِ الْعَذَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ

Dan sekiranya orang-orang yang zhalim mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu dari siksa yang buruk pada hari kiamat. Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allâh yang belum pernah mereka perkirakan. [az-Zumar/39:47]

NILAI SISA UMUR SEORANG MUKMIN
Sesungguhnya detik-detik kematian merupakan waktu penentu umur seseorang, walaupun dia telah melewati umur panjang. Umur manusia di zaman ini umumnya tidak akan melewati 150 tahun. Maka masa umur manusia dalam khidupan dunia yang sementara ini, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan masa ribuan tahun yang akan dialami dalam kubur. Tidak ada bandingannya dengan waktu 50 ribu tahun di mahsyar. Dan tidak ada bandingannya dengan masa yang kekal abadi dalam surga yang penuh kenikmatan, atau dalam neraka jahannam yang penuh dengan siksaan.

Oleh karena itu seandainya ada seseorang yang bernasib sangat buruk di dunia, semenjak lahir sampai wafatnya, namun dia beriman kepada Allâh Yang Maha Esa, maka dia akan lupa terhadap kesusahannya di dunia ketika merasakan sedikit nikmat di surga.

Atau sebaliknya, seandainya ada seseorang yang bernasib sangat baik di dunia, semenjak lahir sampai wafatnya, namun dia kafir kepada Allâh Yang Maha Esa, maka dia akan lupa terhadap kenikmatan dunianya ketika merasakan sedikit siksa dalam neraka, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ : يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُصْبَغُ فِى النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيمٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِى الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِى الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ يَا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ فَيَقُولُ لاَ وَاللَّهِ يَا رَبِّ مَا مَرَّ بِى بُؤُسٌ قَطُّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Pada hari kiamat akan didatangkan seseorang yang paling banyak mendapatkan kenikmatan dunia yang termasuk penghuni neraka, lalu dia dicelupkan sekali ke neraka, lalu setelah itu dia ditanya, 'Wahai anak Adam, apakah kau pernah melihat kebaikan meskipun sedikit ? Apa kau pernah merasakan kenikmatan meskipun sedikit ? ' Dia menjawab: 'Tidak, demi Allâh, wahai Rabb.'
Kemudian akan didatangkan orang paling sengsara di dunia yang termasuk penghuni surga, kemudian dia ditempatkan dalam surga sebentar, setelah itu dia ditanya, 'Hai anak Adam, apa kau pernah melihat kesengsaraan meski sedikit ? Apa kau pernah merasa kesusahan meski sedikit ? ' Dia menjawab, 'Tidak, demi Allâh, wahai Rabb, aku tidak pernah merasa sengsara sedikit pun dan aku tidak pernah melihat satu kesusahan pun'." [HR. Muslim]

Dalam masa kehidupan manusia yang pendek di dunia ini akan ditentukan tempat kembali manusia di akhirat nanti. Nasib manusia di akhirat tidak ditentukan dengan umur dunia, semenjak diciptakannya sampai kiamat terjadi, namun ditentukan dalam beberapa tahun saja dari umur dunia. Yaitu dalam umur setiap manusia, bahkan bisa jadi ditentukan dalam beberapa hari, atau beberapa jam, atau beberapa menit saja.

Yaitu ketika manusia itu bertaubat dalam masa hidupnya, dia menyesali perbuatannya, dia memohon ampun kepada Rabbnya, dia beriman dengan ikhlas, dia beramal dengan amal shalih, dia tinggalkan syirik, bid’ah dan maksiat, kemudian meraih ridho Rabbnya di saat detik-detik kematiannya, maka itu akan menghantarkannya menuju kemenangan yang sebenarnya.

Aduhai, alangkah agungnya kemenangan hakiki yang bisa digapai oleh setiap insan.

Aduhai, alangkah agungnya masa depan dalam kebahagian abadi, yang bisa diraih oleh manusia dalam beberapa menit kehidupannya dengan idzin Allâh.

Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bercerita :

أَنَّ عَمْرَو بْنَ أُقَيْشٍ كَانَ لَهُ رِبًا فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَكَرِهَ أَنْ يُسْلِمَ حَتَّى يَأْخُذَهُ فَجَاءَ يَوْمَ أُحُدٍ. فَقَالَ : أَيْنَ بَنُو عَمِّى قَالُوا : بِأُحُدٍ. قَالَ : أَيْنَ فُلاَنٌ قَالُوا : بِأُحُدٍ. قَالَ : أَيْنَ فُلاَنٌ قَالُوا : بِأُحُدٍ. فَلَبِسَ لأْمَتَهُ وَرَكِبَ فَرَسَهُ ثُمَّ تَوَجَّهَ قِبَلَهُمْ فَلَمَّا رَآهُ الْمُسْلِمُونَ قَالُوا : إِلَيْكَ عَنَّا يَا عَمْرُو. قَالَ : إِنِّى قَدْ آمَنْتُ. فَقَاتَلَ حَتَّى جُرِحَ فَحُمِلَ إِلَى أَهْلِهِ جَرِيحًا فَجَاءَهُ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ فَقَالَ لأُخْتِهِ : سَلِيهِ حَمِيَّةً لِقَوْمِكَ أَوْ غَضَبًا لَهُمْ أَمْ غَضَبًا لِلَّهِ فَقَالَ : بَلْ غَضَبًا لِلَّهِ وَلِرَسُولِهِ فَمَاتَ. فَدَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَا صَلَّى لِلَّهِ صَلاَةً

Bahwa 'Amr bin Uqaisy dahulu memiliki harta riba pada masa jahiliyah dan ia tidak ingin masuk Islam hingga ia mengambil harta tersebut. Kemudian datang waktu perang Uhud, kemudian ia bertanya, "Dimanakah anak-anak pamanku ?" Orang-orang berkata, 'Di Uhud.' Ia berkata, "Dimanakah Fulan ?' Mereka berkata, 'Di Uhud.' Ia berkata, "Dimanakah Fulan ?" Mereka berkata, 'Di Uhud.' Kemudian ia memakai baju besinya dan menaiki kudanya kemudian ia menuju ke arah mereka. Kemudian tatkala orang-orang Muslim melihatnya mereka berkata; “Menjauhlah engkau dari kami wahai 'Amr!”. Ia berkata, 'Aku telah beriman. Kemudian ia bertempur hingga terluka, kemudian ia dibawa kepada keluarganya dalam keadaan terluka. Lalu Sa'd bin Mu'adz datang kepadanya dan berkata kepada saudarinya; tanyakan kepadanya, apakah (dia ikut berperang-red) karena fanatik terhadap kaumnya atau marah karena mereka atau marah karena Allâh ?' Ia berkata, 'Marah karena Allâh dan rasul-Nya.' Kemudian ia meninggal dan masuk surga sementera ia belum pernah melakukan satu shalatpun untuk Allâh.[HR. Abu Dawud; dihasankan oleh syaikh al-Albani]

Dengan penjelasan ini maka jelas bagi kita semua bahwa detik-detik kematian adalah waktu yang paling berbahaya dan paling penting bagi manusia dalam umurnya. Sebagian Ulama menyatakan bahwa sisa umur seorang Mukmin, tidak ternilai harganya’. Maka selayaknya manusia selalu memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar tetap di atas jalan yang lurus dan dianugerahkan husnul khatimah. Ini adalah peringatan dan peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berifrman :

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَىٰ﴿١٠﴾وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى﴿١١﴾الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَىٰ﴿١٢﴾ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ

Orang yang takut (kepada Allâh) akan mendapat pelajaran, dan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya. (Yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka). Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. [al-A’la/87:10-13]

(Disadur dari al-Imân bil Yaumil Akhir, dalam pembahasan Sâ’atul Maut Akh-tharu Lahzhatin fii Umuril Insân; karya Dr. Shalabi; dengan tambahan-tambahan dari rujukan lainnya)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
http://almanhaj.or.id/content/3822/slash/0/detik-detik-kematian-penentu-nasib-kehidupan-di-akhirat/
20.51 | 0 komentar | Read More

Artikel Islami Inspirasi: GOLONGAN YANG SELAMAT HANYA SATU



Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى


عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(( اِفْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِيْ النَّارِ )) قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: ( اَلْجَمَاعَةُ ).

Dari Sahabat ‘Auf bin Mâlik Radhiyallahu ‘anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ummat Yahudi berpecah-belah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, maka hanya satu golongan yang masuk surga dan 70 (tujuh puluh) golongan masuk neraka. Ummat Nasrani berpecah-belah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan 71 (tujuh puluh satu) golongan masuk neraka dan hanya satu golongan yang masuk surga. Dan demi jiwa Muhammad yang berada di tangan-Nya, sungguh akan berpecah-belah ummatku menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, hanya satu (golongan) masuk surga dan 72 (tujuh puluh dua) golongan masuk neraka.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Wahai Rasûlullâh, 'Siapakah mereka (satu golongan yang selamat) itu ?’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘al-Jamâ’ah.’”

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini diriwayatkan oleh:
1. Ibnu Mâjah dan lafazh ini miliknya, dalam Kitâbul Fitan, Bâb Iftirâqul Umam (no. 3992).
2. Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitâbus Sunnah (no. 63).
3. al-Lalika-i dalam Syarah Ushûl I’tiqâd Ahlis Sunnah wal Jamâ’ah (no. 149).
Hadits ini hasan. Lihat Silsilatul Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 1492).

Dalam riwayat lain disebutkan tentang golongan yang selamat yaitu orang yang mengikuti Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya Radhiyallahu anhum. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

...كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ.

