Rabu, 16 Februari 2011

SEGITIGA BERMUDA,MISTERI YANG SULIT DIUNGKAP!!!


Segitiga Bermuda

Bagi Anda yang gemar kisah misteri, pasti mengenal Segitiga Bermuda. Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.

Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.

Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.

Begitulah Segitiga Bermuda. Di wilayah ini, indera keenam memang seperti dihantui 'suasana' yang tak biasa. Namun begitu rombongan Columbus masih terbilang beruntung, karena hanya disuguhi 'pertunjukkan'. Lain dengan pelintas-pelintas yang lain. Menurut catatan kebaharian, peristiwa terbesar yang pernah terjadi di wilayah ini adalah lenyapnya sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880. Tanpa jejak secuilpun, kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana.Selain Atalanta, Segitiga Bermuda juga telah menelan ratusan kapal lainnya.

Di lain kisah, Segitiga Bermuda juga telah membungkam puluhan pesawat yang melintasinya. Peristiwa terbesar yang kemudian terkuak sekitar 1990 lalu adalah raibnya iring-iringan lima Grumman TBF Avenger AL AS yang tengah berpatroli melintas wilayah laut ini pada siang hari 5 Desember 1945. Setelah sekitar dua jam penerbangan komandan penerbangan melapor, bahwa dirinya dan anak buahnya seperti mengalami disorientasi. Beberapa menit kemudian kelima TBF Avenger ini pun raib tanpa sempat memberi sinyal SOS.

Anehnya, misteri Avenger tak berujung di situ saja. Ketika sebuah pesawat SAR jenis Martin PBM-3 Mariner dikirim mencarinya, pesawat amfibi gembrot dengan tigabelas awak ini pun ikut-ikutan lenyap. Hilang bak ditelan udara. Keesokan harinya ketika wilayah-wilayah laut yang diduga menjadi tempat kecelakaan keenam pesawat disapu enam pesawat penyelamat pantai dengan 27 awak, tak satu pun serpihan pesawat ditemukan. Ajaib.

Tahun demi tahun berlalu. Sekitar 1990, tanpa dinyana seorang peneliti berhasil menemukan onggokan kerangka pesawat di lepas pantai Fort Launderdale, Florida. Betapa terkejutnya orang-orang yang menyaksikan. Karena, ketika dicocok kan, onggokan metal itu ternyata bagian dari kelima TBF Avenger.

Hilangnya C-119
Kisah ajaib lainnya adalah hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.
Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

"Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya," begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. "Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah," tambahnya.

Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.

"Benar-benar aneh. Sebuah pesawat terbang ke arah selatan Bahama dan hilang begitu saja tanpa jejak," demikian komentar seorang veteran penerbang Perang Dunia II.
Seseorang dari Tim SAR mengatakan, kemungkinan pesawat jatuh di antara Pulau Crooked dan Grand Turk. Bisa karena masalah struktur, ledakan, atau kerusakan mesin. Kalau memang pesawat meledak, kontak radio memang pasti tak akan pernah terjadi, tetapi seharusnya kami bisa menemukan serpihan pecahannya. Begitu pula jika pesawat mengalami kerusakan, mestinya sang pilot bisa melakukan ditching (pendaratan darurat di atas air). Pasalnya, cuaca saat itu dalam keadaan baik. Dalam arti langit cerah, ombak hanya sekitar satu meter, dan angin hanya 15 knot.

Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.

Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.

Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi 'kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.

Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.

"Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO 'kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?" sergah Divitt.

Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali. Banyak teori kemudian dihubung-hubungkan dengan segala kejadian di sana. Ada yang menyebut teori pelengkungan waktu, medan gravitasi terbalik, abrasi atmosfer, dan ada juga teori anomali magnetik-gravitasi. Selain itu ada juga yang mengaitkannya dengan fenomena gampa laut, serangan gelombang tidal, hingga lubang hitam (black-hole) yang hanya terjadi di angkasa luar sana. Aneh-aneh memang analisanya, namun tetap saja tak ada satu pun yang bisa menjelaskannya.

LAHIRNYA SEGITIGA BERMUDA
Pada tanggal 5 desember 1945, sekitar pukul 2 siang, sekelompok penerbangan yang terdiri dari lima buah pesawat-pesawat tempur angkatan udara Amerika Serikat berangkat dari Fort Lauderdale untuk latihan terbang dalam keadaan cuaca yang mendukung. Tak lama kemudian, para penerbang memberitahukan melalui radio bahwa peralatan terbangnya tak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan kompasnya pun tidak berfungsi sama sekali. Kemudian, 2 jam setelah lepas landas semua hubungan dengan kelompok pesawat tempur tersebut telah terputus tanpa jejak.

Anggota lainnya tidak tinggal diam, sebuah pesawat tempur lain (bernama: Martin) segera dikirim untuk mencari pesawat-pesawat tempur yang hilang secara tiba-tiba itu. Tetapi sekitar 20 menit berlalu, hubungan dengan pesawat Martin juga terputus. Tak ada sedikitpun bekas dari pesawat-pesawat itu pernah ditemukan hingga saat ini. Keseluruhannya 6 pesawat tempur dan 27 orang lenyap tak diketahui rimbanya.

Musibah ini telah melahirkan rangkaian kata (frasa) baru dalam bahasa Inggris, yaitu “The Bermuda Triangle”, yang artinya Segitiga Bermuda. Itulah daerah lautan Atlantik yang untuk waktu lama secara diam-diam ditakuti oleh para awak pesawat terbang dan pelaut yang akhirnya telah terbukti keanehan yang terjadi di dalamnya.

PERISTIWA AJAIB LAINNYA
Hilangnya pesawat tempur itu sama sekali bukan merupakan kejadian ajaib yang pertama di daerah itu. Karena selama bertahun-tahun telah dilaporkan tentang terjadinya masalah-masalah navigasi dan bekerjanya daya magnetis yang sangat mencengangkan ilmu pengetahuan. Disamping itu musnahnya 6 pesawat tempur itu bukan pula musibah terbesar yang telah terjadi dalam daerah segitiga itu. Musibah yang terbesar adalah yang menimpa kapal persediaan angkatan laut Amerika Serikat, bernama Cyclops. Kapal itu sedang berlayar dari Barbados menuju Norfolk, Virginia pada awal bulan Maret tahun 1918, ketika ia lenyap dari permukaan laut beserta para awak kapalnya yang berjumlah sekitar 309 orang; tanpa sempat menyampaikan isyarat permintaan bantuan dan hal yang sama ialah kejadian ini tidak meninggalkan sedikitpun bekas tentang terjadinya kecelakaan!

Tetapi, masuknya nama ‘Segitiga Bermuda’ ke dalam legenda adalah sejak tahun 1945 setelah kejadian hilangnya 6 pesawat tempur tadi. Nama yang diberikan kepada daerah itu sebelumnya cukup bervariasi seperti: Segitiga Setan, Segitiga Kematian, Laut Naas, ataupun kuburan di Laut Atlantik.

