ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Pejuang Islam Tamerlan Tsarnaev, Menggetarkan Amerika ( Tamerlan memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang masyarakat Islam )

Written By Situs Baginda Ery (New) on Kamis, 01 Agustus 2013 | 20.33

http://static5.businessinsider.com/image/517135c6ecad04a75a000001-483-362/tamerlan-tsarnaev.png 
Dagestan (voa-islam.com) Tahun lalu, ketika Tamerlan Tsarnaev menghabiskan enam bulan di wilayah Rusia Dagestan. Tamerlan memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang masyarakat Islam Dagestan.

Sepupunya bernama Magomed Kartashov, enam tahun lebih tua dari Tsarnaev. Kartashov adalah mantan perwira polisi dan atlet pegulat - dan salah satu tokoh Islamis paling menonjol di Dagestan.
Tahun 2011, Kartashov mendirikman dan menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Persatuan yang Adil, yang anggotanya mengkampanyekan syariat dan pan-Islam di Dagestan.

Seringkali berbicara lantang menentang kebijakan AS di seluruh dunia Muslim. Kelompok ini secara terbuka meninggalkan kekerasan. Tetapi beberapa anggotanya hubungan dekat dengan militan, yang lainnya telah di penjara atas tuduhan kepemilikan senjata dan bersekongkol terorisme. Tuduhan yang mereka katakan palsu, dan tidak didasarkan pada bukti nyata.

Tsarnaev, membentuk sebuah komunitas generasi muda Muslim yang sholeh dan dengan mereka mendiskusikan ide-ide tentang jihad. Ibu Zubeidat Tsarnaev menegaskan bahwa anaknya adalah sepupu ketiga Kartashov itu. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya di Dagestan, katanya, dan "menjadi sangat dekat."
Sejak tanggal 19 April Tsarnaev dan saudara laki-lakinya Dzhokhar diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam pemboman lomba Maraton Boston.

CIA telah mencoba mencari tahu bagaimana mereka menjadi radikal, dan kemudian sampai  ingin membunuh dan melukai orang-orang di AS?

Tsarnaev gugr dalam penyergapan di Boston, dan adiknya ditembak, tapi selamat dan telah didakwa dengan tindakan terorisme termasuk menggunakan senjata pemusnah massal yang mengakibatkan kematian.

Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman mati. Banyak  para peneliti yang telah memfokuskan pada kunjungan Tsarnaev ke Dagestan pada tahun 2012.
Pada tanggal 5 Mei, tiga agen dari Dinas Keamanan Federal Rusia, badan yang dikenal sebagai FSB, melakukan interogasi terhadap Kartashov berkaitan dengan pengeboman Boston, menurut pengacaranya, Patimat Abdullaeva. Para agen FSB yang tertarik apakah Kartashov dan Tsarnaev pernah memabahas tentang radikalisme Islam, ungkap Abdullaeva.
Kartashov mengatakan kepada agen-agen AS itu, bahwa Tsarnaev-lah yang mencoba "menariknya ke ekstremisme," kata pengacara, yang berbicara kepada Kartashov segera setelah interogasi.

Dalam menceritakan kliennya, pengacara itu mengatakan: "Kartashov mencoba berbicara Tsarnaev tentang minatnya terhadap ekstremisme."

Para anggota kelompok Kartashov mengatakan mereka mencoba membebaskan kesalahan Tsarnaev. Pada akhirnya di Dagestan, kepentingan Tsarnaev tampaknya telah bergeser dari pemberontakan lokal ke gagasan yang lebih global bagi  perjuangan Islam - lebih dekat dengan yang didukung oleh organisasi Kartashov itu.
"Gerakan Uni yang Adil" adalah kelompok aktivis yang berbasis di Kizlyar, sebuah kota yang berpenduduk 50.000 orang di dataran Dagestan utara.

Orang tua Tsarnaev  tinggal 90 mil (145 km) di ibukota Makhachkala, dan sering bepergian ke Kizlyar, serta  tinggal bersama dengan Kartashov dan bergaul dengan teman-temannya.
Mereka dengan  sangat keras melawan intervensi AS di dunia Muslim dan lebih luas lagi, menolak paham liberalisme Barat.

"Pada prinsipnya, ada baiknya bahwa hal ini terjadi, meskipun Tsarnaev dan saudaranya menderita," katanya.

"Tidak mengerti saya salah, tapi peristiwa 11 September menyebabkan banyak orang Amerika masuk Islam. Tetapi orang-orang juga mulai bertanya-tanya mengapa tindakan ini dilakukan?"

Dan ketika musuh-musuh Islam mencoba  menghitamkan agama, Allah menciptakan efek sebaliknya. Lebih banyak orang bisa tertarik dalam Islam. Mereka mendapatkan penasaran. "
Kelompok Kartashov yang menempati semacam jalan tengah dalam komunitas Muslim Salafi ultra-konservatif di Dagestan. Semua Salafi daerah adalah Muslim yang ketat. Kelompok Kartashov yang bersimpati dengan penyebab militan ini sementara menyangkal metode mereka.
Beberapa lusin anggota aktif kelompok ini adalah campuran. Beberapa, seperti Kartashov sendiri, berpendidikan baik, bahkan kutu buku, dengan pengetahuan ensiklopedis doktrin Islam. Anggota lain dari kelompok atlet, mekanik atau mantan narapidana dengan julukan seperti linggis dan Racket.

Murad Abdulmuminov, adalah saudara dari dua orang tewas dalam baku tembak terpisah dengan pasukan kontraterorisme Rusia pada tahun 2010 dan 2012.

Abdulmumin Abdulmuminov, adalah salah satu ideolog terkemuka bawah tanah militan di Kizlyar, menurut pernyataan yang dirilis oleh badan keamanan Rusia pada tahun 2010. Sebelum kematiannya dalam serangan kontra musim dingin itu, ia dicari sehubungan dengan beberapa serangan di Rusia.

Beberapa bulan setelah Tsarnaev meninggalkan wilayah itu, kelompok itu melakukan protes terhadap AS. Di mana saat itu, protes yang penuh dengan kemarahan di seluruh dunia Muslim terhadap film anti-Islam  Innocence Muslim, yang diproduksi di California dan diposting di YouTube.

Tsarnaev adalah pusat perhatian. "Orang-orang yang mengatakan ia adalah juara tinju di Amerika," katanya. Tsarnaev pernah menjadi petinju amatir yang sukses. Pria itu ingat Tsarnaev mengekspresikan pendapat bahwa pemberontakan di Dagestan adalah "perang suci." Tetapi yang lain tidak setuju dengan dia.

Tsarnaev juga membawa tema perang suci, "tetapi dalam konteks global," kata pria itu. Mereka berbicara tentang perang di Afghanistan dan Irak, serta perang sipil di Suriah, yang beberapa orang dari kalangan Kartashov itu menuduh AS dan Inggris membantu untuk menyulut peperangan. "Pertanyaan-pertanyaan yang ia bawa dari Amerika (tentang perang suci di Dagestan).

