ARTIKEL PILIHAN

GOOGLE TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

ARTIKEL PILIHAN

Perjalanan Melalui Waktu

Written By Situs Baginda Ery (New) on Minggu, 14 November 2010 | 22.16

Beberapa peneliti menemukan sebuah arloji Swiss di China ketika memproduksi film dokumenter pada 2008, hal tersebut menjadi kejutan besar. Tidak hanya karena arloji itu sekecil cincin, tetapi juga berasal dari sebuah makam dari Dinasti Ming (1368-1644).

“Ketika kami mencoba untuk membersihkan tanah yang menutupi peti mati, tiba-tiba sebongkah batu jatuh ke tanah dengan suara logam,” kata Jiang Yanyu, mantan kurator Museum Guangxi, menurut Daily Mail. “Setelah membersihkan tanah penutup dan memeriksa lebih jauh, kami terkejut ketika melihat bahwa itu sebuah arloji.”

“Meskipun arloji itu tidak nampak fungsional karena ukurannya yang kecil, berskala proporsional terhadap ukuran jam modern biasanya. Arloji itu menunjukkan waktu 10:06 dan terlihat kata “Swiss” tergores di bagian belakangnya yang berkarat.

“Pada Dinasti Ming, belum ada jam dan Swiss sebagai sebuah negara tentu bahkan tidak ada,” kata seorang arkeolog dalam sebuah artikel di Austrian Times.

Makam di mana arloji itu ditemukan, terletak di Shangsi, China Selatan, diyakini telah ditutup lebih dari 400 tahun yang lalu dan belum pernah dikunjungi sejak pemakaman pada Dinasti Ming, namun para peneliti memperkirakan bahwa arloji itu baru berumur 100 tahun.

Sementara arloji dapat dikategorikan sebagai apa yang disebut Oopart, arloji itu menampilkan dirinya dengan cara yang berbeda dan radikal. Sebuah Oopart, atau artefak ‘yang bukan pada tempatnya’, adalah obyek dari zaman kuno dengan fitur yang mustahil untuk waktu tersebut, terkait dengan tingkat teknologinya. Sementara Ooparts konvensional tampaknya menjadi artefak teknologi yang dibuat oleh ras kuno, arloji Swiss itu mengarahkan pada spekulasi bahwa ada kontak antara seorang penjelajah waktu dari abad lalu dan orang-orang dari Dinasti Ming.

Tidak adanya penjelasan telah menyebabkan banyak pemikiran bahwa ‘penjelajah waktu modern’ kemungkinan memberikan hadiah kepada seseorang yang hidup pada Dinasti Ming sesuatu yang mungkin disukainya selama tinggal di sana, pada zaman dulu. Atau, mungkin ia melemparkan barang kenang-kenangannya dari masa depan ke dalam lumpur ketika arloji itu bertepatan mati pada pukul 10:06, waktu yang ditunjukkan oleh jarum arloji itu pada empat abad kemudian.

Sumber : Era Baru

22.16 | 0 komentar | Read More

mahluk-mahluk purba (http://lelosusilo.wordpress.com/tag/makhluk-purba/)

Menyebut kodok, yang terlintas di benak adalah hewan amfibi mungil berkaki empat yang suka meloncat-loncat. Demikian pula dengan kodok raksasa Afrika (African bullfrog). Namun, ada yang membedakan kodok jenis satu ini dengan kodok mungil lainnya.

Kodok berpostur bongsor itu bisa meloncat hingga sejauh 3,7 meter. Tak hanya itu, African bullfrog (Pyxicephalus adspersus) termasuk dalam jenis amfibi pemakan daging (karnivora) yang bersifat agresif. Kodok itu memiliki gigi setajam proyektil yang disebut ondontoids. Konon, rasanya seperti terkena pecahan beling ketika daging kita dijepit kedua rahangnya.

Seperti ketika seekor tikus yang menjadi “kudapan” si kodok yang tinggal di kebun binatang Newquay, Inggris. Dengan sekali caplok, tikus tersebut langsung masuk mulut kodok Afrika itu. (lagi…)

Misteri: Makhluk aneh itu nampak sedang mengintai kawanan ikan hanya beberapa meter dari Saltern Cove, Paignton, Devon.

Foto yang menunjukkan penampakan makhluk laut berleher panjang tersebut telah membuat para pakar kelautan menggeleng-gelengkan kepala mereka.

Hewan itu difoto saat sedang mengintai kawanan ikan yang jaraknya hanya sekitar 30 meter di lepas pantai Inggris.

Ikan-ikan itu nampak sangat ketakutan sehingga terdampar beberapa detik kemudian.

Makhluk misterius itu nampak di lepas pantai Devon di Saltern Cove, Paignton, yang oleh penduduk setempat dikatakan mirip seperti kura-kura.

Namun gambar yang diperoleh salah satu saksi, Gill Pearce, terungkap bahwa leher hewan buas itu nampak coklat kehijauan dengan kepala seperti kepala reptil yang semakin lama nampak seperti kura-kura.

Mrs. Pearce, yang mengabadikan foto itu pada 27 Juli lalu, telah melaporkan penampakan tersebut ke Marine Conservation Society (MSC), di mana temuan itu akan diteliti oleh para pakar kelautan. (lagi…)

Markas tikus terbesar di dunia ini ditemukan oleh tim ekspedisi BBC di Papua New Guinea.Baru saja ditemukan sarang tikus-tikus raksasa di sebuah gunung berapi. Tikus dengan panjang sampai 82 sentimeter.


Mereka melakukan ekspedisi di gunung berapi Mount Bosavi yang terakhir meletus pada 200 ribu tahun silam. Tim BBC terdiri dari ilmuwan dan kru film dari Inggris, Amerika Serikat, dan Papua New Guinea. Selain sarang tikus terbesar, mereka juga menemukan lebih dari 40 spesies yang belum dikenali..

Tikus-tikus raksasa tersebut memiliki panjang tubuh hingga 82cm dengan berat rata-rata 1,5 kilogram. Demikian artikel yang dikutip Blog Berita dari BBC. (lagi…)

Naga, makhluk mitologi paling terkenal di dunia. Seluruh dunia memiliki legendanya masing-masing. Namun tidak bisa disangkal kalau Naga dari legenda Cina adalah yang paling menarik. Mungkinkah makhluk terbang bertubuh ular, bertanduk dan memiliki cakar itu benar-benar ada?

Di Eropa, naga selalu dilambangkan sebagai makhluk yang jahat. Namun, bagi masyarakat Cina, naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Begitu besarnya penghormatan bangsa Cina kepada makhluk ini sehingga kaisar-kaisar yang gagah perkasa dengan bangga mengenakan gambar naga sebagai simbol mereka.Bagi bangsa Cina, naga adalah salah satu dari empat makhluk spiritual yang mendapat penghormatan tertinggi. Tiga makhluk lainnya adalah Phoenix, Qilin (Kirin) dan Kura-kura. Namun diantara semuanya, naga adalah yang paling perkasa.

Karakteristik Naga dan Angka 9

Di dalam mitologi Cina, naga memiliki kaitan yang sangat erat dengan angka “9″. Misalnya, Naga Cina sesungguhnya memiliki 9 karakteristik yang merupakan kombinasi dari makhluk-makhluk lainnya.
(lagi…)

(lagi…)

Beberapa peneliti menemukan sebuah arloji Swiss di China ketika memproduksi film dokumenter pada 2008, hal tersebut menjadi kejutan besar. Tidak hanya karena arloji itu sekecil cincin, tetapi juga berasal dari sebuah makam dari Dinasti Ming (1368-1644).

“Ketika kami mencoba untuk membersihkan tanah yang menutupi peti mati, tiba-tiba sebongkah batu jatuh ke tanah dengan suara logam,” kata Jiang Yanyu, mantan kurator Museum Guangxi, menurut Daily Mail. “Setelah membersihkan tanah penutup dan memeriksa lebih jauh, kami terkejut ketika melihat bahwa itu sebuah arloji.”

“Meskipun arloji itu tidak nampak fungsional karena ukurannya yang kecil, berskala proporsional terhadap ukuran jam modern biasanya. Arloji itu menunjukkan waktu 10:06 dan terlihat kata “Swiss” tergores di bagian belakangnya yang berkarat.