Hingga saat ini, dikatakan bahwa Segitiga Bermuda telah menelan sekitar 140 kapal laut dan pesawat terbang serta lebih dari 1000 nyawa manusia hilang. Berikut ini merupakan sebagian dari peristiwa-peristiwa mengerikan lain yang pernah terjadi di daerah ini:

  • 1947 :
    Pesawat C-45 Superdort AU Amerika Serikat hilang di suatu tempat, sekitar 100 mil dari daerah Bermuda.
  • 1948 :
    Pesawat Tudor IV bermesin 4 hilang, beserta 31 penumpangnya.
    Pesawat DC-3 lenyap, beserta 32 orang penumpang dan awak pesawat.
  • 1949 :
    Pesawat raksasa Globemaster milik AU Amerika Serikat hilang tanpa jejak.
  • 1950 :
    Kapal laut pengangkut barang, bernama SS Sandra, yang panjangnya sekitar 350 kaki tenggelam tanpa bekas.
  • 1952 :
    Pesawat angkut York milik Inggris hilang beserta 33 orang penumpangnya.
  • 1954 :
    Pesawat Locksheed Constellation milik Amerika Serikat lenyap beserta 42 orang penumpangnya.
  • 1956 :
    Pesawat Martin P5M, hilang dengan membawa 5 orang awak pesawat.
  • 1962 :
    Sebuah kapal terbang pengangkut persediaan bahan bakar KB-50 milik AU Amerika Serikat hilang.
  • 1963 :
    Marine Sulphur Queen, sebuah kapal barang Amerika Serikat, hilang bersama seluruh awak kapalnya. Tak pernah diterima isyarat-isyarat permintaan bantuan dari kapal tersebut. Tanda-tanda bekas musibah ini juga tak pernah ditemukan.
    Dua buah strato tanker raksasa Amerika Serikat hilang saat mengadakan latihan seperti biasa.
    Pesawat C-132 Cargo-master hilang.
  • 1967 :
    Sebuah pesawat militer YC-122, yang saat itu beralih fungsi menjadi pesawat pengangkut barang, hilang.
  • 1970 :
    Kapal barang Perancis “Milton Iatrides” hilang tak berbekas.
  • 1973 :
    Kapal barang Jerman “Anita”, yang beratnya lebih dari 20.000 ton hilang bersama seluruh awak kapalnya yang terdiri dari 32 orang.

Peristiwa-peristiwa di atas hanya ‘sekedar’ beberapa dari peristiwa hilangnya pesawat dan kapal di daerah Segitiga Bermuda. Setelah itu masih banyak lagi peristiwa-peristiwa yang menelan korban nyawa manusia di daerah ini. Tetapi, beberapa tahun akhir-akhir ini, sikap skeptis yang sehat telah timbul di sekitar pernyataan-pernyataan yang agak aneh mengenai ‘tenaga gaib’ yang terdapat di daerah tersebut.

Hingga saat ini, tidak sedikit para ilmuwan yang mencoba menjelaskan adanya peristiwa-peristiwa ajaib di daerah Segitiga Bermuda. Musnahnya banyak pesawat dan kapal pada waktu yang berdekatan dikatakan sebagai akibat dari waktu yang berjalan tak normal di daerah itu, meluapnya air laut secara sangat dahsyat, gunung berapi di bawah tanah yang tiba-tiba meledak, daya tarik bumi yang terbalik dan ada juga yang mengatakan ini adalah tarikan dari lubang hitam. Selain itu juga pernah diajukan pendapat bahwa pesawat-pesawat UFO (Unidentified Flying Object) sedang mengumpulkan contoh-contoh manusia bumi atau orang-orang dari peradaban Atlantis yang telah hilang masih memanfaatkan kemampuannya dari suatu tempat di kedalaman laut

Dengan kata lain baik pendapat maupun bantahan itu tidak mampu membantu mengungkap rahasia tentang beratus-ratus bahkan beribu-ribu jiwa manusia yang telah hilang tak berbekas. Alam ini masih terlalu luas untuk dijelajahi oleh manusia.

http://www.medancity.com/forum/mdn1/showthread.php?t=4175
Lokasi Segitiga Bermuda

Tempat yang masih menjadi perbincangan saat ini adalah Segitiga Bermuda.
Wilayah laut di selatan Amerika Serikat dengan titik sudut Miami (di Florida), Puerto Rico (Jamaica), dan Bermuda ini, telah berabad-abad menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera macam Christopher Columbus.

Sekitar 1492, ketika dirinya akan mengakhiri perjalanan jauhnya menuju dunia barunya, Amerika, Columbus sempat menyaksikan fenomena aneh di wilayah ini. Di tengah suasana laut yang terasa aneh, jarum kompas di kapalnya beberapa kali berubah-ubah. Padahal cuaca saat itu begitu baik.

Lebih dari itu, tak jauh dari kapal, pada suatu malam tiba-tiba para awaknya dikejutkan dengan munculnya bola-bola api yang terjun begitu saja ke dalam laut. Mereka juga menyaksikan lintasan cahaya dari arah ufuk yang kemudian menghilang begitu saja.
Tak cukup bila saya menguraikan seluruh peristiwa, dan itu juga tak menjurus pada masalah penyelesaian. Tetapi mengenai peristiwa bentuk gaib di Segitiga bermuda ini dapat dikemukakan dan mungkin teori-teori yang banyak mengenai Segitiga Bermuda. Mungkin di udara terdapat semacam gangguan atmosfir yang berupa “lubang di langit”. Ke lubang itulah pesawat terbang masuk tanpa sanggup untuk keluar lagi. Dari misteri “Lubang di Langit” ini membentuk sebuah teori tentang adanya semacam perhubungan antara dunia dengan dimensi lain. lubang di Langit itu dianggap semacam alat transportasi seperti tampak di film Star Trek. Ataukah bentuk Lubang di Langit itu UFO? Orang sering menghubungkan hilangnya pesawat kita dengan munculnya UFO. Lantas, apakah hilangnya mereka itu karena diculik oleh UFO? Malah hasilnya hanya mendapat pertanyaan tanpa jawaban.

Hilangnya C-119

Hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965. Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo ini, hari itu pukul 7.47 lepas landas dari Lanud Homestead. Pesawat dengan 10 awak ini terbang menuju Lapangan Terbang Grand Turk, Bahama, dan diharapkan mendarat pukul 11.23.

Pesawat ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanannya. Hal ini diketahui dari kontak radio yang masih terdengar hingga pukul 11. Sesungguhnya memang tak ada yang mencurigakan. Kerusakan teknis juga tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.

“Dalam kontak radio terakhir tak ada indikasi apa-apa bahwa pesawat tengah mengalami masalah. Namun setelah itu kami kehilangan jejaknya,” begitu ungkap juru bicara Penyelamat Pantai Miami. “Besar kemungkinan pesawat mengalami masalah kendali arah (steering trouble) hingga nyasar ke lain arah,” tambahnya.

Seketika itu pula tim SAR terbang menyapu wilayah seluas 100.000 mil persegi yang diduga menjadi tempat kandasnya C-119. Namun hasilnya benar-benar nihil. Sama seperti hilangnya pesawat-pesawat lainnya di wilayah ini, tak satu pun serpihan pesawat atau tubuh manusia ditemukan.

Analisis selanjutnya memang mengembang kemana-mana. Namun tetap tidak menghasilkan apa-apa. Kasus C-119 Flying Boxcar pun terpendam begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 1973 terbit artikel dari International UFO Bureau yang mengingatkan kembali sejumlah orang pada kasus ajaib tersebut.
Dalam artikel ini dimuat kesaksian astronot Gemini IV, James McDivitt dan Edward H. White II, yang justru membuat runyam masalah. Rupanya pada saat-saat di sekitar raibnya C-119, dia kebetulan tengah mengamati wilayah di sekitar Karibia. Gemini kebetulan memang sedang mengawang-awang di sana. Menurut catatan NASA, pada 3 sampai 7 Juni 1965 keduanya tengah melakukan eksperimen jalan-jalan ke luar kapsul Gemini dengan perlengkapan yang dirahasiakan.

Menurut Divitt, dia melihat sebuah pesawat tak dikenal (UFO) dengan semacam lengan mekanik kedapatan sedang meluncur di atas Karibia. Beberapa menit kemudian Ed White pun menyaksikan obyek lainnya yang serupa. Sejak itulah lalu merebak isu, C-119 diculik UFO. Para ilmuwan pun segera tertarik menguji kesaksian ini. Tak mau percaya begitu saja, mereka mengkonfirmasi obyek yang dilihat kedua astronot dengan satelit-satelit yang ada disekitar Gemini IV. Boleh jadi ‘kan yang mereka salah lihat ? Maklum saat itu (hingga kini pun), banyak pihak masih menilai sektis terhadap kehadiran UFO.

