ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, untuk kesejukan hati

Written By Situs Baginda Ery (New) on Jumat, 20 Desember 2013 | 22.39

by. http://togarsilaban.wordpress.com/2009/06/03/bekerja-keras-kerja-cerdas-dan-kerja-ikhlas-untuk-kesejukan-hati/ 

Work hard is not enough, work smart is much better. Begitu statemen yang sering dilontarkan untuk memotivasi orang meningkatkan produktifitas. Atasan saya menambahkan satu unsur lagi yaitu “bekerja ikhlas“, untuk melengkapi bekerja keras dan bekerja cerdas.
Bekerja ikhlas kadang-kadang memang tidak menjamin menaikkan output. Tapi sebagai proses, bekerja ikhlas memberikan nilai tersendiri. Dengan bekerja secara ikhlas, maka ada nilai satisfaction tertentu yang diperoleh, yang tidak hanya sekedar output. Ketika pekerjaan selesai, disertai dengan rasa ikhlas dalam melakukannya, maka ada kepuasan yang tidak serta merta berkaitan langsung dengan output yang diperoleh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmbNjafGy31ZQ0Ho9XgI0wg7NSWLhBhabbWwQNiiAalwxV52wFQ8Y6vGGB28KnLBDWxSAEy1YwymocTkDh5ljgmP_nsdnpGe1cqq3ynqj3oEvwKnkC4fIDQBTOhBVwlAgKM9UJ71flHzWF/s1600/DSC_0584.JPG
Bekerja tidak ikhlas, bisa menjadikan orang bermuka cemberut menyelesaikan tugas. Pekerjaan memang selesai, output ada, dan target bisa diperoleh. Tapi keberhasilan yang diperoleh bila bekerja tidak ikhlas, bisa membawa rasa jengkel dan capek.
Orang yang menyelesaikan pekerjaan dengan rasa ikhlas, mempunyai aura tubuh yang menggembirakan. Senyum yang cerah dan riang menyertai orang yang bekerja ikhlas. Sebaliknya orang yang bekerja tidak ikhlas, akan tetap merasa tertekan, dan tidak puas, meski target dan output kegiatannya terpenuhi.
Untuk bekerja secara ikhlas, memerlukan suasana kebatinan yang legowo. Seseorang yang kebatinan legowo bisa menerima keberhasilan dan ketidak berhasilan. Selalu siap menerima kenyataan bahwa output kerjanya lebih banyak dinikmati orang lain daripada untuk diri sendiri. Meski sudah kerja keras, dan kerja keras, outputnya ternyata adalah untuk pihak lain.
Di era kompetisi kerja yang sangat keras dan ketat, bekerja ikhlas, menjadi suatu tantangan yang berat. Tidak mudah untuk menerima kenyataan dimana seorang yang berhasil “menang”, kompetisi dalam bekerja, ternyata outputnya lebih banyak untuk orang lain. Dengan bekerja ikhlas, tantangan yang berat itu menjadi suatu “kenikmatan” yang sulit diukur dengan kata-kata.
Yang pasti, bekerja ikhlas akan membawa kesejukan hati, membawa kedamaian. Ia memancarkan aura keriangan dan kesejukan kepada orang disekitarnya.
How to do it ?
22.39 | 0 komentar | Read More

Sebuah Filsafat: Hati yang Kering

Soil Erosion Pictures, Images and Photos



by. http://filsafat.kompasiana.com/2011/09/10/hati-yang-kering-394622.html
Pernah kita berkunjung di daerah yang kering, daerah yang sudah lama tak diguyur hujan? Lihatlah permukaan tanahnya kering dan mulai banyak dijumpai rekahan-rekahan yang mengangga.Tanah kering yang sudah lama tak dibasahi air, hanya panas terik mentari akan membuat tanah mudah pecah-pecah. Permukan tanah yang retak-retak itu akan hilang retakannya jika hujan datang membasahi daerah itu. Daerah dengan tanah yang retak-retak tersebut tentu menjadi tanah yang tandus. Tak mudah untuk tanaman tumbuh. Hanya semak dan ilalang saja, serta tanaman yang tahan di musim panas saja yang mampu bertahan.
Daerah dengan permukaan tanah yang mudah retak-retak tentu tak baik didirikan bangunan. Karena jika bangunan didirikan di daerah tersebut, bangunan akan mudah rusak dan akhirnya roboh. Mengingat permukaan tanahnya yang mudah kembang kerut. Mengembang jika musim kemarau dan mengkerut jika musim dingin.
Hati dan jiwa kita dapat diibaratkan seperti tanah. Apakah hati kita telah kering kerontang, sehingga hati kita mudah pecah-pecah? Ataukah saat ini hati kita bagai tanah yang subur?
Jika hati kita saat ini merasa kering, tentu setiap masalah yang datang menghampiri kita dapat mudah memecah-mecah hati kita, mudah memecah-mecah perasaan kita menjadi berkeping-keping. Dan akhirnya dengan mudah kita hancur dan tak kan mampu bangkit lagi.
Sebelum kita terlambat carilah segeranya air dari sumber mata air yang tak pernah habis. Dari sumber airNya, basahilah seluruh hatimu, jangan biarkan ada ruang hati yang masih kering. Jangan pernah lelah dan bosan menyirami hati, hari demi hari dengan air segarNya yang menyejukkan.
Menjadikan hati yang subur agar, setiap pribadi yang dekat dengan kita merasakan kesejukan hati kita. Bukan saja membawa kesejukan bagi orang-orang di sekitar kita, namun mampu membawa jiwa dan kepribadian kita tumbuh dan menghasilkan buah yang melimpah.
Setelah merasakan air kesejukanNya, jangan lekas merasa puas untuk hanya menikmati saat itu. Namun segerkanlah hari demi hari. Jangan hanya mencari kesejukan airNya waktu merasa kita mengalami masalah berat, atau sibuk mencari kesejukan airNya waktu menjelang hari raya keagamaan saja. Diluar hari raya ataupun waktu kebahagian datang menghampiri kita, kita lalu lupa kepada sang punya sumber air. Jika itu kita lalukan maka kita samalah dengan tanah yang mudah kembang kerut dan mudah pecah-pecah. Dan bangunan yang didirikan di tanah tersebut tak kan lama bisa berdiri kokoh. Lambat launpun akan retak dan akhirnya roboh.
22.37 | 0 komentar | Read More

Bukan Hanya Tiga Amal yang Terus Mengalir Ketika Mati ( Kita sering mendengar para muballigh atau penceramah yang mengatakan bahwa tidak ada lagi amal yang bermanfaat bagi seseorang setelah kematiannya, kecuali tiga hal )

syarh_shudr 


by. http://bangaziem.wordpress.com/
Kita sering mendengar  para muballigh atau penceramah yang mengatakan bahwa tidak ada lagi amal yang bermanfaat bagi seseorang setelah kematiannya, kecuali tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya. Hal ini berdasarkan hadits berikut,

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا مات الإنسانُ انقطعَ عملُه إلا من ثلاثٍ: صدقةٍ جاريةٍ، أو علمٍ يُنْتفعُ بهِ، أو ولدٍ يدعو له (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurayrah, bahwa Rasulullah bersabda, ‘Jika manusia mati maka terputuslah amalnya, kecuali tiga: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendoakannya’ (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Padahal, hadits tersebut hanyalah sekedar menyebut jumlah, tidak bermaksud membatasi hanya pada tiga amal tersebut. Dalam hadits-hadits lain, kita akan temukan bahwa selain tiga amal tersebut, masih banyak amal lain yang tetap mengalir kepada orang yang sudah mati setelah kematiannya.
Dalam kitab Syarh as-Shudur, Imam al-Hafizh Jalaluddin as-Suyuthi menyebutkan hadits-hadits lain yang menyebut lebih dari tiga amal tersebut. Berikut adalah hadits-hadits yang dimaksud.

عن أبي أمامة، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: أربعةٌ تجري عليهم أجورهم بعد الموت: مرابطٌ في سبيل الله، ومن علّم علما، ورجلٌ تصدّق بصدقة، فأجرها له ما جرت، ورجل ترك ولدا صالحا يدعو له (رواه أحمد)

Dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Ada 4 golongan yang senantiasa mengalir pahala kepada mereka setelah meninggal dunia, yaitu: orang yang berjaga untuk berjihad di jalan Allah, orang yang mengajarkan ilmu, orang yang berrsedekah jariah, dan orang yang meninggalkan anak shalih yang berdoa untuknya’. (Riwayat Ahmad)

عن جرير بن عبد الله مرفوعا: من سنّ سنّة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء، ومن سنّ سنّة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء (رواه مسلم)

Dari Jarir bin Abdullah secara marfu’, bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa yang merintis suatu tradisi yang baik, maka ia mendapatkan pahala rintisan tersebut dan setelah ia meninggal dunia ia mendapatkan pula pahala orang yang melanjutkan tradisi baik tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melanjutkan tradisi tersebut. Barangsiapa yang merintis suatu tradisi yang jelek, maka ia maka ia mendapatkan dosa rintisan tersebut dan setelah ia meninggal dunia ia mendapatkan pula dosa orang yang melanjutkan tradisi jelek tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang melanjutkan tradisi tersebut’ (Riwayat Muslim)

عن أبي سعيد الخدري مرفوعا: من علّم آيةً من كتاب الله أو بابا من علم أنمى الله أجره إلى يوم القيامة (رواه أبن عساكر)

Dari Abu Sa’id al-Khudry secara marfu’, Rasulullah saw bersabda, ‘Barangsiapa yang mengajarkan satu ayat dari Kitabullah atau satu pembahasan dari suatu ilmu, maka akan mengembangkan pahalanya sampai hari Kiamat’ (Riwayat Ibnu Asakir)

عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أن مما يلحق المؤمن من حسانته بعد موته: علما نشره، أو ولدا صالحا تركه، أو مصحفا ورّثه، أو مسجدا بناه، أو بيتا لإين السبيل بناه، أو نهرا أجراه، أو صدقةً أخرجها من ماله في صحته تلحقه بعد موته (رواه أبن ماجة وابن خزيمة)