“Pada Dinasti Ming, belum ada jam dan Swiss sebagai sebuah negara tentu bahkan tidak ada,” kata seorang arkeolog dalam sebuah artikel di Austrian Times.
(lagi…)

Setiap hari kita menggunakan banyak alat hasil penemuan para ilmuwan yang mempermudah kita melakukan sesuatu. Dari yang paling sederhana misalnya sendok dan palu. Penemuan yang kompleks misalnya mobil dan telepon. Banyak orang berpikir bahwa hanya manusia yang menciptakan alat. Jangan salah, hewan juga banyak menggunakan alat bantu. Apa saja penemuannya? simak yuk!

Semut api menggunakan lumutnya untuk menyerap air dan membawanya ke sarang. Berang-berang laut menggunakan batu sebagai palu untuk membuka cangkang kerang. Apakah sejak lahir mereka mengetahui hal ini? Ataukah mencontoh penemuan berang-berang yang lain?

Para ilmuwan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan mengamati binatang di alam. Mereka telah mencatat bahwa semua berang-berang laut-muda dan tua-menggunakan batu untuk memecahkan cangkang keras. Pada dasarnya semua melakukannya dengan cara yang sama. Dan semua semut api menggunakan lumut dengan cara yang sama juga. Jadi penggunaan alat oleh berang-berang dan semut api mungkin merupakan kemampuan bawaan. (lagi…)

Menaruh belatung pemakan daging di dalam luka menganga mungkin bukan gagasan yang baik sama sekali, tapi hewan itu benar-benar membersihkan luka jauh lebih cepat dibandingkan dengan perawatan normal, meskipun itu tak mengarah kepada kesembuhan lebih cepat. (lagi…)

Katak bisa terbang dan siput yang menembakkan panah cinta adalah dua dari 123 spesies baru yang ditemukan di Kalimantan dalam proyek melindungi hutan hujan tertua di dunia.

Pencarian spesies baru itu bagian dari proyek Jantung Borneo yang dimulai pada Februari 2007 dan didukung oleh WWF serta tiga negara yang berbagi pulau yang sama, Malyaisia dan Brunei.

Tujuannya adalah untuk konservasi 220.000 km persegi hutan hujan yang digambarkan oleh Charles Darwin sebagai salah satu “hunian berharga yang mewah dan hebat, dibuat oleh alam untuk dirinya sendiri”.

“Para penjelajah telah mengunjungi Borneo untuk berabad lamanya, tetapi kawasan sangat luas dengan segala interiornya belum secara biologis dieksplorasi,” ujar Adam Tomasek, pemimpin proyek Jantung Borneo WWF. (lagi…)

Halaman Berikutnya »

22.11 | 0 komentar | Read More

Misteri Mumi di Dunia


SEMUA ORANG pasti tahu mumi. Anak kecil sekalipun pasti bergidik dan menutup telinga kala mendengar nama itu disebutkan. Jelas sudah bahwa dalam film-film thriller sekelas Resident Evil besutan sutradara sekaligus produser Paul Anderson yang mempertontonkan mayat-mayat hidup sebagai pemeran utama yang berjalan oleng di perempatan jalan, berjingkat-jingkat di lorong-lorong nan gelap yang tak tersentuh cahaya matahari, menyeret-nyeret tubuhnya yang sudah terkoyak karena tertebas parang, membuat keberadaan mereka di dunia sering diidentikkan sebagai pembawa bencana, kegelapan, teror, wabah penyakit, dan lain-lain. Bahkan di Mesir sekalipun yang telah menjadi sejarah awal mula pembentukan, sang mumi dikenal sebagai pembawa kehancuran di dunia.

Di Mesir, tubuh raja yang telah mangkat, salah satu contohnya adalah raja Tuntankhamun, tidak serta merta dikubur di dalam tanah sebagaimana yang dilakukan dalam prosesi penguburan di Indonesia, ataupun dibakar di atas susunan tumpukan kayu seperti yang diyakini oleh kepercayaan umat Hindu. Pada zaman Mesir kuno, mayat raja akan diawetkan. Tindakan itu dikarenakan untuk menjaga bentuk awal tubuh tersebut hingga beratus-ratus tahun lamanya. Dan juga orang-orang mesir kuno percaya bahwa badan adalah tempat Ka—seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup.


Rongga perut mayat yang akan dijadikan mumi akan dibuka dan isinya dikeluarkan: jantung, hati, paru-paru, dan usus dimasukkan dalam guci. Mereka percaya mumi membutuhkan organ itu pada kehidupan selanjutnya. Karena fungsi otak saat itu belum diketahui, organ terpenting tersebut dibuang dengan melubangi tengkorak lewat hidung. Mayat yang telah kosong itu akan dilapisi natron—sejenis mineral garam higroskopis untuk mempercepat proses dehidrasi sekaligus mencegah pembusukan. Selanjutnya, mayat dibungkus gulungan pita linen yang amat kuat untuk membantu mumifikasi. Setelah proses pembungkusan dan pembalsaman mumi itu telah selesai dilakukan lalu mumi tersebut akan dimasukkan ke dalam piramid, yang dimaksudkan agar mumi yang sudah dibalsam tersebut, terhindar dari proses dekoposisi oleh para mikroorganisme dekomposer, menjaga agar mumi tersebut kering, dingin karena ketiadaan oksigen.

Namun apakah ada riset ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuan untuk menguak misteri pengawetan mumi tersebut. Salah satu riset yang katanya menguak misteri itu telah dilakukan sebuah lembaga riset pertanian Amerika. Riset tersebut menggunakan beberapa ekor ayam sebagai kelinci percobaan. Ayam-ayam tersebut dimasukan ke dalam dua ruangan yang terkontaminasi bakteri pembusuk. Ruangan pertama diberi ion negatif sedangkan ruangan kedua tidak. Setelah menunggu beberapa waktu, riset pun menunjukkan hasilnya. Kondisi ayam di ruang yang diberi ion negatif tetap sehat. Sementara itu kondisi ayam di ruangan kedua telah menemui ajal.

Setelah diteliti lebih mendalam penyebab tidak matinya ayam di ruangan pertama ialah ion negatif. Ion negatif merupakan ion yang tidak stabil atau ion yang elektron bebasnya terlepas. Akibatnya, ion tersebut selalu mencari pasangan agar tetap stabil. Prinsip kestabilan ion inilah yang dimanfaatkan oleh masyarakat Mesir untuk mengawetkan mumi. Ruangan tempat mumi bersemayam ternyata penuh dengan ion negatif. Ion negatif yang mengisi peti mumi itu berikatan dengan bakteri yang berada di dalam ruangan maupun di dalam peti. Ikatan yang terbentuk membunuh sekaligus menghentikan aktivitas bakteri. Menakjubkan, ternyata pengetahuan kita masa kini telah dimiliki ribuan tahun lalu oleh masyarakat Mesir.

Kemudian baru-baru ini juga terkuak sebuah rahasia yang begitu mengesankan mengenai sebuah mumi yang terdapat di kota Palermo, Italia. Mayat Rosalia Lombardo, seorang anak perempuan Sisilia berusia dua tahun yang meninggal pada 1920, masih terlihat tetap segar. Mumi Rosalia ini dikenal dengan sebutan “Sleeping Beauty” disimpan aman dalam kotak kaca.



Dario Piombino-Mascali, seorang ahli antropologi biologi dari Institute for Mummies and the Iceman telah berhasil mengungkap rahasia racikan ramuan yang dipakai untuk mengawetkan mayat si gadis “Sleeping Beauty” itu. Dari catatan tangan yang dibuat oleh Alfredo Salafia—seorang taksidermis atau ahli pembuat awetan yang tewas tahun 1933, terungkap bahwa Salafia menyuntikkan zat-zat kimia ke tubuh Rosalia berupa formalin, alkohol, asam salisilat, gliserol, dan garam seng.

Kita tahu bahwa saat ini formalin adalah zat kimia yang paling umum digunakan untuk mengawetkan mayat. Campuran formalin dapat membunuh semua bakteri pembusuk daging. Sementara alkohol, di daerah yang kering digunakan untuk mempertahankan mayat agar tetap kering, awet terhadap perubahan suhu dan kelembaban. Gliserol, seperti minyak, akan mencegah tubuh terlalu kering, sedangkan asam salisilat mencegah tumbuhnya jamur yang tentunya akan menjadi organisme dekomposer. Namun kunci dari itu semua terletak pada garam seng. Menurut Melissa Johnsons Williams, Direktur Eksekutif American Society of Embalmers, seng tidak digunakan dalam proses pengawetan di AS. Dia mengatakan.

