Kamis, 12 Agustus 2010

Mengapa Babi Haram?

Mengapa Babi Haram?

“Sesungguhnya Allãh hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan menyebut nama selain Allãh…,” (QS al-Baqarah [2]: 173).

Sahabat, tahukah kalian, mengapa Allãh hanya mengharamkan bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih disebut nama selain Allãh? Karena, setiap kebaikan datangnya dari Allãh yang Mahapenyayang, agar hamba-hamba-Nya sehat jasmani dan ruhani, di dunia dan di akhirat. Berikut sedikit penjelasan ilmiahnya, kenapa empat jenis makanan itu haram kita makan.

Darah
Rasulullãh saw pernah bersabda, bahwa setan itu mengalir di dalam darah. Para ulama ada yang menafsirkan, “setan” itu sesuatu yang merusak atau “penyakit”. Itu sebabnya, Islam melarang segala macam darah untuk dimakan. Karena darah mengandung uric acid (asam urat) berkadar tinggi. Asam urat adalah senyawa kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Kenapa? Karena asam urat adalah sampah dalam darah yang terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna, sehingga terjadi penumpukan purine yang berasal dari makanan. Dalam tubuh manusia, senyawa ini adalah kotoran. Sekitar 98%- asam urat dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.

Bangkai
Alhamdulillãh, Islam mengajarkan proses penyembelihan hewan halal untuk dimakan. Setelah menyebut nama Allãh, hewan halal tadi dipotong urat nadi lehernya, agar seluruh darahnya ke luar. Dengan cara itu, kematian hewan tadi karena kehabisan darah, bukan karena organ vitalnya cedera. Sebab, jika organ-organnya, misalnya, jantung, hati, atau otaknya dirusak, hewan tersebut mati tapi darahnya menggumpal dalam urat-uratnya, sehingga dagingnya tercemar oleh asam urat yang beracun. Hal itu baru diketahui oleh para ahli makanan baru-baru ini. Subhanallãh.

Babi
Nah, kenapa Allãh mengharamkan babi di dalam Taurat, Injil, dan al-Quran? Selain karena babi merupakan binatang yang tidak dapat dikuliti seperti kambing, daging babi juga membahayakan kesehatan manusia. Sebab, kalau babi boleh dan halal dimakan, tentu Allãh akan merancang hewan ini dapat dikuliti, tidak jorok, dan tidak bertaring. Dalam ilmu biologi modern diketahui, bahwa babi merupakan inang yang baik bagi kembang-biak beragam parasit dan penyakit berbahaya, misalnya, flu babi. Sistem biokimia babi hanya mengeluarkan 2% kandungan asam uratnya, sisanya 98% senyawa beracun itu bersarang di tubuhnya. Penelitian membuktikan, babi adalah binatang paling adaptif, cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan liar hingga dapat berubah menjadi babi hutan yang buas dan bertaring. Dalam al-Quran, Allãh SWT mengharamkan babi dalam ayat-ayat Surat al-Baqarah (2): 173; Surat al-Mã’idah (5): 3; Surat al-An`ãm (6): 145; dan Surat an-Nahl (16): 115.

Orang yang Dikutuk
Dalam salah satu ayat al-Quran, Allãh SWT menyebutkan dengan jelas, mengapa babi haram dimakan oleh manusia. “Katakanlah, ‘Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu di sisi Allãh, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allãh, di antara mereka ada yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah tagut?’ Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus,” (QS al-Mã’idah [5]: 60). Orang-orang yang dikutuk Allãh dan dijadikan kera dan babi itu, adalah orang-orang Yahudi yang melanggar larangan beraktivitas pada hari Sabtu.

Banyak Mudaratnya
Selain yang diuraikan di atas, makanan dan perbuatan yang lebih banyak mudaratnya atau keburukannya, oleh Allãh dan Rasulullãh juga diharamkan bagi umat Islam. Berjudi, mengonsumsi minuman-makanan-zat yang memabukkan, seperti arak dan narkoba. Jelas banyak mudaratnya. Logikanya, orang yang mabuk pasti akan hilang kesadaran akalnya. Dan, orang yang akalnya tidak sadar atau pikirannya terhalusinasi, pasti akan mudah melakukan apa pun yang menyimpang dari etika dan aturan agama, termasuk mengambil hak orang lain dan berbuat yang membahayakan dirinya maupun orang lain.

Tafsir Modern
Walaupun hanya Allãh yang tahu persis alasan kenapa babi haram dimakan, namun dari beberapa ayat dan hadis Rasulullãh tentang haram, para ulama kemudian menafsirkannya sesuai dengan situasi dan kondisi zamannya. Fakta berikut ini, walaupun ada yang dapat diatasi dengan ilmu-teknologi, menambah alasan kenapa babi tidak layak dimakan, selain sifat dan karakteristik babi yang buruk apabila merembes kepada manusia. Makanya, menyentuh babi pun najis buat kita.

Babi adalah binatang paling jorok, kotor, suka memakan bangkai dan kotoran, tidak suka di tempat bersih dan kering. Babi termasuk hewan pemalas dan tidak suka bekerja, lebih suka makan dan tidur, tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit. Makannya rakus, bahkan paling rakus di antara hewan lainnya. Ia makan apa saja yang ada di depannya, sampah busuk, kotoran manusia, kencing dan kotorannya sendiri, hanya untuk memenuhi nafsu makannya. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah dalam jumlah banyak. Baunya sangat menyengat. Jika tambah umur, menjadi makin malas dan lemah, bahkan untuk menerkam musuh atau membela dirinya. Suka dengan lawan sejenis dan tidak cemburu kepada pasangannya. Itu sebabnya, orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau tidak sedap dan rentan terhadap berbagai penyakit.

Penyerap Penyakit
Hasil penelitian di Cina dan Swedia, yang mayoritas penduduknya suka makan daging babi, menyatakan, “Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus”. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Di negara-negara Islam, persentasenya rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian (1986) itu menemukan, daging babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus berbahaya, sehingga daging babi dijuluki sebagai “Penyimpan Penyakit”. Gara-gara babi, virus Avian Influenza menjadi ganas. Dalam keadaan normal, virus AI (Strain H1N1 & H2N1) tidak menular secara langsung ke manusia, karena virus AI mati dengan pemanasan 60º C lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih. Tapi, setelah berada di tubuh babi, virus AI itu bermutasi dengan tingkat virulensinya naik hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 inilah yang dapat menular kepada manusia. Virus H5N1 ini tahun 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700 ribu orang, hingga disebut Flu Hongkong.

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/02/13/123017/39/6/Flu-Babi-Renggut-Nyawa-17-Ribu-Orang-di-AS

Tidak Layak Dimakan
Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing yang menyengat. Dari penelitian ilmiah ditemukan, bau pesing tersebut disebabkan oleh praeputium (kandung kemih) babi yang sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging. Lemak punggung babi juga tebal, sehingga konsumen sering memilih daging babi yang lemak punggungnya tipis dengan asumsi, semakin tipis lemak punggungnya, semakin baik kualitasnya. Padahal, sifat lemak punggung babi adalah mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia, sesungguhnya sudah tidak layak dimakan.

Daging babi juga termasuk daging yang sangat sulit dicerna karena banyak mengandung lemak. Meskipun empuk dan terlihat begitu enak dan lezat, daging babi berbahaya seperti halnya kolesterol! Karena sifat-sifatnya itu, daging babi menyebabkan banyak penyakit berbahaya, misalnya, pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang menyekam (angina pectoris), dan radang pada sendi-sendi.