Abu Hurayrah menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Sesungguhnya di antara amal kebaikan orang beriman yang akan mengalir kepadanya setelah kematianny adalah: ilmu yang disebarluaskannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf al-Quran yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah singgah yang dibangunnya untuk ibnu sabil, sungai yang dialirkannya, sedekah yang dikeluarkannya semasa sehatnya. Semua itu akan mengalir baginya setelah kematiannya’ (Riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah)

عن أنس قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: سبعٌ يجري للعبد أجرها بعد موته وهو في قبره: من علّم علما، أو أجرى نهرا، أو حفر بئرا، أو غرس نخلا، أو بنى مسجدا، أو ورّث مصحفا، أو ترك ولدا يستغفر له بعد موته (رواه البزار وأبو نعيم)

Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Ada 7 hal yang pahalanya terus mengalir kepada seorang hamba setelah kematiannya dan ia berada di kuburnya, yaitu: orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali/membuat sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf al-Quran, dan meninggalkan anak yang memohonkan ampunan baginya setelah kematiannya’ (Riwayat al-Bazzar dan Abu Nu’aim)

عن ثوبان، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: كنت نهيكم عن زيارة القبور فزوروها، واجعلوا زيارتكم لها صلاةً عليهم، واستغفارا لهم (رواه الطبراني)

Tsauban menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Dulu aku pernah melarang kalian melakukan ziarah kubur, maka sekarang lakukan ziarah kubur. Jadikan ziarah kubur kalian itu sebagai kesempatan untuk mendoakan mereka sekaligus permohonan ampunan bagi mereka’ (Riwayat at-Thabrani)
Jika kita gabungkan informasi semua hadits tersebut, maka kita dapatkan bahwa ada 13 amal yang pahalanya tetap mengalir setelah kematian, sebagai berikut:
1. Sedekah jariah
2. Ilmu yang bermanfaat buat orang lain
3. Doa (permohonan ampun) anak setelah kematian seseorang.
4. Berjaga untuk jihad di jalan Allah
5. Merintis suatu tradisi yang baik
6. Pelestarian tradisi yang baik oleh generasi berikut
7. Mewariskan mushaf al-Quran
8. Membangun masjid
9. Membangun rumah singgah untuk ibnu sabil
10. Mengalirkan sungai
11. Membuat sumur
12. Menanam pohon kurma (atau pohon lain yang buahnya/hasilnya dapat dinikmati oleh orang lain atau binatang)
13. Doa dan permohonan ampun dari peziarah kubur kepada penghuni kubur.
Jadi, amal yang pahalanya akan terus mengalir setelah kematian bukan hanya tiga.
22.34 | 0 komentar | Read More

SABAR SAAT TERTIMPA BENCANA MELURUSKAN AQIDAH

by. http://azhan-myblogs.blogspot.com/2009/04/zikir-penawar-kesejukan-hati-ketenangan.html  

AL BAQARAH (155-157) SABAR SAAT TERTIMPA BENCANA MELURUSKAN AQIDAH
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [al http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/rumput-embun-pagi.jpg 
Baqarah/2:155-157]
PENJELASAN AYAT
Firman Allah Ta’ala :
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan”.
Dalam menafsirkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, (pada ayat ini) Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa Dia menguji dan menempa para hamba-Nya. Terkadang (mengujinya) dengan kebahagiaan, dan suatu waktu dengan kesulitan, seperti rasa takut dan kelaparan. [2]
Senada dengan keterangan sebelumnya, Syaikh Abdur-Rahman as-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya menyatakan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, bahwa Dia pasti akan menguji para hambaNya dengan bencana-bencana. Agar menjadi jelas siapa (di antara) hamba itu yang sejati dan pendusta, yang sabar dan yang berkeluh-kesah. Ini adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas para hamba-Nya. Seandainya kebahagiaan selalu menyertai kaum Mukminin, tidak ada bencana (yang menimpa mereka), niscaya terjadi percampuran, tidak ada pemisah (dengan orang-orang tidak baik). Kejadian ini merupakan kerusakan tersendiri. Sifat hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala (ini) menggariskan adanya pemisah antara orang-orang baik dengan orang-orang yang jelek. Inilah fungsi musibah”.[2]
Makna dari “dengan sedikit ketakutan dan kelaparan,” yaitu takut kepada para musuh dan kelaparan yang ringan. Sebab bila diuji dengan rasa takut yang memuncak atau kelaparan yang sangat, niscaya mereka akan binasa. Karena, hakikat ujian adalah untuk menyeleksi, bukan membinasakan. Sedangkan musibah berupa “kekurangan harta,” mencakup berkurangnya harta akibat bencana, hanyut, hilang, atau dirampas oleh sekelompok orang zhalim, ataupun dirampok.
Adapun bencana yang menimpa “jiwa,” yaitu berupa kematian orang-orang yang dicintai. Misalnya, seperti anak-anak, kaum kerabat dan teman-teman. Atau terjangkitinya tubuh seseorang, atau orang yang ia cintai oleh terjangkiti berbagai penyakit.
Berkaitan dengan kekurangan pada “buah-buahan,” lantaran bergulirnya musim dingin, salju, terjadinya kebakaran, gangguan dari belalang dan hewan lainnya, sehingga kebun-kebun dan ladang pertanian tidak menghasilkan sebagaimana biasanya.[3]
Semua ini dan bencana lain yang serupa, merupakan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi para hamba-Nya. Barangsiapa bersabar, niscaya akan memperoleh pahala. Dan orang yang putus asa, akan ditimpa hukuman-Nya. Karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengakhiri ayat ini dengan berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“(Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar)”.[4]
Maksudnya, berilah kabar gembira atas kesabaran mereka. Pahala kesabaran tiada terukur. Akan tetapi, pahala ini tidak dapat dicapai, kecuali dengan kesabaran pada saat pertama kali mengalami kegoncangan (karena tertimpa musibah).[5]
Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan kriteria orang-orang yang bersabar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu), orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”.
Kata-kata إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” inilah, dikenal dengan istilah istirja’, yang keluar dari lisan-lisan mereka saat didera musibah.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,”Mereka menghibur diri dengan mengucapkan perkataan ini saat dilanda (bencana) dan meyakini, bahwa mereka milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) berhak melakukan apa saja terhadap ciptaan-Nya. Mereka juga mengetahui, tidak ada sesuatu (amalan baik) yang hilang di hadapan-Nya pada hari Kiamat. Musibah-musibah itu mendorong mereka mengakui keberadaanya sebagai ciptaan milik Allah, akan kembali kepada-Nya di akhirat kelak.”[6]
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kata-kata itu sebagai sarana untuk mencari perlindungan bagi orang-orang yang dilanda musibah dan penjagaan bagi orang-orang yang sedang diuji. Karena kata-kata itu mengandung makna yang penuh berkah.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (إِنَّا لِلَّهِ) ini mengandung nilai tauhid dan pengakuan penghambahaan diri, dan di bawah kepemilikan Allah.
Sedangkan firmanNya (وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) mengandung makna pengakuan terhadap kehancuran yang akan menimpa manusia, dibangkitkan dari kubur, serta keyakinan bahwa segala urusan kembali kepada Allah.[7]
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ
“(Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya)”.
Betapa besar balasan kebaikan yang diperoleh orang-orang yang mampu bersabar, menahan diri dalam menghadapi musibah dari Allah, Dzat yang mengatur alam semesta ini.
Kata Imam al Qurthubi rahimahullah : “Ini merupakan rangkaian kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang-orang yang bersabar dan mengucapkan kalimat istirja’. Yang dimaksud “shalawat” dari Allah bagi hamba-Nya, yaitu ampunan, rahmat dan keberkahan, serta kemuliaan yang diberikan kepadanya di dunia dan di akhirat. Sedangkan kata “rahmat” diulang lagi, untuk menunjukkan penekanan dan penegasan makna yang sudah disampaikan”. [8]
Imam ath-Thabari mengartikannya dengan makna maghfirah (ampunan)[9]. Sedangkan menurut Ibnu Katsir rahimahullah maknanya ialah, mereka mendapatkan pujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.[10]
وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
“(dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk)”.
Disamping karunia yang telah disebutkan, mereka juga termasuk golongan orang-orang muhtadin (yang menerima hidayah), berada di atas kebenaran. Mengatakan ucapan yang diridhai Allah, mengerjalan amalan yang akan membuat mereka menggapai pahala besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala [11]. Dalam konteks ini, yaitu keberhasilan mereka bersabar karena Allah.[12]
Ayat ini menunjukkan pula balasan bagi orang yang tidak mampu bersabar. Yaitu akan mendapat balasan dalam bentuk celaan, hukuman dari Allah, kesesatan dan kerugian.[13]
KESABARAN MENGHADAPI MUSIBAH MELURUSKAN AQIDAH
Kata sabar berasal dari shabara. Yakni menahan dan menghalangi. Mengandung makna mengekang jiwa dari menolak ketetapan takdir, menahan lisan dari keluh-kesah dan murka, serta mengendalikan anggota tubuh dari tindakan memukuli pipi, merobek-robek baju, dan reaksi-reaksi lainnya yang bersifat jasmine, dengan maksud menggugat takdir.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ٦٤:١١
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.” [at Taghabun/64:11]
Alqamah rahimahullah, seorang dari kalangan Tabi’in berkata: “Ia adalah seseorang yang dilanda musibah. Kemudian ia meyakini bahwa musibah itu berasal dari Allah, sehingga tetap ridha dan berserah diri”.
Said bin Jubair berkata,”Maksud firman Allah di atas, yakni ia mengucapkan istirja’ dengan mengatakan ‘inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’ (saat dilanda bencana).”
Ayat di atas, sebagaimana disampaikan Syaikh Shalih al Fauzan, adalah merupakan dalil, bahwa amalan termasuk dalam lingkup keimanan. Ayat ini juga menunjukkan, bahwa kesabaran merupakan pintu hidayah bagi hati. Dan seorang mukmin membutuhkan kesabaran dalam segala keadaan.
Yang lebih penting lagi, saat dilanda berbagai macam musibah, maka kesabaran benar-benar dituntut untuk selalu dikuatkan keberadaannya. Tidak bisa tidak, karena musibah-musibah yang terjadi tidak lepas dari ketentuan Allah Ta’ala. Sehingga ketidaksabaran, justru akan menggoreskan cacat pada keimanan seseorang terhadap rububiyah Allah Subhanahu wa Ta’ala.[14]
Bahkan hakikatnya musibah itu mendatangkan berbagai kemanfaatan. Diungkapkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Bencana-bencana merupakan kenikmatan. Sebab menggugurkan dosa-dosa dan menuntut adanya kesabaran, sehingga memperoleh pahala. Juga mengharuskan inabah (kembali) kepada Allah, menghinakan diri kepada-Nya, berpaling dari sesama manusia dan kemaslahatan penting lainnya. Terhapusnya dosa dan kesalahan dengan adanya musibah-musibah, (juga) termasuk kenikmatan yang besar…”. Dikutip dari al Irsyad, hlm. 103.
SUKA MENGELUH, GELAR ORANG-ORANG YANG JAHIL [15]
Orang yang jahil (bodoh) mengadukan Allah kepada sesamanya. Ini merupakan tindakan bodoh yang sangat parah terhadap Dzat yang Maha Agung. Seandainya ia mengenal Allah dengan sebaik-baiknya, tentu ia tidak akan mengeluhkan perbuatan-perbuatan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Juga tidak akan mengeluhkan Allah kepada sesama.manusia.
Adapun orang yang berilmu, ia akan mengadu hanya kepada Allah saja. Yaitu dengan menyalahkan diri sendiri, bukan orang lain.
PERLUNYA JIWA DIDIDIK DENGAN BENCANA [16]
Bencana atau musibah yang sedang melanda, hakikatnya memiliki peran besar dalam mendidik jiwa. Karena sudah semestinya jiwa itu juga harus dididik, meskipun dengan bencana. Sehingga ia akan memiliki kekuatan yang tegar, keteguhan sikap, terlatih, selalu respek dan waspada terhadap lingkungan sekitar.
Kesulitan-kesulitan yang dialami jiwa, sesungguhnya akan menghasilkan potensi luar biasa. Potensi itu dalam bentuk kekuatan besar yang tersembunyi. Kesulitan-kesulitan itu mampu membuka celah-celah hati, yang bahkan tidak diketahui oleh seorang mukmin sekalipun, kecuali melalui bencana atau musibah yang menderanya.
Saat itulah, seorang manusia harus segera menyadari, bahwa yang paling penting ialah iltija`. Yaitu mencari perlindungan diri kepada Allah semata, ketika seluruh tempat bergantung mengalami kegoncangan. Tidak ada tempat berlindung kecuali naungan-Nya. Tidak ada pertolongan, kecuali dari-Nya. Di saat-saat genting itulah, tabir kepalsuan kekuatan makhluk tersingkap. Tidak ada kekuatan kecuali dengan kekuatan Allah. Tidak ada daya kecuali daya-Nya. Dan tidak ada tempat perlindungan kecuali kepada-Nya.
Razaqanallah husnal khatimah. Wallahu a’lam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun X/1428H/2007M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1]. Tafsirul-Qur`anil-‘Azhim, Cet. II, Th. 1422H-2001M, Darul-Kutub ‘Ilmiyah (1/191).
[2]. Taisirul-Karimir-Rahman, Cet I, Th. 1423 H-2002M, Muassasah Risalah, hlm. 76.
[3]. Lihat Taisirul-Karimir-Rahman hlm. 76; Tafsirul Qur`anil ‘Azhim (1/196).
[4]. Tafsirul-Qur`anil-‘Azhim (1/196).
[5]. Al Jami li-Ahkamil-Qur`an, Tahqiq Abdur-Razzaq Mahdi, Cet. II, Th. 1420H-1999M, Maktabah Rusyd (2/170).
[6]. Tafsirul-Qur`anil-‘Azhim (1/196).
[7]. Al Jami li Ahkamil-Qur`an (2/172).
[8]. Ibid.
[9]. Jami’ul-Bayan, Cet. I, Th. 1421 H-2001 M, Darul-Ihyait-Turats (2/52).
[10]. Tafsirul-Qur`anil-‘Azhim (1/196).
[11]. Jami’ul-Bayan (2/53).
[12]. Taisirul-Karimir-Rahman, hlm. 76
[13]. Ibid.
[14]. Al Irsyad, Cet. I, Th. 1414 H, Maktabah al Ilmu, hlm. 101-102.
[15]. Al Fawaid, hlm. 95.
[16]. Ats-Tsabat ‘alal-Islam, hlm. 56-57 secara ringkas.
http://almanhaj.or.id/content/2881/slash/0