“Seng membuatnya kaku. Anda dapat mengangkatnya dari peti dan membiarkannya berdiri,” jelas Williams.

Di Cina, pengawetan mayat dilakukan dengan merendam peti mati dari kayu cemara yang dipadati dengan tumbuhan obat.

Pada pertengahan Mei tahun 2006, tim arkeologi mengumumkan penemuan mumi perempuan bertato dari peradaban Moche di Peru. Mumi yang diperkirakan berasal dari tahun 450 itu adalah mumi dengan kondisi terbaik yang pernah ditemukan karena kulitnya masih utuh untuk memamerkan tatonya. Ketika ditemukan, mumi perempuan elite Peru iti juga terbungkus dengan ratusan meter kain katun. Mumi yang dinamai Lady of Cao karena ditemukan di piramida Huaca Cao Viejo. Mumi tersebut diawetkan dengan menggunakan zat merkuri sulfida untuk memusnahkan mikroorganisme dan membantu pengawetan.

Di indonesia juga terdapat sebuah mumi yang konon telah berusia sekitar 400 tahun. Nama mumi itu adalah Mimindo Mabel, merupakan bekas kepala suku Mabel yang terletak di Kampung Sumpaima, Wamena—Papua. Arti nama Mimindo Mabel menurut suku Mabel tersebut adalah suka berperang. Banyak masyarakat Wamena yang mengatakan bahwa, jika orang dari luar Papua pergi ke Wamena tapi belum mampir ke Kampung Sumpaima, dianggap belum ke Wamena.

Pada intinya, untuk mengawetkan mayat menjadi mumi dibutuhkan tempat yang kering, dingin, sedikit oksigen, serta bantuan zat-zat kimia atau ramuan tertentu yang dapat menghidarkan tubuh tersebut dari proses terjadinya dekomposisi.
22.07 | 0 komentar | Read More

Membuka Rahasia Mumi

rahasia-mumi
Belakangan ini banyak sekali ditemukan mumi. Tidak hanya di makam kuno Mesir, tapi juga di bekas kuburan bangsa Inca-Peru. Usia mereka pun sudah sangat tua, lebih dari 1.000 tahun.


Mumi, nama ini demikian menyeramkan. Terbayang di pikiran kita sesosok mayat hidup dengan kain putih melilit di seluruh tubuhnya. Ia indentik dengan hantu di kompleks piramida Mesir. Padahal ia hanyalah sesosok mayat manusia purba yang diawetkan. Hanya saja film-film Barat telah menggambarkannya sebagai sosok hantu yang menakutkan.


Sejauh ini, sudah banyak ditemukan mumi di Mesir. Terakhir, pejabat umum urusan benda kuno Mesir belum lama ini mengatakan, bahwa arkeolog Perancis pada 26 April 2004 menemukan lebih 50 sosok mumi dan peti mayat yang dibuat dari kayu dan kapur. Dalam penjelasannya, Sekjen Dewan Tertinggi Benda-benda Kuno Mesir yakni Awwas mengatakan, bahwa sebuah tim arkeologi yang berasal dari istana Louvre Paris menemukan benda-benda tersebut di kawasan Sakalla kurang lebih 20 km di selatan Kairo.


Awwas mengatakan, selain mumi juga ditemukan patung kecil dan sejumlah benda-benda anyaman. Menurutnya, masa benda-benda ini berasal dari zaman Tuolemi pada masa 1.000 tahun kerajaan akhir Mesir pada tarikh kurang lebih 323-30 tahun sebelum Masehi. Versi lain menyebutkan benda-benda tersebut kemungkinan berusia 2.300 tahun. Menurut keterangan Dewan Tertinggi Benda-benda Kuno Mesir, tim arkeolog Perancis tersebut menemukan mumi-mumi dan peti mati ini ketika menyelidiki lubang makam di bawah tanah sebuah piramida di selatan Kairo. Kedua belas sosok mumi yang ditemukan di salah satu lubang itu “kondisinya baik”.


Awwas mengatakan, belum pernah melihat mumi dari masa kerajaan Tuolemi yang tersimpan dengan begitu sempurna ini, di dalamnya terdapat ratusan benda terbuat dari emas yang mestinya menurut masa itu adalah ajimat pelindung badan, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Disebabkan oleh daya tarik benda-benda kuno Mesir yang tiada taranya terhadap orang awam, sebuah museum di Swiss juga sedang memamerkan pusaka Tuthankamen, dan ini untuk pertama kalinya sejak lebih dari 20 tahun, benda pusaka kerajaan Mesir tiba di Eropa dan dipamerkan, benda-benda seni Mesir kuno yang indah tak terbandingi ini menarik sejumlah besar orang-orang menyaksikannya.

rahasia-mumi2

Mumi Peru

Mumi ternyata bukan monopoli Mesir. Di Peru pada 5 Maret lalu, dari jalan umum sekitar tanah kuburan Inca di pinggiran ibukota Peru, ditemukan sejumlah besar mumi yang telah berusia di atas 500 tahun. Menurut laporan BBC dan media cetak lainnya, arkeolog menemukan mumi yang tak terhitung banyaknya dari 26 lubang makam, pada setiap lubang terdapat satu atau bahkan beberapa orang dewasa yang dijadikan satu dengan anak-anak, dan mumi-mumi ini diperkirakan berasal dari kurun waktu 1472-1533. Pada 1533, bangsa Inca dikalahkan oleh penakluk Spanyol.


Arkeolog Guillermo Cock adalah utusan yang dikirim oleh pemerintah kota Lima ketempat tersebut untuk penelitian barang-barang kerajinan tangan. Dia mengatakan bahwa ini adalah tanah kuburan Inca yang terbesar di Peru, yang juga merupakan satu bagian yang paling besar di antara tanah kuburan yang tergali di belahan bumi Barat. Pemerintah kota sedang mencoba membangun saluran jalan di tempat tersebut.


Cock merekomendasikan, mumi itu setengah terkubur, tidak diketahui persis jumlah mumi yang pasti. Ada sejumlah mumi telah dirusak, bahkan ada beberapa yang tulang tengkoraknya mencuat keluar, dan sejumlah mumi dengan kantung pakaian yang terikat di tubuhnya dan mengerut menjadi satu. Lebih lanjut Cock mengatakan: “Mumi-mumi ini pada masa hidupnya adalah penduduk setempat, berasal dari kalangan yang kita artikan sebagai kelas menengah sekarang, termasuk manusia semasa kekaisaran Flensa Inca.


Cock mengatakan, bahwa mereka adalah penenun. “Di dalam kuburan, 99% peralatan, seperti misalnya jarum pemintal dan mesin tenun semuanya digunakan untuk memroduksi mulai dari pakaian wanita hingga pencelupan bahan pakaian dan lain sebagainya,” jelasnya. Cock menambahkan bahwa titik penting dari temuan ini adalah keseluruhan barang-barang yang ditinggalkan dalam keadaan sangat utuh. Lagi pula bukti-bukti di sekeliling mumi-mumi secara nyata menunjukkan, bahwa mereka baru dikuburkan setelah terlebih dahulu diadakan upacara keagamaan. Selain itu juga terdapat gandum, kacang-kacangan, daun koka, poci teh dan barang peninggalan lainnya.


Sekalipun terdapat galian benda-benda bersejarah ini, pemerintah kota menyatakan tetap akan membangun jalan lingkar yang menembus ke kawasan pusat kota. Armando Mollina, juru bicara pemerintah kota menyatakan: “Pekerjaan membangun jalan-jalan raya ini tidak akan berhenti, ini adalah untuk pembangunan ibukota, kami akan mengepak mumi-mumi ini menjadi bungkusan besar, dan membawanya ke museum untuk disimpan dan digunakan sebagai bahan riset, ditinggalkan di sini, mungkin akan jadi bahan jarahan bagi orang tamak.”