Mengandung Cacing Pita
Tahun 2001, para dokter Amerika Serikat pernah mengeluarkan cacing yang berkembang di otak seorang perempuan. Hal tersebut terjadi setelah ia mengonsumsi hamburger khas Meksiko yang terkenal berupa daging lemak babi. Pasien itu mengakui, ia merasa letih selama tiga pekan setelah makan hamburger. Ternyata, daging babi itu mengandung telur cacing pita dan menempel di dinding ususnya, kemudian terbawa peredaran darah sampai ke otak. Ketika sampai di otak, ia merasakan sakit ringan pada awalnya, hingga cacing itu mati. Hal itu menyebabkan disfungsi yang sangat keras pada susunan otak di daerah yang mengelilingi cacing itu. Cacing pita akan berkembang di usus 12 jari dan dalam beberapa bulan akan menjadi dewasa. Cacing pita dapat berbiak sampai 1.000 ekor dengan panjang antara 4-10 cm, terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).

Hewan Percobaan
Mengapa babi sering dijadikan hewan percobaan untuk berbagai penelitian penyakit dan obatnya? Ternyata, struktur DNA babi paling mirip dengan struktur gen manusia. Jadi, kalau ada orang makan daging babi, itu hampir sama dengan memakan daging manusia. Sebagaimana firman Allãh dalam Surat al-Mã’idah [5]: 60 yang dikutip di atas, “ada yang dikutuk menjadi kera dan babi”. Padahal, “Kepribadian seseorang sesuai dengan apa yang dimakannya”. Maka. beruntunglah kita menjadi seorang Muslim yang dilarang makan daging babi. Wallãhu a’lam.@ (Dari berbagai sumber).

Boks:
Lebih Pintar
Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermancung panjang, berhidung leper, aslinya berasal dari Eurasia. Dalam bahasa Arab disebut khinzir. Babi adalah omnivora, yang berarti pemakan daging dan tumbuh-tumbuhan. Babi termasuk mamalia paling cerdas di antara hewan, bahkan lebih pintar dan mudah dipelihara dibandingkan anjing dan kucing.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Upakelas: Theria
Infrakelas: Eutheria
Ordo: Artiodactyla
Famili: Suidae
Upafamili: Suinae
Genus: Sus

Penyebar Penyakit
Para pakar mikrobilogi Amerika Serikat menyatakan, sedikitnya ada 25 penyakit yang disebarkan melalui babi. Di antaranya:

* Anthrax
* Ascaris suum
* Botulism
* Brucella suis
* Cryptosporidiosis
* Entamoeba polecki
* Erysipelothrix shusiopathiae
* Flavobacterium group IIb-like bacteria
* Influenza
* Leptospirosis
* Pasteurella aerogenes
* Pasteurella multocida
* Pigbel
* Rabies
* Salmonella cholerae-suis
* Salmonellosis
* Sarcosporidiosis
* Scabies
* Streptococcus dysgalactiae (group L)
* Streptococcus milleri
* Streptococcus suis type 2 (group R)
* Swine vesicular disease
* Taenia solium
* Trichinella spiralis
* Yersinia enterocolitica
* Yersinia pseudotuberculosis

70 Dosa Besar dalam Islam

majorsins Beberapa dosa besar atau kaba'ir dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Menyekutukan Allah atau Syirik

2. Membunuh Manusia

3. Melakukan Sihir

4. Meninggalkan Shalat

5. Tidak Mengeluarkan Zakat

6. Tidak Berpuasa ketika bulan Ramadhan tanpa alasan yang kuat

7. Tidak Mengerjakan Haji Walaupun Berkecukupan

8. Durhaka Kepada Ibu Bapa

9. Memutuskan Silaturahim

10. Berzina

11. Melakukan Sodomi atau Homoseksual

12. Memakan Riba

13. Memakan Harta Anak Yatim

14. Mendustakan Allah S.W.T dan Rasul-Nya

15. Lari dari Medan Perang

16. Pemimpin Yang Penipu dan Kejam

17. Sombong

18. Saksi Palsu

19. Meminum minuman beralkohol

20. Berjudi

21. Menuduh orang baik melakukan Zina

22. Menipu harta rampasan Perang

23. Mencuri

24. Merampok

25. Sumpah Palsu

26. Berlaku Zalim

27. Pemungut cukai yang Zalim

28. Makan dari harta yang Haram

29. Bunuh Diri

30. Berbohong

31. Hakim yang Tidak adil

32. Memberi dan menerima sogok

33. Wanita yang menyerupai Lelaki dan sebaliknya juga

34. Membiarkan istri, anaknya atau anggota keluarganya yang lain berbuat mesum dan memfasilitasi anggota keluarganya tersebut untuk berbuat mesum

35. Menikahi wanita yang telah bercerai agar wanita tersebut nantinya bisa kembali menikah dengan suaminya terdahulu

36. Tidak melindungi pakaian dan tubuhnya dari terkena hadas kecil seperti air kencing atau kotoran

37. Riya atau suka pamer

38. Ulama yang memiliki ilmu namun tidak mau mengamalkan ilmunya tersebut untuk orang lain

39. Berkhianat

40. Mengungkit-Ungkit Pemberian

41. Mangingkari Takdir Allah SWT

42. Mencari-cari Kesalahan Orang lain

43. Menyebarkan Fitnah

44. Mengutuk Umat Islam

45. Mengingkari Janji

46. Percaya Kepada Sihir dan Nujum

47. Durhaka kepada Suami

48. Membuat patung

49. Menamparkan pipi dan meratap jika terkena bala

50. Menggangu Orang lain

51. Berbuat Zalim terhadap yg lemah

52. Menggangu Tetangga

53. Menyakiti dan Memaki Orang Islam

54. Derhaka kepada Hamba Allah S.W.T dan menggangap dirinya baik

55. Memakai pakaian labuhkan Pakaian

56. Lelaki yang memakai Sutera dan Emas

57. Seorang hamba (budak) yang lari dari Tuannya

58. Sembelihan Untuk Selain Dari Allah S.W.T

59. Seorang yang mengaku bahwa seseorang itu adalah ayahnya namun dia tahu bahwa itu tidak benar

60. Berdebat dan Bermusuhan

61. Enggan Memberikan Kelebihan Air

62. Mengurangi Timbangan

63. Merasa Aman Dari Kemurkaan Allah S.W.T

64. Putus Asa Dari Rahmat Allah S.W.T

65. Meninggalkan Sholat Berjemaah tanpa alasan yang kuat

66. Meninggalkan Sholat Jumaat tanpa alasan yang kuat

67. Merebut hak warisan yang bukan miliknya

68. Menipu

69. Mengintip Rahasia dan Membuka Rahasia Orang Lain

70. Mencela Nabi dan Para Sahabat Beliau


Source: Islamonline

Nikmatnya Puasa di Negeri Onta



Hallo… Zev en Kokier, saya tak pernah melewatkan membaca kolom kita untuk menghibur hati yang merantau di negri onta. Sebetulnya saya gak berani menulis untuk dibaca semua teman2 seantero dunia, tapi dengan memberanikan diri saya pun ingin berbagi rasa dan pengalaman yang saya alami di negri onta.

Sebelum saya menceritakan suasana puasa di negri onta, bolehlah saya memperkenalkan diri, biar teman2 tidak penasaran…. Atau paling tidak (tidak negatif thinking) ttg wanita di Saudi Arabia, karena memang wanita di Saudi identik dg TKW (maaf )
Saya hidup di Jeddah 11th tapi (he…he.. he) tidak bisa lancar bahasa arab, bisanya Cuma dalam tawar menawar kalau berbelanja. Saya tinggal dengan suami yang bekerja di perusahaan swasta dan 1 anak yang terkecil yang lahir di Jeddah, sedangkan 2 anak yang lain setelah besar memilih sekolah di Indonesia. Kalau saya bekerja mungkin bahasa arab saya lancar, karena saya hanya sebagai “wife house” tentu tidak bisa selancar bila praktek langsung dengan orang arab.

Saudi Arabia adalah bener2 dunia laki2 yang dimana semua dilakukan laki2 dan wanita 90% bergantung dengan laki2. Saya tidak akan mendapat ijin bila saya pergi sendiri dengan naik taxi, kecuali ditemani teman atau anak saya.Ini pun saya akan memilih driver bangsa India, Bangladesh atau bangsa lain karena paling tidak dia bisa berbahasa inggris. Saya tidak akan memilih taxi yang drivernya orang Saudi asli, melihat tampang sangat menyeramkan dan tidak bersahabat, ada kode khusus taxi yang digunakan driver Saudi asli.