Ketika itu kepada kedua astronot disodori gambar Pegasus 2, satelit raksasa yang memang memiliki antene mirip lengan sepanjang 32 meter dan sejumlah sampah satelit yang ada di sekitar itu. Namun baik dari bentuk dan jarak, mereka menyanggah jika telah salah lihat.

“Sekali lagi saya tegaskan, dengan menyebut UFO ‘kan tak berarti saya menunjuk pesawat ruang angkasa dari planet lain. Pengertian UFO sangat universal. Bahwa jika saya melihat pesawat yang menurut penilaian saya tak saya kenal, tidakkah layak jika saya menyebutnya sebagai UFO?” sergah Divitt.

Begitulah kasus C-119 Flying Boxcar yang tak pernah terpecahkan hingga kini. Diantara kapal atau pesawat yang raib di wilayah Segitiga Bermuda kisahnya memang senantiasa sama. Terjadi ketika cuaca sedang baik, tak ada masalah teknis, kontak radio berjalan biasa, tetapi si pelintas tiba-tiba menghilang begitu saja. Tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Menurut berbagai sumber yang lain Ada tempat di Segitiga Bermuda yang disebut Tongue of the Ocean atau “Lidah Lautan”. Lidah Lautan mempunyai jurang bawah laut (canyon) Bahama. Ada beberapa peristiwa kecelakaan di sana. Tidak banyak yang belum diketahui tentang Segitiga Bermuda, sehingga orang menghubungkan misteri Segitiga Bermuda ini dengan misteri lainnya. Misalnya saja misteri Naga Laut yang pernah muncul di Tanjung Ann, Massachussets AS, pada bulan Agustus 1917. Mungkinkah naga laut ini banyak meminta korban itu? Ataukah arus Cromwell di Lautan Pasifik yang menyebabkan adanya gelombang lautan disitu atau angin topan, gempa bumi di dasar lautan? Tak ada orang yang tahu.

Konon di sekitar kepulauan Bahama terdapat blue hole, yaitu semacam gua lautan. Dulu gua ini memang sungguh ada, tetapi setelah jaman es berlalu, gua ini terendam. Arus didalamnya sangat kuat dan sering membuat pusaran yang berdaya hisap. banyak kapal-kapal kecil atau manusia yang terhisap ke dalam blue hole itu tanpa daya, dan anehnya kapal-kapal kecil yang terhisap itu akan muncul kembali ke permukaan laut selang beberapa lama. Tapi yang menimbulkan pertanyaan ialah: Mungkinkah Blue Hole ini sanggup menelan kapal raksasa ke dasar lautan?

Misteri lain yang masih belum terungkap adalah misteri Makhluk Laut Sargasso, yang bukan semata-mata khayalan. Di Lautan Sargasso itu banyak kapal yang tak pernah sampai ke tujuannya dan terkubur di dasar laut itu. Di sana terhimpun kapal-kapal dari berbagai jaman, harta karun, mayat tulang belulang manusia. Luas Laut Misteri Sargasso ini 3650 km untuk panjang dan lebarnya 1825 km, dan di sekelilingnya mengalir arus yang kuat sekali, sehingga membentuk pusaran yang sangat luas yang berputar perlahan-lahan searah jarum jam. Didasar lautnya terdapat pegunungan yang banyak dan mempunyai tebing dan ngarai yang terjal.

Segitiga Bermuda memang menarik, sekaligus menakutkan. Konon perairan Karibia merupakan tempat yang banyak menyimpan keanehan-keanehan, seperti cahaya-cahaya yang tak jelas asalnya, bayangan-bayangan yang menakutkan, yang keluar masuk permukaan laut, bentuknya tak jelas tapi lebih besar dari ikan paus. Bentuknya seperti ubur-ubur raksasa dengan warna kulit keputihan dan pernah dilihat oleh dua orang (jadi bukan halusinasi).

“Ubur-ubur raksasa” itu seperti mampu mengganggu jarum kompas dan menyerap energi fisik. Mungkin “ubur-ubur raksasa” itu bukan binatang, melainkan pangkalan UFO yang dapat keluar masuk dari dalam laut. Keanehan lain di dekat pulau Puerto Rico, tampak suatu pancaran air raksasa yang membentuk cendawan atau kembang kol. Laut di tempat itu mempunyai kedalaman sampai 10 km. Kejadian ini sempat dilihat oleh awak pesawat Boeing 707 pada tanggal 11 April 1963. Menurut mereka cendawan air itu mempunyai garis tengah selebar 900-1800 meter dengan ketinggian separuhnya. Mungkin itu hanya percobaan nuklir dari negara Amerika atau lainnya? Tapi pihak Amerika tidak membenarkannnya, sebab tak mungkin mencoba bom di jalur penerbangan. Mungkin ledakan itu berasal dari kapal selam nuklir Thresher yang hilang sehari sebelumnya, tapi lokasi hilangnya kapal selam itu ribuan km dari sana.

Ada sebuah tempat di perairan Boca Raton, yang di sana terdapat sebuah pipa bergaris tengah 20 cm. Jelas bukan milik Amerika (untuk lebih lanjut: Orang Bumi). Peristiwa ini dilihat oleh suami istri Lloyd Wingfields. Mereka melihat sebuah tiang asap disana, dan ketika didekati oleh mereka, tampak sebuah pipa yang muncul dari dasar laut yang merupakan sumber keluarnya asap itu. Asap itu sendiri tak mengeluarkan bau dan berwarna kekuning-kuningan. Mungkinkah pipa itu tertancap dari sumber api di dasar laut? Pangkalan UFO di dasar lautkah yang menyebabkannya?

Lagipula kedalaman laut itu cukup dalam, sehingga mereka tak berani menyelam untuk melihat lebih lanjut, juga mereka melihat (sesudahnya) sebuah helikopter yang mengalami kerusakan mesin dan berusaha mendarat darurat di laut.

Melihat kenyataan-kenyataan yang ada dan bukti yang dpat dipertahankan itu, timbullah berbagai macam bentuk teori yang mungkin berbeda satu sama lain. Teori-teori yang pernah dikemukakan untuk membuka misteri hilangnya kapal itu, antara lain:

1. Adanya bahaya alam/gempa yang dapat menarik kapal tersedot.
2. Adanya bermacam-macam arus yang berkumpul di daerah Segitiga Bermuda itu, sehingga mungkin saja arus bawah tiba-tiba berubah ke permukaan dan menyebabkan pusaran air.
3. Ditemukan Blue Hole, tapi masih diragukan, karena kapal yang besar seperti tanker/kapal induk tak mungkin mampu disedot oleh Blue Hole.
4. Terjadi gempa yang menyebabkan tanah retak besar dan air membentuk pusaran dan menyedot kedalamnya.
5. Adanya puting beliung atau pusaran angin yang dapat menyebabkan hancurnya sebuah pesawat terbang karena dihempaskan.

Ulasan lain, di daerah Kutub Selatan ada sebuah lubang besar yang menghubungkan dunia luar dengan dunia lain (entah benar atau tidak). Pernah ada orang bernama Admiral Bryd, melihat dari kapal terbang ke Barat di kutub selatan sebelah darat menghijau dengan danau yang tak membeku dan binatang liar mirip bison dan melihat seperti manusia-manusia purba. Sebagai ilmuwan Bryd melaporkan pristiwa itu, tapi tak ada yang mempercayainya.