Namun menurut Federico Kauffmann, pemerintah kota Peru bisa memikirkan cara yang lain, ia mengusulkan supaya jalan tembus dibangun melalui terowongan. Sehingga dengan demikian, jika ada benda budaya temuan baru tergali lagi, maka tidak akan rusak. “Peru tidak mempunyai dana dan teknologi untuk mengurus mumi-mumi ini, lagi pula di museum Puruchuco juga tidak ada ruang yang cukup untuk menyimpan mumi-mumi ini,” ujar arkeolog ini. Senada dengan itu, Cock mengatakan, bahwa tanah pekuburan ini akan dimasukkan dalam kategori pekuburan Inca kuno, sehingga dengan demikian proyek pembangunan jalan raya modern tidak akan terkena dampaknya.


Sejak beberapa tahun belakangan ini, arkeolog telah menemukan ribuan mumi di Peru, sebagian besar mumi berasal dari budaya Inca pada 5 abad silam, dan kurang lebih 2.000 mumi di antaranya digali pada tahun 2002 di perkampungan kaum miskin sekitar kota. Salah satu mumi Peru yang paling terkenal adalah “Juanita the Ice Maiden”, tubuh gadis ini terkubur dalam lapisan es di gunung.


Pada 12 Februari lalu juga ditemukan 2 sosok mumi Inca, pada lokasi sebuah sekolah di selatan Peru dan salah satu matanya masih terawat dengan baik. Kedua mumi pada 24 Februari lalu dipamerkan untuk umum. Kedua mumi ini masing-masing adalah seorang anak laki-laki dan seorang laki-laki dewasa yang berusia 30 tahun lebih, diperkirakan telah berusia 700 tahun, dapat dipastikan berasal dari masa sebelum peradaban Inca. Mumi-mumi itu tersimpan dengan utuh sekali, bahkan salah satu di antaranya masih mempunyai sebuah retina, begitu juga dengan organ yang masih terpelihara dengan baik.


Menurut kabar, ketika pekerja sedang memindahkan mumi waktu itu, secara tidak disengaja merusakkan sisi tubuh mumi, dari lubang pada sisi tubuh itu terlihat usus kecilnya, selain itu lemak di bawah kulitnya juga terpelihara dengan sangat baik. Setelah selesai pameran, akan diserahkan pada arkeolog untuk dirapikan dan diteliti lebih jauh, sehingga untuk jangka waktu yang cukup lama, tidak akan diperlihatkan lagi secara terbuka.

rahasia-mumi

Rahasia Pengawetan Mumi

Sebuah tim peneliti Jerman menyatakan telah mengungkap rahasia pengawetan mumi Mesir kuno. Dari hasil penelitian, ilmuwan berpendapat bahwa rahasia pengawet mumi adalah suatu zat ekstrak pinus salju, dan menurut mereka dengan menggunakan teknik yang matang bangsa Mesir kuno mengambil zat pengawet dari sari pohon pinus salju. Sari pohon pinus salju itu mengandung komposisi utama zat pengawet. Bangsa Mesir mengawetkan jasad keluarga yang meninggal menjadi mumi, dengan harapan agar orang yang meninggal mendapatkan kehidupan yang abadi.


Penulis ensiklopedia Romawi kuno, Pulini pernah membuat catatan tentang resep ramuan pengawet, namun sejarawan Mesir malah mengabaikan catatannya, barulah sekarang para ilmuwan berdasarkan cara-cara yang tercatat dalam buku tersebut mendapatkan bahan pengawet dari pohon pinus salju. Melalui percobaan kimiawi pinus salju pada potongan daging babi segar, peneliti mendapati bahwa zat kimia ini memiliki efek antikuman yang sangat kuat, lagi pula tidak mengakibatkan efek negatif terhadap susunan tubuh.


(Sumber: The Epoch Times)*

22.05 | 0 komentar | Read More

10 Kasus Manusia Kanibal Paling Menggegerkan Dunia

Manusia kanibal, belakangan dua kata itu kerap kita dengar. Perbuatan biadab di luar norma kewajaran di zaman modern ini terus bermunculan, apakah itu mendakan manusia makin stress? Yang lebih aneh lagi, ada manusia yang memakan manusia lain karena dia kagum pada orang tersebut. Dia berpikir dan berharap, jika dia memakan orang yang dikagumi, dia akan mewarisi sifat-sifat korban yang dia makan. Memang ada banyak alasan kenapa manusia tega memakan sesama, ada yang untuk kesenangan, tapi ada juga karena budaya. Di daerah-daerah tertentu praktek semacam ini masih terjadi. Sebut saja orang-orang Maori. Mereka melakukan hal ini karena budaya.

Berikut ini contoh-contoh kasus manusia kanibal yang cukup menggegerkan dunia:

1. Jeffrey Dahmer

Manusia kanibal paling menggegerkan Amerika. Ia melakukan serangkaian pembunuhan terhadap anak-anak atau remaja laki-laki, dan mencincang tubuh mereka tanpa perasaan. Para korbannyayang rata-rata masih berusia belia, dibujuk dengan alkohol dan narkoba agar mau berkunjung ke apartemennya. Di sanalah mereka yang sudah mabuk alkohol atau fly krn narkoba, digarap hingga tewas. Setelah tewas, tubuhnya dipotong-potong kemudian dimakan. Kasus pembunuhan serial ini berhenti setelah Dahmer ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Dia divonis 15 tahun. Tapi pada 28 Nov 1994 dia dipukuli sampai mati di Colombia Correctional Institusion di Milwaukee, Wisconsin.


2.Alferd Packer

Lelaki Amerika ini sebenarnya berprofesi sebagai pencari tambang emas. Dalam suatu ekpedisi pencarian emas di pegunungan Colorado, ia pergi bersama sekitar lima orang. Namun dua bulan kemudian, hanya dia sendiri yang pulang sementara lima lainnya tak jelas rimbanya. Akhirnya terungkap kalau dia telah membunuh lima temannya itu dan memakan mereka. Dia beralasan, hal itu dilakukannya sangat terpaksa agar ia bisa bertahan hidup. Kasus ini terjadi tahun 1874. Ia divonis 40 tahun penjara dan mendapat cap manusia canibal paling kejam dalam sejarah amerika.

3. Albert Fish

Manusia yang tak kalah kejamnya adalah Albert Fish. Kisah hidupnya adalah kisah nyata paling mengerikan dalam arti sebenar-benarnya. Dia dianggap manusia paling sadis dan paling buruk yang pernah ada di dunia. Dia bukan saja melakukan praktek kanibal terhadap korban-korbannya, dia juga seorang pedophile yang mengerikan. Koban-korbannya terjerat bujuk rayunya, tapi banyak juga karena diculik.

Salah satu kasusnya yang menggegerkan adalah perlakuannya pada bocah perempuan usia 10 tahun asal Manhattan yang dia culik kemudian dibunuhnya dengan sadis. Mayatnya dicincang kemudian dimakan. Enam tahun kemudian, dia dengan santainya mengirim surat pada keluarga bocah tersebut, yang isinya menjelaskan bagaimana ia menculik, membunuh dan mencincang bocah tak berdosa itu. Dia menceritakan secara detail apa yang dilakukannya, sembari menambahkan, bahwa dia senang melakukan itu. Akhirnya, polisi berhasil menangkap monster ini dan ia menjalani eksekusi di Sing Sing Correctional Facility,New York, pada 16 Januari 1936.

4.Issei Sagawa

Pria asal Jepang ini mendapat gelar sarjana Inggris Literatur Inggris di Paris.Kasus praktek kanibalnya terungkap pada 1981. Ia membunuh dan memakan korbannya seorang wanita. Proses memotong-motong tubuh korbannya dilakukan selama dua hari. Untung polisi Prancis berhasil mengungkap kasus itu, dan menangkapnya.

Namun ia berhasil bebas karena membuktikan dirinya menderita gangguan kejiwaan, dia gila. Hal ini membuat dia tidak bisa dihukum penjara. Jadi, dia hanya dideportasi kembali ke negaranya Jepang. Orang menganggap keputusan pengadilan ini sungguh tidak adil dan menjadi contoh buruk sejarah hukum di negara tersebut. Betapa tidak, untuk bisa lolos dari jerat hukum, Sagawa memeriksakan sendiri dirinya ke dokter jiwa dan berhasil mendapat surat pernyataan bahwa dia gila. Surat itulah yang dibawa ke pengadilan untuk meminta pembebasannya. Kini Sagawa pemakan manusia itu, tinggal di Jepang dan menjadi manusia bebas.