Suasana Ramadan di negri asal turunnya perintah puasa ini memang lebih semarak dan beda di Indonesia yang mayoritas muslim penduduknya. Sebelum 1 ramadan di Supermarket2, Plaza2 dan Mall2 sudah dihiasi tulisan “RAMADAN KARIM” dan didekorasi sedemikan rupa agar bener2 semarak dan meriah kalau kita masuk tempat tersebut.Di Saudi untuk menentukan puasa bener2 berdasarkan bulan yg muncul setelah magrib atau isya. Setelah ini terlihat baru diumumkan via radio dan TV, dan lebih mantapnya bila di Masjidil Haram sudah dilaksanakan sholat taraweh. Demikian juga pada saat penentuan 1 syawal. Kalau di Indonesia uda tercantum di kalender, tapi kalau di Saudi tetap berdasarkan bulan yang muncul setelah magrib atau isya. Kalau tidak salah th 2000 yang 1 syawal nya merasa dadakan, karena ada pengumuman besok lebaran yang tentu saja kita gak belum siap bikin masakan untuk lebaran… wah bener2 kacau.

Saat bulan puasa di pinggir2 jalan banyak orang mengkais rezeki dengan berdagang gorengan sambusa, basbusa (manis rasanya) dan makanan yag manis2 lainnya, kurma dan Juice2 yang ditempati kantong plastik Demikian juga di Balad dan Corniche (pusat pertokoan) tentu bagi teman2 yang pernah haji dan Umrah tempat ini tidak terlewati. Disana penuh dengan rombong2 jual “BALILA” (kacang humus rebus yang diberi acar timun diberi warnah merah,dibumbui jinten,garam ditambah minyak zaitun).Walaupun di hari biasa ada yang berjualan makanan ini tapi bila di bulan Ramadan lebih banyak lagi.

Wah bener2 semarak di kota Jeddah saat Ramadan, belum lagi macet dan padatnya keramaian kota di malam hari.Semua pertokoan di bulan Ramadan buka sampai menjelang sahur. Supermarket Full dan orang2 berbelanja seperti tiada hari esok, kadang sampai 2 troly yang dibelanjai seperti persiapan perang yang takut kehabisan makanan.. (he he he)
Walaupun imbang dengan semaraknya masjid2 yang dimakmurkan jamaahnya untuk sholat taraweh atau sholat Lail.
Tidak ketinggalan ditepi pantai laut merah pun semarak dengan orang2 yang ingin berbuka puasa di pinggir pantai dengan keluarganya, atau kita janjian dengan teman2 bikin buka bersama di pinggir laut yg tentu tempatnya luas untuk menampung banyak orang.

Budaya orang arab bila bulan Ramadan hidup seperti ”kelelawar” pagi sampai siamg untuk tidur dan malam sampai subuh untuk “melek” Saya sering diejek teman2 Indonesia puasa di arab sama seperti “puasa bedug” (puasa anak kecil yang setengah hari)
Memang bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dimana2 orang berjualan dan yang membelipun buanyak sekali. Suasana seperti ini hanya ada di bulan Ramadan begitu besok lebaran, tidak akan kita temui berderet2 orang berjualan, dan suasana lebaran di Jeddah sangat sunyi, yang tentu beda sekali dengan di tanah air, aduh…rindu rasanya suasana lebaran di Indonesia

Suasana Ramadan ini yang selalu dirindukan umat diseluruh dunia, bila di Jeddah, Mekkah dan Madinah pertokoan ramai buka sampai pagi, tentu tidak kita temukan di negara2 lain. Suasana Jeddah padat dan macet karena akan berbelanja, Lain lagi dengan suasana Mekkah dan Madinah. Pertokoan buka dari dhuhur-jam 5 sore, kemudian tutup baru buka kembali setelah isya sampai pagi jam 3-4 pagi. Perkantoran pun juga demikian hanya malamnya tutup jam 1-2 mlm.

Suasana di Masjidil Haram padat jamaah Umrah dari penjuru dunia, jamaah Indonesia adalah jamaah terbanyak baik pada saat hajian atau umroh. Pada 10 hari awal bulan Ramadan MasyaAllah padatnya. Tentu akan lebih padat lagi di 10 hari ke-2 bulan Ramadan, seperti minggu ini masuk dalam 10 hari ke- 2, dan puncaknya kepadatan di 10 hr terakhir. Banyak umat yang ithikaf di Masjidil Haram.10 hari terakhir di masjid2 dan Majidil Haram diramaikan dengan sholat Lail.

MasyaAllah nikmatnya bila bisa ikut sholat lail di Masjidil Haram, Alhamdulillah setiap malam ganjil saya pergi ke Mekkah, dari Jeddah 3/4jam-1 jam memakai kendaraan sendiri.Karena untuk masuk ke mekkah sudah ditutup karena padatnya, maka kita parkir di “kudai” disana area parkirnya luas dan disediakan bis untuk ke Masjidil Haram dengan bayar Cuma 2 real.Naik bis pun kita berebut, walaupun disediakan bis banyak, tapi penumpang pun banyak pula. Sholat Lail dimulai jam 1mlm -jam 3mlm dengan 11 raka’at. Beda dengan sholat taraweh kalau di Masjidil Haram 23 raka’at.

Dimalam2 ganjil sangat padat jamaah untuk mengikuti sholat lail, diluar masjid uda padat digelar sajadah2 jamaah. Polisi2 dikerahkan untuk mengatur jamaah agar tidak menutup jalan menuju masjid. Puncak kepadatan di Masjidil Haram pada malam ke -27, dimalam ini saya bisa sampai rumah jam 6-7 pagi kalau di malam ganjil sebelumnya paling2 saya jam4-5 pagi uda masuk rumah.

Suasana hening tenang di malam ke -27 tanpa suara burung atau suara binatang yang lain dan tiada bintang di langit yang gelap.Sunyi dan hembusan angin malam yang mengusik hati kita hanya terdengar Imam Sudeis yang terkenal yang mengalunkan ayat2 Allah yang membuat hati ini bergetar dan Doa Qunut di akhir rakaat yang membuat kita menangis. Doa dan suara imam dengan isak tangisnya yang membuat jamaah ikut menangis, saat dibacakan doa Qunut hanya terdengar suara tangis laki2 maupun wanita dan kata amin… yang kompak dari jamaah. Suara imam menggetarkan jiwa dimana kita ingat semua dosa2 yang kita lakukan selama hidup dan tentu kita tidak tahu apakah Ramadan tahun depan kita masih bisa menikmati manisnya bulan Ramadan yang penuh berkah seperti tahun ini??
Hening sunyi senyap angin berhembus sepoi2 ini tanda2 Malam Laillatul Qodar turun kata para ulama.
Ya Allah… Turunkanlah Laillatul Qodar ke diri kita,
Ya Allah .. Ampunilah dosa2 kami
Ya Allah… Ampunilah dosa2 orang tua kami
Ya Allah… Berilah kami jalan yang Lurus
Ya Allah…berilah kami tetap iman dan selalu sujud karena MU

Marilah teman2, kita berlomba2 mendapatkan Laillatul Qodar dengan beribadah dan sujud mohon ampun kepada Allah serta jangan malu dan sombong untuk mengangkat tangan memohon apa yang kita inginkan, semoga apa yang kita kerjakan di bulan Ramadan ini diterima Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dan hidayah-Nya. Amin…

Salam untuk semua umat muslim sedunia, mari kita bersihkan noda2 hitam dihati kita agar suci tanpa noda bagaikan bayi terlahir di hari yang fitri. Mohon Maaf lahir batin
Bila teman2 berangkat haji atau umrah, rumah saya terbuka untuk teman2 dan tentu dengan senang hati barangkali saya bisa membantu bila teman2 ada kesulitan saat di Jeddah atau di Mekkah (hub.email uniqw@yahoo.com)