Sebenarnya masih banyak misteri dan kejadian lain yang terdapat di segitiga bermuda tersebut. Semua Kejadian tersebut merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai umat manusia dituntut untuk terus belajar mengembangkan pengetahuan yang kita miliki

(dari berbagai sumber)-Yd

Badai Matahari 2013 Bukan Akhir Dunia


KOMPAS/YULVIANUS HARJONO
Teropong matahari yang baru selesai dibangun di Observatorium Boscha.

DENPASAR, KOMPAS.com — Sejumlah peneliti antariksa di dunia memprediksi puncak badai matahari akan terjadi pada pertengahan tahun 2013. Indikasi tersebut berdasar pada aktivitas matahari yang saat ini terus meningkat. Aktivitas matahari ini berupa medan magnet, bintik matahari, ledakan matahari, lontaran massa korona, angin surya, dan partikel energetik.


"Pada 2012 hingga 2015 bintik matahari diperkirakan mencapai titik yang sangat banyak dan itu akan memicu banyak ledakan," ujar Dra Clara Yono Yatini, MSc, Kepala Bidang Aplikasi Geomagnet dan Magnet Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), di sela-sela sosialisasi fenomena cuaca antariksa 2012-2015 di Denpasar, Bali.

Namun, menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena badai matahari tidak akan menghancurkan peradaban dunia. "Dampak badai matahari hanya merusak sistem teknologi saja," tegas Clara Yono.

Sistem teknologi yang terpengaruh, misalnya, rusaknya satelit sehingga mengganggu jaringan komunikasi. Dampak lainnya dari badai matahari ini juga dapat mengganggu medan magnet bumi. Seperti tahun 1989 saat badai matahari menyerang Kanada, jelas Clara, terjadi pemadaman listrik karena trafo di pusat jaringan listrik terbakar akibat arus yang sangat besar di bawah permukaan bumi. Badai matahari ini dapat diantisipasi agar tidak menimbulkan kerusakan, seperti mematikan sementara jaringan satelit dan jaringan listrik pada saat terjadi badai matahari.

"Masyarakat jangan terpengaruh dengan film 2012 karena itu sains palsu," pesan Clara Yono. Lapan kini gencar melakukan sosialisasi soal fenomena cuaca antariksa 2012-2015 kepada masyarakat untuk meluruskan cerita-cerita miring terkait kiamat yang tidak jelas dasarnya.

Isu kiamat tahun 2012 seperti yang digambarkan dalam film 2012 memang selama ini terus dikaitkan dengan sejumlah fenomena alam yang akan terjadi di bumi, di antaranya badai matahari ini.

Selasa, 15 Februari 2011

Tulisan "Alien" di Manuskrip Voynich


Manuskrip Voynich (science daily/Beinecke Rare Book and Manuscript Library, Yale University)

Manuskrip ini adalah teka-teki yang tak seorangpun mampu menerkanya"
Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti dari Universitas Arizona. Amerika Serikat, telah memecahkan salah satu teka-teki yang terdapat pada apa yang dikenal dengan "manuskrip paling mesterius di dunia," Manuskrip Voynich.

Manuskrip ini adalah sebuah kitab berisi gambar dan tulisan yang tidak pernah bisa dimengerti manusia hingga sekarang.

Dengan menggunakan penelusuran radiokarbon, satu tim dipimpin Greg Hodgins dari Jurusan Fisika Universitas Arizona, telah menemukan halaman-halaman perkamen yang kemungkinan dibuat pada abad ke-15 atau seabad lebih tua dari taksiran para pakar sebelumnya.

Buku tebal ini membuat "DaVinci Code" benar-benar tidak menarik. Deretan teks cakar ayam tertulis di atas perkamen yang jelas terlihat kuno, aliran ilustrasi gambar ruwet yang melukiskan tanaman, bagan-bagan astronomis, dan gambar manusia mandi di usia dini.

Kesan pertama, Manuskrip Voynich tidak seperti karya tulis dan gambar antik pada umumnya. Kesan berikutnya, ketika diteliti lebih jauh, maka Anda mendapati manuskrip itu benar-benar tidak bisa dipahami.

Karakter-karakter asing di mana beberapa diantaranya memuat huruf Latin namun di beberapa bagian malah memuat bahasa yang sama sekali tidak dikenal manusia, disusun menjadi seumpama kata dan kalimat, tetapi tidak satu pun menyerupai tulisan atau bacaaan apapun yang selama ini digunakan manusia.

Hodgins, seorang asisten peneliti dan asisten profesor pada Jurusan Fisika, Universitas Arizon, yang bekerjasama dengan Fakultas Antropologi universitas sama, terpesona oleh manuskrip itu.

"Apakah ini kode atau sandi untuk sesuatu hal? Orang memakai analisis statistik huruf dan kata, yaitu analisis yang digunakan guna memecahkan kode-kode. Tapi semua itu tak bisa memecahkan yang satu ini."

Sebagai seorang ilmuwan kimia dan arkeologi lapangan, Hodgins bekerja untuk Laboratorium NSF Arizona Accelerator Mass Spectrometry atau AMS, yang menggabungkan analisis fisika dan ilmu bumi. Timnya berhasil memecahkan waktu pembuatan Manuskrip Voynich.

Kini dimiliki Beinecke Rare Book and Manuscript Library, Universitas Yale, manuskrip ini ditemukan di Villa Mondragone dekat Roma pada 1912 oleh dealer barang antik Wilfrid Voynich. Manuskrip ini pernah disarankan Society of Jesus untuk dijual.

Voynich mendedikasikan sisa hidupnya untuk mengungkap misteri asal usul manuskrip tersebut, sekaligus mengartikannya. Dia meninggal 18 tahun kemudian tanpa pernah bisa mengungkap sedikit pun rahasia dalam manuskrip itu.

Melompat ke tahun 2009: Di lantai dasar Gedung Ilmu Fisika dan Atmosferik Universitas Arizona, Hodgins dan sejumlah ilmuwan, insinyur dan teknisi memelototi sebuah monitor komputer yang menampilkan grafik dan garis. Dengung suara mesin memenuhi ruangan dan menjadi latar belakang untuk desis berirama dari pompa turbin-turbin uap.

Pipa baja antikarat, bergantian dengan ruang vakum berbobot besar, menembus dinding.

Itu adalah jantung dari Laboratorim NSF-Arizona AMS, yaitu spektrometer akselarator massa yang mampu melacak jejak atom Carbon-14 yang berada dalam satu sampel dan memberi ilmuwan penunjuk umur untuk sampel-sampel itu.

Analisis Radiokarbon

Carbon-14 adalah bentuk tidak padat dari karbon yang biasa disebut radioisotop, yang secara alamiah terbentuk di lingkungan Bumi. Dalam lingkungan alami, hanya ada satu atom Carbon-14 per trilun isotop karbon nonradioaktif yang sebagian besar adalah Carbon-12 dengan sejumlah kecil Carbon-13. Carbon-14 ditemukan di atmosfer dalam gas karbondioksida.

Tumbuhan menghasilkan jaringan selnya sendiri dengan menangkap karbondioksida dari atmosfer dan mengamulasi Carbon-14 selama hidupnya. Lalu, giliran binatang mengakumulasi Carbon-14 dalam jaringan selnya dengan memakan tumbuhan atau organisma lain yang memakan tumbuhan.

Ketika tanaman atau binatang mati, kadar Carbon-14 di dalamnya menurun dalam tingkat tertakar sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengukur waktu yang dilalui sejak tanaman atau hewan itu mati.

Apa yang berlaku pada tumbuhan dan binatang, akan berlaku pula pada apa-apa yang dihasilkan keduanya. Mengingat halaman perkamen dari Manuskrip Voynich dibuat dari kulit binatang, maka manuskrip itu ditaksir umurnya lewat analisis radiokarbon itu.

Dengan memokuskan pada ujung atas spekrometer massa, Hodgins menjelaskan prinsip di balik ini.