Tsarnaev merupakan pejuang yang gagah  berani dan  menyerang jantung AS. Tsarnaev telah menggetarkan AS, dan membuat para pejabat keamanan di negeri itu menjadi kalap. [af/hh]

20.33 | 0 komentar | Read More

SIKAP ALLAH SWT TERHADAP ORANG KAFIR “ SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG KAFIR ITU ADALAH MUSUH YANG NYATA BAGIMU “ ( Q.S. an Nisa, ayat 101 )

http://nasruljafar15.files.wordpress.com/2012/08/thunder-9895-sm.jpg

Sikap Allah SWT terhadap orang-orang kafir baik Nasrani maupun Yahudi serta lainnya banyak termaktub dalam al Qur’an. Diantaranya sebagai berikut :
لقد كفر الذين قالوا ان الله هو المسيح ابن مريم , و قال المسيح يـبنى إسرائيـل اعبدوا الله ربى و ربكم, انه من يشرك بالله فقد حرّم الله عليه الجنة و مأوـه النار، وما للظالمين من انصار (المائدة 72 )
Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam (yaitu orang Kristen)”, padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang itu seorang penolongpun (Q.S. al-Maidah, ayat 72).
يايها الذين ءامنوا لا تتخذوا اليهود والنصرى اولياء, بعضهم اولياء بعض, ومن يتولهم منكم فانه منهم, ان الله لا يهدى القوم الظالمين (المائدة 51 )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orangYahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin / penolong-penolong / pelindung-pelindung / teman-teman akrab (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungghnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (Q.S. al Maidah, ayat 51)
ولن ترضى عنك اليهود ولا النصرى حـتى تتبع ملتهم , قـل إن هدى الله هــو الهدى , ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم , مالك من الله مــن ولي ولانصيـــــــــــر ( البقرة 120)
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. al-Baqarah, ayat 120)

واذا ضربتم فى الارض فليس عليكم جناح ان تقصروا من الصلوة إن خفتم ان يفتنكم الذين كفروا, ان الكافرين كانوا لكم عدوا مبـينا (النساء 101 )
Artinya: Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar shalat (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. an-Nisa’, ayat 101)
لا يتخذ المؤمنون الكافرين أولياء من دون المؤمنين , ومن يفعل ذلك فليس من الله فى شىء الا ان تتقوا منهم تقــة , ويحذركم الله نفسه, والى الله المصير. (ال عمران 28 )
Artinya: Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (penolong / pelindung / teman akrab) dengan mening- galkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). (Q.S. Ali Imran, ayat 28)
الذين يتحذون الكافرين اولياء من دون ا لمؤمنين, ايبتغـون عنـــدهم العزة فإن العزة لله جميعا (النساء 139)
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang-orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan adalah kepunyaan Allah. (Q.S. an-Nisa’,Ayat 159)
يايهـا الذين أمنوا لا تتخذوا الكافرين اوليآء من دون المؤمنين، أتريدون ان تجعلوا لله عليكم سلطانا مبينا (النساء 144 )
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir menjadi wali (penolong / pelindung / teman akrab) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? (Q.S. an-Nisa’, ayat 144)
محمد رسول الله والذين معه اشدآء على الكفار رحمآء بينهم , ترــهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا, سيماهم فى وجوههم من اثر السجود, ذلك مثلهم فى التورــة , ومثلهم فى الانجيل كزرع اخرج شطــئــه فئــازره فاستغلـظ فاستوى على سوقه يعجب الزراع ليغيظ بهم الكفار, وعدالله الذين ءامنوا وعملوا الصـلـحات منهم مغفرة وأجرا عظيمـا ( الفتح 29 )
Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah , dan orang-orang yang bersamanya (yaitu para sahabat) adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka: Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. al-Fath, ayat 29)
ياايها النبى جـاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم, و مأوـهم جهنم, وبئس المصــــــــــــــــير (التوبة 73 )
Artinya: Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (Q.S. at-Taubah, ayat 73)
يا ايهــاالذين ءامنوا قــتلوا الذين يلونكم من الكفار وليجدوا فيكم غلظة, واعلمــــــوا ان الله مع المتـقين (التوبة 123 )
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang disekitarmu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan dari padamu, dan ketahuilah, bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (Q.S. at-Taubah, ayat 123)
يــــــــأيهاالذيـــن أمنوا لاتتخذوا عــدوي و عدوكم أوليـــــــآء تلقون اليهم بالمودة وقد كفروا بما جــــآءكم من الحق يخرجون الرسول واياكم أن تـؤمنوا بالله ربكم ان كنتم خرجتم جهادا في سبيلى وابتغـآء مرضاتي تسرون اليهم بالمودة واناأعلم بمآ أخفيتم ومآ أعلنتم ومن يفعله منكم فقد ضل سوآء السبيل ( الممتحنة 1 )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), dengan rasa kasih sayang ; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu . Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad dijalan-Ku dan mencari keridlaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.(Q.S. al-Mumtahinah, ayat 1)

(pejuangislam)
“ SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG KAFIR ITU ADALAH MUSUH YANG NYATA BAGIMU “
( Q.S. an Nisa, ayat 101 )


Sikap Allah SWT terhadap orang-orang kafir baik Nasrani maupun Yahudi serta lainnya banyak termaktub dalam al Qur’an. Diantaranya sebagai berikut :
لقد كفر الذين قالوا ان الله هو المسيح ابن مريم , و قال المسيح يـبنى إسرائيـل اعبدوا الله ربى و ربكم, انه من يشرك بالله فقد حرّم الله عليه الجنة و مأوـه النار، وما للظالمين من انصار (المائدة 72 )
Artinya: Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam (yaitu orang Kristen)”, padahal al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang itu seorang penolongpun (Q.S. al-Maidah, ayat 72).
يايها الذين ءامنوا لا تتخذوا اليهود والنصرى اولياء, بعضهم اولياء بعض, ومن يتولهم منكم فانه منهم, ان الله لا يهدى القوم الظالمين (المائدة 51 )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orangYahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin / penolong-penolong / pelindung-pelindung / teman-teman akrab (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungghnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim. (Q.S. al Maidah, ayat 51)
ولن ترضى عنك اليهود ولا النصرى حـتى تتبع ملتهم , قـل إن هدى الله هــو الهدى , ولئن اتبعت أهواءهم بعد الذي جاءك من العلم , مالك من الله مــن ولي ولانصيـــــــــــر ( البقرة 120)
Artinya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Q.S. al-Baqarah, ayat 120)

واذا ضربتم فى الارض فليس عليكم جناح ان تقصروا من الصلوة إن خفتم ان يفتنكم الذين كفروا, ان الكافرين كانوا لكم عدوا مبـينا (النساء 101 )
Artinya: Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar shalat (mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. an-Nisa’, ayat 101)
لا يتخذ المؤمنون الكافرين أولياء من دون المؤمنين , ومن يفعل ذلك فليس من الله فى شىء الا ان تتقوا منهم تقــة , ويحذركم الله نفسه, والى الله المصير. (ال عمران 28 )
Artinya: Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (penolong / pelindung / teman akrab) dengan mening- galkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). (Q.S. Ali Imran, ayat 28)
الذين يتحذون الكافرين اولياء من دون ا لمؤمنين, ايبتغـون عنـــدهم العزة فإن العزة لله جميعا (النساء 139)
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang-orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan adalah kepunyaan Allah. (Q.S. an-Nisa’,Ayat 159)
يايهـا الذين أمنوا لا تتخذوا الكافرين اوليآء من دون المؤمنين، أتريدون ان تجعلوا لله عليكم سلطانا مبينا (النساء 144 )
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir menjadi wali (penolong / pelindung / teman akrab) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? (Q.S. an-Nisa’, ayat 144)
محمد رسول الله والذين معه اشدآء على الكفار رحمآء بينهم , ترــهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا, سيماهم فى وجوههم من اثر السجود, ذلك مثلهم فى التورــة , ومثلهم فى الانجيل كزرع اخرج شطــئــه فئــازره فاستغلـظ فاستوى على سوقه يعجب الزراع ليغيظ بهم الكفار, وعدالله الذين ءامنوا وعملوا الصـلـحات منهم مغفرة وأجرا عظيمـا ( الفتح 29 )
Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah , dan orang-orang yang bersamanya (yaitu para sahabat) adalah keras terhadap orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka: Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat, dan sifat-sifat mereka dalam Injil yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya; Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. al-Fath, ayat 29)
ياايها النبى جـاهد الكفار والمنافقين واغلظ عليهم, و مأوـهم جهنم, وبئس المصــــــــــــــــير (التوبة 73 )
Artinya: Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya. (Q.S. at-Taubah, ayat 73)
يا ايهــاالذين ءامنوا قــتلوا الذين يلونكم من الكفار وليجدوا فيكم غلظة, واعلمــــــوا ان الله مع المتـقين (التوبة 123 )
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang disekitarmu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan dari padamu, dan ketahuilah, bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa. (Q.S. at-Taubah, ayat 123)
يــــــــأيهاالذيـــن أمنوا لاتتخذوا عــدوي و عدوكم أوليـــــــآء تلقون اليهم بالمودة وقد كفروا بما جــــآءكم من الحق يخرجون الرسول واياكم أن تـؤمنوا بالله ربكم ان كنتم خرجتم جهادا في سبيلى وابتغـآء مرضاتي تسرون اليهم بالمودة واناأعلم بمآ أخفيتم ومآ أعلنتم ومن يفعله منكم فقد ضل سوآء السبيل ( الممتحنة 1 )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), dengan rasa kasih sayang ; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu . Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad dijalan-Ku dan mencari keridlaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barang siapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.(Q.S. al-Mumtahinah, ayat 1)