5.Andrei Chikatilo: Membunuh untuk Kesenangan dan Sex

Di negaranya Ukraina, Chikatilo terkenal sebagai pelaku pembunuhan serial dengan korban yang mencapai 50 orang lebih dan semuanya dimutilasi. Dia bukan hanya memutilasi korban, tapi sebelumnya para korbannya diperkosa terlebih dahulu. Seperti manusia sadis lainnya, dia pun memakan semua korbannya.

Dia mengaku merasakan kenikmatan yang amat sangat setelah memakan para korbannya itu. Dia mengatakan, motif perbuatannya hanya demi kepuasan seks semata. Kisah hidup Chikatilo dan rentetan perbuatan sadisnya ini, ibarat mimpi buruk bagi setiap orang. Dia mengatakan, membunuh adalah kesenangannya.'Hobi'nya itu akhirnya berhasil dihentikan polisi Rusia yang sekaligus menghentikan petualangan mautnya. Konon upaya pengungkapan kasus Chikatilo merupakan salah satu operasi terbesar polisi Rusia sepanjang sejarah kepolisian negara itu. Chikatilo dieksekusi di Rostov pada 14 Februari 1994.

6. Keluarga Mauerova, Keluarga Kanibal Tersadis

Satu keluarga ternyata menganut budaya pemakan manusia. Keluarga aneh ini berasal dari Republik Ceko. Keluarga anehyang beranggotakan enam orang ini secara kejam membunuh dua orang remaja, memutilasi kemudian memakan mereka. Peristiwa ini sempat menggegerkan pada 2007 lalu, tepatnya 10 mei. Aksi keluarga Mauerova ini terungkap oleh tetangganya yang kebetulan memiliki alat monitor bayi. Di luar dugaan, justru gambar keluarga aneh itu yang sedang melakukan aksi kejahatan, muncul dalam gambar di tv monitor bayi tetangganya. Kontan, mereka melaporkan hal ini ke polisi yang langsung menggerebek rumah keluarga pemakan manusia itu. Enam orang anggota keluarga Mauerova akhirnya dijebloskan ke penjara.


7.Armin Meiwes

Manusia terbejad di Roteburg, Jerman.Berawal tahun 2001, ketika ia memasang iklan di internet isinya "mencari orang berusia 18-30 tahun untuk disembelih dan dimakan". Anehnya, dan ini sungguh diluar dugaan, iklan aneh itu mendapat tanggapan serius dari para netters yang membacanya. Mereka ingin bertemu dengan Meiwes. Akhirnya pertemuan pun terjadi dan berakhir dengan kematian dua orang itu. Meiwes berhasil dibekuk dan kini menjalani hukuman penjara di Jerman.


8.Carib West Indian Tribes

Budaya memakan manusia ini pertama kali diungkapkan oleh Columbus dalam ekspedisinya ke Hindia Barat. Pada masa itu kanibalisme dianggap sebagai sebuah budaya suci. Untuk itu dilakukan upacara sebelum memotong-motong korbannya kemudian memakannya.


9.Orang Maori: Budaya Memakan Musuh2nya

Suku Maori merupakan penduduk asli New Zealand yang telah hidup berabad-abad sebelum adanya Eropa. Mereka dikenal melakukan praktek kanibalisme selama perang. Pada bulan Oktober 1809, sebuah kapal Eropa diserang gerombolan Maori dalam jumlah besar karena dendam. Gerombolan Maori ini membunuh banyak korban, sekitar 66 orang lebih. Para korban, baik yang hidup dan yang mati, diangkut ke luar kapal kemudian mereka memakannya. Ada beberapa yang berhasil selamat dari kebuasan orang maori. Mereka yang selamat karena bersembunyi di sela-sela tiang kapal dalam kegelapan, menunggu sampai pagi berikutnya, ketika orang-orang Maori telah pergi.


10.Revolutionary United Front


Ruf adalah kelompok pemberontak di Sierra Leone, Afrika Barat. Pada akhir tahun 1990-an mereka melakukan pemberontakan berdarah dalam usahanya menjatuhkan pemerintah pusat. Ini merupakan perang dalam memperebutkan daerah penghasil intan. Mendapat dukungan dari National Patriotic Front of Liberia, kelompok ini memaksa anak-anak untuk menjadi tentara, menganiaya serta memakan musuh-musuhnya. Bahkan petugas penjaga perdamaian dari PBB pun termasuk menjadi korban mereka. Mereka mengaku mendapat kekuatan tambahan jika telah memakan daging manusia. Tindakan mereka ini juga sekaligus ebagai intimidasi pada musuh-musuh mereka. Namun berapa banyak orang yang telah menjadi korban kebuasan kelompok ini, tidak tidak ketahui.***


Contributor: Rolo Tomasi

22.05 | 0 komentar | Read More

Manusia Miliki Sejarah Kanibalisme




GloriaNet - Sumanto mungkin hanya "penerus" sejarah ketika ia menyeret mayat dari liang kubur, membawanya ke rumah, dan memakannya mentah-mentah. Hingga tahun 1950-an, suku terasing di pedalaman Papua Nugini (suku Fore) masih melakukan hal sama seperti Sumanto lewat ritual yang disebut "pesta pemakaman". Jika mayat yang dikonsumsi Sumanto merupakan curian, maka suku Fore mengonsumsi jenazah sanak keluarga sendiri yang baru saja meninggal. Demikian dituturkan harian Sinar Harapan.

Dan jika Sumanto berkeyakinan konsumsi mayat tersebut akan membuatnya hidup sejahtera, maka mayoritas suku Fore tewas karena penyakit kuru, sejenis penyakit sapi gila yang terdapat pada manusia atau populer dengan istilah vCJD. Para peneliti mengatakan kuru menyebar seiring dengan maraknya pesta pemakaman kanibalistik di mana perempuan dan anak-anak yang kehilangan anggota keluarga memakan daging kerabat yang mati tersebut. Praktik ini berhenti sejak para investigator membuktikan bahwa ritual tersebut salah.

Ketika tim MRC's Prion Unit University College London baru-baru ini kembali mengunjungi suku tersebut, mereka mengambil sample darah dari 30 perempuan berusia di atas 50 tahun yang tidak pernah terkena kuru meskipun menghadiri sejumlah pesta pemakaman kanibalistik.Mereka menemukan bahwa 23 dari 30 perempuan tersebut mewarisi kombinasi gen "prion" (gen dari sejenis penyakit sapi gila yang terdapat pada manusia) dari orang tuanya, kombinasi "heterozygous" methionine/valine (MV).

Peneliti dari Prion Unit, Simon Mead dan John Collinge, dalam studi yang dipublikasikan jurnal Science edisi terbaru, mengatakan mayoritas perempuan dan anak-anak yang mati karena kuru mungkin mewarisi satu dari dua kemungkinan kombinasi "homozygous", VV atau MM.

Yang mengejutkan, Mead mengatakan kombinasi MV mendominasi penduduk yang disurvei di seluruh dunia. Uji genetik terhadap lebih dari 2.000 orang dengan latar belakang ras dan suku di seluruh dunia membuktikan hal ini. Ini menunjukkan bahwa sejarah kanibalisme tidak hanya ada pada suku Fore, tapi dalam sejarah umat manusia. Para peneliti menyimpulkan bahwa gen ini berkembang ketika kanibalisme meluas, sebagai perlindungan dari penyakit prion yang bersembunyi dalam daging korban.

Collinge percaya bahwa pernah terjadi epidemi yang mirip dengan di Papua Nugini, tapi dalam skala lebih luas, disebabkan merebaknya kanibalisme di antara manusia purba. "Kami mencoba memahami basis genetik penyakit prion dan mengapa beberapa orang mendapatkan penyakit tersebut lebih lambat dari yang lain. Kami menemukan bukti bahwa seleksi keseimbangan terjadi pada gen protein prion," demikian Collinge.

Menurutnya, pada beberapa tahapan evolusi manusia terdapat tekanan seleksi yang menghasilkan pola genetik seperti terlihat pada gen prion saat ini. Permasalahannya, apa yang telah menyebabkan tekanan seleksi tersebut?