Zev, makasih ya bila tulisan ini dimuat
Safa
Jeddah, 25 September 2007

Tips Sehat Agar Puasa Kita Fit Selama Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh pengampunan bagi mereka yang bertaqwa dan bertawakal dengan memperbanyak amal ibadah. Satu hal yang istimewa adalah puasa Ramadhan yang hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang baliq dan berakal.
Assalamualaikum, sobat semua...! maaf akhir-akhir ini saya bisa lagi memposting artikel terbaru setelah beberapa hari sebelumnya dengan semua doa keluarga, teman, ibu/bapak guru dan juga semua pihak (kawan blogger juga) yang telah menemani langkah hidup saya selama ini bahwa tepatnya kemarin Senin, 9 agustus 2010 saya telah mengikuti ujian Sidang S-1 Jurusan Pendidikan kewarganegaraan, di Universitas Pendidikan Kewarganegaraan,. syukur alhamdulilah... banyak sekali kenang-kenangan yang telah saya lewati dalam menjalani persiapan ketika sedang menyusun skripsi, perjuangan meminta lembar pengesahan, konsultas tentang kelayakan skripsi saya apakah bisa diuji buat nanti ujian sidang, sampai ketika melewati aura hari H-nya Ujiang Sidang skripsi berlangsung.. serasa bisul yang selama ini nempel, kemarin baru bisa keluar..duuh leganya!! hahaha...

Berakhirnya sidang belum berarti berakhir segalanya, tapi ada langkah awal yang baru yang dirasa lebih curam jalan perjuangan dengan segala ilmu yang telah didapat, area pekerjaan dan karir siap menunggu saya, dengan segala persaingan yang kudu saya hadapi. mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik buat saya, khususnya teman seperjuangan saya ketika bersama-sama mengikuti ujian sidang, Irwan Setiawan.. juga sobat semua! Aminn...! ^_^ sekian dulu curhat pengalaman pribadi saya kita kembali fokuskan ke Judul kita tentang Tips Sehat Agar Puasa Kita Fit Selama Bulan Ramadhan

ehmmpp, sobat semua! sudah tidak terasa Bulan Ramadhan 1431 H akan kita jelang dan tugas kita sebagai umat muslim ketika bulan Ramadhan tiba adalah melaksanakan kewajiban berpuasa selama bulan Ramadhan tersebut. Bulan ini sangat dinantikan karena banyak amal ibadah yang akan kita tabung semaksimal mungkin, dengan segala diskon yang telah Allah berika kepada kita semua.

Ada iklan dulu khusus ramadhan buat kita semua ^_^,
Welcome 2 Ramadhan Great Sale !!! Jangan Lewatkan : Obral Pahala besar – besaran Discount Dosa s.d 99 % + Door Prize “Lailatul Qodr” Hanya 30 Hari selama bulan Ramadhan Marhaban ya Rmadhan, selamat menunaikan ibadah puasa
sudah dibaca iklannya? hehe...yuk kita lanjut lagi ke postingan kita..hantemm gan!!

Sobat semua, ada pepatah klasik yang tetep kudu kita ketahui bahwa Mencegah lebih baik daripada Mengobati ^_^, pepatah itu bisa kita laksanakan khususnya nanti ketika memasuki bulan shaum ramadhan, khususnya dalam rangka menjaga badan kita agar tetap sehat dan fit, Nah dari beberapa suber yang saya dapatkan dan dirangkum disini buat sobat semua tentang Tips Sehat Agar Puasa Kita Fit Selama Bulan Ramadhan dan tidak mengganggu aktifitas kita sehari-hari:
  • Senang hati menyambut Ramadhan ternyata sangat berpengaruh pada kualitas berpuasa. Dengan hati senang epinefrin tereduksi, endorpin dan aktivitas glukagon meningkat sehingga tubuh lebih kuat menghadapi puasa. Lebih hebatnya lagi ternyata organ-organ tubuh kita sangat senang menghadapi puasa. Lambung, usus, ginjal, liver, kulit adalah 5 organ yang paling senang menghadapi puasa setelah mereka diporsir tiada henti di bulan-bulan sebelumnya.
  • Jangan tinggalkan sahur. Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Romadhan yang sangat disarankan, dalam sebuah Hadist disebutkan bahwa “Bersabda Rasulullah SAW: “Sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah yang besar”. Kenapa sahur penting bagi kita yang menjalankan puasa?. Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan berserat dan berprotein tinggi, tapi hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis.
  • Hindari minuman kopi pada saat sahur karena kopi akan membuat kita lebih cepat mengalami dehidrasi atau kehausan.
  • Mengawali buka puasa dengan kurma dan air madu. Hal ini dapat memulihkan kadar gula darah dengan cepat. Hindari makanan berat seperti nasi pada waktu berbuka, namun laksanakan sholat Maghrib terlebih dahulu baru makan.
  • Hindari berbuka dengan minuman dingin atau es, karena akan menyebabkan sirkulasi darah tidak optimal.
  • Kunyah makanan dengan baik agar kerja pencernaan menjadi ringan. Satu suap 33 kali kunyah.
  • Kurangi konsumsi makanan berlemak, makanan yang diawetkan, penyedap rasa, minuman bersoda dan bumbu berbau tajam (cuka, cabe dan asam).
  • Pada malam hari usahakan juga untuk banyak minum air putih atau air madu untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah dehidrasi.
  • Jangan tinggalkan olahraga. Menjalankan puasa bukan berarti berhenti total berolahraga. Justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih juga merupakan aktifitas yang dapat menjaga kebugaran.
  • Tidur yang cukup akan membuat badan selalu fit saat melaksanakan puasa esok hari.
  • Kurangi merokok selama bulan Ramadhan bagi yang perokok agar kondisi stamina tubuh tetap terjaga.
  • Kendalikan emosi. Rasulullah bersabda bahwa puasa itu bukan hanya menahan lapar dan dahaga tetapi juga menahan nafsu. Dengan kata lain tujuan puasa adalah memanajemen emosi, belajar bersabar dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Secara psikologis ini mempengaruhi mental-spiritual kita, dengan mengendalian emosi membuat jiwa kita tumbuh lebih sehat, dan merasakan kedekatan dengan Allah membuat hati kita damai.
  • Selalu berpikir positif akan menjaga kesempurnaan puasa dan metabolisme tubuh kita.
Dengan segala kesadaran bahwa tips-tips diatas adalah sebagian kecil yang mungkin bisa sobat semua terapkan tentunya untuk melancarkan ibadah puasa Ramadhan kita. Akhir kata saya beserta semua keluarga saya mengatakan " SELAMAT MENYAMBUT HADIRNYA BULAN RAMADHAN 1431 H" Mohon Maaf atas segala kehilafan dan kesalahan saya pribadi khususnya ada kata-kata disebagian artikel saya ada yang menyinggung perasaan sobat semua, sekali mohon maaf dan selamat menunaikan Ibadah Shaum Bulan Suci Ramadhan....

Luthfi Fuadi & Keluarga

PUASA PARA NABI TERDAHULU....

Oleh karena Rasulullah SAW sebagai nabi akhir zaman, maka perintah melaksanakan ibadah puasa zaman Rasulullah SAW jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan puasa zaman nabi-nabi sebelumnya. Oleh sebab itu, pada zaman modern sekarang ini tidak ada orang yang kesulitan menjalani ibadah puasa. Ibadah puasa sebenarnya sudah ada sejak zaman nabi Adam. Hanya saja, di antara beberapa puasa itu ada yang bertahan diamalkan lebih dari satu nabi, tapi ada pula yang berbeda dan dikhususkan pada satu nabi. Puasa menjadi bentuk ibadah dan penghambaan kepada Allah SWT seperti yang tertulis dalam kitab Taurat, Zabur dan Injil.