“...Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu (yaitu) yang aku dan para sahabatku berjalan di atasnya.”[1]

SYARAH HADITS
Islam yang Allâh Azza wa Jalla karuniakan kepada kita, yang harus kita pelajari, fahami, dan amalkan adalah Islam yang bersumber dari al-Qur'ân dan as-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para Sahabat (Salafush Shalih). Pemahaman para Sahabat Radhiyallahu anhum yang merupakan aplikasi (penerapan langsung) dari apa yang diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah satu-satunya pemahaman yang benar. Aqidah serta manhaj mereka adalah satu-satunya yang benar. Sesungguhnya jalan kebenaran menuju kepada Allâh hanya satu, sebagaimana sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas.

Satu golongan dari ummat Yahudi yang masuk Surga adalah mereka yang beriman kepada Allâh Azza wa Jalla dan kepada Nabi Musa Alaihissallam serta mati dalam keadaan beriman. Dan begitu juga satu golongan Nasrani yang masuk surga adalah mereka yang beriman kepada Allâh dan kepada Nabi ‘Isa Alaihissallam sebagai Nabi, Rasul dan hamba Allâh serta mati dalam keadaan beriman.[2] Adapun setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam , maka semua ummat Yahudi dan Nasrani wajib masuk Islam, yaitu agama yang dibawa oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para Nabi. Prinsip ini berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ، إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ.

Demi (Rabb) yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seorang dari ummat Yahudi dan Nasrani yang mendengar tentangku (Muhammad), kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa, niscaya ia termasuk penghuni Neraka.” (HR. Muslim (no. 153), dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu)

‘Abdullah bin Mas‘ûd Radhiyallahu ‘anhu berkata :

خَطَّ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ: هَذَا سَبِيْلُ اللهِ مُسْتَقِيْمًـا، وَخَطَّ خُطُوْطًا عَنْ يَمِيْنِهِ وَشِمَـالِهِ، ثُمَّ قَالَ: هَذِهِ سُبُلٌ ]مُتَفَـِرّقَةٌ[ لَيْسَ مِنْهَا سَبِيْلٌ إِلَّا عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُوْ إِلَيْهِ، ثُمَّ قَرَأَ قَوْلَهُ تَعَالَـى: وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis dengan tangannya kemudian bersabda, ‘Ini jalan Allâh yang lurus.’ Lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan yang bercerai-berai (sesat) tak satupun dari jalan-jalan ini kecuali disana ada setan yang menyeru kepadanya.’ Selanjutnya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allâh Azza wa Jalla , “Dan sungguh, inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” [al-An’âm/6:153] [3]

Dalam hadits ini Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan ayat dalam surat al-An’âm bahwa jalan menuju Allâh Azza wa Jalla hanya satu, sedangkan jalan-jalan menuju kesesatan banyak sekali. Jadi wajib bagi kita mengikuti shiratal mustaqim dan tidak boleh mengikuti jalan, aliran, golongan, dan pemahaman-pemahaman yang sesat, karena dalam semua itu ada setan yang mengajak kepada kesesatan.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah (wafat tahun 751 H) berkata, “Hal ini disebabkan karena jalan menuju Allâh Subhanahu wa Ta’ala hanya satu. Jalan itu adalah ajaran yang telah Allâh Azza wa Jalla wahyukan kepada para rasul -Nya dan Kitab-kitab yang telah diturunkan kepada mereka. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada-Nya tanpa melalui jalan tersebut. Sekiranya ummat manusia mencoba seluruh jalan yang ada dan berusaha mengetuk seluruh pintu yang ada, maka seluruh jalan itu tertutup dan seluruh pintu itu terkunci kecuali dari jalan yang satu itu. Jalan itulah yang berhubungan langsung kepada Allâh dan menyampaikan mereka kepada-Nya.”[4]

Akan tetapi, faktor yang membuat kelompok-kelompok dalam Islam itu menyimpang dari jalan yang lurus adalah kelalaian mereka terhadap rukun ketiga yang sebenarnya telah diisyaratkan dalam al-Qur'ân dan as-Sunnah, yakni memahami al-Qur'ân dan as-Sunnah menurut pemahaman assalafush shalih. Surat al-Fâtihah secara gamblang telah menjelaskan ketiga rukun tersebut, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus. [al-Fâtihah/1:6]

Ayat ini mencakup rukun pertama (al-Qur'ân) dan rukun kedua (as-Sunnah), yakni merujuk kepada al-Qur'ân dan As-Sunnah, sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” [al-Fâtihah/1:7]

Ayat ini mencakup rukun ketiga, yakni merujuk kepada pemahaman assalafush shalih dalam meniti jalan yang lurus tersebut. Padahal sudah tidak diragukan bahwa siapa saja yang berpegang teguh dengan al-Qur'ân dan as-Sunnah pasti telah mendapat petunjuk kepada jalan yang lurus. Disebabkan metode manusia dalam memahami al-Qur'ân dan as-Sunnah berbeda-beda, ada yang benar dan ada yang salah, maka wajib memenuhi rukun ketiga untuk menghilangkan perbedaan tersebut, yakni merujuk kepada pemahaman assalafush shalih.[5]

Tentang wajibnya mengikuti pemahaman para sahabat, Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang Mukmin, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan akan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahanam, dan itu seburuk-buruk tempat kembali.” [an-Nisâ’/4:115]

Uraian di atas merupakan penegasan bahwa generasi yang paling utama yang dikaruniai ilmu dan amal shalih oleh Allâh Azza wa Jalla adalah para Shahabat Rasul n . Hal itu karena mereka telah menyaksikan langsung turunnya al-Qur'ân, menyaksikan sendiri penafsiran yang shahih yang mereka fahami dari petunjuk Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Karena itu wajib bagi kita mengikuti pemahaman mereka.

Setiap Muslim dan Muslimah dalam sehari semalam minimal 17 (tujuh belas) kali membaca ayat :

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ﴿٦﴾صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. [al-Fâtihah/1:6-7]

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Perhatikanlah hikmah berharga yang terkandung dalam penyebutan sebab dan akibat ketiga kelompok manusia (yang tersebut di akhir surat al-Fâtihah) dengan ungkapan yang sangat ringkas. Nikmat yang dicurahkan kepada kelompok pertama adalah nikmat hidayah, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.”[6]

Permohonan dan do’a seorang Muslim setiap hari agar diberikan petunjuk ke jalan yang lurus harus direalisasikan dengan menuntut ilmu syar’i, belajar agama Islam yang benar berdasarkan al-Qur'ân dan as-Sunnah yang shahih menurut pemahaman para shahabat (pemahaman assalafush shalih), dan mengamalkannya sesuai dengan pengamalan mereka. Artinya, ummat Islam harus melaksanakan agama yang benar menurut cara beragamanya para shahabat, karena sesungguhnya mereka adalah orang yang mengikuti Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dalam hadits ‘Irbadh Bin Sariyah Radhiyallahu ‘anhu tentang akan terjadinya perselisihan dan perpecahan di tengah kaum Muslimin. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan jalan keluar yang terbaik yaitu, berpegang kepada sunnah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnah khulafâ-ur Rasyidin Radhiyallahu anhum serta menjauhkan semua bid’ah dalam agama yang diada-adakan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

...فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِيْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاء الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، عَضُّوْا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.

“…Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak, karenanya hendaklah kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah para Khulafa-ur Rasyidin. Peganglah erat-erat Sunnah tersebut dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah oleh kalian setiap perkara yang baru (dalam agama), karena sesungguhnya setiap perkara yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat.’”[7]

Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Tidakkah kalian mendengar apa yang disabdakan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ?’ Mereka berkata, ‘Apa yang Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ucapkan?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهَا سَتَكُوْنُ فِتْنَةٌ، فَقَالُوْا : فَكَيْفَ لَنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ ؟ وَكَيْفَ نَصْنَعُ ؟ قَالَ : تَرْجِعُوْنَ إِلَى أَمْرِكُمُ الْأَوَّل

Sungguh akan terjadi fitnah”, Mereka berkata, ‘Bagaimana dengan kita, wahai Rasûlullâh ? Apa yang kita perbuat?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hendaknya kalian kembali kepada urusan kalian yang pertama kali.”[8]

Apabila ummat Islam kembali kepada al-Qur'ân dan as-Sunnah dan mereka memahami Islam menurut pemahaman Salaf dan mengamalkannya menurut cara yang dilaksanakan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya, maka ummat Islam akan mendapatkan hidayah (petunjuk), barakah, ketenangan hati, terhindar dari berbagai macam fitnah, perpecahan, perselisihan, bid’ah-bid’ah, pemahaman-pemahaman dan aliran yang sesat. Bila umat Islam berpegang teguh dengan aqidah, manhaj, pemahaman, dan cara beragama yang dilaksanakan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya Radhiyallahu anhum maka Allâh Azza wa Jalla akan memberikan kepada kaum Muslimin keselamatan, kemuliaan, kejayaan dunia dan akhirat serta diberikan pertolongan oleh Allâh Azza wa Jalla untuk mengalahkan musuh-musuh Islam dari kalangan orang-orang kafir dan munafiqin.

Realita kondisi ummat Islam yang kita lihat sekarang ini adalah ummat Islam mengalami kemunduran, terpecah belah dan mendapatkan berbagai musibah dan petaka, dikarenakan mereka tidak berpegang teguh kepada ‘aqidah dan manhaj yang benar dan tidak melaksanakan syari’at Islam sesuai dengan pemahaman Shahabat, serta banyak dari mereka yang masih berbuat syirik dan menyelisihi Sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

... وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِيْ وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ.

“... Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas orang-orang yang menyelisihi Sunnahku. Dan barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”[9]

Pertama kali yang harus diluruskan dan diperbaiki adalah ‘aqidah dan manhaj[10] umat Islam dalam meyakini dan melaksanakan agama Islam. Hal ini merupakan upaya untuk mengembalikan jati diri umat Islam untuk mendapatkan ridha Allâh Azza wa Jalla dan kemuliaan di dunia dan di akhirat.

FAWA-ID HADITS
1. Para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah orang-orang mulia yang paling dalam ilmu dan hujjahnya. (lihat Saba'/34:6 ; Muhammad/47:16)
2. Para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum sebagai sumber rujukan saat perselisihan dan sebagai pedoman dalam memahami al-Qur'ân dan As-Sunnah.
3. Mengikuti manhaj Para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah jaminan mendapat keselamatan dunia dan akhirat. (lihat an-Nisâ'/4: 115)
4. Mencintai para Sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti iman, sedang membenci mereka berarti kemunafikan.
5. Kesepakatan (ijma’) para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah hujjah yang wajib diikuti setelah al-Qur'ân dan as-Sunnah. (lihat an-Nisâ'/4:115 dan hadits al-‘Irbâdh bin Sariyah Radhiyallahu ‘anhu )
6. Para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah orang-orang yang berpegang teguh kepada agama Islam yang berarti mereka telah mendapat petunjuk, dengan demikian mengikuti mereka adalah wajib.
7. Keridhaan Allâh Azza wa Jalla dapat diperoleh dengan mengikuti para Sahabat Nabi Radhiyallahu anhum , baik secara kelompok maupun individu. (lihat at-Taubah/9:100)
8. Para Shahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah orang-orang yang menyaksikan perbuatan, keadaan, dan perjalanan hidup Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , mendengar sabda beliau, mengetahui maksudnya, menyaksikan turunnya wahyu, dan menyaksikan penafsiran wahyu dengan perbuatan beliau sehingga mereka memahami apa yang tidak kita pahami.
9. Mengikuti para Shahabat Nabi Radhiyallahu anhum adalah jaminan mendapatkan pertolongan Allâh Azza wa Jalla , kemuliaan, kejayaan dan kemenangan.
10. Mengikuti pemahaman assalaufus shalih adalah pembeda antara manhaj (cara beragama) yang haq dengan yang batil, antara golongan yang selamat dan golongan-golongan yang sesat.
11. Hadits di atas menetapkan bahwa ijma’ para Sahabat sebagai dasar hukum Islam yang ketiga. (an-Nisâ’/4: 115)
12. al-Qur'ân dan as-Sunnah wajib dipahami dengan pemahaman para shahabat, kalau tidak maka pemahaman tersebut akan membawanya pada kesesatan.
13. Kewajiban mengikuti manhaj-nya (cara beragamanya) para shahabat.
14. Golongan-golongan dan aliran-aliran yang sesat itu sangat banyak sedangkan kebenaran hanya satu.
15. Mereka yang menyelisihi manhaj para Sahabat pasti akan tersesat dalam beragama,manhaj dan aqidah mereka.
16. Hakikat persatuan di dalam Islam adalah bersatu dalam ‘aqidah, manhaj, dan pemahaman yang benar.
17. Hadits di atas melarang kita berpecah belah di dalam manhaj dan aqidah.
18. Perselisihan yang dimaksud dalam hadits di atas ialah perselisihan dan perpecahan dalam manhaj dan aqidah. Adapun perselisihan yang disebabkan karena tabi’at manusia dan tingkat keilmuan seseorang yang lebih kurang, maka hal yang seperti ini tidak terlarang secara mutlak asalkan mereka tetap berada di dalam satu manhaj. Seperti perselisihan dalam masalah fiqih dan hukum, hal ini sudah ada sejak zaman Shahabat.
19. Para shahabat Radhiyallahu anhum adalah orang-orang yang telah mengamalkan sunnah-sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar dan mereka tidak berselisih tentang ‘aqidah dan manhaj, meskipun ada perbedaan pendapat dalam masalah hukum dan ijtihad.
20. Orang banyak bukan ukuran kebenaran, karena hadits di atas dan ayat al-Qur'ân menjelaskan kalau kita mengikuti orang banyak niscaya orang banyak akan menyesatkan kita dari jalan kebenaran. (al-An’âm/6:116)
21. Tidak boleh membuat kelompok, golongan, aliran, sekte, dan jama’ah atas nama Islam, yang didasari kepada wala’ (loyalitas) dan bara’ (berlepas diri) atas nama kelompoknya tersebut. Karena hal tersebut dapat membuat perpecahan.
22. Bahwa bid’ah dan ahli bid’ah merusak agama Islam dan membuat perpecahan.
23. Dalam Islam tidak ada bid’ah hasanah, semua bid’ah sesat.
24. Kaum Muslimin, terutama para penuntut ilmu dan para da’i, wajib mengikuti jalan golongan yang selamat, belajar, memahami, mengamalkan, dan mendakwahkan dakwah yang hak ini, yaitu dakwah salaf.[11]
25. Do’a yang kita minta setiap hari memohon petujuk ke jalan yang lurus, maka harus dibuktikan dengan mengikuti jalan golongan yang selamat, yaitu cara beragamanya para sahabat Radhiyallahu anhum.

Maraaji’:
1. al-Qur'ânul Karîm dan terjemahnya.
2. Kutubus sittah.
3. As-Sunnah libni Abi ‘Ashim.
4. Syarh Ushûl I’tiqâd Ahlis Sunnah wal Jamâ’ah, al-Lâlika-i.
5. Madârijus Sâlikîn, Ibnul Qayyim.
6. Silsilah al-Ahâdîts as-Shahîhah.
7. Dirâsât fil Ahwâ’ wal Firaq wal Bida’ wa Mauqifis Salaf minha.
8. Madârikun Nazhar fis Siyâsah.
9. Mâ ana ‘alaihi wa Ash-hâbii.
10. Dar-ul Irtiyâb ‘an Hadîts Mâ Ana ‘alaihi wa Ash-hâbii oleh Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, cet. Daarur Rayah/ th. 1410 H.
11. Al-Arba’ûna Hadîtsan an-Nabawiyyah fii Minhâjid Da’wah as-Salafiyyah oleh Sa’id (Muhammad Musa) Husain Idris as-Salafi.
12. Badâ’iut Tafsîr Al-Jami’ Limâ Fassarahul Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah.
13. Dan kitab-kitab lainnya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XV/1433H/2012M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Hasan: HR. At-Tirmidzi (no. 2641) dan al-Hakim (I/129) dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu , dan dihasankan oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’ (no. 5343). Lihat Dar-ul Irtiyâb ‘an Hadîts Mâ Ana ‘alaihi wa Ash-hâbii oleh Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilali, cet. Daarur Rayah/ th. 1410 H.
[2]. Lihat Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan al-Baqarah/2:62
[3]. Shahih: HR. Ahmad (I/435, 465), ad-Darimy (I/67-68), al-Hakim (II/318), Syarhus Sunnah lil Imâm al-Baghawy (no. 97), dihasankan oleh Syaikh al-Albâni dalam As-Sunnah libni Abi ‘Ashim no. 17. Tafsir an-Nasa-i (no. 194). Adapun tambahan (mutafarriqatun) diriwayatkan oleh Imam Ahmad (I/435).
[4]. Tafsîrul Qayyim libnil Qayyim (hlm. 14-15), Badâ’iut Tafsîr Al-Jâmi’ Limâ Fassarahul Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah (hlm. 88), cet. Daar Ibnu Jauzi.
[5]. Lihat Madârikun Nazhar fis Siyâsah baina Tathbîqâtisy Syar’iyyah wal Infi’âlâtil Hamâsiyyah (hlm. 36-37) karya ‘Abdul Malik bin Ahmad bin al-Mubarak Ramadhani Aljazairi, cet. IX/ th. 1430 H, Darul Furqan.
[6]. Madârijus Sâlikin (I/20, cet. Daarul Hadits, Kairo).
[7]. HR. Abu Dawud (no. 4607), at-Tirmidzi (no. 2676), dan lainnya. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”. Silahkan baca penjelasan hadits ini dan fawa-idnya dalam buku penulis “Wasiat Perpisahan”, Pustaka at-Taqwa.
[8]. Shahih: HR. Ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Kabîr (no. 3307) dan al-Mu’jamul Ausath (no. 8674). Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahâdîts Ash-Shahîhah (no. 3165).
[9]. HR. Ahmad (II/50, 92) dan Ibnu Abi Syaibah (V/575 no. 98) Kitâbul Jihâd, cet. Daarul Fikr, Fat-hul Bâri (VI/98) dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma , dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah dalam Tahqiq Musnad Imam Ahmad (no. 5667).
[10]. Manhaj artinya jalan atau metode. Dan manhaj yang benar adalah jalan hidup yang lurus dan terang dalam beragama menurut pemahaman para Sahabat Radhiyallahu anhhum. Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan menjelaskan antara ‘aqidah dan manhaj, beliau berkata, “Manhaj lebih umum daripada ‘aqidah. Manhaj diterapkan dalam ‘aqidah, suluk, akhlak, mu’amalah, dan dalam semua kehidupan seorang Muslim. Setiap langkah yang dilakukan seorang Muslim dikatakan manhaj. Adapun ‘aqidah yang dimaksud adalah pokok iman, makna dua kalimat syahadat, dan konsekuensinya, inilah ‘aqidah.” (Al-Ajwibatul Mufîdah ‘an As-ilatil Manâhij al-Jadîdah, hlm. 123. Kumpulan jawaban Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan atas berbagai pertanyaan seputar manhaj, dikumpulkan oleh Jamal bin Furaihan al-Haritsi, cet. III, Daarul Manhaj/ th. 1424 H.)
[11]. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca buku penulis “Mulia dengan Manhaj Salaf”, cet. V, Pustaka At-Taqwa.
http://almanhaj.or.id/content/3825/slash/0/golongan-yang-selamat-hanya-satu/
20.49 | 0 komentar | Read More