Penjelasan logis, menurut Collinge, karena tubuh manusia bahwa kanibalisme dapat mengarah pada penyakit vCJD, maka seleksi gen ini terjadi. "Ini menjadi bukti bahwa kanibalisme terjadi pada nenek moyang kita," jelas Collinge. Para peneliti menyimpulkan bahwa bentuk MV pelindung dari gen prion harus muncul untuk melindungi manusia dari penyakit prion yang disebarkan melalui kanibalisme.

Dari Binatang
Tapi ilmuwan yang meragukan temuan ini berpendapat bahwa varian gen tersebut bisa jadi muncul untuk melindungi dari penyakit prion yang dibawa oleh binatang.

Cristoph Soligo dari tim asal-usul manusia dari Natural History Museum di London mengatakan prion sangat mungkin berjangkit antar spesies. Ini artinya, tindakan mengonsumsi binatang yang memiliki penyakit prion juga bisa mengarah pada pembangunan gen pelindung ini.

Sementara Jose Ordovas, direktur gizi dan genomik dari Tufts University di Boston mencatat bahwa kaitan antara diet dan gen adalah sangat kuat, apa pun daging yang dimakan oleh nenek moyang kita. Contohnya, ada bukti bahwa beberapa manusia memiliki gen untuk mendeteksi rasa pahit guna menandai daging yang telah busuk, sementara manusia lain secara genetik bisa menandai makanan yang yang berlemak.

Meskipun beberapa antropolog percaya bahwa kanibalisme manusia belum terbukti, sejumlah temuan justu menunjukkan hal sebaliknya. Beberapa di antaranya adalah penemuan fosil gigi manusia purba yang terselip tulang manusia di dalamnya serta fosil tinja manusia purba yang memiliki kandungan protein manusia. (GCM/*)

sumber: glorianet.org
22.04 | 0 komentar | Read More

Cerita Sumanto Kanibal

Kanibal


Rencananya, Sumanto akan Memakan Tujuh Orang
Sang Kanibal Mengaku Makan Tiga Orang
”KALAU anak seusia dia, rasanya mungkin lebih gurih,” kata Sumanto manusia kanibal di tengah kerumunan warga Desa Plumutan Kecamantan Kamangkon Purbalingga Jawa Tengah, setelah melihat anak usia 12 tahun melintas di depannya. Seperti yang ditirukan Waryo, tetangganya, kata-kata yang keluar dari mulut Sumanto dianggap sebagai guyonan kosong. Masyarakat tidak mengira bahwa yang dikatakan Sumanto adalah keinginan yang sebenarnya.

Pembicaraan mengenai manusia kanibal tersebut semakin ramai karena Sumanto mengaku sedikitnya ia telah menyantap tiga orang. Dua orang pertama dibunuh lebih dahulu, kemudian dimakan. Ketiga Mbah Rinah (81), Warga Desa Srengseng Kecamatan Kemangkon, yang dicurinya dari kuburan, 16 jam setelah penguburannya.

Menyantap daging manusia bagi Sumanto merupakan kebutuhan, setelah dia menimba ilmu sesat untuk memperolah ilmu kesaktian yang dipelajari dari gurunya, Taslim yang kini tinggal di Temanggung Jawa Tengah. Antara murid dan guru pertama kali bertemu di perantauan, Lampung. Kesempurnaan ilmu akan tercapai jika sudah menyantap tujuh manusia.

Menurut pengakuan Sumanto, untuk memperdalam ilmu seperti yang diajarkan gurunya, ia harus memakan tujuh orang. Saat ini, katanya, ia sudah makan tiga orang. Dua orang disantapnya saat ia masih bekerja di Lampung. ”Tahun 1988, saya merantau ke Sumatera dan bekerja serabutan. Kemudian, beberapa lama di sana, saya kenalan dengan Taslim yang sekaligus menjadi guru saya. Agar menemukan kedamaian yang abadi dan bisa menghidupkan orang mati, Taslim meminta agar saya makan tujuh orang. Terus, kalau ingin lebih hebat lagi agar memakan 21 orang. Kalau masih pingin lebih hebat lagi, harus memakan 41 orang. Saya sendiri memilih yang tujuh orang,” kata Sumanto dengan lancar. Korban pertama dan kedua disantap ketika dia bekerja di Pabrik Gula Lampung. Korban pertama adalah rekan seperantauan, kedua adalah penjahat yang akan merampoknya.

Setelah dibunuh, mayat ditarik ke tengah perkebunan. Sebelum disantap, korban dikuliti lebih dahulu. Mayat satu orang itu dihabiskannya dalam waktu sehari semalam. Hanya tulang dan organ dalam yang tidak disentuh dan dibiarkan membusuk di tengah rimbunnya pohon tebu. ”Saya hanya mengambil kemaluan orang tersebut untuk dijadikan jimat. Sampai saat ini masih tersimpan,” kata Sumanto tanpa rasa berdosa.

”Sebenarnya, mayat Mbah Rinah akan dihabiskan malam itu, tapi hari sudah keburu siang. Setelah terdengar azan subuh saya bungkus kembali dengan karung lalu saya kubur di depan rumah, takut ketahuan orang,” kata manusia kanibal itu. Dia makan daging (mayat) Mbah Rinah, dengan tujuan agar arwahnya bisa hidup kembali. Berdasarkan pengakuannya, sekarang ini, dia (Mbah Rinah) hidup di dalam tubuh Sumanto.

Menurutnya, daging manusia tidak enak, berbau menyengat dan terlalu banyak lemak. Lebih enak daging anjing, tikus, atau kucing. Namun, keunggulannya setelah makan daging manusia hatinya lebih tenteram.

Daging Mbah Rinah ternyata tidak hanya dinikmati oleh Sumanto. Bapaknya, Mulyowikarta (68) yang tinggal di belakang rumahnya juga diberi sebanyak tujuh potong setelah disatai. ”Saya bilang ini daging kambing yang sudah dimasak, dan bapak menerimanya kemudian memakannya,” kata Sumanto.

Menjadi tontonan

Rumah Sumanto kini menjadi tontonan orang dari luar daerah. Mereka merasa penasaran dengan kehidupan manusia kanibal yang menggegerkan warga Purbalingga. Rumah dan seisinya tampak mewakili perilaku tersangka. Bau bangkai tercium dari lingkungan rumah. Setiap orang yang datang terpaksa harus menutup hidung rapat-rapat. Bahkan, tidak sedikit penduduk desa lain yang muntah-muntah setelah menghirup uap tidak sedap dari sekitar rumah Sumanto.

Jika orang dari luar desa penasaran ingin melihat, berbeda dengan sikap tetangga dekatnya. Mereka kini mengungsi di rumah saudaranya, jauh dari Desa Plumutan. Mereka takut hidup berdekatan dengan rumah tersangka yang menyimpan berbagai peristiwa misteri yang mengerikan dan sadis.

Rumah Sumanto tidak layak disebut sebagai rumah, bahkan lebih bagus dari kandang kambing. Hanya sebuah gubuk terbuat dari anyaman bambu, beratap rumbia ukuran 2 x 3,5, dan berlantai tanah. Lantai tanah tersebut sangat berguna untuk menyimpan benda-benda tidak layak yang menurutnya memiliki daya magis untuk menentramkan hidupnya.

Lebih ironis lagi, gubuk yang ditempati bapaknya tepat di belakang rumah dalam keadaan reot berukuran 1 x 1 x 1. Jika hujan, dia pindah ke pos ronda. Hubungan bapak dengan anak itu tidak harmonis sudah sejak lama. Bahkan, ibunya sudah lama tidak hidup satu atap. Dia memilih pulang ke rumah orang tuanya. Ibunya takut hidup bersama keluarganya, apalagi dengan Sumanto. Dia trauma karena pernah diancam akan dibunuh. Ayahnya sebenarnya mengetahui kelakuan Sumanto yang ganjil, tetapi tidak berani bercerita dengan tetangga-tetangganya. Kedua orang tadi hidup menyendiri, menutup diri dari pergaulan.

Tetangga dekatnya juga tidak mengetahui perilaku Sumanto, sebab siapa pun tidak diperbolehkan untuk datang bertandang. Bahkan, melintas halamannya saja dilarang. Anak-anak yang bermain di dekat gubuknya sering diusir karena Sumanto takut rahasianya terbongkar.