Satu sampel tipis dari carbon yang diesktrasi dari manuskrip tersebut dimasukkan ke "sumber ion" pada spektrometer massa.

"Ini menyebabkan atom-atom dalam sampel terionisasi, Artinya, atom-atom itu kini memiliki energi listrik dan dapat didorong oleh medan listrik dan magnet."

Setelah dilontarkan dari sumber ion, ion-ion karbon itu menjadi sinar yang ditembakkan ke instrumen dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Dengan fokus pada sinar dalam lensa dan filter magnetis, spektrometer massa ini kemudian menyebar menjadi beberapa sinar yang masing-masing mengandung satu isotop spesies dengan massa tertentu.

"Carbon-14 lebih berat dibandingkan isotop karbon lainnya. Dengan cara ini, kita bisa mengukur isotop tersebut dan menentukan berapa banyak kandungannya dalam sampel. Dari situ, kita bisa menghitung umur sampel."

Guna mendapatkan sampel manuskrip itu, Hodgins mengunjungi Universitas Yale dimana sebelumnya para konservator telah mengidentifikasi halaman-halaman manuskrip yang tak bisa diotak-atik itu dan menjadi sampel yang tercocok untuk diteliti.

"Saya duduk menghadap Manuskrip Voynich, dengan hati-hati menyayat satu bagian perkamen mulai dari ujung halaman dengan pisau bedah," kata Hodgins.

Dia memotong empat sampel dari empat halaman yang masing-masing berukuran sekitar 1 sampai 6 milimeter, lalu dibawanya ke laboratorim di Tucson di mana keempatnya dibersihkan.

"Karena kami mengambil sampel dari tengah halaman, kami perkirakan ada banyak tinta diserap," jelas Hodgins. "Plus, jika manuskrip itu berubah di setiap sudut, maka titik sampling pada halaman-halaman ini kemungkinan tak berada di ujung namun di belakang. Ini berarti titik-titik itu mudah melekat."

"Metode modern yang kami gunakan untuk menaksir umur material itu begitu sensitif," katanya.

Sangat menakjubkan

Berikutnya, sampel dibakar untuk melepas materi dari senyawa-senyawa yang tak diinginkan sehingga hanya menyisakan konten karbon seperti debu grafit kecil di dasar botol.

"Pada penaksiran umur radiokarbon, sistem keseluruhan kebanyakan orang bekerja di tingkat ini. Dan untuk mendapatkan waktu yang tepat, dituntut banyak keahlian," katanya.

"Dari awal sampai akhir, analisis ini membutuhkan keahlian arkeologis, pengalaman biokimia dan kimiawi, kami butuh pakar-pakar fisika, insinyur dan ahli statistik. Ini adalah satu kenikmatan berkarya di mana kami semua bekerjasama mencapai tujuan bersama."

Tim Universitas Arizona berhasil menghasilkan taksiran umur Manuskrip Voynich yang ternyata lebih tua 100 tahun. Taksiran ini sekaligus membunuh hipotesis-hipotesis sebelumnya mengenai asal dan sejarah manuskrip tersebut.

Di tempat lain, para pakar menganalisis tinta dan lukisan yang membentuk tulisan dan gambar asing dalam manuskrip itu.

"Akan baik sekali jika kami secara langsung dapat mengukur radiokarbon dari tinta itu, namun pekerjaan ini luar biasa sulit. Pertama, karbon-karbon itu berada di permukaan dalam jumlah yang bisa ditaksir," kata Hodgins. "Konten karbon biasanya sangat rendah. Lagi pula, tinta sampling membebaskan karbon dari perkamen jauh di luar kemampuan kami untuk mengetahuinya.

Akhirnya diketahui beberapa tinta tak berbasis karbon, namun berasal dari mineral tanah. Mineral-mineral ini inorganik sehingga tidak mengandung karbon apapun."

"Diketahui bahwa warna-warnanya konsisten dengan palet era Renaisans yang mendominasi zaman itu. Namun ini tak menjelaskan apapun kepada kami."

Hodgins menjelaskan bahwa di luar aspek penanggalan adalah bukan keahliannya. Dia hanya mengakui sebagai orang yang terpesona oleh manuskrip kuno itu, seperti semua orang yang pernah berusaha menguak sejarah dan makna manuskrip itu.

"Teks itu menunjukkan karakteristik aneh seperti penggunaan kata yang berulang atau pertukaran huruf dalam satu sekuens. Keanehan-keanehan seperti itu membuat manuskrip ini sulit sekali dipahami artinya," paparnya.

"Ada berbagai tipe kode yang memuat arti tersembunyi dalam kekosongan (makna). Jadi mungkin kode ini kebanyakan tidak berarti apa-apa. Ada kode tua di mana Anda memiliki selembar kertas dengan lubang-lubang yang secara strategis berada di dalamnya. Dan manakala lubang-lubang ini mengapung di atas tulisan, maka Anda membaca huruf pada lubang-lubang itu."

"Siapa yang tahu tulisan apa dalam manuskrip itu, namun tampaknya ini berkaitan dengan rangkaian topik yang agaknya berhubungan dengan kimia. Kerahasiaan kadangkala dihubungkan dengan kimia, sehingga akan konsisten dengan kebiasaan itu jika ilmu pengetahuan yang termuat dalam manuskrip itu terpecahkan.

Tapi yang kami punya adalah gambar-gambar. Lihat gambar-gambar itu, Apa semua berkaitan dengan tumbuhan? Organisme laut? Astrologis? Tak ada yang tahu."

"Saya melihat manuskrip itu begitu menakjubkan, bagaikan jendela menuju pemikiran yang amat menarik. Manuskrip ini adalah teka-teki yang tak seorangpun mampu menerkanya, dan siapa sih yang tidak suka teka teki?" (*)

disadur Jafar Sidik dari "Mysterious Voynich Manuscript Dates Back to Early 15th Century" dalam Science Daily, 10 Februari 2011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Hampir 50% Orang Inggris Yakin Alien Ada

(ANTARANEWS/Grafis)

Jakarta (ANTARA News) - Hampir setengah orang Inggris percaya adanya mahluk luar angkasa atau alien.

Hasil jajak yang dilakukan salah satu lembaga tertua di Inggris untuk bidang ilmu pengetahuan itu juga menemukan bahwa hampir 80 persen mengatakan kanker adalah penyakit yang paling membutuhkan vaksin.

Seperti dikutip Reuters, Royal Society menyelenggarakan jajak untuk menandai ulang tahunnya yang ke-350.

Hasil jajak yang dipublikasikan pada hari Selasa itu menemukan bahwa 66 persen responden beranggapan pengendalian penyakit dan pemberantasannya harus menjadi prioritas utama bagi ilmu pengetahuan. Sekitar 53 persen mengatakan mereka ingin ilmu pengetahuan memungkinkan mereka untuk memperpanjang hidup.

Presiden Royal Society Martin Rees mengatakan kehidupan manusia modern sangat berbeda dengan nenek moyang zaman dahulu. Hal itu diakibatkan kemajuan ilmiah yang terjadi sejak lembaga itu pada tahun 1660, ketika ilmu pengetahuan masih berada pada masa pertumbuhan.

"Ilmu pengetahuan adalah pencarian tanpa akhir untuk memahami dan selama 350 tahun berikutnya minat kita untuk penemuan akan menuntun kita untuk menemukan obat kanker, solusi untuk perubahan iklim, dan bahkan menemukan kehidupan extra-terrestrial," katanya dalam pernyataan.

Menurut survey yang dilakukan terhadap 2.000 orang itu, pencegahan HIV / AIDS dianggap penting oleh 60 persen responden sedangkan pencegahan malaria dipilih oleh 37 persen responden.