Mimpi Jumpa Nabi SAW

Mimpi Rasulullah

Mimpi adalah sesuatu yang sering dialami oleh setiap manusia terutamanya di waktu sedang tidur. Adakala mimpi itu buruk dan ada pula yang baik. Apabila bermimpi sesuatu yang baik seperti sedang membaca Al-Quran,solat, disanjung orang dan seumpamanya, ucapkanlah syukur dan memuji Tuhan. Sebaliknya jika ia mengerikan dan menakutkan sehingga membuat kita keluh kesah, segeralah mengucap istighfar dan keampunan kepada Allah SWT.
Kadang-kadang mimpi itu akan menjadi kenyataan dan kadang-kadang ianya mainan tidur. Ulama-ulama dan wali Allah sering dapat melihat alam ghaib seperti suasana di dalam kubur (seksa dan nikmat) melalui mimpi. Petikan dari sebuah hadis yang telah disebut oleh Imam As Sayuthi, Al Tabrani,Al Hakim At Termizi dan Al Isfahani dalam kitab mereka yang bermaksud:

1) Sesungguhnya aku telah mengalami mimpi yang ajaib malam kelmarin. Aku telah melihat seorang dari umatku telah didatangi oleh Malaikat Maut untuk mengambil nyawa, maka malaikat itu telah terhalang oleh ketaatannya kepada kedua ibu bapanya.

2) Aku melihat juga seorang dari umatku telah disediakan untuk menerima seksa kubur, maka dia telah diselamatkan oleh kesan wuduknya.

3) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang dikerumuni oleh syaitan-syaitan, maka ia telah dibebaskan dari bahayanya oleh berkat zikrullah.

4) Aku melihat juga seorang dari umatku diseret oleh Malaikat Azab maka segera muncul solatnya serta melepaskannya dari azab tersebut.

5) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang ditimpa dahaga yang teramat sangat, setiap ia mendatangi sesuatu perigi, dihalang untuk meminumnya, maka segera datang puasanya serta memberinya minum hingga ia merasa puas.

6) Aku melihat juga seorang dari umatku yang mengunjungi kumpulan para nabi, yang ketika itu sedang duduk berkumpul-kumpul, setiap kali dia mendekati mereka, dia diusir dari situ, maka menjelmalah mandi junubnya sambil memimpinnya ke kumpulan itu seraya menunjukkan supaya duduk di sisiku.

7) Aku melihat juga seorang dari umatku dikabusi oleh suasana gelap, di hadapannya gelap, di kanannya gelap, di kirinya gelap, di atasnya gelap, di bawahnya juga gelap, sedang ia dalam keadaan bingung. Maka datanglah pahala haji dan umrahnya, lalu mengeluarkan dari suasana gelap-gelita itu lalu memasukkannya ke dalam suasana terang-benderang.

8) Aku melihat juga seorang dari umatku berbicara kepada Mukminin, akan tetapi tidak seorang pun dari mereka yang mahu berbicara dengannya, maka menjelmalah silaturrahimnya seraya menyeru orang-orang itu, katanya:Wahai kaum Mukminin sambutlah bicaranya, lalu mereka pun berbicaralah dengannya.

9) Aku melihat seorang dari umatku sedang menepis-nepis bahang api dan percikannya dari mukanya, maka segera datanglah pahala sedekahnya lalu melindungi muka dan kepalanya dari bahaya api itu.

10) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang diseret oleh Malaikat Zabaniah ke merata tempat, maka menjelmalah Amar Makruf dan Nahimunkar seraya menyelamatnya dari cengkaman neraka serta menyerahkannya pula kepada Malaikat Rahmat.

11) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang merangkak-rangkak, antaranya dengan Tuhan dipasang tabir, maka menjelmalah budi pekerti seraya memimpinnya sehingga dibuka pemisah tadi dan masuklah ia ke hadrat Allah Taala.

12) Aku melihat juga seorang dari umatku terheret ke sebelah kiri oleh buku catatannya, maka menjelmalah perasaan kepada Allah menukarkan tujuan buku catatan itu ke arah kanan.

13) Aku melihat juga seorang dari umatku terangkat timbangannya, maka menjelmalah anak-anaknya yang mati kecil lalu menekan timbangan itu sehingga menjadi berat.

14) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang berdiri di pinggir Jahanam, maka menjelmalah perasaan gerunnya terhadap seksa Allah Taala lalu membawa jauh dari tempat itu.

15) Aku melihat juga seorang dari umatku terjerumus ke dalam api neraka, maka datanglah air matanya yang mengalir kerana takut kepada Allah Taala lalu menyelamatkanya dari api neraka itu.

16) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti sirat manakala seluruh tubuhnya bergoncang seperti bergoncangnya dedaun yang ditiup angin, maka menjelmalah baik sangkanya terhadap Allah Taala lalu mententeramkan kegoncangan itu lalu dengan mudah meniti hingga ke hujung titian itu.

17) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang meniti atas titian sirat, kadangkala ia merangkak dan kadangkala ia meniarap, maka menjelmalah solat menyeru kepadaku lalu aku memimpin tangannya dan mengajaknya berdiri dan meniti hingga ke penghujung titian itu.

18) Aku melihat juga seorang dari umatku sedang hampir tiba di pintu syurga, tiba-tiba pintu-pintunya ditutup, maka menjelmalah penyaksiannya bahawa tiada Tuhan melainkan Allah lalu membukakan pintu-pintu syurga itu untuknya sehingga ia boleh memasukinya.

19) Aku melihat ada ramai orang yang digunting-gunting lidahnya, maka aku bertanya kepada Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab: Mereka itulah orang-orang yang suka 'membawa mulut' ke sana ke mari.

20) Aku melihat juga orang-orang yang digantung dengan lidah-lidah mereka, maka aku bertanya Jibril siapakah mereka itu, maka Jibril menjawab: Mereka itulah orang-orang yang melempar tuduhan terhadap kaum Mukminin dan Mukminat dengan tuduhan tanpa bukti dan palsu.


Mimpi Pelajar UIA Bertemu Rasulullah s.a.w.