(pejuangislam) - See more at: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=31#sthash.6nJoWmO3.dpuf
20.30 | 0 komentar | Read More

HUBUNGAN AGAMA DENGAN NEGARA= Islam sebagai agama universal, pada hakikatnya mampu memberi solusi bagii segala problematika umat

http://blessedforblessing.files.wordpress.com/2011/09/untuk-indonesia.jpg
Bismillaahir rahmaanir rahiim


Islam sebagai agama universal, pada hakikatnya mampu memberi solusi bagii segala problematika umat. Bahkan Allah sebagai Dzat yang mengatur seluruh kehidupan, telah memberikan jaminan bagi siapapun yang membutuhkan pemecahan terhadap permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat, dengan ‘terapi syaria’t’ apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan dan aturan main yang telah ditentukan oleh agama. Maka jaminan kemakmuran hidup, baik yang berkaitan dengan kemashlahatan dunia, maupun kemashlahatan akhirat tiada lain adalah relevansi dari firman Allah yang artinya:
 “ Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Kami bukakan kepada mereka segala macam keberkahan dari langit dan dari bumi. Namun karena mereka mengingkari ayat-ayat/syariat Kami, maka kami siksa mereka akibat perbuatan mereka sendiri (QS. al-A’raf – 96)

 Syariat Islam, disamping sebagai solusi rabbani bagi kepentingan umat manusia, juga merupakan dustur atau undang-undang yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Yang mana syariat Islam adalah suatu aturan yang diciptakan oleh Allah demi menjaga stabilitas kehidupan manusia, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.. Syariat Islam telah mengatur cara hidup manusia di seluruh aspek kehidupan, dari mulai yang terkecil semisal tata cara tidur yang baik, hingga urusan yang besar semisal bagimana cara hidup menuju kenikmatan akhirat yang kekal abadi.

 Dalam melaksanakan kewajiban bersyariat, ada dua macam yang harus dikerjakan oleh umat Islam. Yaitu melaksanakan syariat yang bersifat Fardi (individu) serta syariat yang bersifat Jamaa’i (kolektif). Untuk lebih jelasnya dapat diperinci sebagai berikut:

  Syariat Islam yang bersifat Fardi (individu), adalah kewajiban seorang muslim secara individu atau perorangan, contohnya kewajiban melaksanakan shalat, atau zakat, atau puasa atau haji, yang mana ibadah-ibadah tersebut apabila ditinggalkan oleh seorang muslim maka berdosalah pribadinya. Sebaliknya apabila dikerjakan sesuai ketentuan, maka kewajibannya menjadi gugur, bahkan si pelaksana akan mendapat pahala.
 
Syariat Islam yang bersifat Jamaa’I (kolektif), adalah kewajiban umat Islam secara kolektif, contohnya, kewajiban melaksanakan shalat Jumat. Shalat Jumat tidak dianggap sah kecuali dilaksanakan secara kolektif. Bahkan apabila di suatu daerah yang dianggap sudah cukup syarat untuk melaksanakan shalat Jumat, namun tidak ada satupun yang melaksanakannya dari penduduk setempat, maka dianggap berdosalah seluruh penduduknya.

Di kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah banyak yang mengenal bahkan mengerjakan kewajiban-kewajiban bersyariat yang bersifat Fardi. Sedangkan untuk melaksanakan kewajiban bersyariat yang sifatnya Jamaa’i, masih banyak yang meninggalkannya. Bahkan ada pula umat Islam yang dengan ekstrim menolaknya.

Kewajiban Jamaa’i yang belum dilaksanakan di Indonesia cukup banyak. Padahal, apabila seluruh penduduk Indonesia tidak melaksanakannya maka berdosalah mereka semuanya. Di antara kewajiban tersebut, adalah melaksanakan hukum-hukum yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah yang bersifat kenegaraan, yaitu bersyariat Islam khususnya dalam kaitannya dengan hukum jinayat (pidana), seperti memberlakukan hukuman pidana cambuk bagi pemabuk, potong tangan bagi pencuri, dan hukuman ta’zir bagi pelanggaran lainnya yang disesuaikan oleh kebijaksanaan hakim, dan sebagainya sesuai dengan kaedah yang berlaku.
Kewajiban mengangkat seorang kepala negara dengan perangkatnya sesuai ketentuan syariat, adalah salah satu kewajiban yang sangat urgen/vital yang harus dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia. Dengan memilih kepala negara yang sesuai dengan syariat, akan mengantar Indonesia menjadi negara yang berdasarkan Alquran dan Assunnah. Sehingga memungkinkan untuk membentuk lembaga-lembaga kenegaraan disesuaikan dengan hukum Islam. Misalnya lembaga peradilan dan kehakiman yang memberlakukan hukum fiqih dalam menangani seluruh permasalahan yang menyangkut urusan perdata maupun pidana.

Kewajiban memilih dan mengangkat kepala negara ini termasuk kategori kewajiban bagi umat Islam secara Jamaa’i, sehingga apabila masyarakat Indonesia belum berusaha melaksanakan kewajiban ini dengan baik dan benar, maka dianggap terus menerus berdosa kepada Allah, sampai terwujudnya perangkat pemerintah serta sistem kenegaraan yang sesuai dengan syariat Islam.

 Di antara rentetan kewajiban memilih dan mengankat kepala negara sebagaimana tersebut di atas, adalah bahwa kepala negara bertindak sebagai pelaksana utama hukum yang bersifat jamaa’i. Contohnya, untuk melaksanakan hukum potong tangan bagi pencuri, sebagaimana yang diwajibkan oleh Alquran,, mengharuskan adanya Imam untuk memimpin pelaksanaannya serta wakil Imam. Dalam hal ini yang berhak bertindak serbagai Imam adalah kepala negara, atau diserahkan kepada wakil Imam, yaitu hakim yang ditunjuk dan diangkat oleh Imam.