PUASA DAUD
Perintah puasa yang paling populer hinga sekarang ini adalah puasa Nabi Daud as. Puasa ini tergolong istimewa karena Nabi daud tidak hanya seorang prajurit, tetapi juga raja dan ahli perang terkemuka. Nabi Daud dikenal sebagai nabi yang berhasil mengalahkan musuh yang jauh lebih besar, yaitu Goliath.
Pelaksanaan ibadah puasa nabi Daud juga tergolong aneh bila dibandingkan dengan puasa nabi-nabi lainnya. Puasa nabi Daud dilaksanakan sehari puasa, sehari tidak. Bahkan, puasa Nabi Daud ini ternyata berlangsung hingga nabi Sulaiman, putranya dan nabi sesudahnya. Tidak hanya itu saja, pelaksanaan ibadah puasa itu disebutkan dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim as. Seperti diketahui, salah satu mukjizat beliau adalah kebal dari kobaran api ketika dibakar oleh raja Namrudz yang kejam.
Sepeninggal Nabi Daud, pelaksanaan puasa tersebut tidak lenyap begitu saja. Bahkan, hingga sekarang ini umat Nabi Muhammad SAW juga banyak yang menjalankan puasa Daud selain puasa Senin-Kamis.

PUASA MUSA
Perintah melaksanakan puasa bagi umat Nabi Musa merupakan rentetan dari kewajiban puasa yang diwajibkan pada umat Nabi Muhammad SAW, seperti dalam Q.S Al-Baqarah:183.
Puasa yang dijalankan oleh Nabi Musa beserta umatnya jauh lebih berat dari pada puasa nabi Muhammad SAW. Mereka diwajibkan berpuasa selama 40 hari 40 malam. Dalam Kitab Perjanjian Lama, puasa Nabi Musa merupakan cikal bakal puasa bagi umat Nabi Isa karena jenis puasanya juga sama. Bahkan, Nabi Musa berpuasa di Gunung Sinai ketika mendapatkan perintah ALLAH SWT.
Masalah puasa nabi Musa ini tercantum dalam Kitab Perjanjian Lama (Keluaran 34: 29): "Musa berada di sana bersama-sama dengan Tuhan 40 hari 40 malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air dan ia menuliskan pada loh itu segala perktaan perjanjian, yakni kesepuluh firman". Hal ini kemudian yang dikenal sebagai 10 Firman Tuhan.
Setelah melakukan puasa selama itu, Musa mengalami perubahan yang sangat dahsyat. dari wajahnya keluar cahaya yang menakjubkan bagi setiap orang yang memandangnya. Hal ini tertulis dalam Perjanjian Lama (Keluaran 34:30). Ketika Musa turun dari Gunung Sinai, ia tidak tahu bahwa kulit mukanya bercahaya karena ia berbicara dengan Allah SWT.
Ada pula puasa yang dianjurkan pada Musa, yaitu berpantang tidak boleh melakukan sesuatu. Termaktub dalam Perjanjian Lama (keluaran: 34:14) bahwa Musa diharuskan memelihara Hari Raya Roti Tidak Beragi. Dengan ketentuan, selama 7 hari lamanya, Musa tidak boleh makan roti yang beragi. Hal itu ditetapkan dalam Bulan Abid, sebagai peringatan Musa dan kaumnya keluar dari Mesir atas kejaran Raja Fir'aun.
Jika kita meneliti kitab Perjanjian Lama, antara bahasa orang Yahudi, Aramaik, Arab dan Ethiopia ternyata menggunakan kata yang sama, yaitu Shaum (menahan nafsu). Kata ini berarti menghentikan aktivitas makan, minum, dan nafsu sekaligus menandai ungkapan penyesalan atas doa yang diperbuatnya. Oleh karena terjadi penyimpangan ajaran-ajaran yang sudah tidak sesuai dengan Kitab Perjanjian Lama, akhirnya tradisi puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi terdahulu sekarang ini sudah jauh berubah.

Rahasia Puasa Menurut Ibnu ‘Arabi*

Dalam al-Futuhat al-Makkiyyah Bab 71 “Tentang Rahasia Puasa”, Ibnu ‘Arabi mendedah rahasia-rahasia yang terkandung dalam puasa. Sebelumnya, Syekh al-Akbar menuliskan beberapa bait puisi tetapi dalam tulisan ini, puisi-puisinya tidak kami sertakan mengingat ruang yang terbatas.

Puasa adalah Pencegahan dan Peninggian

Semoga Allah menolong Anda! Ketahuilah, bahwa puasa (shawm) adalah pencegahan dan pengangkatan. Orang mengatakan, “Siang telah mencapai ketinggian penuhnya (shama)” ketika ia sudah mencapai titik tertingginya. (Penyair) Imru’l-Qays berkata:

Ketika siang mencapai ketinggiannya (shama) dan panasnya demikian kuat, Yaitu, siang mencapai keluasannya yang terpenuh. Itu disebabkan puasa mempunyai suatu derajat yang lebih tinggi dibandingkan semua amal ibadah lain yang disebut ”puasa” (shawm). Allah meninggikannya dengan penolakan bahwa ia seperti amal ibadah lain sebagaimana akan kita bahas. Ia menolak kepemilikannya kepada hamba-hamba-Nya meski mereka menyembah-Nya dengannya [puasa] itu dan menisbatkan puasa kepada Diri-Nya. Bagian afirmasinya adalah bahwa Dia memberi pahala kepada orang yang digambarkan olehnya dengan tangan-Nya meskipun Dia menghubungkan puasa kepada Diri-Nya ketika Dia menyatakan bahwa ia [puasa] tidak seperti [ibadah] yang lain itu.

Berpuasa adalah Tiada-Tindakan, Bukan Tindakan

Pada kenyataannya, puasa adalah tiada-tindakan, bukan tindakan. Penafian keserupaan adalah sifat negatif. Karena itu, hubungan antara puasa dan Allah diperkuat. Allah Yang Mahakuasa berkata tentang Diri-Nya, Laytsa kamitslihî syai’un (Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia) (QS asy-Syûrâ: 11). Ia menolak bahwa ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan, dengan demikian, tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dengan bukti-bukti logis dan dengan Syari’ah. An-Nasa’i meriwayatkan bahwa Abu Umamah berkata, ”Aku datang ke Rasulullah saw dan berkata, ”Berikan kepadaku sesuatu yang saya dapat mengambilnya Anda.” Ia berkata, ”Anda harus puasa. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupainya.” Ia menolak bahwa ia seperti amal ibadah lain yang ditentukan bagi hamba-hamba Allah.

Siapa pun yang mengetahui bahwa ia merupakan sifat negatif—karena ia mengandung penundaan berbagai hal yang melanggarnya—mengetahui secara mutlak bahwa tidak ada sesuatu yang menyerupainya (puasa) karena ia tidak memiliki sumber yang digambarkan dengan eksistensi yang dipahami. Inilah alasan kenapa Allah berkata, “Puasa adalah milik-Ku.” Senyatanya, ia bukan ibadah ataupun tindakan. Diperbolehkan untuk menerapkan nama ”tindakan” (action) kepadanya, seperti halnya penggunaan ungkapan maujud (‘existent’) dapat diterapkan kepada Allah. Kita paham, itu dibolehkan sekalipun penisbatan wujud kepada Dia, yang eksistensinya sama dengan esensi-Nya, yang tidak sama penisbatan wujud kepada kita. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia.

Setiap perbuatan putra Adam adalah miliknya kecuali puasa. Ia milik Allah.