Luangkan masa kalian untuk membaca.. ambil peringatan dari Baginda Nabi sempena keputeraannya tahun ini.. tunjukkan kecintaan pada Rasulullah s.a.w…

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani…

Ya Allah..lancar jari ini menaipkan sebuah pengalaman yg amat berharga dr seorang insan yg dipilih Allah utk berjumpa Nabi Muhammad s.a.w. melalui mimpi hari Khamis, 16 Rejab 1427H bersamaan 10 0gos 2006.

Nama yg dipilih oleh ayah beliau adalah Syamimi yg bermaksud ‘kesayanganku’, jua gelaran Nabi pada puteri kesayangan Baginda, Fatimah. Ketika khilaf memilih nama itu, ayah beliau mengharapkan mudah2an suatu hari nanti anaknya akan menjadi salah seorang mutiara kesayangan Rasulullah s.a.w. Alhamdulillah, doanya makbul selepas 23 tahun kelahiran anak sulungnya daripada 8 adik-beradik.

Al-Quran 30 juzuk terpelihara kemas dalam hatinya. Beliau menghabiskan masa 3 tahun utk menghafal 30 juzuk Kalamullah ketika berada di negeri kelahirannya. Beliau hafal sendiri utk memenuhi harapan ibu ayah yang mengharapkan ada dalam kalangan anak mereka menjadi seorang hafiz atau hafizah. Sebagai anak sulung, beliau mengambil tanggungjawab ini utk menjadi contoh kpd adik2 yg lain. Setiap hari beliau hafal 2 mukasurat Al-Quran dan tasmi’ dgn ustaz di sebelah rumahnya. Sekarang beliau pelajar tahun 4 jurusan Undang-Undang Syariah di universiti ini.

Akak ni memang diuji dengan sakit yg tak tahu apa punca sejak lebih setahun yg lalu. Sakitnya rasa seperti ditikam-tikam dengan pisau di bahagian belakang tubuhnya, tambahan pula kaki yang sakit di bahagian lutut sejak 8 tahun lalu tidak pernah sembuh. Pernah satu ketika, selepas makan, beliau muntah bersama segumpal rambut dari kerongkongnya. Penderitaannya hanya Allah dan dia sendiri yang tahu. Sudah lama beliau tidak terdaya ke kelas kerana sakit itu membuatkan dia tidak dapat berdiri atau berjalan. Hilang selera makannya hingga badannya susut hampir 13 kg. Beliau hanya menggagahkan diri untuk pergi berwudhu’ 2 hingga 3 kali sehari. Wudhu’ itu dijaga sebaik mungkin untuk ibadah sepanjang hari.

Hari2 yang dilaluinya dipenuhi dgn membaca Al-Quran dan qiamullail sebagai pendinding daripada gangguan yg terus2an menyakiti diri. Diceritakan makhluk2 halus itu akan mengganggunya terutama pada waktu sebelum Subuh, Zuhur dan Maghrib. Beliau telah banyak berubat di merata tempat, berjumpa doktor2 pakar, malah ulama’ yg faqih dalam ilmu perubatan islam serta akhir sekali bertemu sorang lecturer di sini. Tapi beliau hanya mampu bertahan. Pesan ustaznya, setiap kali beliau sakit, banyakkan baca Surah Al-Baqarah.

Pagi Khamis itu, beliau berniat utk hadir kuliyah sebab sudah terlalu lama tidak mampu ke kelas. Beliau bangun kira2 jam 4.30 pagi utk solat. Berbekalkan sedikit kekuatan yg digagahkan, beliau ke bilik air utk berwudhu’ dgn memapah dinding dan segala apa yg mampu membantu beliau untuk berdiri. Habis berwudhu’, beliau jatuh tersungkur, rasa seperti ada yg menolak keras dari belakang. Tika itu beliau sudah tidak mampu berdiri, justeru beliau merangkak ke bilik. Sampai saja di bilik, beliau ketuk pintu dan rebah di depan bilik tersebut. Disebabkan sakit yg mungkin dah tak tertanggung, dengan spontan beliau niatkan, “Ya Allah, kiranya mati itu baik untukku, aku redha, tapi kiranya Engkau ingin aku terus hidup, aku ingin dengar kata-kata semangat drpd Rasulullah s.a.w. sendiri..”

Kemudian beliau pengsan. Sahabat2 sebilik mengangkat beliau ke dalam biliknya dan di baringkan di sana . Waktu itu, sahabat2nya telah pun ‘forward message’ pd rakan2 yg lain agar dibacakan surah Yasin kerana beliau nampak sudah nazak. Malah mereka telah sedia dgn nombor2 ahli keluarganya utk dihubungi kiranya ada apa2 berlaku dengan izin Allah. Kira2 jam 11 pagi itulah, ketika tertidur dgn tenang dalam waktu qoilullah, beliau bermimpi. Beliau sedang terbaring dalam keadaan memakai telekung dgn tangannya diqiam seperti dalam solat di suatu tempat asing yang sangat cantik. Beliau terbaring di sebelah mimbar dan kelihatan banyak tiang di sekitarnya.

Tiba-tiba datang seorang Hamba Allah dgn wajah yang bercahaya dari arah depan dan berdiri hampir sekali, kira2 2 meter dari beliau. Wajahnya SubhanaLlah..indah sekali, tak dapat nak digambarkan. Beliau tertanya2, siapakah orang ini? cantik sekali kejadiannya dan hati beliau rasa sangat tenang dgn hanya melihat wajahnya. Dirasakan seluruh kesengsaraan yg ditanggung selama ini lenyap begitu sahaja. Kemudian, Hamba Allah itu mengatakan, “Assalamu’alaikum, ana Rasulullah..” Subhanallah..baginda Nabi rupanya! Nabi memakai jubah putih dan kain serban berwarna hijau di atas bahu baginda. Beliau nampak dgn jelas mata Baginda Nabi, janggut Baginda, rambut Baginda, kain serban di atas bahu Baginda dan tubuh Baginda. Kemudian Nabi katakan “Enti fil masjidi” (kamu sekarang berada di masjidku, Masjid Nabawi).. Allahuakbar!

Kemudian Baginda Nabi s.a.w. berkata: QalAllahuta’ ala; “InnaAllahama’ assobirin” (sesungguhnya Allah bersama orang2 yg sabar). Ketika mendengar suara Nabi mengalunkan Kalamullah, terasa bergema suara merdu Nabi di seluruh alam. Sememangnya Baginda sebaik-baik kejadian dan diciptakan dgn penuh kesempurnaan. Nabi katakan (dalam lughahl arab, tp diterjemahkan di sini) ; “Ya Syamimi, dengan berkat kesabaran enti, dgn sakit yg enti tanggung selama ini, dan dgn berkat Al-Quran yg enti pelihara di dlm hati, maka Allah bukakan hijab utk enti nampak ana..” Ketika Nabi menyebut Ya Syamimi, terlintas di hatinya “Ya Allah..Baginda kenal ummatnya!”. Ya Rasulullah… Ketika itu, beliau dapat merasakan baiknya Allah, memberikan nikmat yg begitu besar buat dirinya.

Kemudian Nabi katakan lagi; “Sampaikan salamku buat sahabat2 seperjuangan Islam. InsyaAllah, kita semua akan berjumpa nanti..” Nabi s.a.w. kemudian melafazkan; “Ummati.. ummati..ummati…” dan beliau nampak jelas Nabi menangis saat itu. Beberapa titisan airmata Baginda yg suci mengalir utk ummat Baginda! Kemudian Baginda Nabi melangkah pergi. Beliau merintih, “Jangan pergi Ya Rasulullah..” tetapi Baginda tetap pergi. Subhanallah, walaupun kita tak pernah bersua dgn Nabi yg mulia, Baginda kenal dan sentiasa ingat akan ummatnya. Beliau sendiri tidak pasti, apakah Baginda menangis kerana rindu kepada ummatnya, atau mungkin saja baginda sedih dgn ummat akhir zaman ini? wallahua’lam…

Sedar daripada tidur yg amat indah pengisiannya itu, beliau masih dikelilingi oleh rakan2 yg turut terdengar rintihan beliau dalam tidurnya “Jangan pergi Ya Rasululah…” Beliau kemudian menceritakan kpd para sahabat tentang mimpinya sekaligus menyampaikan salam Rasulullah buat ummat Baginda. Semua yg mendengar menangis lantaran rindu pada Nabi. Rasa malu pada Nabi krn kita jarang2 ingat pada Baginda sedangkan kita amat terhutang budi padanya. Lebih2 lagi kita sedar bahawa hanya syafaat Bagindalah yg dikejar di akhirat kelak.

Ya Allah..ketika itu, tiada kata yg lebih tinggi drpd kalimah Alhamdulillah utk di rafa’kan pada Allah atas ni’mat yg begitu besar yg Allah berikan pada dirinya. Rasa tak layak dirinya menerima anugerah dgn ujian yg hanya sedikit berbanding insan2 yg lebih berat diuji oleh Allah. Kiranya ada kalimah pujian yg lebih tinggi dr Hamdalah, pasti akan beliau sebutkan buat Allah Yang Maha Kaya. Semuanya terangkum dalam Rahmat-Nya yg melimpah ruah. Rasa sakit masih menular di tubuhnya. Cuma kali ini dia bertekad tidak akan menangis lagi utk kesakitan ini.

Usai solat Zuhur, rasa sakit yg ditanggung makin hebat. Tak pernah beliau merasakan sakit yg sebegitu rupa. Terasa panas seluruh badan dan seluruh tubuhnya rasa ditikam pada setiap penjuru. Kalau dulu, beliau akan menangis dalam menghadapi kesakitan, namun pada waktu itu beliau pujuk diri utk tidak menangis. “Apa sangatlah sakit yg aku tanggung ini berbanding nikmat yg Allah telah bagi utk melihat Baginda Nabi s.a.w..”