SIFAT-SIFAT ORANG-ORANG KAFIR ( Oleh Syaikh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qâsim )

http://images.harianjogja.com/2012/05/api.jpg
Allâh Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk dengan qudrah-Nya, kemudian dengan anugerah-Nya, Allah Azza wa Jalla memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan dengan keadilan-Nya, Allah Azza wa Jalla menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Semua ini tertulis pada lauhul mahfûdz. Allâh berfirman :

هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكُمْ مُؤْمِنٌ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allâh Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” [at-Taghâbun/64 : 2]

Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan jalan orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan serta orang-orang yang celaka. Allah Azza wa Jalla memuji para hamba yang bertakwa dan mencela orang-orang kafir. Allah Azza wa Jalla juga mengingatkan para hamba-Nya agar tidak latah meniru sifat-sifat orang kafir. Dalam al-Qur’ân banyak penjelasan tentang perbuatan dan keyakinan rusak orang-orang kafir serta perangai dan sifat-sifat mereka yang buruk. Diantaranya, mengingkari hari kebangkitan dan menganggapnya mustahil, tidak beriman kepada takdir, mengeluh dan berkeluh kesah ketika tertimpa musibah, tidak punya harapan kepada Allah Azza wa Jalla , dusta, sombong, berpaling dari ayat-ayat-Nya, hati mereka penuh hasad (rasa iri) terhadap kaum Mukminin yang telah mendapatkan nikmat iman dan mereka berharap nikmat iman itu sirna dari kaum Muslimin. Hasad inilah yang mendorong mereka berusaha menyesatkan orang beriman. Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka).[an-Nisâ/4:89]

Tak henti-hentinya, orang-orang kafir membuat makar dan menipu kaum Muslimin, berusaha mencelakakan dan merampas kenikmatan dari kaum Muslimin. Mereka berpura-pura amanah, berprilaku dan berperangai terpuji supaya bisa mengambil manfaat dibalik semua ini. Namun, Allah Azza wa Jalla membongkar kedok mereka. Allah Azza wa Jalla berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang yang di luar kalanganmu menjadi teman kepercayaanmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi.” [Ali Imrân/3:118)]

Membungkus kedustaan dengan kejujuran, khianat dengan amanah, sering membela kebatilan dan menyembunyikan kebenaran. Meski tipu daya mereka terhadap kaum Muslimin sangat luar biasa, namun Allah Azza wa Jalla tidak akan tinggal diam. Allah Azza wa Jalla pasti akan menghancur leburkan tipu daya mereka serta akan merendahkan dan menghinakan mereka.

Allah melarang rasul-Nya mentaati orang-orang kafir. Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ اتَّقِ اللَّهَ وَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَالْمُنَافِقِينَ

Hai Nabi, bertakwalah kepada Allâh dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. [al-Ahzâb/33:1]

Karena ilmu mereka hanya sebatas dunia. Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah rahimahullah mengatakan, "Seluruh amalan dan urusan orang kafir pasti ada cacatnya sehingga manfaatnya tidak pernah maksimal.” Orang-orang kafir tidak tahu menahu ilmu akhirat. Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” [ar-Rûm/30:7]

Mereka hidup penuh kebingungan dan kebimbangan. Tujuan yang selalu mereka kejar dalam hidup hanya sebatas bersenang-senang, makan dan minum, tanpa peduli halal dan haram.

Orang-orang kafir itu selalu menghalangi perbuatan baik, tidak bisa berterima kasih dan mengkonsumsi barang haram. Allâh berfirman :

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللَّهِ ثُمَّ يُنْكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ

Mereka mengetahui nikmat Allâh, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. [an-Nahl/16:83]

Mereka hidup dalam kegelapan, kesesatan serta hanya memperturutkan hawa nafsu. Anggota tubuh yang mestinya merupakan sarana menggapai hidayah sudah tidak berfungsi lagi. Hati mereka mati, telinga mereka tuli dan mata mereka buta, tidak mau mendengar dan melihat kebenaran. Setan menggiring mereka untuk selalu bermaksiat dan mencari kesenangan-kesenangan nafsu sesaat. Sehingga apa yang mereka lakukan seperti debu yang berterbangan. Amal kebaikan mereka tidak berguna. Di dunia mereka letih dan di akherat mereka akan merintih tersiksa. Allâh tidak mencintai mereka bahkan Allah Azza wa Jalla mengkhabarkan bahwa Dia musuh orang-orang kafir. Jika Allah Azza wa Jalla benci terhadap seorang hamba, Dia memanggil malaikat Jibril Alaihissallam, “Wahai Jibril sesunggunya Aku benci kepada Fulan, maka bencilah dia ! Dan Jibril pun membencinya. Kemudian Jibril menyeru seluruh penduduk langit bahwa Allah Azza wa Jalla membenci Fulan, maka bencilah dia ! Maka penghuni langit pun membencinya. Kemudian ditetapkan baginya kebencian di muka bumi.” [HR. Bukhâri dan Muslim]

Jiwa orang kafir menjerit pedih akibat dosa-dosa yang telah ia perbuat dan karena jauh dari Allah Azza wa Jalla , dadanya terasa sesak serta tidak pernah merasakan manisnya iman. Laknat dan murka menimpa mereka. Mereka adalah makhluk Allâh yang paling buruk. Allah Azza wa Jalla berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. [al-Bayyinah/98 : 6]

Kematian seorang kafir akan menimbulkan ketenangan dan ketentraman bagi penduduk dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika melihat rombongan membawa jenazah :

الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ يَسْتَرِيحُ مِنْ نَصَبِ الدُّنْيَا وَأَذَاهَا إِلَى رَحْمَةِ اللَّهِ وَالْعَبْدُ الْفَاجِرُ يَسْتَرِيحُ مِنْهُ الْعِبَادُ وَالْبِلَادُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ

Hamba yang beriman akan istirahat dari keletihan dan derita dunia menuju rahmat Allah sementara hamba yang fâjir (bergelimang maksiat, jika dia mati-red) maka manusia, negeri, pepohonan dan binatang melata akan terbebas dari keburukannya [HR. Bukhâri]

Pada hari kiamat, orang-orang kafir akan dibangkit untuk dihisab dengan wajah hitam pekat, berdebu serta bermuka masam. Kedua mata mereka terbelalak karena terperangah kaget dan takut; leher mereka terikat dengan rantai sebagai balasan yang setimpal.

Inilah ini sebagian dari sifat-sifat buruk orang-orang kafir beserta balasan yang akan mereka terima. Keburukan yang bertumpuk-tumpuk tanpa henti, maka hendaklah kita berhati-hati dan tetap menjaga diri kita agar tidak terjerumus kedalam kekufuran. Kepedihan akibat dari sifat-sifat buruk mereka, hendaknya kita jadikan pelajaran berharga agar tidak mudah membeo prilaku mereka yang terkadang menipu dan tidak mudah mengamini ucapan-ucapan dan janji-janji manis mereka. Ingatlah sabda nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

بَادِرُوْا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ, يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِيْ كَافِرًا, وَيُمْسِيْ مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا, يَبِيْعُ دِيْنَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا قَلِيْل

Bersegeralah melakukan amal shaleh sebelum datangnya fitnah seperti malam gelap gulita; pada pagi hari seseorang beriman dan sore harinya menjadi kafir, atau sore hari dia mu’min kemudian pada pagi harinya menjadi kafir. Dia menjual agamanya dengan sedikit dari dunia [HR Ahmad]

Dan hendaklah kita senantiasa waspada agar tidak terjebak arus mengikuti orang-orang kafir. Marilah kita senantiasa mengikuti jalannya orang-orang yang bertakwa. Shalat yang menjadi batas antara keimanan dengan kekufuran, batas antara keimanan dan kemunafikan, hendaklah senantiasa dijaga dan dilaksanakan dengan cara berjama'ah di masjid-masjid. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

Pembatas antara kita dan mereka adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkan shalat, berarti dia telah kafir

Setelah mengetahui berbagai sifat buruk dan belasan dari keburukan yang dilakukan orang-orang kafir, mestinya kita berusaha maksimal menghindari sikap membeo dan meniru-meniru mereka. Generasi shahabat, tabi'in dan tabi'in yang merupakan generasi awal umat ini sekaligus generasi terbaik, hendaklnya kita jadikan panutan. Karena keserupaan atau kesamaan fisik bisa menyebabkan kesamaan atau keserupaan bathin. Oleh karena itu hendaknya kita berusaha menyerupai dan meniru generasi awal umat ini. Semoga agama dan akhlaq kita sedikit demi sedikit bisa meniru akhlak dan agama mereka. Sebaliknya, janganlah kita latah meniru dan menyerupai penampilan orang-orang kafir. Karena penyerupaan bisa menyeret kita untuk berperilaku buruk sebagaimana mereka, minimalnya akan menimbulkan rasa suka dan loyal kepada mereka, padahal mestinya kita bara' dari mereka dan perilaku buruk mereka. Sebagai insan yang beriman, kita wajib berusaha menyelisihi perilaku dan keyakinan orang kafir. Janganlah kita menjadikan mereka sebagai wali ! Bencilah mereka karena keyakinan mereka yang bathil ! Dan hendaknya kita bangga beragama Islam dan bersemangat untuk mendakwahi mereka kepada Islam.