Kutipan Hadis Profetik

Muslim meriwatkan di dalam Shahih-nya bahwa Abu Hurairah melaporkan dari Rasulullah bahwa Allah berfirman, ”Setiap perbuatan putra Adam miliknya kecuali puasa. Itu adalah milik-Ku, dan Aku membayarnya kembali untuk itu. Puasa adalah perisai (penjagaan). Ketika salah seorang dari kalian mempunyai satu hari puasa, maka seharusnya ia tidak berbicara cabul maupun keras; dan jika seseorang berusaha mengutuknya atau berkelahi dengannya, biarkan dia berkata, ’Saya sedang berpuasa.’ Demi Zat yang di tangan-Nya jiwa Muhammad, bau mulut orang yang berpuasa lebih sedap bagi Allah dibandingkan bau harum misik. Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan yang di dalamnya [ia] bergembira: ketika ia berbuka puasa, ia gembira; dan ketika ia bertemu Tuhannya, ia bergembira dalam puasanya.” (Muslim, 13: 163)

Kepuasan dari Orang yang Puasa Terletak pada Keterikatannya pada Tingkatan Penafian Keserupaan

Ketahuilah, karena Nabi menolak bahwa ada sesuatu yang menyerupai puasa, seperti yang disebutkan dalam hadis dari an-Nasa’i, dan ”Allah tidak mempunyai sesuatu yang menyerupai-Nya”, orang yang puasa menemui Tuhannya digambarkan sebagai ”[orang] yang tidak mempunyai sesuatu yang menyerupainya”. Ia melihat-Nya dengannya [puasa], dan Dia adalah Yang Melihat sekaligus Yang Dilihat (the Seer-Seen). Inilah alasan mengapa Nabi saw berkata, “Ia gembira dalam puasanya” dan bukan “Ia gembira dalam menemui Tuhannya.” Kebahagiaan tidak menggembirakan pada dirinya sendirinya; ia dibuat untuk bergembira dengannya. Siapa saja yang mempunyai Allah sebagai penglihatannya ketika ia melihat dan merenungkan-Nya, [ia] hanya melihat dirinya dengan melihat-Nya.

Pelaku puasa bergembira karena mempunyai tingkatan penafian keserupaan. Ia gembira ketika berbuka puasa di dunia ini karena itu [buka puasa] memberi jiwa binatangnya haknya, karena pada hakikatnya [jiwa hewani] mencari makanan. Ketika seorang ’arif melihat bahwa jiwa binatangnya membutuhkan makanan dan melihat bahwa ia ada karena nutrisi yang diberikan kepadanyanya, maka ia memenuhi haknya yang telah Allah wajibkan kepadanya dan menempatkan kedudukan makhluk yang digambarkan sebagai hak. Ia memberi dengan tangan Allah sebagaimana Ia melihat Allah di dalam pertemuan dengan mata Allah. Inilah alasan mengapa ia gembira ketika berbuka puasa sebagaimana ia gembira dalam puasanya ketika ia berjumpa Tuhannya.

Puasa adalah Sifat Shamadiyyah dan al-Haqq adalah Tebusannya

Penjelasan dari apa yang dikandung dalam hadis ini:

Hamba digambarkan sebagai melakukan puasa dan berhak diberi nama “orang yang puasa” (shaim) oleh sifat ini. Setelah mengafirmasi puasanya, kemudian Allah mengeluarkannya [sifat itu] darinya dan menisbatkannya kepada Diri-Nya. Dia berfirman, ”Puasa adalah milik-Ku,” yakni, sifat ash-shamadiyyah. Ia adalah keterputusan dari makanan. ”Ia hanya milik-Ku, sekalipun Aku sudah menggambarkan kepadamu dengannya. Aku menggambarkan kepadamu dengan suatu kualifikasi keterputusan terbatas tertentu, bukan dengan keterputusan (tanzih) yang keagungan-Ku berhak atasnya. Aku berfirman, ’Aku menebusnya dengan itu.’” Allah menebus puasanya pelaku puasa ketika dialihkan kepada Tuhannya dan ia menemui-Nya dengan suatu sifat yang tidak seperti lainnya: yakni puasa, karena ”Zat yang tidak mempunyai sesuatu yang menyerupai-Nya” hanyalah [bisa] dilihat oleh orang yang tidak mempunyai sesuatu yang menyerupai-Nya. Hal ini seperti teks dari Abu Thalib al-Makki, salah seorang guru para ahli dzawq. ”Balasannya, ialah pada siapa diketemukan (barang yang hilang) dalam karungnya, maka dia sendirilah balasannya (tebusannya) (QS Yusuf: 75) Itulah sesuatu yang diwajibkan oleh ayat ini dalam keadaan ini.

Perbedaan antara Penafian Keserupaan dari Allah dan dari Puasa

Lalu beliau [Nabi saw] berkata, ”Puasa adalah perisai [penjagaan],” dan [ini] adalah perisai sebagaimana Dia berfirman, Bertakwalah kepada Allah (QS al-Baqarah: 194), yaitu menjadikan-Nya sebagai suatu perisai dan [ia] juga menjadi perisai bagi-Nya. Dia menempatkan puasa di dalam posisi-Nya ketika bertindak sebagai perisai. ”Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia”, dan puasa tidak memiliki keserupaan di antara amal ibadah lainnya. Siapa pun tidak mengatakan bahwa tidak ada sesuatu yang menyerupai puasa. Sesuatu itu adalah masalah keabadian atau eksistensi. Puasa adalah tidak-berbuat (non-action). Ia adalah intelijibel non-maujud dan sifat negatif. Puasa tidak mempunyai keserupaan. Ini adalah perbedaan antara sifat Allah di dalam peniadaan persamaan dan cara yang puasa dijelaskan olehnya.

Pelaku Puasa Dilarang Berbuat Cabul, Berteriak, dan Bertengkar

Kemudian, Pemberi-hukum [Allah] menempatkan larangan-larangan pada pelaku puasa. Larangan itu adalah tidak-berbuat dan sifat negatif. Dia berfirman, “maka ia semestinya tidak berbicara cabul maupun berteriak.” Dia tidak memerintahkan kepadanya suatu perbuatan, tetapi melarang itu ia digambarkan oleh tindakan-tindakan tertentu. Puasa adalah tidak-berbuat, sehingga hubungan antara puasa dan apa yang Dia larang kepada pelaku puasa adalah sah. Kemudian Dia memerintahkan agar ia [pelaku puasa] berkata kepada orang yang mencelanya atau bertengkar dengannya, ”Saya sedang berpuasa,” yaitu, saya sedang meninggalkan perbuatan yang sedang Anda lakukan ini, suka bertengkar atau pengecam, kepada saya. Atas perintah Tuhannya, ia memutuskan dirinya dari perbuatan ini. Ia melaporkan bahwa ia tidak berbuat, yaitu, ia tidak mempunyai sifat melaknat atau berjuang bagi yang mengecam dan memeranginya.

Bau Mulut Pelaku Puasa Di Sisi Allah

Lalu ia [Nabi] bersumpah, “Demi Zat yang memegang jiwa Muhammad di tangan-Nya, napas busuk dari pelaku puasa…” Ini adalah bau mulut yang busuk dari pelaku puasa yang hanya ada melalui pernapasan. Ia menghembuskan kata-kata baik yang dengannya ia diperintahkan. Kata-kata ini adalah: “Aku sedang berpuasa.” Kata-kata ini dan setiap napas dari pelaku puasa adalah ”lebih sedap di hari Kebangkitan,” hari ketika orang-orang dihidupkan kembali untuk Tuhan semesta alam, ”di sisi Allah.” Ia menggunakan nama [Allah] yang menggabungkan semua Nama [Allah] dan ia menggunakan nama yang tidak ada sesuatu pun yag menyerupainya karena hanya Allah yang dinamai oleh nama ini. Ini selaras dengan puasa itu sendiri yang tidak ada sesuatu pun menyerupainya.

Ia berkata, “lebih sedap dibanding bau harum misik.” Bau misik (bau harum dari zat kelenjar rusa jantan) adalah satu keadaan eksistensial yang dicandra oleh bau. Orang yang mempunyai struktur yang seimbang menikmatinyanya. Bau harum dari napas yang busuk dianggap lebih semerbak di sisi Allah dibandingkan dengan misik, karena penyifatan persepsi bau harum kepada Allah tidak menyerupai persepsi bau harum kepada pencium. Kita menemukannya tidak sedap, sementara di sisi-Nya napas ini lebih mulia ketimbang bau harum misik. Ini merupakan ruh yang digambarkan yang tidak ada sesuatupun menyerupainya sebagaimana Ia menggambarkannya. Bau harum ini [puasa] tidak seperti bau harum itu [puasa]. Bau harum pelaku puasa datang dari respirasi atau hembusan napas. Bau harum misik tidak muncul dari respirasi misik.