"Tidak ada cara yang lebih baik lagi untuk merayakan ulang tahun ke-350 Royal Society kecuali melihat masa depan ilmu pengetahuan yang dibangun di atas dasar penelitian mutakhir hari ini," kata Rees.

Hampir setengah dari orang di Inggris (44 persen) percaya adanya alien, menurut jajak pendapat itu.

Lebih dari sepertiga responden berpikir ilmuwan harus aktif mencari dan mencoba untuk melakukan kontak dengan alien. Sebanyak 46 persen responden laki-laki bersikap seperti itu namun tak sampai satu dari setiap 10 orang yakin bahwa eksplorasi ruang angkasa harus menjadi prioritas utama bagi komunitas ilmiah.

Setelah masalah kesehatan, perubahan iklim adalah prioritas tertinggi berikutnya untuk umum. Ada sepertiga responden yang menganggap isu itu adalah penting. Angka ini meningkat sampai 44 persen pada responden berumur 18 sampai 24 tahun. Ini menunjukkan bahwa generasi muda lebih "tune in" dengan ancaman pemanasan global.
(A038/A038/BRT)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011

Stephen Hawking: Alien Ada Tapi Jangan Coba-coba Mengontak Mereka

foto

Stephen Hawking. AP/Dave Einsel

TEMPO Interaktif, Cambridge - Aliens sangat mungkin ada di luar sana. Itu tadi kata ilmuwan terkemuka Stephen Hawking. Namun, Hawking justru wanti-wanti, bahwa kita harus tetap tenang dan berharap mereka tidak memperhatikan manusia bumi.

Dalam sebuah film dokumenter baru untuk Discovery Channel, fisikawan teoretis ini memperingatkan untuk tidak melakukan kontak dengan makhluk angkasa luar. “Manusia harus menghindari kontak dengan mereka sebagai konsekuensinya bisa menghancurkan,” ungkap Hawking.

Profesor Hawking, yang pensiun sebagai Lucasian Profesor Matematika di Universitas Cambridge tahun lalu, mengklaim kehidupan ruang angkasa seperti itu hanya akan mempermainkan sumber daya di Bumi.

"Kita hanya perlu melihat diri kita sendiri untuk melihat bagaimana kehidupan cerdas bisa berkembang menjadi sesuatu yang kita tidak ingin bertemu," katanya. "Saya membayangkan mereka mungkin ada di kapal besar, karena menggunakan semua sumber daya dari planet asal mereka.”

Hawking memperingatkan, alien yang telah maju tersebut kemungkinan akan menjadi nomaden, ingin menaklukkan dan mengkolonisasi planet apa pun yang mereka bisa jangkau. "Jika orang asing mengunjungi kita, hasilnya akan lebih seperti saat Columbus mendarat di Amerika, yang ternyata tidak baik bagi orang Amerika asli."

Film dokumenter, yang dimulai pada tanggal 9 Mei ini mengeksplorasi visi ilmuwan alam semesta asal Inggris ini.

Sementara sebagian besar makhluk asing kemungkinan semuanya adalah organisme sederhana seperti mikroba, Profesor Hawking mengatakan, mereka hanya akan mengambil beberapa yang cerdas untuk membuat bencana bagi manusia. "Untuk otak matematika saya, angka-angka saja membuat berpikir tentang alien sangat rasional," jelasnya.

SKYNEWS| | NUR HARYANTO


BERITA TERPOPULER LAINNYA

Menurut islam Alien itu ada atau tidak?

- Thread Solved
Pertanyaan : Menurut islam Alien itu ada atau tidak?

Jawaban :

Alien bisa ada atau bisa tidak, selama alien itu mahluk, maka sangat mungkin adanya

karena selain choliq mahluk namanya
Solved Answer - Posted by pakde1973
Ini aku dapat dari http://www.geocities.com/pentagon/qu.../1246/mla.html

Untuk masalah yang menjadi tanda tanya para ahli pikir abad 20 mengenai kehidupan diluar planet bumi kita ini Allah berfirman dalam AlQur'an :
Dan diantara ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi
Dan makhluk-makhluk hidup yang Dia sebarkan pada keduanya.
Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(QS. 42:29)

Kepada Allah sajalah bersujud semua makhluk hidup yang berada di langit dan di bumi dan para malaikat, sedang mereka /malaikat/ tidak menyombongkan diri. (QS. 16:49)

Tasbih bagiNya planet-planet, bumi dan semua yang ada di dalamnya. Bahwa mereka itu hanya tasbih dengan memuji Dia, tetapi kamu tidak mengerti caranya mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 17:44)

Hai manusia ! Sembahlah Tuhan-mu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu terpelihara.
(QS. 2:21)

Makhluk-makhluk yang ada diplanet dan bumi memerlukan Dia, setiap waktu Dia dalam kesibukan.
(QS. 55:29)

Tidak ada satu makhlukpun diplanet dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93)
Ayat-ayat seperti itu banyak sekali. Dari sana kita mengetahui bahwa Bani Adam yang ada diplanet bumi kita ini hanyalah satu jenis makhluk diantara makhluk-makhluk hidup lainnya, bukan satu-satunya makhluk hidup.

Pada pembahasan yang lalu, yaitu tentang Nabi Adam dan istrinya yang dulu bertempat tinggal di bumi Muntaha sebagai bumi yang letaknya pada galaksi terjauh dan tertinggi dimensinya serta pembahasan mengenai perjalanan Mi'raj Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin kembali pada dimensi tertinggi itu, kita sudah mengenal ada banyaknya langit dan bumi didalam bentangan alam semesta ini.
Dan sekedar untuk mengingatkan kita saja, mari kita perhatikan kembali firman Allah berikut ini :

Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah /hukum-hukum/ Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.
(QS. 65:12)
Dari ayat 65/12 diatas nyatalah bahwa yang dimaksud Qur'an dengan istilah Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini.

Menurut ketentuan tata bahasa, istilah itu berasal dari Samaa' sebagai singular dari samawaat, namun wujud dan keadaannya ternyata berbeda. Samaa' berarti angkasa atau atmosfir dimana hujan turun membasahi bumi, sedangkan samawaat berarti planet-planet yang bersamaan wujudnya dengan bumi.

Jika kita memperhatikan maksud dari ayat 42/29 yang kita tuliskan pada bagian awal, maka akan semakin jelas diketahui bahwa Samawaat adalah planet-planet dimana makhluk yang berjiwa hidup berkembang biak seperti yang berlaku diplanet bumi kita ini, dan menurut ayat 24/45 berikut dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan makhluk berjiwa atau istilah Qur'annya Dabbah adalah yang berjalan dengan perutnya, dengan empat kaki (sama halnya dengan hewan) dan atas dua kaki sebagaimana keadaan manusia.

Dan Allah telah menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang berjalan atas perutnya /melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki /manusia/ serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
(QS. 24:45)
Tentu ada orang yang mengartikan istilah Dabbah yang termuat pada ayat 42/29 itu dengan berbagai istilah, tetapi ayat 24/45 telah menerangkan arti istilah itu sejelas-jelasnya. Dan dari semua itu didapatlah kepastian bahwa dipermukaan planet dalam tata surya juga hidup makhluk-makhluk yang berupa hewan melata atau hewan berkaki empat serta makhluk hidup yang berupa manusia, berjalan dengan kedua kakinya seperti yang berkembang biak diplanet bumi kita ini.

Sementara itu Allah menyatakan mengenai aneka ragam jenis dan sifat Dabbah itu, sebagaimana pada surah 8:22 bahwa Dabbah yang jahat ialah orang-orang yang tidak memikirkan hidupnya, dan pada surah 8:55 dinyatakan pula sebagai Dabbah yang kafir menurut hukum Islam.