Marilah kita tetap berusaha mengikhlaskan seluruh ibadah hanya untuk Allâh semata ! Perbanyaklah memuji Allah Azza wa Jalla yang telah memberikan petunjuk kepada kita.

Akhirnya, kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla , semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa membimbing kita agar tetap istiqamah dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

(Diterjemahkan secara bebas oleh M. Syahid.Ridlo dari al-Khuthabul Minbariyyah, hlm. 62-67 karya Syaikh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qâsim (Imam dan khatib Masjid Nabawi).)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XIV/1431H/2010. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
20.47 | 0 komentar | Read More

Waw! Anak Rajin Bergerak Bikin Cerdas

Written By Situs Baginda Ery (New) on Senin, 27 Januari 2014 | 16.59

Anak aktif/ilustrasi (Republika/Rakhmawaty La'lang)
REPUBLIKA.CO.ID, Hasil penelitian yang dilakukan Georgia Health Sciences University, AS, menyatakan menggerakkan badan bagi anak tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran dan mengurangi risiko kelebihan berat badan anak. Tapi, juga membentuk suasana hati yang baik dan perkembangan otak. Semakin sering anak bergerak aktif, akan meningkatkan koordinasi motorik dan kemampuannya untuk fokus dan konsentrasi sehingga dapat memengaruhi nilai kecerdasan anak.
Di tempat yang berbeda, konsultan neuroscience terapan dari Smart Brain Energy, Anne Gracia, pernah mengatakan banyak gerak itu bisa membuat anak cerdas. Karena, gerakan dapat membuat anak terlatih. “Dan semakin sering dilatih maka fungsi otak akan berkembang,” katanya.
Anne menegaskan penting bagi orang tua untuk menstimulasi atau merangsang anak untuk bergerak. Stimulasi yang dimaksud adalah stimulasi neurokinestetik, yaitu bagian dari ilmu neuroscience terapan yang merupakan salah satu bentuk stimulasi yang dapat merangsang sel-sel otak anak berkembang dengan baik membentuk kecerdasan kinestetik. Sehingga, dapat mendukung berkembangnya kecerdasan majemuk anak.
“Ada delapan kecerdasan majemuk yang dapat berkembang melalui stimulasi neurokinestetik, seperti cerdas bahasa, cerdas matematika, cerdas spasial, cerdas fisik, cerdas musik, cerdas interpersonal, cerdas intrapersonal, dan cerdas alam,” ujarnya memaparkan.
Kecerdasan kinestetik merupakan kemampuan kematangan saraf yang mematangkan gerak refleks menjadi gerak yang terkendali dan terkoordinasi. Integrasi yang baik antara proses berpikir dan tubuh secara simultan pada akhirnya menjadi gerak yang mempunyai tujuan. Hal ini terkait dengan pancaindra dan dua sistem keseimbangan sebagai penerima rangsang.
16.59 | 0 komentar | Read More

Gaya Hidup: Kilau Berlian Airyn

 
KOMPAS /Airyn Tanu, ahli berlian.

Kompas.com - Berlian dan Airyn Tanu (33) punya kesamaan karakter. Sekeras berlian, demikian Airyn menjalani hidup. Ia bekerja keras mengasah pribadi hingga berkilau seindah berlian yang menjadi bisnisnya.

Airyn mengenal berlian sejak remaja. Ia terpukau pada kilau sinar yang terpantul di liontin berlian pemberian sang bunda. Setelah mendalami ilmu tentang berlian di Hongkong, kini ia dikenal sebagai pakar dan pengusaha berlian. Di tangannya, butir-butir berlian mentah beragam ukuran diubah menjadi perhiasan cantik.

”Perhiasan itu karya seni. Harus dibuat sepenuh hati dan mampu memberi makna bagi pemakainya,” kata Airyn yang menjabat Chief Operational Officer Passion Jewelry.

Tak satu pun desain berlian di Passion Jewelry bisa lolos ke pasaran jika tanpa restu darinya. Airyn memulai karier di bidang berlian dari nol. Bersamanya, Passion Jewelry lahir dan berkembang menjadi tiga cabang di Jakarta dengan pelanggan tersebar di seluruh Nusantara.

Lihatlah koleksi berlian karyanya dengan desain guardian angel. Berlian berbentuk hati dengan hiasan sayap malaikat ini cocok sebagai ungkapan kasih dari orangtua kepada anak. Ada pula perhiasan berwujud bunga dan daun dari rangkaian butir-butir berlian yang menjadi tren tahun ini.

Bunga selalu menjadi kunci pemikat perempuan. Apalagi jika bunga itu dipadukan dengan berlian yang merupakan simbol cinta abadi. Seperti berlian yang tak mudah retak, demikianlah cinta diharapkan menjadi selamanya.

Kiblat perhiasan berlian Indonesia cenderung lebih mengarah ke tren mode Hongkong. Berbeda dengan perhiasan berlian Eropa yang dirancang bulky alias gendut-gendut, Hongkong menawarkan untaian berlian-berlian mungil. ”Sinarnya lebih cemerlang,” tambahnya.

Rangkaian berlian ala Hongkong ini cocok untuk mempercantik wanita Asia yang anatomi tubuhnya memang lebih kecil dibandingkan wanita Eropa. Selain berlian kecil yang dirangkai menjadi berlian utuh, berlian dasar berbentuk bulat utuh ataupun oval tetap dicintai.

Gerobak perhiasan

Keahlian Airyn di bidang berlian tergolong langka di Indonesia. Sebelum mendalami ilmu berlian di Gemological Institute of America (GIA), Hongkong, Airyn kuliah jurusan computer system engineering di Perth, Australia. Begitu lulus sekolah dasar, Airyn dan kakak perempuannya sudah dikirim oleh orangtua untuk belajar ke Negeri Kanguru. Di Perth dengan nuansa pedesaan sunyi, Airyn bertumbuh menjadi remaja yang tak mau diam.

Sunyinya kota itu bisa dirasakan dari pertokoan yang segera tutup begitu matahari terbenam. Bukannya turut beristirahat, Airyn memilih bekerja paruh waktu sebagai pelayan di restoran masakan china pada malam harinya. Pada libur akhir pekan pun, waktu luangnya diisi dengan bekerja sebagai kasir di warung makanan oriental.

”Daripada bosan lebih baik kerja. Lagi pula dapat makanan gratis, enggak perlu repot cari makan malam,” ujar Airyn sambil tertawa.

Tinggal di negeri orang sejak usia belasan membuat Airyn bertumbuh menjadi pekerja keras, mandiri, dan tak mudah mengandalkan orang lain. Memasuki masa kuliah, ia mulai mengisi waktu kosong dengan berjualan perhiasan.

Jangan bayangkan perhiasan mewah. Airyn memulai ”bisnis”-nya dengan satu gerobak perhiasan imitasi. Perhiasan itu diperoleh dari teman kuliahnya asal Thailand. Di pusat perbelanjaan di Perth, Airyn menjajakan perhiasan tersebut tepat di depan sebuah gerai berlian.

Tiap hari menyaksikan kilau berlian, Airyn menjadi semakin jatuh hati. Begitu lulus kuliah, ia segera mendalami ilmu tentang berlian di Hongkong. Setelah menikah, ia memutuskan pulang ke Jakarta pada 2004 dan turut terlibat membangun Passion Jewelry pada 2005.

”Hampir 90 persen hidup saya adalah untuk bekerja. Semakin tua jangan banyak nganggur, nanti pikun,” kata Airyn.

Kualitas berlian

Setiap hari bekerja dari pagi hingga malam, Airyn menjadi makin memahami berlian. Dari tambang-tambang di Afrika Selatan, batu mulia itu dipotong di Belgia. Setelah pemotongan (cutting) dengan laser, sinar berlian menjadi makin cemerlang.

Semakin baik kualitas berlian, semakin indah berkilau. Standar sinar berlian pun dipatok dari ukuran D hingga Z. Kualitas sinar D adalah yang termahal dengan warna paling cemerlang. Bagi kolektor berlian kualitas tinggi, sinar berwarna merah muda atau biru menjadi incaran yang dihargai ratusan hingga miliaran rupiah.

Tak hanya sinarnya, ukuran, karat, cutting, dan kejernihan juga menjadi patokan tingginya harga. Satu karat berlian setara dengan 0,2 gram emas. Harga berlian yang sudah dipatok secara internasional tak berbanding lurus dengan ukuran karat tersebut.

Dengan pemotongan yang baik, berlian menjadi makin berkilau. Idealnya berlian digosok di 57 sisinya secara proporsional. Setiap berlian dibangun dari individu utuh yang unik.

”Orang Jawa suka bilang, berlianmu ada andeng-andengnya. Tahi lalat itu adalah kristal hitam atau putih dalam berlian sehingga kejernihannya berkurang. Semakin enggak ada kotoran semakin mahal,” tutur Airyn.

Dengan tingkat kekerasan mencapai angka 10, berlian menjadi batu mulia paling keras dan tak mudah berubah bentuk. Berlian tak akan mudah tergores kecuali jika bersinggungan dengan berlian lain. Karakteristik berlian yang unik itu pula yang membuat banyak orang kepincut.