Ibnu ‘Arabi dengan Musa ibn Muhammad al-Qabbab di Menara Masjidil Haram Makkah

Sesuatu yang seperti ini terjadi ini kepadaku. Aku sedang bersama Musa ibn Muhammad al-Qabbab di menara Masjidil Haram Makkah di pintu Hazawwara. Saat itu, azan sedang dikumandangkan. Ia mempunyai beberapa makanan yang berbau sangat kuat yang tercium oleh setiap orang. Aku mendengar dalam sebuah hadis Nabi, bahwa para malaikat merasa tersinggung dengan bau menyengat yang datang dari anak-anak Adam. Maka itu, adalah terlarang mendekati mesjid-mesjid dengan bau bawang putih, bawang perai, dan bawang bombay. Aku begadang dan memutuskan untuk menyuruh orang itu untuk memindahkan makanan itu dari mesjid demi para malaikat. Kemudian aku menyaksikan Allah Yang Mahakuasa dalam sebuah mimpi, yang di dalam mimpi itu, Dia berfirman kepadaku, ”Jangan katakan kepadanya tentang makanan itu. Baunya di sisi-Ku tidak seperti baunya di sisimu.” Pagi-pagi, ia datang kepada kami seperti biasanya. Aku berkata kepadanya apa yang telah tersingkap [kepadaku]. Ia menangis dan bersujud kepada Allah karena rasa syukur. Lalu ia berujar kepadaku, ”Guruku, kendati demikian, adab dengan syariah adalah lebih baik,” dan ia memindahkan makanan itu dari mesjid. Semoga Allah merahmatinya.

Hakikat Surgawi Berlawanan dengan Aroma-aroma Busuk

Struktur-struktur alamiah yang logis pada diri manusia dan malaikat bebas dari bau-bau busuk yang tidak sedap karena daya sengat yang mereka rasa sebagai akibat dari ketiadaan keselarasan. Aspek al-Haqq di dalam bau-bau yang busuk hanya bisa dirasakan oleh Allah dan siapa saja yang mempunyai disposisi untuk menerimanya di antara binatang dan manusia yang mempunyai sifat alamiah binatang itu. Ini bukan kasus di sisi malaikat. Inilah alasan kenapa ia berkata, ”di sisi Allah”. Sepanjang pelaku puasa adalah seorang manusia dengan struktur yang sempurna, ia tidak menyukai napas yang busuk dari perbuatan puasa pada dirinya dan orang lain.

Apakah setiap makhluk dengan struktur sempurna menyadari Tuhan mereka sebentar atau dalam penyaksian sehingga mereka secara mutlak merasa bau-bau busuk sebagai yang menyedapkan? Kami belum mendengar hal ini. Kami katakan ”secara mutlak” karena beberapa struktur tidak menyukai aroma misik dan bunga mawar, terutama struktur yang panas. Sesuatu yang didapati menyengat bukanlah menyenangkan untuk orang yang dengan struktur ini. Inilah alasan kenapa kami berkata ”secara mutlak” karena kebanyakan struktur-struktur menemukan misik, mawar dan semacamnya yang harumnya semerbak. [Ini] merupakan struktur jarang, yaitu, tidak biasa, yang menemukan bau-bau yang menyengat ini sebagai yang menyenangkan.

Aku tidak mengetahui apakah Allah telah mengaruniakan kepada siapa saja persepsi persamaan bau harum karena tidak ada bau busuk di sisi-Nya. Kami belum merasakan diri kami sendiri dan itu belum dipancarkan kepada kami bahwa siapa pun merasakan hal itu. Lebih dari itu, diriwayatkan bahwa manusia sempurna dan para malaikat menemukan bau-bau busuk yang menyengat ini. Hanya Allah yang merasakannya sebagai hal yang menyenangkan. Ini terpancar. Aku juga tidak tahu kasus apa di sisi binatang di luar manusia mengenai hal itu. Karena, Allah tidak menetapkanku dalam wujud seekor binatang selain manusia ketika Dia menetapkanku dalam bentuk-bentuk para malaikat-Nya. Kadang-kadang. Allah mengetahui yang terbaik.

Pintu Haus yang dengannya Pelaku Puasa Memasuki Surga

Berdasarkan pengertiannya, syari’ah telah mendedahkan berpuasa dengan kesempurnaan yang di atasnya tidak ada kesempurnaan. Ini disebabkan Allah memberinya suatu pintu khusus dengan nama khusus yang menuntut kesempurnaan. Ia disebut “pintu orang yang dahaga”. Pelaku puasa memasukinya. Pemuasan dahaga adalah suatu derajat tingkat kesempurnaan di dalam [perbuatan] minum. Setelah haus terpuaskan, peminum itu tidak menerima apa pun lagi untuk diminum. Setiap kali ia menerima, maka ia tidak terpuaskan, entah ini adalah negeri di tengah negeri golongan-golongan binatang ataukah bukan.

Muslim meriwayatkan, dari hadis Sahl ibn Sa’d bahwa Rasulullah berkata, ”Ada sebuah pintu di surga yang disebut ’Pintu Dahaga’. Para pelaku puasa memasukinya pada hari Kebangkitan. Tidak ada seorang pun kecuali mereka yang akan memasukinya. Dikatakan [kepada mereka], ’Di manakah para pelaku puasa?’ dan mereka akan memasukinya. Ketika yang terkakhir dari mereka sudah memasukinya, pintu itu akan terkunci dan tidak ada orang lain akan memasukinya.”

Sesuatu tidak disebutkan berkaitan dengan salah satu perbuatan ibadah yang wajib atau yang haram kecuali puasa. Dengan ’pintu dahaga’, Dia menjelaskan bahwa mereka memperoleh sifat kesempurnaan dalam perbuatan karena mereka digambarkan oleh sesuatu yang tidak memiliki keserupaan seperti yang telah kami katakan sebelumnya. Pada kenyataannya, siapa saja yang yang tidak memiliki keserupaan, adalah [orang] yang sempurna. Para pelaku puasa termasuk di antara para arif yang memasukinya di sini. Di sana mereka akan memasukinya dengan ilmu semua makhluk.[]

Sumber: amuli.wordpress

* Diterjemahkan dari Chapter 71: On The Secrets Of Fasting. Sumber: ourworld.compuserve.com/homepages/ABewley/fut71a.html.

Rabu, 11 Agustus 2010

3 BLOG SAYA YANG SIAP BERSAING DIDUNIA MAYA


BLOG TECHNOLOGY & DESIGN
ERY GRAFIKA:Blog ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan desain grafis,komputer,& tentunya tehnology terkini.

menyelidiki & memburu alien
MENYELIDIKI & MEMBURU ALIEN:Blog yang satu ini dibuat khusus untuk memuat hal-hal yang berkaitan dengan mahluk misterius angkasa/yang sering kita sebut alien/ufo.


surga game
TAMAN GAME:Blog ini diciptakan khusus buat para gamers sejati untuk mencari tentang game terbaru & tentunya cheat-cheat game yang sering dicari-cari para gamers sejati.


Misteri Makhluk Dasar Laut

Kisah-kisah tentang raksasa laut yang diceritakan oleh para pelaut tidak pernah dipandang dengan serius. Dua per tiga dunia ditutupi air. Ini adalah area yang luas untuk ditinggali dan juga tidak bisa dijangkau manusia. Tidak dipastikan apakah nanti laut akan memperlihatkan dirinya seperti akuarium kepada ilmuwan. Jika ini terjadi kita akan bisa melihat gua-gua laut ditinggali sesuatu seperti apa yang kita baca hanya di buku-buku fantastis. Tapi untuk sementara waktu ini, kita hanya bisa membuat perkiraan mengenai kehidupan laut sebenarnya berdasarkan sedikit bukti yang diperlihatkan oleh laut dari waktu ke waktu kepada kita.