Rumah gubuk yang ditempatinya banyak menyimpan misteri kehidupan Sumanto yang tidak wajar. Setelah membongkar serta mengobrak-abrik seluruh isi rumah, polisi menemukan tulang belulang manusia. Seperti tengkorak manusia, tulang kaki, tangan, tulang iga, dan sebagainya. Sebagian dijadikan bantal untuk tidur sebagian lagi ditanam di kolong tempat tidur. ”Bau khas tulang manusia membuat hati saya tenteram dan bisa tidur nyenyak,” kata Sumanto.

Tulang-tulang manusia diperolehnya dengan cara menggali kubur orang di pekuburan Desa Plumutan. Dia sendiri tidak mengetahui milik siapa, sebab pada saat membongkar kuburan belum diberi papan nama. Aparat kepolisian dari Polres Purbalingga juga menemukan tulang kering milik Mbah Rinah, sedangkan telapak kakinya masih dalam pencarian.

Bau bangkai menyengat dari jarak 20 meter dari gubung yang kini dikunjungi ratusan warga. Di sana juga ditemukan bangkai kucing yang sudah membusuk. Di halaman rumah tersangka terdapat lubang-lubang besar. Seperti sengaja disiapkan untuk menanam pohon atau mungkin untuk mengubur korban-korbanya yang lain.

Ke mana Mistam?

Polisi juga menemukan sarung dan celana panjang bukan milik Sumanto. Menurut Tumirah, penduduk setempat, sarung dan celana tersebut milik suaminya Mistam yang hilang 1,5 tahun lalu. Mistam adalah tukang pijat teman dekat Sumanto. Polres Purbalingga kini sedang menelusuri jejak Mistam, tukang pijat yang tuna netra.

”Setelah memijat Sumanto, suami saya menghilang. Padahal, sudah dicari kemana-mana sampai orang-orang pintar saya kerahkan untuk mencari. Namun, sampai saat ini belum ketemu,” kata Tumirah.

Tidak banyak orang mengetahui latar belakang Sumanto yang dikenal sebagai penjual jimat. Bertahun-tahun dia tinggal di luar desa. ”Katanya merantau di Lampung. Tapi, setelah pulang dari sana sifatnya berubah aneh dan ganjil,” ujar Parto yang memiliki tetangga seorang kanibal.

Sementara itu, Kapolres Purbalingga Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agus Sofyan Abadi mengatakan, kemungkinan jumlah korban yang sudah dimakan Sumanto bukan hanya tiga orang seperti pengakuannya. Di rumah Sumanto, kata Agus, petugas menemukan banyak sarung, pakaian, serta celana milik orang lain.

”Salah satunya adalah milik Mistam, warga Kemangkon. Beberapa waktu lalu, Mistam diminta untuk memijat Sumanto. Namun, kemudian, Mistam hilang dan tidak pernah pulang. Saat kita geledah, ternyata di situ ada sarung dan pakaian milik Mistam. Jadi, kemungkinan jumlah korbannya bukan hanya tiga seperti yang diakui,” kata Kapolres.

Menurutnya, sampai saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan. Polisi, katanya, juga akan melibatkan psikiater dalam memeriksa Sumanto. ”Psikiater kita libatkan agar jangan sampai kita salah dalam melakukan dakwaan,” kata Kapolres.

Kapolres Purbalingga AKBP Agus Sofyan Abadi mengatakan, Sumanto tidak terganggu jiwanya. AKan tetapi, ia memiliki kelainan jiwa seperti psikopat. Pasal untuk menjerat perbuatan Sumanto adalah Pasal 108 jo Pasal 363 KUHP serta UU Darurat No. 1 tahun 1952 tentang perilaku menyimpang di lingkungan masyarakat.(Evi Yanti/”PR”)***
22.02 | 0 komentar | Read More

Cannibal Holocaust dilarang ditayangkan! dinegara manapun

dari blog:http://bicarafilm.com/baca/2010/08/02/review-cannibal-holocaust-1980.html

Sebelumnya maaf kalau konten dalam review saya ini mengandung unsur yang sedikit tidak nyaman bagi anda. Kalau mau didelete, sok atuh didelete...saya cuma pengen berbagi saja... :D

Saya emang nggak terlalu tahu banyak film-film horror tahun 70-80-an, yang saya tahu palingan film-film horror Indonesia seperti Bayi Ajaib, Pengabdi Setan, Telaga Angker dan film-film lainnya dengan pemeran Suzana tentunya. Kalau horror jaman dulu dari luar palingan yang saya tahu cuma Nightmare on the Elm Street, waktu saya masih duduk di kelas 1-2 SD yang sempet bikin saya takut untuk tidur (saat itu lho). Nah, saat ini saya bisa dibilang bosan dengan film-film bagus dan pengen menikmati kembali film-film horror jaman dulu. Saya pun mulai menjelajahi dunia maya mencari orang-orang yang menjual film horror lama dan ketemulah satu seller atas saran bung horrorpopcorn yang menjual film-film lama. Mulailah saya memesan satu film lama tahun 1980 berjudul Cannibal Holocaust.

Cannibal Holocaust adalah film exploitasi dari Italia yang disutradarai oleh Ruggero Deodato. Film yang naskahnya ditulis oleh Gianfranco Clerici ini mengambil lokasi pembuatan di sungai Amazon. Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan tentang suku kanibal. Ehm…..bagaimana kalau baca sedikit jalan ceritanya yuk…

Seorang reporter memberitakan tentang hilangnya kru film secara misterius. Mereka adalah Alan Yates (Gabriel Yorke) sutradara, Faye Daniels (Francesca Ciardi) pacar Alan sekaligus sebagai scriptgirl serta Jack Anders (Perry Pirkanen) dan Mark Tomaso (Luca Giorgio Barbareschi) yang bekerja sebagai juru kamera. Mereka terlihat berangkat dari kota terpecil Kolombia, Leticia menuju hutan di perbatasan antara Brazil dan Peru untuk mendokumentasikan keberadaaan suku-suku kanibal. Antropolog Profesor Harold Monroe (Robert Kerman) diberikan tugas oleh New York University untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kru film tersebut.

Sesampainya di Amazon, Monroe bertemu dengan Letnan Kolombia dan memperkenalkannya pada salah satu suku Yakumo yang akan dipakai sebagai sandera. Monroe juga ditunjukkan seorang pemandu bernama Chaco (Ricardo Fuentes) dan seorang pemuda bernama Miguel. Mereka bertiga pun berangkat menuju pedalaman untuk menemui suku Yacumo dan tentu saja untuk menguak hilangnya kru film yang dipimpin oleh Alan Yates itu.

Cukup segitu aja sinopsisnya, jujur saya nggak ngerti apa yang dibicarakan para aktor-aktornya disini habisnya di komputer saya nggak kebaca subtitlenya, tapi inti ceritanya sih seperti itu. Ehm…setelah saya nonton habis film Cannibal Holocaust ini ternyata baru inget kalau film ini pernah saya tonton waktu masih kelas 1 SMP. Nih film sempet bikin saya jijik tapi nggak sejijik waktu saya nonton video perang antara suku Sampit sama Madura dulu (yek, kalau ingat video itu jadi nggak nafsu makan).

Namanya juga film exploitasi ya tentu saja film ini menyajikan kekerasan, darah dan nudity secara berlebihan (ntar saya jelasin film exploitasi itu apa). Dari awal sampai seperempat film ini saya sedikit merasa bosan dengan ceritanya (ntah saya nggak ngerti dialognya karena nggak ada subtitlenya atau emang ceritanya yang membosankan) tapi setelah Monroe dan kru penjelajahnya mulai memasuki belantara hutan barulah sisi exploitasinya kelihatan. Adegan pemerkosaan yang dilakukan anggota suku laki-laki terhadap..yang kalau ga salah istrinya…dengan dildo kayu terus membunuhnya dengan memukul kepalanya dan merusak vaginanya dan tentu saja hampir semua wanita disini bertelanjang dada (dulu saya nganggap film ini film porno).