 Untuk itulah, selagi mekanisme pemilihan dan pengangkatan kepala negara di Indonesia seperti yang berlaku saat ini, apalagi dengan adanya penolakan formalisasi syariat kedalam hukum negara, maka tidak akan terlaksana kewajiban bersyariat semisal potong tangan yang bersifat jamaa’i ini, sehingga berdosalah seluruh masyarakat Indonesia, terutama para ulama dan tokoh agamanya yang telah mafhum terhadap permasalahan semacam ini, kecuali bagi mereka yang telah berjuang untuk merealisasikan apa yang tersebut di atas, sekalipun belum diberi keberhasilan oleh Allah SWT. Untuk itulah perjuangan umat Islam di dalam menegakkan syariat Islam di Indonesia belum usai, dan tidak ada kata “final” di dalam memformat bentuk pemerintahan Indonesia, sehingga suatu saat terwujud negara Indonesia, sebagai negara yang berdasarkan syariat Islam. SEMOGA.
(pejuangislam)
by: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=14

Bismillaahir rahmaanir rahiim


Islam sebagai agama universal, pada hakikatnya mampu memberi solusi bagii segala problematika umat. Bahkan Allah sebagai Dzat yang mengatur seluruh kehidupan, telah memberikan jaminan bagi siapapun yang membutuhkan pemecahan terhadap permasalahan yang berkembang di tengah masyarakat, dengan ‘terapi syaria’t’ apabila dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan tuntunan dan aturan main yang telah ditentukan oleh agama. Maka jaminan kemakmuran hidup, baik yang berkaitan dengan kemashlahatan dunia, maupun kemashlahatan akhirat tiada lain adalah relevansi dari firman Allah yang artinya:
 “ Sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertaqwa kepada Allah, niscaya Kami bukakan kepada mereka segala macam keberkahan dari langit dan dari bumi. Namun karena mereka mengingkari ayat-ayat/syariat Kami, maka kami siksa mereka akibat perbuatan mereka sendiri (QS. al-A’raf – 96)

 Syariat Islam, disamping sebagai solusi rabbani bagi kepentingan umat manusia, juga merupakan dustur atau undang-undang yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Yang mana syariat Islam adalah suatu aturan yang diciptakan oleh Allah demi menjaga stabilitas kehidupan manusia, baik kehidupan di dunia maupun di akhirat.. Syariat Islam telah mengatur cara hidup manusia di seluruh aspek kehidupan, dari mulai yang terkecil semisal tata cara tidur yang baik, hingga urusan yang besar semisal bagimana cara hidup menuju kenikmatan akhirat yang kekal abadi.

 Dalam melaksanakan kewajiban bersyariat, ada dua macam yang harus dikerjakan oleh umat Islam. Yaitu melaksanakan syariat yang bersifat Fardi (individu) serta syariat yang bersifat Jamaa’i (kolektif). Untuk lebih jelasnya dapat diperinci sebagai berikut:

  Syariat Islam yang bersifat Fardi (individu), adalah kewajiban seorang muslim secara individu atau perorangan, contohnya kewajiban melaksanakan shalat, atau zakat, atau puasa atau haji, yang mana ibadah-ibadah tersebut apabila ditinggalkan oleh seorang muslim maka berdosalah pribadinya. Sebaliknya apabila dikerjakan sesuai ketentuan, maka kewajibannya menjadi gugur, bahkan si pelaksana akan mendapat pahala.
 
Syariat Islam yang bersifat Jamaa’I (kolektif), adalah kewajiban umat Islam secara kolektif, contohnya, kewajiban melaksanakan shalat Jumat. Shalat Jumat tidak dianggap sah kecuali dilaksanakan secara kolektif. Bahkan apabila di suatu daerah yang dianggap sudah cukup syarat untuk melaksanakan shalat Jumat, namun tidak ada satupun yang melaksanakannya dari penduduk setempat, maka dianggap berdosalah seluruh penduduknya.

Di kalangan masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah banyak yang mengenal bahkan mengerjakan kewajiban-kewajiban bersyariat yang bersifat Fardi. Sedangkan untuk melaksanakan kewajiban bersyariat yang sifatnya Jamaa’i, masih banyak yang meninggalkannya. Bahkan ada pula umat Islam yang dengan ekstrim menolaknya.

Kewajiban Jamaa’i yang belum dilaksanakan di Indonesia cukup banyak. Padahal, apabila seluruh penduduk Indonesia tidak melaksanakannya maka berdosalah mereka semuanya. Di antara kewajiban tersebut, adalah melaksanakan hukum-hukum yang bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah yang bersifat kenegaraan, yaitu bersyariat Islam khususnya dalam kaitannya dengan hukum jinayat (pidana), seperti memberlakukan hukuman pidana cambuk bagi pemabuk, potong tangan bagi pencuri, dan hukuman ta’zir bagi pelanggaran lainnya yang disesuaikan oleh kebijaksanaan hakim, dan sebagainya sesuai dengan kaedah yang berlaku.
Kewajiban mengangkat seorang kepala negara dengan perangkatnya sesuai ketentuan syariat, adalah salah satu kewajiban yang sangat urgen/vital yang harus dilaksanakan oleh masyarakat muslim Indonesia. Dengan memilih kepala negara yang sesuai dengan syariat, akan mengantar Indonesia menjadi negara yang berdasarkan Alquran dan Assunnah. Sehingga memungkinkan untuk membentuk lembaga-lembaga kenegaraan disesuaikan dengan hukum Islam. Misalnya lembaga peradilan dan kehakiman yang memberlakukan hukum fiqih dalam menangani seluruh permasalahan yang menyangkut urusan perdata maupun pidana.

Kewajiban memilih dan mengangkat kepala negara ini termasuk kategori kewajiban bagi umat Islam secara Jamaa’i, sehingga apabila masyarakat Indonesia belum berusaha melaksanakan kewajiban ini dengan baik dan benar, maka dianggap terus menerus berdosa kepada Allah, sampai terwujudnya perangkat pemerintah serta sistem kenegaraan yang sesuai dengan syariat Islam.

 Di antara rentetan kewajiban memilih dan mengankat kepala negara sebagaimana tersebut di atas, adalah bahwa kepala negara bertindak sebagai pelaksana utama hukum yang bersifat jamaa’i. Contohnya, untuk melaksanakan hukum potong tangan bagi pencuri, sebagaimana yang diwajibkan oleh Alquran,, mengharuskan adanya Imam untuk memimpin pelaksanaannya serta wakil Imam. Dalam hal ini yang berhak bertindak serbagai Imam adalah kepala negara, atau diserahkan kepada wakil Imam, yaitu hakim yang ditunjuk dan diangkat oleh Imam.

 Untuk itulah, selagi mekanisme pemilihan dan pengangkatan kepala negara di Indonesia seperti yang berlaku saat ini, apalagi dengan adanya penolakan formalisasi syariat kedalam hukum negara, maka tidak akan terlaksana kewajiban bersyariat semisal potong tangan yang bersifat jamaa’i ini, sehingga berdosalah seluruh masyarakat Indonesia, terutama para ulama dan tokoh agamanya yang telah mafhum terhadap permasalahan semacam ini, kecuali bagi mereka yang telah berjuang untuk merealisasikan apa yang tersebut di atas, sekalipun belum diberi keberhasilan oleh Allah SWT. Untuk itulah perjuangan umat Islam di dalam menegakkan syariat Islam di Indonesia belum usai, dan tidak ada kata “final” di dalam memformat bentuk pemerintahan Indonesia, sehingga suatu saat terwujud negara Indonesia, sebagai negara yang berdasarkan syariat Islam. SEMOGA.
(pejuangislam)
    - See more at: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=14#sthash.xx6YCm6C.dpuf
20.25 | 0 komentar | Read More

SITUASI BANGSA SAAT INI= Jika pemerintah Indonesia terlalu lemah dan terus memberi peluang bagi kaum Wahhabi dan Syiah untuk berkembang di Indonesia, maka ke depan konflik fisik dan gejolak horizontal sangat sulit dicegah

http://oediku.files.wordpress.com/2012/06/indonesia-bubar.jpg
Luthfi Bashori

Bulan suci Ramadhan 1434 H, ternyata tidak menyurutkan masyarakat yang peduli terhadap kemaslahatan umum bagi bangsa Indonesia, untuk membahasnya lewat SMS dengan penulis, terlebih jika mengingat bahwa kemerdekaan bangsa Indonensia konon adalah berkat rahmat dan pemberian Allah SWT, sebagaimana hal itu tertera pada pembukaan UUD `45.