Kemudian beliau tidur. Beliau terus rasakan berada di tempat tinggi, tempat yg biasa hadir sepanjang beliau menerima gangguan. Beliau katakan “Ya Allah, apa lagi yg hendak Engkau berikan buat hambamu yg hina ni, rasa malu sangat dengan-Mu Ya Allah…” Kemudian dgn izin Allah, datang empat orang yg berpakaian serba hijau. Salah seorang daripadanya mengatakan; “Assalamu’alaikum Ya Syamimi..Rasulullah s.a.w. sampaikan salam buatmu. Kami utusan Rasululah..Nahnu khulafa’ ar-rasyidin. Ana Abu Bakr, ini Ummar Al-Khattab, Uthman bin ‘affan dan Ali..” Subhanallah..Saidina Abu Bakr memperkenal dirinya dan ketiga2 sahabat yg mulia. Beliau nampak sendiri, Saidina Abu Bakr yg amat lembut perwatakannya, Saidina Ummar dgn wajah tegasnya, Saidina Uthman yg cantik sekali dan Saidina ‘Ali yg agak kecil orangnya.

Para Sahabat mengatakan; “Kami diutuskan oleh baginda Nabi utk membantu enti..” Kemudian keempat2 mereka membacakan ayat 102 surah Al-Baqarah yg bermaksud:

“Dan mereka mengikuti apa yg dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi syaitan-syaitan itulah yg kafir, mereka mengajarkan sihir pada manusia dan apa yg diturunkan pada 2 malaikat di negeri Babylon iaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan ’sesungguhnya kami hanyalah cubaan (bagimu) sebab itu janganlah kafir.’ Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) denagn isterinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dgn sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, nescaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dgn sihir, sekiranya mereka tahu..”

Selesai membaca ayat itu, para sahabat Nabi menghembus pada makhluk2 yang sedang mengganggu beliau dan mereka semua hancur terbakar. Subhanallah..waktu itu terus terasa seolah2 tubuhnya yg sakit dahulu ditukarkan Allah s.w.t. dgn tubuh yg baru. Hilang segala kesakitan yg setahun lebih ditanggung beliau dgn sabar. Saidina Abu Bakr mengatakan; “Inilah ganjaran besar dari Allah buat orang-orang yang sabar..” Kemudian, para sahabat Nabi yg mulia pun pergi meninggalkannya.

Selesai mimpi indah yg kedua ini, beliau bangun dr tidur dan terus duduk. Rakan2 sebilik pelik, kenapa beliau dapat bangun dan duduk dgn mudah . Kemudian sahabat2nya itu menyuruh beliau bangun berdiri dan alhamduliLlah..dgn mudah beliau bangun berdiri dan berjalan d sekitar bilik. “Ya Allah, penyakit ana dah sembuh..” Semua sahabat yang ada di situ bergembira dan menangis. Kemudian beliau segera ke bilik air untuk berwudhu’. Dengan tubuh yang ‘baru’, beliau sujud syukur pada Allah s.w.t. “Ya Allah, kiranya di beri tempoh sujud 100 tahun pun belum dapat diriku menjadi hamba-Mu yg bersyukur atas nikmat yg telah Engkau berikan..”

Beliau berpesan pada kami; “Adik-adik, wajarlah para sahabat Nabi yang mulia sanggup mati demi mempertahankan Baginda. Akak yang diberi rezeki melihat Nabi tak sampai pun 5 minit dah rasa tak sanggup berpisah dengannya. Kalau boleh, nak duduk je di bilik untuk beribadah pada Allah dan mengenang wajah Nabi yg mulia. Tapi menyedari banyak lagi taklifan dan tanggungjawab kita atas muka bumi Allah ini, maka hidup mesti diteruskan. Sekarang ini hati akak tenang sangat..kalau boleh, nak je akak pinjamkan hati ni walau hanya sesaat agar adik2 dapat merasakan betapa beningnya hati ini. Tapi itu tak mungkin kan , mungkin ini bahagian akak, bahagian kalian? Hanya Pemiliknya Yang Maha Tahu. Akhir sekali akak ingin katakan, tak rugi kita bersabar…”

p/s: sunGguh…berderaian air mataku mengalir..daku rindu akan dirimu..Ya Rasulullah!(kisah ini dinukilkan oleh sahabat Syamimi hasil pengalaman benar yang telah dilalui..pernah disebarkan melalui e-mel & blog sebelum ini..aku hanya memaparkannya kembali buat renungan bersama, sempena keputeraan baginda Rasul tahun ini..m0ga ada hikmah pGajaran yG dapat diambil)

Petikan halaqah.net dan http://cikguarif.blogspot.com/

—–

Maklumat tambahan dari ahli Halaqah.net

Pada asasnya, memang benar, terdapat hadith sohih yang menyebutkan :-

Ertinya : Barangsiapa yang telah melihatku di dalam tidurnya ( mimpi) , maka ia sesungguhnya telah melihatku, kerana Syaitan tidak (mampu) menyerupai gambaranku” ( Riwayat Al-Bukhari, 1/52 ; Muslim, no 2266, 4/1775 )

Dalam hadith yang lain pula disebutkan :-

Ertinya : “Barangsiapa yang telah melihatku di dalam tidurnya ( mimpi), maka ia sesungguhnya telah melihatku, kerana Syaitan tidak (mampu) menyerupaiku, dan mimpi seorang mukmin adalah satu juzuk dari 46 juzuk dari kenabian” ( Riwayat Al-Bukhari, 6/2568 )

Dalam mentafsirkan hadith ini, para ulama telah terbahagi kepada tiga kelompok. Apabila saya utarakan tiga pendapat ini, inshaAllah jawapan kepada soalan anda akan terjawab.

Kumpulan pertama : Antara yang tergolong dalam kumpulan ini adalah pakar tafsir mimpi Muhammad Ibn Sirin, Al-Qadhi Iyadh dan lain-lain,

Mereka berpendapat bahawa hadith di atas terikat dengan samanya wajah dan bentuk Rasulullah yang dilihat dalam mimpi dengan apa yang diriwayatkan atau yang dilihat semasa hayat (bagi sahabat nabi). Jika ia sama sifatnya, dan perwatakkannya, di ketika itu ia adalah wajah benar-benar Nabi SAW, jika bercanggah, maka ia bukanlah Nabi SAW.

Ini bermakna, hadith di atas tidak mutlaq’ kepada semua bentuk wajah yang dilihatnya. Ia hanya benar-benar wajah Nabi jika sifatnya sama dengan apa yang diriwayatkan.

Bagi para sahabat Nabi, apa yang dilihat mestilah sama dengan wajah Nabi yang diketahui mereka.

Dalil yang diutarakan oleh kumpulan ini adalah hadith lain yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan disebut oleh Ibn Hajar Al-Asqolani iaitu seorang lelaki telah bermimpi bertemu Rasulullah SAW, lalu ia menceritakannya kepada Ibn Abbas r.a, Maka Ibn Abbas bertanya : “Sifatkan apa yang kamu lihat” Maka, ia berkata : “Aku menyebut hasan Bin Ali, lalu aku menyerupakan dengannya” . Ibn Hajar berkata sanad hadith ini adalah baik. (Fath al-Bari)

Jika di ambil pendapat kumpulan ini, mimpi yang sebagaimana anda tanya tadi adalah mimpi yang tidak benar kerana tubuh baginda SAW tidak gemuk dan tidak mungkin ia melakukan perkara aib dan tidak bersopan. Ia juga bukan Nabi SAW kerana mustahil Nabi akan menyuruh sesuatu yang bercanggah dengan tuntutan Al-Quran.

Kumpulan Kedua : Antara ulama kumpulan ini adalah Imam An-Nawawi, Al-Mazari dan lain-lain.

Kumpulan ulama ini berpendapat hadith di atas umum bagi semua orang samada yang pernah melihat Nabi semasa hidup (seperti sahabat) atau yang tidak pernah (seperti kita semua). Semua jenis mimpi Rasulullah SAW adalah benar sebagaimana maksud hadith tadi.

Hasil dari pendapat ini, apa saja yang dilhat dalam mimpi dan mendapat ilham atau apa jua perasaan bahawa ia adalah Nabi SAW, maka benarlah mimpi itu dan itulah Nabi SAW.

Imam Ibn Hajar ketika mengulas pendapat Imam Nawawi ini berkata perlu diingat bahawa Muhammad Ibn Sirin adalah Imam dalam bab ta’bir mimpi manakala pandangan Al-Qadhi Iyadh pula adalah sederhana dan baik.

Berdasarkan kepada pendapat ulama kumpulan ini, mungkin benarlah anda telah melihat Nabi SAW di dalam mimpi itu.

Kumpulan ketiga : Antara ulama dari kumpulan ini adalah Ibn Juzay dan Syeikh Mustafa Az-Zarqa, ( Al-Aql wal Fiqh Fi Fahmi Al-Hadith An-Nabawi, hlm 25 )

Syeikh Mustafa Az-Zarqa berkata setelah beliau membuat analisa seluruh pandangan ulama, ia mengatakan memang secara zahirnya kelihatan hadith di atas seolah-olah menjamin semua wajah Nabi (sebagaimana ilham seseorang) yang dilihat dalam mimpi itu adalah wajah Nabi yang sebenarnya tetapi setelah melakukan analisa tafsiran para ulama, jelaslah hadith tadi tidak memberi jaminan untuk semua.

Malah jaminan benarnya Nabi yang dilihat dalam mimpi itu adalah khas bagi para sahabat baginda SAW yang mengetahui dengan jelas rupa para Nabi.

Adapun, bagi individu yang tidak pernah melihat Nabi semasa hayat, mereka tidak termasuk dalam jaminan hadith syaitan tidak boleh meyerupaiku

Ini kerana kita tidak tahu wajah sebenarnya baginda SAW, maka mungkin sahaja Syaitan membentuk satu wajah yang tidak kita ketahui lalu mendatangkan perasaan atau (ilham kononnya) bahawa ia adalah Nabi.

Syaitan memang tidak boleh menyerupai nabi SAW tapi dalam hal ini, ia hanya menyerupai sebuah wajah lain lalu mendakwa ia nabi, dan kita tidak mengetahuinya.

Lebih merbahaya apabila gambaran itu memberi mesej dalam bentuk cakap atau tindakan yang tidak sesuai dengan watak sebenar baginda SAW.