Adegan menjijikkan lebih diperlihatkan ketika Monroe mulai memutar rekaman dari kru yang hilang tersebut ke tiga orang eksekutif. Di video itu diperlihatkan para kru membantai seekor kura-kura (adegan ini cukup lama dan cukup membuat jijik bagi yang pertama kali menontonnya), terus ada adegan pemerkosaan yang dilakukan para kru terhadap wanita suku Yamamomo yang ternyata pemerkosaan ini membuat suku-suku yang lain marah dan tentu saja yang paling mengerikan disini ketika para suku Yamamomo ini mulai membunuh satu persatu para kru dimulai dari Andrea yang kepalanya dipenggal, kemudian perutnya disayat dengan pisau batu dan dagingnya dibagi-bagikan layaknya daging burger serasa nikmat bagi para kanibal dan tentu saja jijik bagi saya.

Fim Cannibal Holocaust sejak pertama kali dirilis mendapat banyak kecaman karena menyajikan kekerasan yang berlebih. Adegan pembantaian terhadap beberapa binatang secara terang-terangan di film ini banyak mendapat tekanan. Dan ada satu yang menyebabkan film ini dilarang keras beredar. Adegan penyulaan satu wanita suku dimana kayu ditancapkan dari pantat sampai tembus ke mulut yang paling mendapat kecaman. Mereka yang mengecam menganggap bahwa sang sutradara sengaja membunuh wanita ini untuk adegan ini. Saya juga heran dengan gambar ini, gambar ini sangat terlihat nyata untuk film pada tahun 1980.

Capek saya kalau ngereview film ini, secapeknya Ruggero Deodato untuk membuktikan kalau adegan ini benar-benar hanyalah efek film. Film Cannibal Holocaust ini lumayan bagus walau saya sedikit terganggu dengan musik yang ada di film ini. Yah, setidaknya saya akhirnya tahu kalau film tentang kanibal yang saya tonton waktu SMP itu ternyata berjudul Cannibal Holocaust.

22.00 | 2 komentar | Read More

Dari UI, Papua Ingin Merdeka

Sebuah symposium nasional Papua yang diselenggarakan di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat selama tiga hari 7-9 April 2010 atas kerjasama UI dan Univervesitas Cendrawasih (Uncend), awalnya bertujuan untuk mengungkap semua potensi Papua, baik dalam bidang kebudayaan, kepariwisataan hingga prospek lainnya, namun di hari kedua kemarin, sebagai peserta, saya merasakan ada ‘getar-getar lain’ Papua. Ada penyesalan terkuak disana, mungkin juga peserta lainnya. Sepertinya, beberapa peserta ‘non Papua’ didaulat untuk mendengarkan dentuman kemerdekaan Papua. Firasat saya, pihak Antropologi UI sebagai tuan rumah juga menyesal, kalau sebenarnya terjadi pelencengan makna symposium di hari itu.

Kondisi ini jauh berbeda dengan Simposium hari pertama. Tiga pemateri dari putra terbaik Papua, masing-masing Menhub Freddy Numbery, Gubernur Papua Bernabas Suaebu dan Gubernur Papua Barat, Abraham O. Aturruri, begitu konsentrasi mengungkap prospek Papua membangun dalam bingkai NKRI. Saya bangga, bahwa Papua benar-benar orang Indonesia dan berpikir maju untuk setara dengan daerah lainnya di Indonesia. Nasionalisme saya bergolak, ingin membantu saudara kita di Papua, meski mungkin hanya lewat kajian-kajian ilmiah sebagai peserta symposium. Apalagi, sebelum masuk di ruang symposium, pamplet dan banner promosi betebaran dimana-mana, mempromosikan potensi wisata di sana. Saya bangga. Indonesia benar-benar kaya. UI juga merasa bangga, mampu menjadikan kampus terbaik di Indonesia ini sebagai ruang merekatkan nasionalisme.

Sekali lagi di hari kedua penyesalan itu muncul. Dua pemateri asal Papua, masing-masing Dr. Muh. Mus’ad, M.Si (FISIP Uncend) dan Septer (NGO) Papua begitu bersemangat mengurai ‘apa yang sebenarnya’ terjadi di Papua. Mus’ad, akademisi asal Fak-fak itu menegaskan, kalau sebenarnya Papua tidak meminta Otonomi Khusus, tetapi meminta Merdeka. “Sebenarnya Papua tidak minta O tapi minta M” begitu Mus’ad menginisialisasi.

Kondisi ini katanya terjadi karena Jakarta (pemerintah pusat) setengah hati dalam mengurus Papua. Otsus tidak diperankan sebagaimana peran Jakarta kepada Aceh. Mus’ad sebagai salah satu akademik besar di Papua, banyak mengurai dan membanding antara perhatian pusat kepada Papua dan Aceh. Intinya, terjadi ketidak-adilan yang mendorong Papua berpikir lain kepada NKRI. Bahkan, disebutkan jika sebenarnya Otsus itu bukan hadiah dari Jakarta, tetapi sebuah perjuangan orang Papua. Meski yang diminta itu adalah sebuah kemerdekaan. Mus’ad juga menyesalkan, ketidak-hadiran para Gubernur di Papua di hari kedua itu, untuk duduk bersama membahas masa depan Papua.

Lain lagi dengan Septer Manufandu, aktifis NGO Papua ini lebih lantang lagi, jika Papua benar-benar tersiksa. Dari paparan mapping yang diutarakan, jelas sekali kalau Papau ‘disiksa’ dengan perencanaan pembangunan yang akan diselenggarakan pemerintah Indonesia. Jalan raksasa yang akan dibangun dengan nama Trans Papua, serta sejumlah pembukaan lahan masyarakat dinilai bakal merusak kehidupan Orang Papua, merusak hutan yang merupakan asset besar negeri itu. Bahkan seorang penanya yang ‘keliru’ menyebut Papua dengan sebutan ‘Irian’ ramai-ramai dibantah dan menyebutkan nama ‘Papua’.

Septer-pun mennyanyikan cuplikan lagu moyangnya yang berkisah tentang ‘diperbudaknya Papua di negeri sendiri’. Dia dengan lantang mengungkap perjalanan hidupnya, jika dirinya pernah belajar di Afrika Selatan. Katanya dia pernah diajari tentang konsep Merdeka orang Afrika Selatan, dimana sebuah kemerdekaan, bukan hanya merdeka secara politik, tetapi merdeka seutuhnya. Dan, itulah yang dilakukannya kini. “Persolan Papua, bukan hanya persoalan Makan dan Minum, tetapi lebih dari itu” kata Septer.

Sama seperti Mus’ad, Septer juga mengkrtik tajam bahasan yang diurai para Gubernur Papua sehari sebelumnya, yang tidak mencerminkan kehidupan sebenarnya di Papua. Ada aroma ‘kekesalan’ pada pemerintahan Papua yang seolah membeo dengan Jakarta dan tidak mengisahkan kehidupan Papua yang sebanarnya. “Harusnya kita semua duduk semeja, untuk membahas masalah ini”ujarnya.

Saat sesi tanya jawab, sejumlah aktivis dan akademika Papua, mempertanyakan tentang keseriusan pemerintah Indonesia. Seorang diantarnya, adalah Ibu Vincen, akademisi FISIP Uncen, dengan lantang menyebutkan, jikalau Papua harus menjadi anak Emas Indonesia, sebab jika tidak Papua banyak Negara yang menginginkannya. Sebuah penggambaran pemberontakan hati para akademik di sana. Kondisi ini sama dengan informasi beberapa peserta symposium asal Papua yang menyebut bila saat ini Papua, hanyalah ATM dari Republik Indonesia.

Untung saja, bahasan tentang kemerdekaan Papua ini ‘dipatahkan’ pakar Administrasi UI, Dr Roy. Roy menyebutkan apa yang sebenarnya terjadi di Papua sama dengan beberapa wilayah Indonesia lainnya. Bahkan mungkin keadaannya lebih parah. Tugas kita bersama kata Roy, adalam membangun ’knowledge sourche’ Papua. Katanya, keterbelakangan terjadi karena ketidakcerdasan kita sendiri, sehingga yang harus dibangun sekarang dalam bingkai NKRI adalah sumber daya manusianya. (**)

Depok, 9 April 2010.

21.59 | 0 komentar | Read More

BACA JUGA

DAFTAR LENGKAP ARTIKEL BLOG BAGINDAERY

Ikuti situs Bagindaery

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...