PENANYA: Assalamu`alaikum wr wb. Ijin kyai, pertentangan pendapat antara kelompok Salafi Wahabi dengan kelompok lain terlihat semakin memanas .. Takut jadi ancaman perpecahan dan konflik besar nasional pada 2014 nanti bersamaan dengan pemilu presiden dan wapres.. Mohon bantuan para asatidz untuk mencegahnya..

PEJUANG: Gejolak WAHHABI vs SYIAH adalah Persetruan Abadi di manapun mereka berada, dan selalu saja korbannya adalah warga Aswaja yg kebanyakan orang-orangnya ikhlas dalam menjalankan agama tanpa pamrih dan tanpa ada kepentingan strategis apapun.

Namun, orientasi para pengusung aliran WAHHABI dan SYIAH dengan segala cabang-cabang persatuannya, akan selalu berusaha merebut kekuasaan untuk dijadikan bentuk pemerintahan seperti keinginan mereka. Yang Wahhabi, tentunya menginginkan Indonesia menjadi negara Wahhabi (seperti Saudi Arabiah), sedangkan yang Syiah menginginkan Indonesia menjadi Negara Syiah (seperti Rebuplik Iran).

Jika pemerintah Indonesia terlalu lemah dan terus memberi peluang bagi kaum Wahhabi dan Syiah untuk berkembang di Indonesia, maka ke depan konflik fisik dan gejolak horizontal sangat sulit dicegah sekalipun dengan model dan cara apapun. Ini menengok pengalaman yang terjadi di negara-negara yang dihuni oleh dua kelompok ekstrim tersebut.

Ternyata, pemerintah Malaysia lebih tanggap dalam menyikapi masalah krusial ini, Malaysia menerapkan larangan ketat terhadap warganya, barangsiapa yang terang-terangan menganut aliran Wahhabi atau Syiah, akan ditangkap dan divonis sebagai pelanggar konstitusi negara.

Sayangnya, mayoritas pejabat Indonesia saat ini, terkesan sangat lemah dalam memahami ancaman konflik horizontal itu, bahkan banyak dari kalangan pejabat teras yang mengatasnamakan HAM, lantas membiarkan dua kelompok ini berkembang di tengah masyarakat, sekalipun mereka telah menggerogoti ideologi bangsa dan aqidah umat.

Lebih memprihatinkan, para ulama Aswaja sebagai warga asli produk Indonesia, yang berusaha mencegah berkembangnya kelompok Wahhabi dan Syiah, seringkali diberi stigma `radikal` atau `garis keras` menurut versi pejabat publik yang terbawa arus pemikiran sekuler. Akhirnya, banyak ulama Aswaja yang memilih diam kerena tidak ingin berhadap-hadapan dengan pejabat pemerintah. Kini, kebanyakan para ulama Aswaja hanya mampu menunggu apa yang bakal terjadi di Indonesia ke depan.

PENANYA: Ijin kyai, perpecahan umat Islam bisa dimanfaatkan oleh kelompok kiri (ex: organisasi kampus PRD dan LMND) untuk menciptakan perpecahan dan konflik nasional, sehingga dapat mengubah pola pikir masyarakat pada paham kiri (liberal, komunis, marxisme, dll). Mohan bantuan kyai untuk disampaikn kepada jama`ah..

PEJUANG: Indonesia butuh pemimpin Sunni Sejati yang memiliki super power dalam meredam ancaman gejolak konflik horizontal. Sulitnya, kalangan para ulama hingga saat ini, belum dapat membaca jalan pemikiran para penguasa dalam menghadapi ancaman konflik horizontal berskala nasional itu.

Karena belum ada pihak penguasa yang dapat mengambil pelajaran secara tepat dari banyaknya peristiwa yang terjadi, seperti adanya bom meledak, yang umumnya dilakukan oleh kelompok Wahhabi ekstrim. Pemerintah hanya terkesan dapat menangkap `tikusnya` secara membabi buta, tanpa berusaha menutup sarangnya.

Pemerintah juga belum bisa membaca dengan baik, gejolak di masyarakat akhir-akhir ini, mengapa sering terjadi pertikaian fisik, contohnya konflik Sunnah vs Syiah di wilayah Jawa Timur, seperti di daerah Tapal Kuda (Situbondo, Bondowoso, Jember, Bangil, Malang, dll) serta di Madura, yang terjadi antara penduduk asli setempat yang murni beraqidah Ahlus sunnah wal jamaah yang bermadzhab Syafi`i (warga NU) dengan para penganut Syiah sebagai aqidah imporan dari Iran.

Yang terkesan, pemerintah hanya berusaha melarai pertikaian antara kelompok.kelompok, tapi tidak ada upaya untuk menutup sumber permasalahan, yaitu mengapa akhir-akhir ini ada masyarakat Indonesia yang pindah halauan menjadi penganut Syiah ?

Bahkan Pemerintah tetap membiarkan kader-kader bangsa ini dikirim oleh yayasan-yayasan yang berafiliasi kepada aliran Syiah ke negara Iran untuk dijadikan pengikut Syiah ekstrim, hingga sepulang dari Iran, mereka akan menjadi kader-kader Syiah militan dalam menjalankan misi rahasianya.

Padahal, dampak Perseteruan Abadi antara Wahhabi vs Syiah itu, yang menjadi `sasaran tembak` adalah warga Sunni Syafi`i (warga NU) sebagai penduduk asli bumi Indonesia, yang sudah puluhan hidup tentram, aman nyaman dan damai, karena mengikuti tata cara hidup yang diajarkan oleh para Walisongo sebaai penyebar agama Islam pertama kali di Indonesia.

PENANYA : Mhn maaf kyai, apa bentuk gerakan Wahabi yang menjadi ancaman umat Islam di negara-negara Islam dunia. Karena banyak kalangan muda yang secara tidak sadar telah menjadi pengikutnya..

PEJUANG : bentuk riilnya adalah gerakan pendistorsian ajaran Islam yang sesuai pemahaman para ulama salaf Aswaja oleh kepentingan Wahhabi. Di Saudi Arabiah saat ini, banyak buku-buku karya ulama salaf Aswaja yang sudah dicetak ulang oleh penerbit-penerbit Wahhabi dan isinya langsung direvisi untuk disesuaikan dengan pemahaman Wahhabi. Ini jelas termasuk upaya pembodohan umat. Tujuannya, jika cara ini berhasil, maka seluruh umat Islam ke depan akan berpaham Wahhabi dan semuanya akan `tunduk berkiblat` kepada kepentingan tokoh-tokoh Wahhabi penguasa Saudi Arabiah.

Metode ini persis dengan trik-trik para tokoh Syiah yang gemar mendistorsi ajaran Islam untuk diselaraskan dengan kepentingan Syiah, dan jika upaya mereka ini berhasil, maka umat Islam dunia diharapkan akan `tunduk berkiblat` kepada tokoh-tokoh Syiah penguasa Republik Iran.

Repotnya lagi, realita di lapangan, ternyata para pengikut Wahhabi dan Syiah di Indonesia ini rata-rata adalah dari kalangan para pemuda yang berjiwa militan namun tidak memiliki background ajaran agama yang memadai.
Belum lagi munculnya kembali kelompok ekstrim kiri (eks PKI) yang terus berusaha tetap memainkan perannya sesuai dengan keyakinan mereka terhadap ideologi bangsa dan aqidah masyarakat.

Di sisi lain para pengusung SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme), kini mulai bergabung ke pusat-pusat kekuasaan dengan tujuan memuluskan program-program rahasianya untuk melemahkan aqidah umat Islam dg doktrin-doktrin ala Westernis, Liberalis, Kapitalis dan Matrealis.