Syeikh Mustafa Az-Zarqa juga menegaskan, jika seseorang merasakan ia mimpi Nabi di zaman ini, maka ia tiada jaminan apa yang dilihatnya adalah Nabi SAW, ia terbuka untuk benar atau salah. Oleh kerana itu, mimpi orang di zaman ini adalah sebuah mimpi biasa yang terbuka kepada permainan jahat Syaitan, monolog dalamannya ataupun mimpi benar orang soleh yang dapat melihat wajah Nabi sebenar, tapi tidak termasuk dalam jaminan hadith tadi. ( Al-Aql wa al-Fiqh, hlm 27)

Ini samalah macam mimpi buruk yang dialami seorang sahabat Nabi:

Ertinya : “Wahai Rasulullah aku telah nampak dalam mimpiku seolah-olah kepalaku dipenggal. Maka Nabi SAW tertawa mendengarnya lalu berkata : Apabila Syaitan mempermainkan seseorang darimu ( dengan mimpi-mimpi begini) dalam tidurmu, maka janganlah kamu menceritakannya kepada orang lain” ( Riwayat Al-Bukhari)

Nabi juga menyebut :

Ertinya : Mimpi yang baik ( dari orang soleh) adalah dari Allah SWT dan mimpi (buruk) adalah dari Syaitan, barangsiapa yang telah melihat sesuatu (mimpi) yang tidak disukainya, hendaklah ia meniup ke kirinya 3 kali dan beristi’azah (meminta perlindungan dari gangguan syaitan), kemudian mimpi itu tidak akan memudaratkannya” ( Riwayat Al-Bukhari, 6/2568)

Kesimpulan

Setelah melihat kepada tiga kumpulan ulama ini, saya kira pandangan ketiga adalah gabungan kedua-dua kumpulan di atas, huraiannya adalah paling dekat dengan hati, minda dan keyakinan saya. Wallahu alam.

Perlu difahami, setiap orang mampu mendapat mimpi Nabi SAW tetapi dengan ia hanya benar jika bertepatan dengan sifat yang terdapat dalam hadith-hadith sahaja. Selain dari itu ia bukan nabi dan tiada percanggahan dengan hadith nabi tentang sesiapa yang melihatku dalam mimpi maka ia telah melihatku.

Sekian



Luahan Rabiah Adawiyah

Rabi'ah Al-Adawiyah berkata : "Tuhanku, jika aku mengabdi kepada-Mu
karena takut kepada neraka, bakarlah aku
di dalamnya. Dan jika aku mengabdi
kepada-Mu karena mengharapkan surga,jauhkanlah aku daripadanya.
Tetapi jika Kau ku puja karena Engkau,
janganlah Engkau sembunyikan kecantikan-Mu yang kekal dariku.
""Ya Tuhan, bintang di langit telah gemerlapan,
orang-orang telah bertiduran, pintu-pintu istana telah dikunci,
dan tiap kekasih telah menyendiri dengan kekasihnya, dan inilah aku di hadirat-Mu.
""Tuhanku, malam telah berlalu dan siangpun segera menampakkan diri.
Aku gelisah, apakah amalanku Kau terima hingga aku merasa bahagia,
ataukah Engkau tolak hingga aku merasa sedih.
Demi kemuliaan-Mu, inilah yang aku lakukan selama Engkau beri hayat.
Sekiranya Engkau usir aku dari depan pintu-Mu, aku tidak akan pergi,
karena cinta pada-Mu telah memenuhi hatiku.
""Wahai kekasih hati, hanya Engkaulahyang aku cintai.
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang ke hadirat-Mu.
Engkau harapanku, kebahagiaan, dan kesenanganku.
Hatiku telah enggan mencintai selain dirimu.
""Aku mencintai-Mu dengan dua cinta,
cinta karena diriku dan cinta karenadiri-Mu.
Cinta karena diriku adalah keadaanku senantiasa mengingat-Mu.
Dan cinta karena diri-Mu adalah,menyingkapkan tabir hingga Engkau kulihat..
Pujian bukanlah bagiku, tapibagi-Mu lah pujian untuk semuanya.

KISAH-KISAH

SEJENAK DENGAN JUHA 'MR. BEAN' ZAMAN ABBASIYAH

Belakang Bererti Hadapan

Abu Bakar Al-Kalbi menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Juha* di Kufah. Ketika itu dia sengaja datang ke Kufah untuk pergi ke rumah hakim. Sesampainya di sana dia berjumpa dengan seorang syeikh sedang duduk berjemur di panas matahari.

“Wahai Syeikh! Di mana rumah tuan hakim?” Tanya Abu Bakar Al-Kalbi kepada Syeikh itu..

“Wara’aka (di belakangmu).” Jawab Syeikh itu.
Maka Abu Bakar pun berpatah balik ke belakang untuk mencari rumah yang dimaksud.

“Subhanallah, mengapa engkau berbalik ke belakang?” Tegur Syeikh itu tiba-tiba..
“Tuan kata “di belakangmu”, jadi saya balik ke belakanglah.” Jawab Abu Bakar..

“Dengarlah saudara. Ikramah telah mengkhabarkan kepadaku dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah ....”
Lalu Syeikh itu membaca surah Al-Kahfi, ayat 79 yang ertinya: “Kerana di belakang mereka ada seorang raja yang mengambil setiap perahu dengan paksa.”
“Ikramah berkata,” Kata syeikh itu lagi. “Di belakang mereka maksudnya di hadapan mereka.”
Barulah Abu Bakar Al-Kalbi faham bahawa rumah tuan hakim yang sedang dicarinya ada di hadapannya.
“Subhanallah......” Kata Abu Bakar kagum.

Kemudian dia bertanya: “Syeikh ini Abu siapa......?” .
“Abul Ghusn.” Jawabnya..

“Nama yang sebenar?” Tanya Abu Bakar lagi. .

“Juha.” Jawabnya.
*** Ubbad bin Suhaib juga menceritakan pengalaman yang sama dengan Abu Bakar Al-Kalbi ketika datang ke Kufah. Dia datang ke kota itu untuk mendengarkan tilawah Al-Quran dari Syeikh Ismail bin Abi Khalid. Ketika dia sedang tercari-cari tiba-tiba bertemu dengan seorang Syeikh sedang duduk-duduk. “Wahai syeikh, di mana rumah Ismail bin Abi Khalid?” Tanya Ubbad bin Suhaib. “Terus ke belakang.” Jawab orang tua itu. “Jadi aku mesti berpatah balik?” Tanya Ubbad. “Aku cakap di belakangmu, mengapa mesti berpatah balik.” “Tuan cakap wara’aka, bererti kan di belakangku.” Kata Ubbad bin Suhaib. “Bukan begitu. Ikramah telah mengkhabarkan kepadaku tentang firman Allah “Wa kana wa ra’ahum”, maksudnya “di hadapan mereka.” Ubbad kagum akan kecerdikan orang tua itu..“Siapa nama tuan?” Tanya Ubbad.. “Nama saya Juha.” Jawab orang tua itu.
Pekikan Jubah
Abul Hasan menceritakan pula bahawa seorang lelaki telah mendengar suara orang berteriak dan mengadu kesakitan di rumah Juha.
“Aku mendengar suara pekikan di rumah tuan, apa gerangan?” tanya lelaki itu kepada Juha.
“Jubahku jatuh dari atas rumah.” jawab Juha.
"Err..hanya jubah jatuh pun sampai terpekik-pekik?”
“Engkau ini bodoh. Jika engkau sedang memakai jubah, dan jubah yang dipakaimu jatuh, bukankah engkau ikut jatuh bersamanya?” kata Juha.
Kubur Di Atas Tanah

Suatu hari seorang jiran Juha meninggal dunia, maka Juha bertanggung jawab ke atas pengkebumiannya. Dia lalu pergi kepada tukang gali kubur untuk memesan sebuah kuburan. Akan tetapi terjadi pertengkaran antara Juha dan tukang gali kubur berkenaan dengan upah menggalinya. Tukang gali kubur meminta upah sekurang-kurangnya lima dirham, dan kalau tidak, dia tidak mahu menggali kubur. Juha tidak setuju akan bayaran sebanyak itu. Tiba-tiba dia pergi ke pasar membeli beberapa biji kayu papan dengan harga dua dirham dan dibawanya ke perkuburan

“Buat apa kayu itu?” tanya orang ramai.

“Tukang gali kubur tidak mahu menggali kuburan kalau tidak dibayar sekurang-kurangnya lima dirham. Aku beli papan ini dengan harga dua dirham sahaja. Aku akan tutup saja mayat jiranku itu dengan papan ini dan akan diletakkan di atas tanah perkuburan. Aku masih untung tiga dirham. Di samping itu, si mayat tidak terkena himpitan kubur dan terhindar dari pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir di dalam kubur. "
Unta Minta Upah? Suatu ketika Juha pergi keluar untuk membeli gandum. Setelah gandum dapat, lalu dinaikkan ke atas untanya untuk dibawa balik.
Tiba-tiba unta yang dikenderainya lari dengan membawa gandum yang baru digiling itu. Setelah beberapa hari kemudian, Juha menjumpai untanya. Akan tetapi Juha mengelak daripada dilihat oleh untanya.

“Mengapa engkau menyembunyikan diri dari untamu?” tanya seseorang kepadanya.

“Aku khuatir unta itu meminta wang tambang kepadaku. Oleh kerana itulah aku bersembunyi daripadanya.” jawab Juha.
***
Pada suatu musim haji, ayah Juha keluar ke Makkah untuk mengerjakan ibadah haji. Ketika ayahnya akan berangkat, Juha berpesan: “Ayah jangan terlalu lama pergi. Usahakan ada di sini semula pada Hariraya Aidiladha agar kita dapat menyembelih kurban bersama.”
Kambing Ajaib
Semasa remajanya, Juha pernah disuruh ke pasar oleh ayahnya untuk membelikan kepala kambing bakar. Dia pun pergi dan membeli sebuah kepala kambing bakar yang baik dan dibawanya pulang.
Di tengah perjalanan, Juha berhenti dan membuka kepala kambing itu, lalu dimakannya kedua-dua matanya, kedua-dua telinganya, lidahnya dan otaknya. Kemudian sisanya yakni tengkorak- tengkoraknya dibawa pulang dan diserahkan kepada ayahnya.

Sudah tentu ayahnya sangat terkejut kerana kepala tersebut sudah kosong dan bahagian-bahagian lainnya juga hilang.

“Celaka kamu, apa ini?” kata ayahnya..

“Itulah kepala yang ayah minta.” jawab Juha.
“Mana kedua-dua matanya?” tanya ayahnya lagi..