”Waktu saya memakai berlian, rasanya beda. Sinarnya beda. Prestise berlian itu memang ada. Makanya, kadang pemakai berlian bisa ketagihan,” ujar Airyn.

Coba siapa yang tidak terpikat oleh kemilau cahaya Airyn, eh, berlian....  (KOMPAS/Mawar Kusuma)
16.51 | 0 komentar | Read More

Artikel Kesehatan Mata: Pakai kacamata atau lensa kontak, mana yang lebih baik?

Pakai kacamata atau lensa kontak, mana yang lebih baik?
Merdeka.com - Lensa kontak dan kacamata sama-sama memiliki fungsi untuk membuat penglihatan seseorang menjadi lebih baik dan bisa digunakan secara optimal. Kebanyakan orang dengan senang hati membuang kacamata mereka untuk terlihat lebih menarik dengan lensa kontak. Selain itu, menggunakan kacamata memang terus-terusan memang bisa melelahkan.

Namun pilihan antara lensa kontak dan kacamata tak sekedar urusan penampilan. Anda juga harus memperhatikan sisi kesehatan ketika memilih untuk menggunakan lensa kontak atau kacamata. Beberapa dokter menyarankan kacamata karena lensa kontak akan membuat mata kering. Namun di sisi lain, lensa kontak juga membuat penampilan lebih natural.

Daripada bingung, sebaiknya perhatikan beberapa sisi positif dan negatif antara lensa kontak dan kacamata berikut ini, seperti dilansir oleh Boldsky (26/05/13).

1. Menghalangi pandangan
Lensa kontak tak akan menghalangi pandangan Anda karena melekat pada bola mata. Anda bisa melihat dunia dari berbagai sudut tanpa merasa terhalangi. Tak seperti kacamata yang seolah memberikan 'bingkai' pada kemampuan mata Anda. Meski begitu, karena alasan yang sama, kacamata menjadi lebih sehat dan tak berisiko jika dibandingkan dengan lensa kontak yang menempel langsung pada mata.

2. Kacamata melindungi mata dari cahaya langsung
Saat ini banyak orang yang menghabiskan banyak waktu mereka di depan komputer. Jika Anda salah satunya, menggunakan kacamata bisa lebih bermanfaat daripada lensa kontak. Karena kacamata akan melindungi mata Anda terhadap radiasi cahaya langsung dari layar komputer. Sementara jika Anda terlalu banyak menggunakan komputer, lensa kontak tak bisa membantu dan justru membuat mata Anda semakin mudah kering.

3. Mata kering
Karena menempel pada mata, lensa kontak akan menghalangi oksigen masuk ke mata Anda. Hal ini menyebabkan mata kering dan bisa berubah merah serta diikuti rasa gatal. Jika Anda menggunakan lensa kontak dalam waktu lama, terutama ketika menggunakan komputer atau dalam ruangan ber-AC, mata Anda akan menjadi kering dan mudah mengalami iritasi.

4. Untuk bepergian
Sulit untuk memilih mana yang lebih baik digunakan saat bepergian. Kacamata akan basah dan terkadang juga berkabut jika Anda kehujanan atau terkena uap. Sementara lensa kontak lebih baik dalam hal ini. Namun jika Anda bepergian dengan mengendarai motor atau sepeda, lensa kontak akan berkemungkinan terasa mengganjal dan terkena debu. Dalam hal penyimpanan, lensa kontak membutuhkan perawatan yang lebih ribet daripada kacamata saat bepergian.

Sebenarnya memang cukup sulit untuk memilih salah satu dari dua alat ini. Kombinasi keduanya bisa menjadi salah satu pilihan. Jadi Anda bisa menggunakan kacamata ketika memakai komputer atau bekerja agar mata tak kering, dan lensa kontak di kesempatan lain. Bagaimana dengan Anda, apakah akan memilih lensa kontak atau kacamata?
16.47 | 0 komentar | Read More

Berdakwah dengan Cinta ( Islam adalah agama cinta. Agama ini sangat menghormati perbedaan, toleransi, dan mengajarkan saling menghormati meski berbeda keyakinan )

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Anjar Fahmiarto

Islam adalah agama cinta. Agama ini sangat menghormati perbedaan, toleransi, dan mengajarkan saling menghormati meski berbeda keyakinan.
Islam sangat melarang kekerasan terhadap kelompok lain, penindasan, pembunuhan, teror, dan menyebar kebencian.
Dakwah

Islam adalah agama kasih sayang. Diajarkan di dalamnya tentang mencintai sesama umat manusia, kasih sayang yang tulus terhadap mereka yang papa dan menderita, menyantuni anak yatim dan fakir miskin.

Islam memerintahkan umatnya untuk saling menolong dan memberi dengan dasar keikhlasan dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT semata.

Islam tidak disebarkan dengan peperangan dan kekerasan. Sebaliknya, Islam datang dengan damai dan penuh kasih sayang.
Lihatlah apa yang dilakukan para wali dan tokoh Islam berabad-abad lalu saat menyebarkan agama Ilahi ini.

Tidak ada paksaan dan kekerasan. Tidak pula disertai dengan perang dan kebencian. Islam disebarkan dengan cara damai dan cinta kasih.

Islam disebarkan di Indonesia melalui jalur perdagangan. Para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, Hadramaut, dan Gujarat menjadi pihak yang paling terkenal sebagai pedagang Islam.
Selain berdagang, mereka juga berdakwah di tempat singgah selama berdagang. Mereka juga menyebarkan agama Islam.

Pada masa inilah para imigran Cina (Tionghoa) Muslim menyebarkan ajaran agama Islam secara tidak langsung.
Disebut tidak langsung karena sebenarnya tujuan mereka datang ke nusantara untuk meningkatkan taraf kehidupan ekonomi mereka, bukan tujuan menyampaikan Islam atau berdakwah.

Namun, karena mereka Muslim, mereka pun secara tak langsung memengaruhi perilaku penduduk di sekitarnya, mengenalkan Islam dan ibadah dalam kesehariannya.

Meski kedatangan etnis Tionghoa Muslim tidak untuk berdakwah, keberadaan mereka punya dampak dalam perkembangan dakwah.
Salah satunya adalah karena proses asimilasi, perkawinan dengan penduduk setempat yang kemudian mereka menjadi Muslim.

Beberapa daerah yang menjadi tujuan para imigran Tionghoa Muslim, di antaranya Sambas, Lasem, Palembang, Banten, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya. Jejak-jejak mereka berupa peninggalan masjid dan bangunan lainnya masih bisa kita temui
Jelaslah. Islam datang dengan cinta dan disebarkan dengan cinta pula. Ini pula yang dilakukan oleh para wali yang tergabung dalam Wali Songo. Mereka menggunakan banyak medium untuk menyebarkan nilai-nilai ilahiah ini.

Misalnya, dengan seni wayang dan tembang, seperti yang dilakukan Kanjeng Sunan Kalijaga. Sebuah pilihan yang cerdas mengingat saat itu masyarakat Jawa yang menjadi sasaran dakwah sangat menggandrungi kesenian, khususnya wayang.

Maka tak heran, jika isi pesan dakwah dengan mudah masuk dan diterima masyarakat. Tidak ada retensi dan perlawanan. Jika pun ada kelompok yang menentang dan menghalang-halangi, semua dihadapi dengan kesabaran dan kasih sayang.

Kini, kasih sayang pula yang harus dikedepankan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam. Kearifan masa lalu yang diterapkan para wali dan dai perlu terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan menyebarkan Islam kepada saudara kita dari etnis Tionghoa.

Kini, batas-batas pemisah antara etnis Tionghoa dan masyarakat Indonesia dari suku lainnya semakin pudar. Jika dulu masyarakat Tionghoa dianggap berbeda dan diperlakukan tidak adil, kini tidak lagi.

Geliat dan eksistensi masyarakat Tionghoa pun semakin terlihat. Mereka tak lagi diwajibkan untuk mengganti namanya agar berbau Indonesia, dibolehkan menggelar seni budaya aslinya, seperti Barongsai, juga merayakan Imlek. Bahkan, kini banyak dari kalangan Tionghoa yang memutuskan untuk masuk Islam.

Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Anton Medan, mengatakan kini semakin banyak masyarakat Tionghoa yang sadar pada eksistensinya.
Berlindung pada konsep bhinneka tunggal ika, mereka pun kini semakin menyadari mereka adalah bagian dari bangsa ini.

Sebagai Muslim, pihaknya ingin merengkuh semakin banyak orang Tionghoa. Jalan dakwah pun disiapkan agar mereka bisa mengenalkan konsep Islam yang sebenarnya kepada mereka.

''Kita perlu melakukan revitalisasi dakwah. Orang Tionghoa yang bukan Muslim jangan dijauhi, namun harus terus dijalin silaturahimnya, agar mereka kenal Islam itu baik, tak seperti dugaan mereka,'' ungkap Anton Medan.

Telah lama masyarakat Tionghoa mendapatkan perlakuan tidak adil, sering timbul rasa kurang simpatik dengan Islam.
Selama ini, orang-orang pribumi merendahkan mereka, menghina, memanfaatkan, serta memalak mereka. Padahal, itu hanya oknum karena tidak semua orang Islam seperti itu.

Jalan dakwah yang paling efektif untuk merengkuh masyarakat Tionghoa adalah dengan membuat mereka mengenal Islam yang sebenarnya lebih dulu.
Kita beri contoh bahwa kita yang telah menjadi Muslim ini akhlaknya baik, perilakunya sopan, dan menghormati semua manusia tak memandang agamanya.