Barangkali itulah gambaran Indonesia dewasa ini. Wallah a`lam, apa kira-kira yang bakal ditakdirkan oleh Allah terhadap negeri ini. Semoga Allah melindungi kita.

by: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=675
20.22 | 0 komentar | Read More

Ada 100 cara agar manusia bisa bahagia, yang Insya Allah, baik di Dunia dan di Akherat


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVNQLfu-aCc2Hezya9ZDrt2VQ7v0iuNEXZl7Ekc5YlZ63Poonp9x_d9lCJ4E20owt6pbejCGoYnhO7xJJ6DSrIi41Wy5h7Lv9KxtUfuPuNFgk7zeBMFa2YnvW-ulTVec-XBBwF8vwoq8Q/s320/keluarga-bahagia.jpg
01.Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02.Sabar apabila mendapat kesulitan;
03Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04.Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05.Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06.Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07.Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08.Jangan usil dengan kekayaan orang;
09.Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10.Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11.Jangan tamak kepada harta;
12.Jangan terlalu ambsi akan sesuatu kedudukan;
13.Jangan hancur karena kezaliman;
14.Jangan goyah karena fitnah;
15.Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16.Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17.Jangan sakiti hati ayah dan ibu;
18.Jangan usir orang yang meminta-minta;
19.Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21.Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22.Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23.Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24.Lakukan shalat fardhu di awal waktu berjamaah di masjid;
25.Biasakan shalat malam;
26.Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27.Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28.Sayangi dan santuni fakir miskin;
29.Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30.Jangan marah berlebih-lebihan;
31.Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32.Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33.Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34.Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35.Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36.Jangan percaya ramalan manusia;
37.Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39.Jangan terlampau takut kepada manusia;
40.Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41.Berlakulah adil dalam segala urusan
42.Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah
43.Bersihkan rumah dari patung-patung berhala;
44.Hiasi rumah dengan bacaan AlQuran
45.Perbanyak silaturrahim;
46.Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47.Bicaralah secukupnya;
48.Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49.Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50.Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51.Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52.Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53.Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54.Hormatilah kepada guru dan ulama;
55.Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sadar bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60.Jauhkan  dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaullah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64.Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65.Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena beda paham dan pendiriannya;
67.Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69.Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70.Jangan melukai hati orang lain;
71.Jangan membiasakan berkata dusta;
72.Berlakulah adil, walaupun kita akan mendapatkan kerugian;
73.Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74.Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75.Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76.Jangan membuka aib orang lain;
77.Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78.Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79.Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80.Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81.Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82.Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83.Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84.Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85.Hargai prestasi dan pemberian orang;
86.Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87.Akrabliah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88.Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89.Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisik dan mental kita menjadi terganggu;
90.Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91.Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92.Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93.Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94.Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95.Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96.Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97.Waspadalah akan setiap ujian, cobaan,godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98.Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan kerusakan;
99.Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang;
100.Silakan melengkapi kekurangannya
by: http://www.masjidjami-alittihad-citraindah.com/index.php/teguh/117-100-cara-untuk-bahagia-dunia-dan-akhirat
20.10 | 0 komentar | Read More

( MISTERI KEMATIAN ) Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut

http://blognyafitri.files.wordpress.com/2013/05/rohkeluardaritubuh-1.jpg?w=550&h=262
Oleh
Dr Muhammad bin Abdul Aziz bin Ahmad Al'Ali


Kematian akan menghadang setiap manusia. Proses tercabutnya nyawa manusia akan diawali dengan detik-detik menegangkan lagi menyakitkan. Peristiwa ini dikenal sebagai sakaratul maut.

Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya"[2].

Di antara dalil yang menegaskan terjadinya proses sakaratul maut yang mengiringi perpisahan jasad dengan ruhnya, firman Allah:

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". [Qaaf: 19]

Maksud sakaratul maut adalah kedahsyatan, tekanan, dan himpitan kekuatan kematian yang mengalahkan manusia dan menguasai akal sehatnya. Makna bil haq (perkara yang benar) adalah perkara akhirat, sehingga manusia sadar, yakin dan mengetahuinya. Ada yang berpendapat al haq adalah hakikat keimanan sehingga maknanya menjadi telah tiba sakaratul maut dengan kematian[3].

Juga ayat:

كَلآ إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ {26} وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ {27} وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ {28} وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ {29} إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ {30}

"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". [Al Qiyamah: 26-30]

Syaikh Sa'di menjelaskan: "Allah mengingatkan para hamba-Nya dengan keadan orang yang akan tercabut nyawanya, bahwa ketika ruh sampai pada taraqi yaitu tulang-tulang yang meliputi ujung leher (kerongkongan), maka pada saat itulah penderitaan mulai berat, (ia) mencari segala sarana yang dianggap menyebabkan kesembuhan atau kenyamanan. Karena itu Allah berfiman: "Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang akan menyembuhkan?" artinya siapa yang akan meruqyahnya dari kata ruqyah. Pasalnya, mereka telah kehilangan segala terapi umum yang mereka pikirkan, sehingga mereka bergantung sekali pada terapi ilahi. Namun qadha dan qadar jika datang dan tiba, maka tidak dapat ditolak. Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan dengan dunia. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), maksudnya kesengsaraan jadi satu dan berkumpul. Urusan menjadi berbahaya, penderitaan semakin sulit, nyawa diharapkan keluar dari badan yang telah ia huni dan masih bersamanya. Maka dihalau menuju Allah Ta'ala untuk dibalasi amalannya, dan mengakui perbuatannya. Peringatan yang Allah sebutkan ini akan dapat mendorong hati-hati untuk bergegas menuju keselamatannya, dan menahannya dari perkara yang menjadi kebinasaannya. Tetapi, orang yang menantang, orang yang tidak mendapat manfaat dari ayat-ayat, senantiasa berbuat sesat dan kekufuran dan penentangan".[4]

Sedangkan beberapa hadits Nabi yang menguatkan fenomena sakaratul maut:
Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, ia bercerita (menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam)

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ

"Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas"[5]

Dari Anas Radhiyallahu anhu, berkata:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ لَمَّا ثَقُلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَعَلَ يَتَغَشَّاهُ فَقَالَتْ فَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام وَا أخرجه البخاري في المغازي باب مرض النبي ووفاته.اليَوْمِ َرْبَ أَبَاهُ فَقَالَ لَهَا لَيْسَ عَلَى أَبِيكِ كَرْبٌ بَعْدَ

"Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: "Alangkah berat penderitaanmu ayahku". Beliau menjawab: "Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini…[al hadits]" [6]

Dalam riwayat Tirmidzi dengan, 'Aisyah menceritakan:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا أَغْبِطُ أَحَدًا بِهَوْنِ مَوْتٍ بَعْدَ الَّذِي رَأَيْتُ مِنْ شِدَّةِ مَوْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أخرجه الترمذي ك الجنائز باب ما جاء في التشديد عند الموت وصححه الألباني

"Aku tidak iri kepada siapapun atas kemudahan kematian(nya), sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah".[7]

Dan penderitaan yang terjadi selama pencabutan nyawa akan dialami setiap makhluk. Dalil penguatnya, keumuman firman Allah: "Setiap jiwa akan merasakan mati". (Ali 'Imran: 185). Dan sabda Nabi: "Sesungguhnya kematian ada kepedihannya". Namun tingkat kepedihan setiap orang berbeda-beda. [8]

KABAR GEMBIRA UNTUK ORANG-ORANG YANG BERIMAN.
Orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah dan ringan. Malaikat yang mendatangi orang yang beriman untuk mengambil nyawanya dengan kesan yang baik lagi menggembirakan. Dalilnya, hadits Al Bara` bin 'Azib Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang proses kematian seorang mukmin:

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ

"Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: "Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi.."[al hadits].[9]

Malaikat memberi kabar gembira kepada insan mukmin dengan ampunan dengan ridla Allah untuknya. Secara tegas dalam kitab-Nya, Allah menyatakan bahwa para malaikat menghampiri orang-orang yang beriman, dengan mengatakan janganlah takut dan sedih serta membawa berita gembira tentang syurga. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ {30} نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَدَّعُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [Fushshilat: 30]

Ibnu Katsir mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang yang ikhlas dalam amalannya untuk Allah semata dan mengamalkan ketaatan-Nya berdasarkan syariat Allah niscaya para malaikat akan menghampiri mereka tatkala kematian menyongsong mereka dengan berkata "janganlah kalian takut atas amalan yang kalian persembahkan untuk akhirat dan jangan bersedih atas perkara dunia yang akan kalian tinggalkan, baik itu anak, istri, harta atau agama sebab kami akan mewakili kalian dalam perkara itu. Mereka (para malaikat) memberi kabar gembira berupa sirnanya kejelekan dan turunnya kebaikan".