“Ia adalah kambing buta.” jawab Juha..

“Mana kedua-dua telinganya.”

kambingnya tuli.” jawab Juha.
“Lidahnya juga tidak ada, ke mana?” tanya ayahnya.
“Kambing itu kelu agaknya.” Jawab Juha.
“Sampai pada otaknya juga tidak ada, ke mana?”
“Kambingnya botak.” jawab Juha.
Ayahnya tidak dapat menerima kepala kambing yang tidak sempurna itu kerana merasa rugi.
“Celaka engkau Juha. Sila kembalikan kepala kambing ini kepada penjualnya, dan tukar dengan yang lain.” kata ayahnya.
“Pemiliknya telah menjual kambing itu tanpa sebarang cacat.” jawab Juha.

Membeli Bangkai

Suatu hari Juha melihat budak-budak mempermain-mainkan seekor burung yang sudah mati.

“Boleh jual kepadaku burung itu?” Tanya Juha.
“Burung sudah mati akan engkau beli, buat apa?” Tanya budak-budak itu.
“Aku memang ingin memilikinya.”
“Kalau nak juga, sila beli.” Kata budak-budak itu.
Juha membayar burung mati itu dengan harga satu dirham kemudian dibawanya pulang. Sesampainya di rumahnya, ibu hairan dan marah. “Hai Juha! Buat apa kau bawa burung yang sudah jadi bangkai itu?” tanya ibunya.
“Diamlah bu. Jika burung itu hidup, aku tidak sanggup mengeluarkan seratus dirham untuk membeli makanannya.” Jawab Juha.
____________________________________________ (*) Juha Al-Kufi Al-Fazzari, juga dikenali sebagai Abul Ghusn adalah seorang yang terlalu pelupa dan lurus walaupun cerdik, sehingga perjalanan hidupnya banyak yang aneh. Ibunya adalah khadam kepada ibu Anas bin Malik, sahabat Nabi SAW. Al-Jauhari di dalam kitab menamakannya Juha. Pengarang kitab “Al-Qamus” mengatakan bahawa Juha adalah gelarannya, sedang namanya yang sebenar adalah Dajin bin Thabit. Akan tetapi Ibnu Hajar di dalam kitab “Lisanul Mizan” menafikan bahawa Juha adalah Dajin bin Thabit. Selain Juha Al-Kufi yang berbangsa Arab ini, ada lagi orang bernama Juha, tapi berasal dari Turki. Sehingga kadang-kadang kisah kedua-dua Juha itu bercampur.
22.32 | 0 komentar | Read More

Sebuah Kesejukan Hati


by.http://agnafi.blogspot.com/2012/03/kesejukan-hati.html


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Maha Suci Allah yang mempergilirkan siang dan malam. Kehidupan pun menjadi dinamis, seimbang, dan berkesinambungan. Ada hamba-hamba Allah yang menghidupkan siang dan malamnya untuk senantiasa dekat dengan Yang Maha Rahman dan Rahim. Tapi, tidak sedikit yang akhirnya menjauh, dan terus menjauh.
Seperti halnya tanaman, ruhani butuh siraman
Sekuat apa pun sebatang pohon, tidak akan pernah bisa lepas dari ketergantungan dengan air. Siraman air menjadi energi baru buat pohon. Dari energi itulah pohon mengokohkan pijakan akar, meninggikan batang, memperbanyak cabang, menumbuhkan daun baru, dan memproduksi buah.
Seperti itu pula siraman ruhani buat hati manusia. Tanpa kesegaran ruhani, manusia cuma sebatang pohon kering yang berjalan. Tak ada keteduhan, apalagi buah yang bisa dimanfaatkan. Hati menjadi begitu kering. Persis seperti ranting-ranting kering yang mudah terbakar.
Allah swt. memberikan teguran khusus buat mereka yang beriman. Dalam surah Al-Hadid ayat 16, Yang https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoEPK3dWT50gv9QJt48b-_7BIRfXbcChq02BkxvcGCn3Q3krb3_g-hekvF7g-D94feO4gUXABvX8v8UmJC7uIE1O4GsSazQOCKq5uKSz_PQcbJknjHXZ0iNeXhfHw2VssqyFrOjxMV1Iby/s1600/jkloi.jpg
Maha Rahman dan Rahim berfirman, “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka). Janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka. Lalu, hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Hati buat orang-orang yang beriman adalah ladang yang harus dirawat dan disiram dengan zikir. Dari zikirlah, ladang hati menjadi hijau segar dan tumbuh subur. Akan banyak buah yang bisa dihasilkan. Sebaliknya, jika hati jauh dari zikir; ia akan tumbuh liar. Jangankan buah, ladang hati seperti itu akan menjadi sarang ular, kelabang dan sebagainya.
Hamba-hamba Allah yang beriman akan senantiasa menjaga kesegaran hatinya dengan lantunan zikrullah. Seperti itulah firman Allah swt. dalam surah Ar-Ra’d ayat 28. “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah hati menjadi tenteram.“
Rasulullah saw. pernah memberi nasihat, “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan yang tidak, seumpama orang hidup dan orang mati.” (Bukhari dan Muslim)
Siapapun kita, ada masa lengahnya
Manusia bukan makhluk tanpa khilaf dan dosa. Selalu saja ada lupa. Ketika ruhani dan jasad berjalan tidak seimbang, di situlah berbagai kealpaan terjadi. Saat itulah, pengawasan terhadap nafsu menjadi lemah.
Imam Ghazali mengumpamakan nafsu seperti anak kecil. Apa saja ingin diraih dan dikuasai. Ia akan terus menuntut. Jika dituruti, nafsu tidak akan pernah berhenti.
Pada titik tertentu, nafsu bisa menjadi dominan. Bahkan sangat dominan. Nafsu pun akhirnya memegang kendali hidup seseorang. Nalar dan hatinya menjadi lumpuh. Saat itu, seorang manusia sedang menuhankan nafsunya.
Allah swt. berfirman, “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya.” (Al-Jatsiyah: 23)


Seburuk apapun seorang muslim, ada pintu kebaikannya
Seperti halnya manusia lain, seorang muslim pun punya nafsu. Bedanya, nafsu orang yang beriman lebih terkendali dan terawat. Namun, kelengahan bisa memberikan peluang buat nafsu untuk bisa tampil dominan. Dan seorang hamba Allah pun melakukan dosa.


Dosa buat seorang mukmin seperti kotoran busuk. Dan shalat serta istighfar adalah di antara pencuci. Kian banyak upaya pencucian, kotoran pun bisa lenyap: warna dan baunya.
Allah swt. berfirman dalam surah Ali Imran ayat 133 hingga135. “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa….Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah. Lalu, memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.“
Khilaf buat hamba Allah seperti mata air yang tersumbat. Dan zikrullah adalah pengangkat sumbat. Ketika zikrullah terlantun dan tersiram dalam hati, air jernih pun mengalir, menyegarkan wadah hati yang pernah kering.



Sekecil Apapun kebaikan dan keburukan, ada ganjarannya
Satu hal yang bisa menyegarkan kesadaran ruhani adalah pemahaman bahwa apa pun yang dilakukan manusia akan punya balasan. Di dunia dan akhirat. Dan di akhirat ada balasan yang jauh lebih dahsyat.
Firman Allah swt., “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zilzaal: 7-8)
Pemahaman inilah yang senantiasa membimbing hamba Allah untuk senantiasa beramal. Keimanannya terpancar melalui perbuatan nyata. Lantunan zikirnya hidup dalam segala keadaan.
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imran: 191)
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
22.22 | 0 komentar | Read More

Kumpulan kata-kata mutiara dan kata-kata bijak yang indah serta penuh makna dan dapat dijadikan sebagai bahan renungan, intropeksi diri dan motivasi