Perlu dijelaskan, Islam mengajarkan hal-hal baik seperti ajaran leluhur Cina, misalnya, berperilaku sopan, hormat kepada orang tua, dan berbagai perilaku positif lainnya.

Selalu beretika baik perlu ditunjukkan agar masyarakat Tionghoa tahu, Islam mengajarkan hal yang baik dan tidak memandangnya sebagai hal yang negatif.

Jadi, kuncinya adalah pendekatan dengan hati dan nurani, dengan cinta, dan kasih sayang. Jauhi kekerasan dan kebencian.
Dengan banyak menyebarkan cinta, jalan dakwah akan semakin terbuka dengan lebar dan diterima oleh masyarakat.
16.42 | 0 komentar | Read More

Ekspatriat di Dubai Berbondong-bondong Peluk Islam ( Pekerja asing di Dubai, UEA, berbondong-bondong menjadi mualaf )

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pekerja asing di Dubai, UEA, berbondong-bondong menjadi mualaf. Diperkirakan dua ribu pekerja asing di Dubai memeluk Islam tahun lalu.
Mualaf (ilustrasi).

Dubai adalah salah satu kota dengan pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Timur Tengah terus menarik perhatian para pekerja ekspatriat dari berbagai negara.

Para pekerja Muslim baru ini berasal dari Filipina, Cina, India, Sri Lanka, Thailand, Cameron, Inggris, Amerika, Jerman, Australia dan Italia. Direktur Pusat Komunitas Dar Al Ber Islam Dubai, Rashid Aljunaibi mengatakan, setidaknya 2.115 pekerja asing menjadi mualaf pada 2013 di lembaganya di Dubai.

Ada kenaikan yang signifikan jumlah mualaf di 2012 sebanyak 1.907 orang dibanding pada 2011 lalu, sebanyak 1.380 orang. Jumlah ini terus meningkat dibanding beberapa tahun sebelumnya.

"Mereka dari berbagai negara seperti Asia Selatan, Afrika hingga Amerika dan Eropa," ujar Aljunaibi yang dilansir dari Khaleej Times, Senin (27/1).

Aljunaibi mengatakan lembaganya tidak pernah memaksa mereka yang non-Muslim menjadi mualaf. Ia menjelaskan, langkah yang selama ini dilakukan hanya mendistribusikan 56.215 buku, brosur, CD dan kaset berkaitan tentang Islam yang diterjemahkan dalam beberapa bahasa, seperti Inggris, Tagalog, India dan Cina.
16.39 | 0 komentar | Read More

Kabar Gembira: 1 Februari, Siswa di Palembang Wajib Baca Quran dan Shalat Dhuha

Beberapa bocah tampak khusyuk mengaji di sebuah masjid (ilustrasi). 
Beberapa bocah tampak khusyuk mengaji di sebuah masjid (ilustrasi).
 
 
REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Wali Kota Palembang Romi Herton mendorong kepada siswa dan guru mewajibkan membaca kitab suci Alquran sebelum memulai pelajaran di sekolah.
"Membaca Quran menjadi langkah untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya usai peluncuran program gemar membaca Alquran di Palembang, Kamis (23/1).
Menurut dia, sebelum belajar siswa dan guru diharapkan membaca kitab suci Alquran secara rutin. Selanjutnya, pada waktu yang disepakati bersama siswa dan guru berjamaah menjalankan salat dhuha.
Ia mengatakan, program tersebut menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Yang Maha Kuasa.
Dengan harapan generasi muda di Kota Palembang akan berprilaku lebih baik dan menjauhkan diri dari berbagai tindakan tercela.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Ahmad Julinto menjelaskan program membaca Quran tersebut akan dilaksanan mulai 1 Februari.
"Setiap pukul 06.40 WIB siswa dan guru mulai mengaji secara bersama-sama selanjutnya belajar seperti biasa pukul 07.00 WIB," ujarnya.
Dia menambahkan, program membaca kitab suci Alquran tersebut akan dilaksanakan pada setiap sekolah baik SD, SMP maupun SMA negeri dan swasta di Kota Palembang.
"Meningkatkan rutinitas mengaji diharapkan mampu menekan tindakan negatif yang dapat merusak generasi muda," katanya.
16.36 | 0 komentar | Read More

Artikel Islami Terbaik: Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha

Seorang umat Muslim membaca Alquran usai melaksanakan shalat dhuha (ilustrasi). 
Seorang umat Muslim membaca Alquran usai melaksanakan shalat dhuha (ilustrasi). 
 
 
REPUBLIKA.CO.ID, Shalat dhuha memiliki rahasia yang menakjubkan dengan bertaburkan keutamaan. Seandainya orang-orang yang melupakannya itu mengetahui keutamaannya, pastilah mereka tidak akan pernah melewatkan untuk shalat dhuha.
Di antara keutamaannya itu adalah, pertama, sebagai pengganti sedekah anggota badan. Manusia memiliki 360 sendi, yang setiap sendinya hendaknya dikeluarkan sedekah pada setiap harinya. Tentu, hal ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi, Rasulullah SAW menawarkan solusi praktis untuk mengatasi itu semua, yaitu dengan menggantinya dua rakaat shalat dhuha.
Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).
Kedua, dibangunkan istana dari emas. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa shalat dhuha 12 rakaat, maka Allah SWT akan membangunkan baginya istana dari emas di surga." (HR Ibnu Majah).
Ketiga, diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjaga shalat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis yang lain, diungkap pula keutamaan shalat dhuha: "Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berzikir pada Allah SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).
Keempat, dicukupi kebutuhan hidupnya. Dalam hadis Qudsi, Allah SWT berfirman, "Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi).
Kelima, mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk berzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi).
Keenam, masuk surga melalui pintu dhuha. Sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya di surga kelak terdapat pintu yang bernama adh-Dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan terdengar panggilan, di manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian masuklah kalian dengan rahmat Allah SWT." (HR Thabrani).
Saudaraku, begitu banyak keutamaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membiasakan shalat dhuha. Masihkan kita tidak tergiur untuk mengerjakannya? Janji Allah mana lagi yang akan kita ragukan? Wallahu a'lam.

16.34 | 0 komentar | Read More

Makanan Unik dan Asyik: `ChocoChicken` Kombinasi Cokelat dan Ayam, Tertarik?

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 26 Januari 2014 | 14.43

`ChocoChicken` Kombinasi Cokelat dan Ayam, Tertarik?
Liputan6.com, California : Setelah 'Cronut' (croissant dan donut) yang saat ini sedang moncer, tren terbaru dalam dunia kuliner kembali hadir. Sebuah restoran baru di California, Amerika Serikat, menggabungkan 2 makanan paling favorit di dunia, yakni cokelat dan ayam goreng.
Pendiri yang juga CEO Umami Burger, Adam Fleischman menggagas pendirian sebuah restoran baru dengan nama 'ChocoChicken'. Sesuai dengan nama restoran tersebut, spesialisasi menu cokelat dan ayam akan dihadirkan.
Menu itu merupakan hasil eksperimen terbaru Fleischman, yakni dengan mencemplungkan potongan-potongan ayam ke dalam adonan cokelat sebelum digoreng dalam minyak panas.
"Ini bukan ayam goreng tradisional pada umumnya atau sekadar ayam yang dicelupkan ke cokelat. Ini merupakan rasa baru dari ayam goreng yang kalian harus rasakan agar bisa percaya," jelas Fleischman seperti dikutip Liputan6.com dari LA Weekly, Kamis (23/1/2014).
Menurut Fleischman, rasa 'ChocoChicken' akan sangat berbeda dengan makanan lain. Dia jamin, tak akan pernah ada orang yang merasakan makanan spesial itu. Sebab 'ChocoChicken' memiliki sesuatu keistimewaan yang ia sebut 'crack factor'.
Kelezatan rasa ChocoChicken itu sudah dibuktikan oleh seorang produser televisi Phil Rosenthal yang sudah mencicipi hidangan unik itu. Ia pun memberikan bocoran mengenai rasanya di Twitter. Lezat... begitu katanya.
Fleischman berencana membuka restoran pertama 'ChocoChicken' pada Maret 2014 mendatang. Lokasi yang dipilihnya pun sangat strategis di Distrik South Park yang berada tepat di jantung Kota Los Angeles, California.
Fleischman mengaku optimis restoran ayam-cokelatnya ini akan menarik perhatian konsumen dan sukses di pasaran.
Namun, tidak semua orang antusias dengan temuan menu baru yang diciptakan Fleischman ini. Menurut sebagian orang, kombinasi antara cokelat dan ayam dirasa terlalu aneh dan sulit dibayangkan rasanya. Beberapa orang bahkan mempertanyakan kandungan gizi yang terdapat dalam kombinasi makanan tersebut.
"Diabetes dalam potongan paha ayam," kata seseorang memberikan tanggapan tentang makanan tersebut.
Restoran "ChocoChicken" juga akan menyajikan makanan lainnya, selain ayam rasa cokelat, seperti biskuit, makanan pencuci mulut, saus, bir, anggur, dan koktail. Anda tertarik mencobanya?
14.43 | 0 komentar | Read More