Kemudian Ibnu Katsir menukil perkataan Zaid bin Aslam: "Kabar gembira akan terjadi pada saat kematian, di alam kubur, dan pada hari Kebangkitan". Dan mengomentarinya dengan: "Tafsiran ini menghimpun seluruh tafsiran, sebuah tafsiran yang bagus sekali dan memang demikian kenyataannya".

Firman-Nya: "Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat maksudnya para malaikat berkata kepada orang-orang beriman ketika akan tercabut nyawanya, kami adalah kawan-kawan kalian di dunia, dengan meluruskan, memberi kemudahan dan menjaga kalian atas perintah Allah, demikian juga kami bersama kalian di akhirat, dengan menenangkan keterasinganmu di alam kubur, di tiupan sangkakala dan kami akan mengamankan kalian pada hari Kebangkitan, Penghimpunan, kami akan membalasi kalian dengan shirathal mustaqim dan mengantarkan kalian menuju kenikmatan syurga".[10]

Dalam ayat lain, Allah mengabarkan kondisi kematian orang mukmin dalam keadaan baik dengan firman-Nya:

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". [An Nahl: 32]
.
Syaikh Asy Syinqithi mengatakan: "Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa orang yang bertakwa, yang melaksanakan perintah Rabb mereka dan menjauhi larangan-Nya akan diwafatkan para malaikat yaitu dengan mencabut nyawa-nyawa mereka dalam keadaan thayyibin (baik), yakni bersih dari syirik dan maksiat, (ini) menurut tafsiran yang paling shahih, (juga) memberi kabar gembira berupa syurga dan menyambangi mereka mereka dengan salam…[11]

MENGAPA RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM MENDERITA SAAT SAKARATUL MAUT?
Kondisi umum proses pencabutan nyawa seorang mukmin mudah lagi ringan. Namun kadang-kadang derita sakarul maut juga mendera sebagian orang sholeh. Tujuannya untuk menghapus dosa-dosa dan juga mengangkat kedudukannya. Sebagaimana yang dialami Rasulullah. Beliau Shallallallahu 'alaihi wa sallam merasakan pedihnya sakaratul maut seperti diungkapkan Bukhari dalam hadits 'Aisyah di atas.

Ibnu Hajar mengatakan: "Dalam hadits tersebut, kesengsaran (dalam) sakaratul maut bukan petunjuk atas kehinaan martabat (seseorang). Dalam konteks orang yang beriman bisa untuk menambah kebaikannya atau menghapus kesalahan-kesalahannya"[12]

Menurut Al Qurthubi dahsyatnya kematian dan sakaratul maut yang menimpa para nabi, maka mengandung manfaat :

Pertama : Supaya orang-orang mengetahui kadar sakitnya kematian dan ia (sakaratul maut) tidak kasat mata. Kadang ada seseorang melihat orang lain yang akan meninggal. Tidak ada gerakan atau keguncangan. Terlihat ruh keluar dengan mudah. Sehingga ia berfikir, perkara ini (sakaratul maut) ringan. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi pada mayat (sebenarnya). Tatkala para nabi, mengabarkan tentang dahsyatnya penderitaan dalam kematian, kendati mereka mulia di sisi Allah, dan kemudahannya untuk sebagian mereka, maka orang akan yakin dengan kepedihan kematian yang akan ia rasakan dan dihadapi mayit secara mutlak, berdasarkan kabar dari para nabi yang jujur kecuali orang yang mati syahid.

Kedua : Mungkin akan terbetik di benak sebagian orang, mereka adalah para kekasih Allah dan para nabi dan rasul-Nya, mengapa mengalami kesengsaraan yang berat ini?. Padahal Allah mampu meringankannya bagi mereka?. Jawabnya, bahwa orang yang paling berat ujiannya di dunia adalah para nabi kemudian orang yang menyerupai mereka dan orang yang semakin mirip dengan mereka seperti dikatakan Nabi kita. Hadits ini dikeluarkan Bukhari dan lainnya. Allah ingin menguji mereka untuk melengkapi keutamaan dan peningkatan derajat mereka di sisi-Nya. Ini bukan sebuah aib bagi mereka juga bukan bentuk siksaan. Allah menginginkan menutup hidup mereka dengan penderitaan ini meski mampu meringankan dan mengurangi (kadar penderitaan) mereka dengan tujuan mengangkat kedudukan mereka dan memperbesar pahala-pahala mereka sebelum meninggal. Tapi bukan berarti Allah mempersulit proses kematian mereka melebihi kepedihan orang-orang yang bermaksiat. Sebab (kepedihan) ini adalah hukuman bagi mereka dan sanksi untuk kejahatan mereka. Maka tidak bisa disamakan".[13]

KABAR BURUK DARI PARA MALAIKAT KEPADA ORANG-ORANG KAFIR.
Sedangkan orang kafir, maka ruhnya akan keluar dengan susah payah, ia tersiksa dengannya. Nabi menceritakan kondisi sakaratul maut orang kafir atau orang yang jahat dengan sabdanya:

"Sesungguhnya hamba yang kafir -dalam riwayat lain- yang jahat jika akan telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat-malaikat yang kasar akan dari langit dengan wajah yang buruk dengan membawa dari neraka. Mereka duduk sepanjang mata memandang. Kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya dan berkata: “Wahai jiwa yang keji keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya". Maka ia mencabut (ruhnya) layaknya mencabut saffud (penggerek yang) banyak mata besinya dari bulu wol yang basah. [14]

Secara ekspilisit, Al Quran telah menjelaskan bahwa para malaikat akan memberi kabar buruk kepada orang kafir dengan siksa. Allah berfirman: "
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata): "Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya". [Al An'am: 93]

Maksudnya, para malaikat membentangkan tangan-tangannya untuk memukuli dan menyiksa sampai nyawa mereka keluar dari badan. Karena itu, para malaikat mengatakan: "Keluarkan nyawamu". Pasalnya, orang kafir yang sudah datang ajalnya, malaikat akan memberi kabar buruk kepadanya yang berbentuk azab, siksa, belenggu, dan rantai, neraka jahim, air mendidih dan kemurkaan Ar Rahman (Allah). Maka nyawanya bercerai-berai dalam jasadnya, tidak mau taat dan enggan untuk keluar.

Para malaikat memukulimya supaya nyawanya keluar dari tubuhnya. Seketika itu, malaikat mengatakan: "Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatnya".. artinya pada hari ini, kalian akan dihinakan dengan penghinaan yang tidak terukur karena mendustakan Allah dan (lantaran) kecongkakan kalian dalam mengikuti ayat-ayat-Nya dan tunduk kepaada para rasul-Nya.