 
by. http://roisputra.blogspot.com/2012/08/kebahagiaan-itu-berada-di-dalam-hati.html
Kumpulan kata-kata mutiara dan kata-kata bijak yang indah serta penuh makna dan dapat dijadikan sebagai bahan renungan, intropeksi diri dan motivasi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kata-kata mutiara dan kata-kata bijak sangatlah berarti baik disegala aspek, oleh karenanya lewat postingan ini akan berbagi kata-kata mutiara dan kata-kata bijak buat pengunjung yang mampir keblog ini. Kata-kata mutara dan kata-kata bijak ini diambil dari berbagai sumber dengan harapan dapat bermanfaat bagi sobat maupun diri sendiri . . .
  1. Kebahagiaan itu berada di dalam hati kita, bukannya diluar sana.
  2. Kepemimpinan sebenarnya adalah seni menikmati hidup
  3. Apa yang ada di belakang kita dan apa yang ada di depan kita adalah persoalan kecil, dibandingkan dengan apa yang ada di dalam kita.
  4. Kalau anda merasa kurang bahagia, pasti ada yang salah dengan “jendela” anda. Solusinya sederhana saja, bersihkan jendela anda dan ubahlah posisinya menjadi lebih baik. Anda akan langsung merasakan kehidupan yang indah, bahagia dan penuh dengan berbagai keajaiban.
  5.  Kepemimpinan sebenarnya adalah kalau anda menginginkan perubahan yang kecil dalam hidup garaplah perilaku anda, tapi bila anda menginginkan perubahan-perubahan besar dan mendasar garaplah paradigma anda.
  6. Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum anda mencapai puncaknya, anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.
  7. Kalau anda akan mendaki gunung jangan melihat puncaknya, karena akn merasa berat dan jauh. Tapi lihatlah jalan didepan anda maka akan terasa lebih ringan.
  8. Bersyukurlah anda tidak memiliki semuanya, jika anda telah memiliki semuanya apa yang akan anda cari lagi. Kepada Allah karena tiada Tuhan selain Allah.
  9. Kita menciptakan target kita sendiri, yang kadang-kadang sengaja dibuat lebih tinggi dari kemampuan kita. Kemudian, target itulah yang sepanjangtahun mengejar-ngejar kita, membuat makan tak enak dan tidur tak nyenyak. Target inilah yang selalu kita bawa kemanapun kita pergi. Targer telah menggantikan hidup itu sendiri.
  10. Terkadang kita disakiti, tapi kita bisa memilih untuk menyembuhkan luka tersebut atau terus menangisinya.
  11. Tak semua orang yg membencimu mengatakan hal yg salah tentangmu. Terkadang mereka mengatakan yg sebenarnya. INTROPEKSI DIRI!
  12. Tuhan tak memberikan bakat dan kemampuan hanya untuk kamu banggakan. Semua tiu tak berarti jika kamu hanya diam. Use it or lose it!
  13.  Dua kunci utama keberhasilan: 1.Percaya kepada Tuhan 2.Percaya kepada dirimu sendiri.
  14. Ketika kamu merasa pedulimu tak pernah dihargai, ketahuilah bahwa kamu tengah belajar tentang KETULUSAN HATI.
  15. Kamu tak akan pernah mencapai apapun dalam hidup ini jika kamu hanya membicarakannya daripada mengerjakannya! Talk Less Do More.
  16. 16.  Hanya karena mimpimu tertunda, tak berarti Tuhan menolaknya. Semua akan indah pada waktunya. PERCAYA!
  17. 17.  Kamu memang bisa tak mendengar kenyataan yg menyakitkanmu, tapi kamu tak bisa menutup mata jika hidup ingin kamu mempelajarinya.
  18. 18.  GUYS, satu-satunya cara tuk temukan wanita baik yg perlakukanmu seperti RAJA, adalah dengan perlakukannya seperti seorang RATU.
  19. Ketika kamu inginkan sesuatu, kamu tak seharusnya mencari tahu siapa yg memperhatikanmu. Karena yg harus kamu tahu adalah tujuanmu.
  20. Jangan sesali apa yang sudah pergi. Jangan tangisi apa yang sudah tiada. Tetapi bangkitlah dan bina kembali apa yang telah hilang dan pergi.
  21. Jika anda bekerja semata-mata untuk wang, anda tidak akan menjadi kaya kerananya. Tetapi jika anda menyintai pekerjaan yang anda lakukan itu, kejayaan akan menjadi milik anda ~ Ray Kroc (Pengasas McDonalds)
  22. Kita sering nampak derita hari ini, tapi kita jarang ingat kebahagiaan untuk esok hari, jadi belajar lah untuk menghargai apa yg kita miliki hari ini, kerana kita takkan dapat mencapai penghargaan untuk esoknya jika semuanya telah tiada…..
  23. Komunikasi adalah sesuatu yg mudah, susahnya ialah apabila kita tidak menyebutnya dengan perkataan yg mudah.~T.S Matthews
  24. Masa lalu adalah seperti melihat dari tingkap kaca yang berdebu, segalanya nampak senyap dan tidak pasti.
  25. Mereka yang berjaya bukanlah mereka yang gagal dalam mencuba, bukan juga mereka yang sering gagal tetapi mereka yang tidak pernah gagal mencuba dan terus mencuba sehingga kejayaan yang dikecapi.
  26. Anda mungkin ditipu jika terlalu mempercayai tetapi hidup anda akan terseksa jika tidak cukup mempercayai ~ Frank Crane
  27. Ketika kamu melontarkan sesuatu dalam kemarahan, kata -katamu itu meninggalkan bekas seperti lubang di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi, tidak peduli berapa kali kamu meminta maaf, luka itu akan tetap ada. Dan, luka kerana kata - kata adalah sama buruknya dengan luka berdarah.
  28. Dalam hidup, seringkali kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahawa apa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia.
  29. Seandainya kita tidak mampu untuk mengutuskan secebis kesenangan kepada orang lain, berusahalah supaya kita tidak mengirimkan walau sezarah kesusahan kepada orang lain.
  30. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.
  31. Kemaafan mungkin amat berat untuk diberikan kepada orang yang pernah melukai hati kita. Tetapi hanya dengan memberi kemaafan sahajalah kita akan dapat mengubati hati yang telah terluka.
  32. 32.  Seseorang manusia harus cukup rendah hati untuk mengakui kesilapannya ,cukup bijak untuk mengambil manfaat daripada kegagalannya dan cukup berani untuk membetulkan kesilapannya
  33. 33.  Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.
  34. 34.  Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.
  35. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
  36. Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan
  37. Janganlah berputus asa. Tetapi kalau anda sampai berada dalam keadaan putus asa, berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa.
  38. Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya..andai muatan kita adalah iman,dan layarnya takwa,nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.
  39. Dalam masyarakat manusia ada binatang jalang tetapi dalam masyarakat binatang tidak ada satu pun manusia jalang –Aristotle
  40. Sahabat sejati adalah mereka yang sanggup berada disisimu ketika kamu memerlukan sokongan walaupun saat itu mereka sepatutnya berada di tempat lain yang lebih menyeronokkan.
  41. Hati yang terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya.
  42. Setitik dakwat mampu membuat sejuta manusia berfikir tentangnya.
  43. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.
  44. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
  45. Tanda-tanda orang yang budiman ialah dia akan berasa gembira jika dapat berbuat kebaikan kepada orang lain, dan dia akan berasa malu jika menerima kebaikan daripada orang lain.
  46. Semulia-mulia manusia ialah orang yang mempunyai adab yang merendah diri ketika berkedudukan tinggi, memaaf ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat -Khalifah Abdul Malik Marwan
  47. Supaya engkau beroleh sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang -Hamka
  48. Sebaik-baik manusia ialah yang diharapkan kebaikannya dan terlindung dari kejahatannya.
  49. Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain
  50. Fikirkan tentang dirimu. Jika satu bangsa telah mula berfikir, tidak ada satu kekuatan pun yang boleh menghentikannya -Voltaire
  51. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.
  52. Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, kerana kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.
  53. Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana yang salah.
  54. Kita lahir dengan otak di dalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin mana pun kita, kita tetap kaya. Kerana tidak akan ada seorang pun yang dapat mencuri otak kita, fikiran kita dan idea kita. Dan apa yang anda fikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga daripada emas dan perhiasan.
  55. Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Kerana mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menggoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
  56. Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita. Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam. Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.
  57. Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah.
  58. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.
  59. Pengecut mati banyak kali sebelum kematiannya. Yang berani mati hanya sekali.
  60. Amat mudah untuk memadamkan api yang sedang marak, tetapi sukar untuk meredakan api kemarahan dalam diri.
  61. Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna untuk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa.Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan
  62. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun , dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.
  63. Lombong emas dalam diri kamu adalah fikiran kamu. Kamu dapat menggalinya sedalam-dalamnya dan sepuas-puas yang kamu inginkan -Abdullah Mansur M.H
  64. Mahkota kemanusiaan ialah rendah hati.
  65. Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan keberanian
  66. Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.
  67. Kalau kita dapat membuka dan menutup telinga dengan mudah sebagaimana membuka dan menutup mata, pasti kita akan terhindar dari mendengarkan banyak kebatilan.
  68. Jika keadilan ditegakkan, keberanian tidak diperlukan lagi.
  69. Tiada siapa yang paling pandai dan paling bodoh di dunia ini kerana setiap yang pandai itu boleh menjadi bodoh dan setiap yang bodoh itu boleh menjadi pandai
  70. Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan
  71. Barangsiapa memusuhi orang yang di bawahnya, hilang kewibawaannya.
  72.  Hidup biarlah berbakti, walaupun tidak dipuji
  73. Seorang boleh menipu seseorang sekali-sekala tetapi orang yang sama tidak boleh menipu semua orang pada masa yang sama
  74. Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam yang amat kelam. Ianya wujud tapi amat sukar dilihat.
  75. Kamu dapat mengenal lebih banyak tentang diri seseorang itu dari adab dan pertanyaannya, bukan dari jawapan-jawapannya -Voltaire
  76. Setiap orang dapat mencapai kejayaan dalam hal apa saja, asalkan ia sangat menyukai pekerjaan yang dilakukan.
  77. Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali
  78. Lebih baik tidur dengan perut yang lapar daripada bangun tidur dengan banyak hutang -Anonim
  79. Orang cerdik yang mengenal dunia, terungkap baginya musuh yang berbaju kawan.
  80. Gagal dalam kemuliaan adalah lebih baik daripada menang dalam kehinaan. Orang yang gagal sekali-kali tidak rugi, selagi dia belum berputus asa. Kalau sekali maksud belum sampai, janganlah patah harapan.
  81. Ladies, jika cintamu kepadanya tak buatmu menjadi pribadi yg lebih baik, kamu mungkin mencintai orang yg salah.
  82. Kebahagiaan tak harus kita dapatkan dari orang yg kita sayangi, tapi juga bisa dari orang yg menyayangi kita.
  83. Disuruh lembur sama atasan terasa begitu menyegarkan karena bareng gebetan, tapi mendadak suram karena mantan maksa ikutan.
  84. Jika kamu tak pernah mampu menyelesaikan masalah di masa lalumu, mereka akan selalu muncul di masa depanmu.
  85. Sulit melupakan seseorang yg telah memberimu begitu banyak hal tuk diingat, tapi lebih sulit ketika tahu dia telah melupakanmu.
  86. Berhenti merasa dirimu tak ada yg peduli. Percayalah, ada seseorang di luar sana yg bertanya-tanya seperti apa rasanya bertemu kamu
  87. Siapapun yg menghampirimu, Tuhan mengirimnya tuk sebuah alasan. Baik tuk berimu pelajaran, atau tuk bersamanya hingga akhir hidupmu
  88. Jangan mengabaikan dia yg peduli padamu, suatu hari kamu akan kehilangan dia hanya
  89. 8Apa yg diharapkan tak selalu sesuai dengan kenyataan. tapi kesungguhan bisa mengubah impian menjadi kenyataan.
  90. Jangan pernah menyesali masa lalu. Tataplah masa depanmu. Kebahagiaan ada didepanmu, bukan dibelakangmu!
  91. Semua orang punya masalah, orang yang menyikapinya dengan amarah hanya menutupi kenyataan bahwa ia lemah.
  92. Jangan pernah melukai hati. Karena sekali terluka, akan sulit diobati. Dan kata 'MAAF' tak akan bisa menyembuhkan hati yg terluka.
  93. Berdamailah dengan diri sendiri, karena balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah.
  94. 9Ketika seseorang pergi meninggalkan, akan selalu ada pelajaran. Meski mungkin pelajaran itu harus dibayar dengan kesakitan.
  95. Setiap orang bisa berubah. Jangan pernah memandang rendah seseorang hanya karena dia pernah melakukan kesalahan di masa lalunya
22.19 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...