Kembali pada surah 65/12 diatas bahwa Samawaat adalah planet-planet yang bersamaan wujud dan rupanya dengan bumi kita ini. Dalam ayat-ayatnya yang lain secara tersirat, AlQur'an juga mempertegas dengan mengatakan bahwa dibumi-bumi lainnya itu ada tumbuhan, bebatuan dan lain sebagainya.

"Hai anakku, sekiranya ada seberat biji sawi yang berada dalam batu karang yang besar atau di planet ataupun didalam bumi ini, Allah akan menunjukkannya. Sungguh, Allah itu Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (QS. 31:16)

Tidakkah kamu perhatikan bahwa Allah telah mengedarkan untukmu apa yang diplanet dan apa yang di bumi serta menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin ? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. 31:20)

Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah ! Tidaklah mereka memiliki seberat zarrahpun diplanet dan tidak pula di bumi ini, karena mereka tidak bersekutu pada keduanya dan tiada mereka sebagai pembantu bagiNya". (QS. 34:22)
Adanya kehidupan dipermukaan planet-planet pada bahagian langit yang lainnya sebagaimana maksud ayat-ayat suci yang telah kita kutipkan diatas, dapatlah dijadikan anak kunci bagi membuka lembaran baru tentang Astronomi yang dalam teori sarjana-sarjana barat selama ini terkandung keraguan dan kontradiksi yang tidak terpecahkan.

Adanya UFO /Unidentifiet Flying Objects/ yang pesawatnya berbentuk piring terbang, ribuan kali telah terlihat nyata diangkasa bumi, begitupun pendapat-pendapat yang sering kita dengar bahwa pesawat itu dikendalikan dan diawaki oleh manusia cerdas dari planet lain /ETI = Extra Terrestrial Intelligence Being/ menjadi alasan positif yang menguatkan pendapat adanya kehidupan manusia dan juga makhluk-makhluk hidup lainnya yang bermasyarakat sebagaimana yang berlaku dibumi.

Peradaban mereka yang sedemikian majunya sehingga mereka bisa melawan hukum-hukum alam yang manusia bumi abad ke-20 ini belum mampu melakukannya, hal ini terlihat dengan mampunya UFO itu terbang mengambang diatas permukaan bumi tanpa adanya pengaruh apapun dari gaya gravitasi bumi yang didalam AlQur'an disebut dengan Rawasia yang selalu diterjemahkan oleh para penafsir Qur'an selama ini dengan pengertian Gunung.

Kita bisa menerima kenyataan ini bila kita mau berpikir bahwa sebelum Nabi Adam as dan istrinya bertempat tinggal diplanet bumi kita ini, mereka terlebih dahulu singgah dan menetap serta berketurunan dibumi-bumi lainnya dalam bentangan tata surya Tuhan hingga pada masa waktu tertentu sesuai dengan ketetapan yang diberikan oleh Allah, mereka hijrah kebumi yang lainnya sampai pada planet bumi kita ini sebagai bumi terakhir yang akhirnya pula sebagai tempat wafat mereka dan bersemayamnya jasad mereka.

Menurut riwayat yang ada, makam atau kuburan dari istri Nabi Adam yang sering disebut orang dengan nama Siti Hawa, terletak dikota Jeddah, berukuran sangat panjang (ingat bahwa manusia pertama kalinya diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan tubuh tinggi - lihat Hadist Qudsi yang pernah saya tuliskan pada artikel : Misteri Adam manusia pertama).

Kota Jeddah sendiri berartikan "Nenek".
Hanya saja bagaimanapun rujukan yang pasti, termasuk Hadist Rasulullah Saw yang menjelaskan mengenai kuburan Hawa tersebut belum pernah saya dapatkan dan saya baca.

Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, hal yang ditentukan dan hal yang ditumpangkan. Sungguh telah Kami jelaskan pertanda-pertanda Kami kepada orang-orang yang mengetahui. (QS. 6:98)

Tidak heran jika penduduk bumi lain diluar planet kita ini yang secara silsilah adalah masih saudara kita sendiri, sudah mencapai tekhnologi yang begitu tinggi karena memang mereka sudah lebih dulu ada daripada kita, sehingga sedikit banyaknya mereka telah berhasil menyibak beberapa rahasia alam, termasuk masalah penolakan kepada gaya alami, gravitasi bumi.

Allah selalu menekankan kepada manusia agar mau memikirkan penciptaan langit dan bumi dalam hampir setiap ayat-ayat AlQur'an, ini menunjukkan betapa Allah sebenarnya ingin agar manusia menaruh perhatian mereka dalam sektor penerbangan luar angkasa agar mereka lebih bisa menyaksikan kemaha kuasaan Tuhan yang terbentang luas dialam semesta dan menepis isyu-isyu sesat bahwa Allah mempunyai sekutu didalam kebesaranNya.

Ada dua kendaraan yang pada umumnya dipakai manusia dalam catatan sejarah para ahli, yaitu : yang memakai tenaga menolak untuk maju seperti hewan, mobil, kapal laut atau kapal udara; yang lainnya memakai tenaga lenting atau centrifugal seperti pesawat terbang.

Dan Dialah yang menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Dan Dia jadikan untukmu yang kamu kendarai dari benda terapung /fulku/ dan binatang ternak. Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu memikirkan nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan:"Maha Suci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.
(QS. 43:12-14)
Kedua macam kendaraan ini oleh ayat 43/12-14 diatas disebutkan dengan kendaraan terapung dan ternak.
Yang dimaksud dengan ternak adalah kuda, unta, keledai dan sebagainya. Benda terapung adalah segala macam kendaraan yang diwujudkan oleh tekhnologi manusia tentulah termasuk dalamnya piring terbang !

MasyaAllah, sejak 14 abad yang lalu, AlQur'an sudah menyatakan bahwa manusia pada saatnya nanti akan mampu mengendarai suatu benda terapung yang dulu tidak bisa dilakukannya.

Hal tersebut untuk sejarah umat manusia bumi pra Rasulullah hingga kini baru sekarang dapat melakukan pendudukan atas benda terapung itu, yaitu kapal laut dengan segala jenisnya serta pesawat terbang dengan berbagai bentuk dan kemampuannya, dan mengingat AlQur'an itu sebagai wahyu Allah yang bersifat sepanjang jaman, maka ramalan Qur'an itu akan terus berkelanjutan hingga pada puncaknya nanti manusia mampu pula menciptakan dan mengendarai piring terbang sebagai salah satu benda terapung yang sebelumnya tidak mampu menguasainya.

Semua itu membuktikan bahwa manusia pada waktunya kelak InsyaAllah, akan mampu melakukan perjalanan antar planet dan antar galaksi serta berkomunikasi dan bahkan membentuk satu community bersama makhluk-makhluk hidup lainnya dari berbagai bumi disemesta alam ini pada masanya kelak sebagaimana yang selama ini hanya kita khayalkan melalui serial StarTrex, Babilon 5, Superman, Independence Day dan lain sebagainya.

Dalam peradaban modern masa depan itu, manusia bumi umumnya akan memakai piring terbang atau malah yang lebih canggih lagi daripada itu sebagai kendaraannya, yang kecepatannya mendekati kecepatan sinar atau juga malah melebihinya hingga mendekati kecepatan Buraq sebagai kendaraan inter dimensi Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin 14 abad yang lampau.

teka teki kiamat dunia

Jeritan itu terdengar. Orang-orang berlarian, berusaha melindungi diri dari hujan yang turun tiba-tiba. Suara jeritan histeris yang memekakkan telinga menyadarkan Val dari ketermenungannya. Tetes air hujan membasahinya. Ia mengusap wajahnya. Namun, bersamaan dengan itu, bau anyir menyeruak ke hidungnya.

Apa ini?

Val mengangkat lengan bajunya. Ia mencium tetesan air hujan yang jatuh tepat di lengan bajunya.

Ya, Tuhan….ini darah!