Saat detik-detik kematian datang, orang kafir mintai dikembalikan agar bisa masuk Islam. Sedangkan orang yang jahat mohon dikembalikan ke dunia untuk bertaubat, dan beramal sholeh. Namun sudah tentu, permintaan mereka tidak akan terkabulkan. Allah berfirman:

حَتَّى إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ {99} لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ {100}

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". [Al Mukminun: 99-100]

Setiap orang yang teledor di dunia ini, baik dengan kekufuran maupun perbuatan maksiat lainnya akan dilanda gulungan penyesalan, dan akan meminta dikembalikan ke dunia meski sejenak saja, untuk menjadi orang yang insan muslim yang sholeh. Namun kesempatan untuk itu sudah hilang, tidak mungkin disusul lagi. Jadi, persiapan harus dilakukan sejak dini dengan tetap memohon agar kita semua diwafatkan dalam keadaan memegang agama Allah. Wallahu a'lamu bishshawab. Washallallahu 'ala Muhamaad wa 'ala alihi ajmain.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun VIII/1426H/2005. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_________
Footnotes
[1]. Diadaptasi oleh M. Ashim dari kitab Ahwalu Al Muhtazhir (Dirasah Naqdiyyah) karya Dr. Muhammad bin 'Abdul 'Aziz bin Ahmad Al 'Ali, dosen fakultas Ushuluddin di Riyadh. Majalah Jam'iah Islamiyah edisi 124 tahun XXXVI -1424 H.
[2]. Al Maut hlm. 69
[3]. ihat Jami'u Al Bayan Fii Tafsiri Al Quran (26/100-101) dan Fathul Qadir (5/75).
[4]. Taisir Al Karimi Ar Rahman Fi Tafsiri Kalami Al Mannan hlm. 833.
[5]. HR. Bukhari kitab Riqaq bab sakaratul maut (6510) dan kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446).
[6]. HR. Bukhari kitab Maghazi bab sakit dan wafatnya Nabi (4446).
[7]. HR. Tirmidzi kitab Janaiz bab penderitaan dalam kematian (979). Lihat Shahih Sunan Tirmidzi (1/502 no: 979).
[8]. At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah (1/50-51).
[9]. HR. Ahmad (4/2876, 295, 296) dan Abu Dawud kitab Sunnah bab pertanyaan di alam kubur dan siksanya (4753).
[10]. Tafsiru Al Quranil 'Azhim (4/100-101).
[11]. Adhwaul Bayan (3/266).
[12]. Fathul Bari Syarhu Shahihil Bukhari (11/363).
[13]. At Tadzkirah Fi Ahwali Al Mauta Wa umuri Al Akhirah (1/48-50) dengan diringkas
[14]. HR. HR. Ahmad (4/2876, 295, 296) dan Abu Dawud kitab Sunnah bab pertanyaan di alam kubur dan siksanya (4753).
19.54 | 0 komentar | Read More

Misteri Tujuh Menit Kehidupan Setelah Kematian ( Taukah kamu bahwa setelah mati , otak manusia akan tetap bekerja selama 7 menit ? )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRFd7b4UxUKbnbDxAlH9UxpkZhk-gym0pW80GvtTbKG2e8TSZRs0slDVFpRFhxVjMoXKenrwTXkBQPD0dpt9J1Z_47p5KD1j1bBEbmzna71pY6tkdy7JxodXUQVaW0ZqlXlrti0BYSqhpq/s320/tutup+mata.jpg 
Taukah kamu bahwa setelah mati , otak manusia akan tetap bekerja selama 7 menit ? dan dalam tujuh menit ini , kita akan mengulang kembali seluruh kejadian dalam hidup kita, dalam sebuah mimpi. mengerikan ?

Setelah mendengar cerita tentang 7 menit kehidupan setelah kematian yang akan kita alami. Saya mencoba mencari tentang ini di dunia maya. Banyak informasi mengenai masalah ini , tapi saya tidak menemukan penelitian yang valid yang menjelaskannya secara ilmiah. Banyak cerita juga tentang apa yang akan kita alami dalam 7 menit tersebut. Terlepas dari benar atau tidak akan adanya 7 menit kehidupan setelah manusia mati ini , saya akan coba bahas apa yang akan kita alami dalam 7 menit berdasarkan versi cerita yang paling saya suka, jika kehidupan itu memang benar ada.

1. Menit Pertama

Di menit pertama ini , kita akan mengalami kembali masa ketika kita baru dilahirkan kedunia.
Disini kita akan melihat wajah orang pertama yang kita lihat ketika kita lahir , dokter yang membantu kelahiran kita , atau untuk anda yang masih tradisional saya akan bilang itu , dukun beranak.

Anda akan melihat wajah seorang wanita yang telah menjadi ibu anda untuk pertama kalinya. Lalu anda akan melihat wajah seorang pria yang telah menjadi seorang pria, yang tersenyum lebar.

Perasaan yang anda rasakan saat melihat kedua orang tua anda di momment ini , bergantung pada apa yang anda rasakan pada mereka disepanjang kehidupan anda. Bisa jadi cinta , atau benci…

2. Menit kedua

Di menit kedua , anda akan mengulang kembali pengalaman bersama sahabat sahabat anda , dari yang terbaik hingga yang terburuk.

Masa ketika anda tertawa bersama , menangis , bercerita , saling mendukung , pertengkeran , berdebat , hingga perpisahan dengan mereka.

3. Menit Ketiga

Dimenit ketiga , anda akan mengingat orang orang yang pernah anda cintai , dalam menit ini , anda akan jatuh cinta lagi pada mereka semua.

Dimulai dengan cinta pertama , dimana untuk pertama kalinya anda sadar bahwa anda jatuh cinta.
Anda akan ingat , bagaimana senyumannya bisa membuat anda gila. bagaimana anda rela melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia. bagaimana anda tak bisa jauh darinya.
Dilanjutkan dengan masa ketika anda patah hati , menjalani masa masa sendirian , masa dimana anda bersumpah bahwa cinta itu tak pernah ada. Kemudian sampai ketika anda menemukan kembali orang yang membuat anda jatuh cinta lagi.

4. Menit keempat.

Di menit ini , anda akan kembali ke masa masa terburuk dalam hidup anda.  Anda akan kembali kemasa ketika anda pertama kali merasakan patah hati. Masa ketika anda harus melihat orang orang yang anda sayangi meninggal dunia.

Anda akan ingat , bagaimana anda membenci seseorang , dan dia juga membenci anda.

Anda akan ingat bagaimana anda menemukan seseorang yang anda cintai , tapi tak bisa anda miliki.

Mana yang paling menyakitkan dari semua itu ? Kematian ? Patah hati ? Permusuhan ? Kamu sendiri yang menentukan.

5. Menit kelima

Di menit kelima , kamu akan ingat semua pelajaran yang pernah kamu dapat. Pelajaran sekolah ? Bukan !
Pelajaran besar tentang hidup.

Pelaran tentang kebahagian

Pelajaran tentang kesedihan

Pelajaran tentang persahabatan

Pelajaran tentang cinta

Pelajaran tentang kebencian

Pelajaran tentang kehilangan…

6. Menit keenam

Di menit ini , kita akan mengalami kembali segala sesuatu tentang diri kita.

Bagaimana kita berbicara , berjalan , bernyanyi , tertawa , bermain gitar , menangis. Bagaimana bentuk wajah kita , tubuh kita. Apakah kita mensyukri atau tidak menerimanya ? Putuskan sendiri.

7. Menit ketujuh.

Di menit terakhir ini , saya tidak menemukan dengan pasti apa yang akan kita alami. Tapi yang pasti , dimenit terakhir ini , kita akan kembali ke kejadian yang paling berarti di sepanjang hidup kita. Bisa jadi kejadian baik atau buruk. Tak ada yang tau pasti. yang pasti kita akan menemukan jawaban dari seluruh kehidupan kita. jawaban yang tak pernah kita dapat semasa hidup.



Kitalah yang menentukan bagaimana 7 menit terakhir kehidupan itu akan kita alami. Jalanilah hidup , dan lakukan yang terbaik.
Forget who hurts you yesterday, but don’t forget who loves you everyday. Forget the past that made you cry and focus on the present that completes your smile…
dan terakhir….

ARE YOU SURE YOU STILL ALIVE , OR YOU JUST FLASHBACK YOUR LIFE ON THOSE LAST SEVEN MINUTES ???!!! WHO KNOWS ?!!

by: http://unik.kompasiana.com/2013/02/09/7-menit-kehidupan-setelah-kematian-526886.html

19.51 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...