Misteri Mencekam: `Arwah` Korban Datangi Ayah, Ungkap Siapa Pembunuhnya

`Arwah` Korban Datangi Ayah, Ungkap Siapa Pembunuhnya
Liputan6.com, Alor Setar : Keadilan pasti datang dengan berbagai cara, bahkan melintasi dunia yang berbeda. Seperti yang terjadi di negeri jiran, Malaysia.
Misteri menyelubungi kasus pembunuhan tiga bersaudari dari Kampung Alor Semela, Alor Setar yang terjadi 29 November 2012. Polisi tak kunjung menemukan titik terang. Semua petunjuk sudah disisir, sejumlah orang pun diperiksa, namun tak ada yang bisa dijadikan tersangka. Kasus nyaris buntu.
Namun, belakangan, misteri itu terkuak. Polisi menahan dua pemuda berusia 19 tahun asal Kampung Gelam -- yang jaraknya kurang dari 2 kilometer dari rumah para korban.
Kedua tersangka awalnya bebas dari kecurigaan. Mereka hadir dalam pemakaman tiga korban, bahkan menawarkan bantuan untuk menemukan para pembunuh.
Apa yang menguak para tersangka yang diduga membunuh tiga korban -- Noor Syafikah Nadia Rusdi (14), Nur Izzati Husna (12), dan Puteri Nurul Akma (3), salah satunya, mirip cerita film thriller supranatural: dari mimpi.
Selasa malam lalu, ayah 3 korban yang dirundung duka, Rusdi Rani (39) bermimpi aneh. Putrinya yang tertua muncul di hadapannya.
Dalam mimpinya itu, sang anak mengatakan kepadanya untuk memberitahu polisi agar mencari seseorang bernama "Ehsan".
Rusdi menyampaikan mimpi itu pada istrinya, Siti Aisyah Ariffin (40) yang mengatakan, nama itu bisa jadi adalah petunjuk. Lalu, pasangan tersebut melapor pada polisi.
Ajaibnya, nama panggilan salah satu tersangka adalah 'Ehsan'. Sesuai petunjuk mimpi.
Petunjuk Polisi
Polisi juga mendapat petunjuk dari ponsel Noor Syafikah yang dijual tersangka pada malam pembunuhan.
Kepala departemen investigasi kepolisian setempat, Asisten Komisioner Senior Mohd Nashir Ya mengatakan, para tersangka ditahan Rabu 15 Januari 2014. Keduanya dijemput polisi dari rumah mereka di Kampung Gelam pada pukul 15.00 dan 17.00 waktu setempat.
Kemarin, polisi sudah mendapatkan izin penahanan seminggu, untuk kepentingan pemeriksaan, dari pengadilan.
Hasil penyelidikan menyebut, pada malam 3 korban hilang, mereka menerima ajakan berkeliling dari 2 tersangka. Itu mengapa ketiga korban meninggalkan motor milik ayah mereka di pemberhentian bus di depan SK Kampung Gelam.
Sumber kepolisian menyebut, Noor Syafikah yang membonceng motor tersangka utama. Sementara dua adiknya membonceng motor tersangka kedua. Mereka dibawa ke sebuah rumah kosong.
Tersangka utama mencoba memerkosa Noor Syafikah, sementara patner jahatnya diminta mengawasi dua adik korban.
"Karena gagal memerkosa, para tersangka membawa 3 korban ke sawah terlantar di Alor Senibong, di mana tersangka utama diyakini membunuh Noor Syafikah. "Sementara dua tersangka membawa 2 adik korban ke saluran irigasi dekat Padang Petani yang jauhnya sekitar 2,5 meter," ungkap sumber.
Tersangka utama lalu mendorong Nur Izzati dan Puteri Nurul yang kemudian tenggelam.
Jasad nyaris telanjang Noor Syafikah ditemukan seorang pejalan kaki keesokan harinya. Sementara jenazah 2 adiknya -- yang berpakaian lengkap -- ditemukan mengambang, terpisah 100 meter satu sama lain, di kanal irigasi 24 jam kemudian.
14.42 | 0 komentar | Read More

Waw! Desainer Rancang Rumah Anti-banjir dan Tahan Tsunami

Liputan6.com, Camano Island : Pada 1820, tanah longsor di Camano Island, Washington, Amerika
Desainer Rancang Rumah Anti-banjir dan Tahan Tsunami
Serikat, mengirimkan gelombang setinggi 4 meter ke pulau tetangga, Hat Island. Akibatnya adalah malapetaka. Rumah-rumah rusak, sejumlah penduduk lokal tewas tenggelam.
Kini, di Camano, seorang desainer menciptakan sebuah rumah konsep, yang memungkinkan air deras mengalir melewatinya. Untuk mencegah jangan sampai warga di sana menghadapi nasib serupa di masa lalu.
Rumah seluas 3.140 kaki persegi atau 291 meter persegi berlokasi di ujung utara pulau. Hasil karya arsitek Dan Nelson dari Northwest Architects.
Dinamai 'Tsunami House', rumah tersebut memiliki tinggi 9 meter, bisa bertahan diterpa gelombang setinggi 2,4 meter, dan dari guncangan gempa 7,8 skala Richter, serta hempasan angin lateral 8 mph.

Rumah dua lantai tersebut berada di ketinggian 2,7 meter dari permukaan tanah. Didukung kerangka baja dan pilar yang ditempatkan secara strategis. Demikian dilaporkan Tuan Nguyen di Smithsonian Magazine, seperti dimuat Daily Mail, 23 Januari 2014.
Selasar antar-kolom diisi pintu-pintu kaca geser yang sengaja didesain mudah pecah oleh kekuatan arus banjir.
Cara itu akan memungkinkan air mengalir melewati dasar ruangan dan keluar dari keluar dari sisi berlawanan -- memecah kekuatan arus bah dan mengurangi tekanan pada kolom. Sementara, ruangan bagian atas rumah tetap utuh. Pun dengan orang di dalamnya.
Lantai dasar, yang disebut sebagai 'ruang banjir' (flood room) terlihat seperti ruangan biasa. Dilengkapi dekorasi: sofa dan kursi -- yang setiap obyeknya antiair sehingga tak rusak oleh banjir.

Meski memiliki struktur baja, kehangatan ruang utama tetap ada, dengan penggunaan kayu cedar dan banyak jendela untuk memastikan cahaya alami masuk, menerangi ruangan.
"Jika bangunan itu dinding yang kokoh bukan kolom dengan pintu kaca -- yang mudah pecah -- bangunan bisa runtuh akibat momentum gelombang," kata sang arsitek, Dan Nelson pada Smithsonian Magazine.
"Kami memilih cara yang memungkinkan bangunan tetap utuh dengan membiarkan air melewatinya."
Rumah konsep tersebut didirikan di lokasi yang tepat. Kawasan Western Washington berada di area 680 mil dari zona subduksi Cascadia, yang merupakan salah satu sesar aktif terbesar di Amerika Utara.
Namun, apakah rumah tersebut benar-benar tahan menghadapi bencana sungguhan, belum terbukti. (Ein/Yus)
14.41 | 0 komentar | Read More

Unik dan Aneh: Dicari! Wanita Cantik untuk Jadi Pacar, Dibayar Rp 2 Miliar

Dicari! Wanita Cantik untuk Jadi Pacar, Dibayar Rp 2 Miliar
Liputan6.com, Beijing : Momen tahun baru pada umumnya dimanfaatkan masyarakat di seluruh dunia, untuk berkumpul dengan orang-orang terkasih; keluarga, kekasih, dan teman. Seperti halnya di China. Saat Tahun Baru atau lebih dikenal dengan istilah Imlek tiba, masyarakat China yang tinggal jauh dari orang tua akan meluangkan waktu kembali ke kampung halaman untuk bertahun baru bersama.
Namun, agar terhindar dari komentar-komentar 'pedas' keluarga dan kerabat, banyak pria China kemudian 'menjual diri' di jejaring sosial, untuk mendapatkan seorang pasangan yang akan diperkenalkan ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga mereka.
Seperti yang dilakukan pria muda China dengan akun Host of Henan ini. Ia 'menjual diri' di jejaring sosial China, Weibo dan mengiming-imingi bayaran tinggi 1 juta Yuan atau setara dengan Rp 2 miliar lebih.
Ya, kocek itu sengaja ia siapkan untuk 'menyewa' seorang perempuan untuk dijadikan kekasihnya.
Agar lebih meyakinkan, bahkan pria muda itu menggunakan foto dirinya yang sedang duduk di sebuah kursi berhias tumpukan uang di depannya.
Dalam postingannya, pria di akun Host of Henan itu menjelaskan dirinya terlalu sibuk dengan pekerjaannya untuk mencari seorang kekasih. Dia juga menuliskan kriteria yang spesifik bagi wanita yang akan ia jadikan pasangan.
"Perempuan itu harus berusia kurang dari 25 tahun, dengan tinggi di atas 168 cm, dan beratnya tidak boleh lebih dari 50 kg. Dia harus memiliki gelar sarjana dan juga harus manis. Poin lebih akan diberikan bagi mereka yang memiliki gelar Doktor dan masih perawan," tulisnya seperti dilansir dari News.com.au dan dikutip Liputan6.com, Jumat (24/1/2014).
Meski pria itu tidak mengungkapkan identitas aslinya, dia menegaskan bahwa tawarannya tidak main-main.
Tradisi pria China mencari pasangan sewaan ini memang sengaja dilakukan, demi menghindari komentar-komentar negatif dari keluarga berkaitan dengan kesendirian mereka.
Hal yang tidak biasa ini mengungkap kesulitan pemuda-pemuda china dalam berkencan, juga memperlihatkan hubungan antara orangtua dan anak-anaknya di China. (Tnt)
14.39 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...