Seperti mengendarai mesin waktu menuju masa lalu, ingatan Val kembali ke tempat di mana dia membaca gulungan surat yang didapatnya secara ajaib. Dia ingat dengan jelas apa yang tertulis dalam surat Suster Lucia… terjadilah hujan es dan api dan darah, maka terbakarlah sebagian dari bumi dan manusia-manusia yang hidup di atasnya….

Oh, Tuhanku, kiamat dunia sedang terjadi! Tapi…ini dua puluh tahun lebih cepat dari yang diramalkan!

by;the brother
http://gudang-cerpen.blogspot.com/2010/10/teka-teki-kiamat-dunia.html

Misteri Prambanan, Benarkah Ia Dibangun sebagai Kuil Air Suci?

Oleh kisahbangsa

Berdiri megah di seberang Sungai Opak, Candi Prambanan menjadi saksi bisu jejak kemasyhuran masa lalu. Siapa pendirinya dan kapan mulai didirikan, jawaban pastinya masih berupa dugaan. Ibarat mau menambah-nambah berbagai wacana, Roy Jordaan menyodorkan “persoalan” baru. Katanya, candi yang tanggal berdirinya belum diketahui secara pasti akibat tidak adanya bukti prasasti ini, boleh jadi awalnya dirancang sebagai kuil air suci.

bukuPemaparan Crawfurd (1820) awalnya memberikan penanggalan untuk Candi Prambanan “tidak berasal dari zaman kuno yang sangat jauh”; perkiraannya sekitar abad ke-12 atau 13. Namun para pakar selanjutnya berpendapat bahwa candi yang terkenal juga dengan sebutan Candi Loro Jonggrang ini mulai dibangun sekitar paruh kedua abad ke-9 atau permulaan abad ke-10, yakni pada masa-masa berakhirnya kekuasaan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah. Belakangan, berdasarkan terjemahan atas prasasti Jawa Kuno yang menyinggung tentang peresmian Sivagrha ‘Kediaman Siwa’, De Casparis (1956), seorang pakar epigrafi, mempertegas penanggalan pendirian menjadi 856 Masehi.

Saingan Borobudur?

Pemunduran penanggalan tentu saja membawa konsekuensi berupa gugatan atas teori yang menekankan pembangunan Loro Jonggrang sebagai saingan Candi Borobudur. Keberadaan Prambanan yang tidak jauh dengan kompleks candi-candi Buddhis semacam Sewu, Plaosan, dan Sojiwan, serta prasasti yang menyebutkan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya yang menikah dengan putri dari Wangsa Syailendra, tampaknya memperkuat sanggahan atas adanya pertikaian agama di antara kedua keluarga itu. Lewat buku yang disuntingnya, Memuji Prambanan, Roy Jordaan menawarkan gagasan dan pandangan mengenai kemungkinan lain.

Buku Memuji Prambanan pertama-tama hadir dalam edisi bahasa Inggris dengan judul In Praise of Prambanan: Dutch Essays on The Loro Jonggrang Temple Complex pada tahun 1996 di Leiden oleh KITLV Press. Roy Joordan yang bertindak sebagai editornya, membagi buku tersebut menjadi dua bagian. Pertama, ia menyajikan uraian panjang tentang Prambanan dalam suatu ulasan yang cukup terperinci. Dan kedua, ia memuatkan sejumlah tulisan para cendekiawan Belanda yang konon menjadi tertutup gara-gara publikasi tersebut masih dalam bahasa Belanda.

Mitos Lautan Susu

Sudah jamak bahwa banyak cendekiawan yang membahas dan menghubungkan arsitektur candi Prambanan dengan Gunung Meru, tempat tinggal para dewata. Stutterheim (1929) mengungkapkan bahwa gagasan Meru terungkap sangat jelas dalam Candi Loro Jonggrang. Di candi itu kita dapat menemukan relief tentang pohon surga dan singa di alas candi, para penyanyi, penari, dan pemusik kayangan di susuran tangga, para penjaga mata angin utama pada kaki bangunan candi, serta arca-arca para dewata yang ditempatkan pada relung-relung dan pada bagian dalam candi. Keseluruhan komposisi itu menyiratkan sebuah gunung para dewata.

GarudaWisnuBasReliefPenelitian terhadap karya sastra seperti Kakawin Ramayana secara nyata juga memperteguh pendapat tentang simbolisasi candi dengan Gunung Meru. Roy Jordaan menyebutkan bahwa terjemahan Poerbatjaraka (1932) atas teks Ramayana, menyediakan kisah tentang pembandingan candi dengan Gunung Mandara—gunung yang dalam banyak hal serupa dengan Gunung Meru—melalui laporan pandangan mata Hanuman.

Namun satu hal yang sangat menarik bagi Jordaan. Ketika mencermati karya sastra kuno tersebut, ia begitu tercengang dengan paparan cerita yang menekankan mitos Pengadukan Lautan Susu: Hanuman melihat, “Candi kristal itu sepadan dengan Gunung Mandara, halamannya seumpama Lautan Susu. Permata dan mutiara bagaikan buihnya; air dingin yang bening bak minuman para dewata (yang menyembul dari Lautan Susu yang diaduk).”

Roy Jordaan bertanya-tanya, apakah Candi Prambanan dirancang sebagai kuil air suci (holy water sanctuary)? Sejumlah bukti pemugaran yang berkaitan dengan halaman candi selama ini dalam sejarahnya sering mempersoalkan genangan air yang sulit mengering.

Roh Jagat

Deskripsi Krom (1923) menerangkan bahwa pagar-dalam yang memagari halaman candi-candi besar di Prambanan memang terlihat memiliki rancangan dinding yang kuat dan kokoh. Dinding itu oleh Jordaan dijadikannya bukti sebagai dinding tamwak (bendungan atau dam) yang mendukung hipotesisnya tentang Prambanan sebagai kuil air suci. Jordaan juga melihat bahwa prasasti Loro Jonggrang secara samar-samar menyinggung tentang perpindahan burung-burung dan lalu lintas para pedagang maupun pejabat desa yang datang untuk mandi karena meyakini perlindungan ajaib (siddhayatra) dan berkat (mahatisa) dari air di sana.

Sedikitnya jaladwara (talang air) sepertinya juga mempertontonkan bukti yang tidak menghendaki cepat berlalunya air dari halaman candi. Roy Jordaan pun membayangkan. Andai Loro Jonggrang dan Candi Sewu sungguh dirancang sebagai bagian dari suatu kompleks peribadatan berskala besar, niscaya seluruh kawasan itu merupakan “Tanah Suci” yang dipersembahkan kepada “Roh Jagat” (“Dia Yang Mutlak”) atau Parambrahma(n)—kata yang kelak di kemudian hari menjadi Prambanan.

Agaknya tidak berlebihan jika bukan hanya Prambanan yang perlu mendapat pujian. Kita pun patut memuji kegigihan penyunting yang sudah bersusah payah mengorek-ngorek tumpukan informasi yang nyaris tercampakkan. Roy Jordaan dengan kepiawaiannya telah berhasil mengangkat dan merangkaikan kembali sejumlah sumber menarik yang pernah ditulis para pakar tempo dulu yang pernah bergulat dengan batu-batu candi di perbatasan DIY-Jateng itu. Tidak menutup kemungkinan, riset-riset baru akan bermunculan untuk menguak lagi misteri Prambanan.

Joko Widiyatmoko

#Naskah pernah dikirimkan ke salah satu redaksi koran sebagai resensi buku, tetapi ditolak karena alasan redaksional. Namun begitu, terima kasih kepada mereka yang mengerjakan buku itu, terima kasih atas terjemahannya yang indah. Saya menyukainya.

Mungkin suatu kebetulan karena saat itu saya menemukannya di salah satu rak di perpustakaan.