April beberapa tahun lalu, cumi-cumi sepanjang 15 meter terdampar di Kanada; sebuah trailer dipakai untuk memindahkan moluska raksasa itu. Cumi-cumi ini dikirimkan ke pusat penelitian di mana para ahli mengukur tentakel dan menyimpulkan bahwa ini adalah moluska jenis baru yang belum dikenal oleh ilmu pengetahuan. Para ilmuwan menghabiskan jutaan dolar untuk menangkap atau paling tidak mengambil foto moluska raksasa yang tinggal di kedalaman laut. Tetapi, tidak ada hasil apa pun dari ekspedisi mahal ini. Tidak satu peneliti pun melihat raksasa cephalopoda hidup, hanya ada yang mati terdampar di pantai.

Pelaut beberapa kali menyatakan mereka melihat cumi-cumi raksasa hidup. Cerita ini dianggap seperti dongeng pelaut mabuk. Orang-orang tahu bahwa pelaut menceritakan cerita luar biasa bukan tentang moluska raksasa.

Pada 1955, sebuah koran Kanada mempublikasikan cerita misterius yang didapat dari pelaut. Sebuah kapal yang berlayar menambrak sesuatu yang aneh. Setelah berpisah jauh, benda itu terlihat seperti bukan ikan hiu busuk atau ubur-ubur raksasa mengambang di permukaan air. Ketika kapal mendekati benda itu, pelaut John Squires bersandar di papan untuk mengait benda itu.

Tetapi setelah pengait besi menyentuh benda seperti ubur-ubur itu, sebuah tentakel besar ke luar darinya. Pelaut itu ketakutan dan terjatuh di dek. John kaget dan wajahnya pucat pasi. Dua anggota awak kapal harus menolong dia ke kabin di mana dia menunggu sampai tiba di pelabuhan. Cerita ini muncul tidak jauh dari lokasi tempat moluska besar terdampar musim semi lalu. Pelaut itu sangat terpukul hingga Joh Squires tidak pernah melaut lagi sejak hari itu.

Apa yang diketahui orang tentang monster cephalopoda? Hampir tidak ada dan jika ada yang tahu, hanya tahu sedikit sekali. Cephalopoda besar hidup di kedalaman sekitar 2.000 meter. Mereka menghabiskan seluruh hidupnya berenang dan terus bergerak. Kita bisa memperkirakan ukuran cephalopoda besar melalui ukuran mata dari cumi-cumi besar yang disimpan di musium Amerika sekarang. Mata dari cumi ini berdiamater 40 sentimeter yang hampir sebesar bola basket. Mata ini diambil dari perut hiu besar yang dibunuh oleh pemburu hiu. Cumi adalah makanan favorit dari hiu besar. Biasanya mereka makan cumi yang lebih kecil 4-6 kg dan menelannya dalam kelompok, ketika hiu besar menunjukkan kekuatan mereka. Sebagian besar kasus, kata ilmuwan, hiu adalah pemenangnya dan memakan musuhnya.

Ada lagi satu misteri, baru-baru ini, peneliti Jepang melakukan eksperimen menarik di Teluk Suruga, tidak jauh dari Mariana Trench, tempat paling dalam di samudera dunia. Para peneliti meletakkan sebuah kontainer dengan umpan berbau di dasar teluk. Video kamera khusus ditempelkan di dinding kontainer, lalu peneliti tersebut memperhatikan monitor untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kontainer dan umpannya.

Bau dari umpan menarik sekelompok hiu yang tinggal di kedalaman laut. Kemudian peneliti melihat sesuatu yang luar biasa yang membuat mereka tidak bisa berkata-kata. Tiba-tiba hiu-hiu itu lari ke segala penjuru dan para peneliti melihat monster yang sangat besar di layar monitor mereka. Raksasa itu dengan gerak lambat menjauh dari kamera video di kedalaman 1,5 kilometer. Panjang Goliat laut itu lebih dari 60 meter. Tidak jelas raksasa itu apa.

Para peneliti gagal menjawab pertanyaan, hanya bisa menduga makhluk apakah itu. Mereka mengatakan itu mungkin hiu tidur, hiu paling besar. Sampai sekarang orang hanya tahu sedikit fakta tentang hiu ini. Mereka selama ini bersembunyi di kedalaman laut selama jutaan tahun. Orang-orang tidak pernah melihat hiu-hiu tidur hidup dan cumi raksasa. Hanya sekali, pada 1964, beberapa hiu tidur mati terdampar di Indonesia. Itu cuma hiu muda terlihat dari ukurannya yang hanya 26 meter.

Sekarang mari kita pergi ke Skotlandia, Danau Loch, rumah dari satu lagi monster misterius yang dipanggil orang Nessy. Ada sejumlah laporan mengatakan banyak orang melihat monster misterius. Setiap tahun media melaporkan banyak bukti dari saksi mata yang bertemu dengan warga sekitar. Perusahaan Skotlandia mempergunakan kesempatan untuk mencetak banyak uang dari hadiah aneh dari alam ini. Toko kecil dekat danau menjual bertumpuk cindera mata, buku panduan dan barang kerajinan tangan lainnya dengan gambar Nessy. Orang lokal mematok tarif yang sangat masuk akal untuk mengantar anda melalui rute tempat orang lain mengatakan pernah melihat monster itu.

Masih ada skeptisme yang mengatakan monster danau itu hanya imajinasi. Mereka meminta untuk menceritakan spesimen dari monster danau dan mengatakan paling tidak mereka ingin menyentuh mayatnya, setelah itu mereka baru mau percaya fenomena ini benar-benar ada.

Mari kita tinggalkan skeptisme ini. Di tahun 1966, seorang pilot Royal Air Force memberikan pernyataan bahwa monster laut itu ada. Mereka merekam sebuah kejadian dimana salah satu dari makhluk itu menyeberangi danau Loch. Ketika para ahli mempelajari rekaman itu mereka menyimpulkan bahwa ini adalah makluk hidup. Ketika monster itu menyeberangi danau; gerakannya membentuk huruf “V” di permukaan danau. meskipun orang skeptis dan mengatakan ini hanya bongkahan kayu, yang mana pastinya bukan. Bongkah kayu tidak mengapung dalam kecepatan seperti ini.

Diduga bahwa monster Danau Loch adalah presiosaurus hidup. Tidak dipastikan apakah sekelompok presiosaurus hidup di danau dan menganggu para turis dari waktu ke waktu (atau mungkin para turis mengganggu makhluk ini?) Mungkin saja makhluk prasejarah ini bertahan hidup dalam jutaan tahun? Ini adalah hal yang mungkin karena kura-kura, buaya dan hiu hidup di era yang sama dengan presiosaurus dan masih bertahan hingga hari ini.

Misteri Manusia Kuda di Google Street View

Ini adalah sesuatu yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Aberdeen Skotlandia: yakni munculnya sosok ‘manusia kuda’.

‘Manusia kuda’ memang belum meresahkan masyarakat karena ia tidak mengganggu manusia. Hanya saja, manusia ‘berkepala’ kuda ini muncul di hasil jepretan kamera mobil Google Street View, yang tengah lewat sebuah jalan di Aberdeen.

Manusia kuda tertangkap kamera Google Street View di SkotlandiaSaat gambarnya diabadikan di pinggir jalan Hardgate, Aberdeen, si manusia kuda sedang menatap mobil Google Street View yang sedang keliling mengambil foto panorama di lokasi itu.

Selain berkepala kuda, ia mengenakan kaus lengan panjang berwarna ungu, bercelana jins hitam, dan kabarnya juga ‘memiliki’ ekor. Menurut Channel4.com, kabar keberadaan manusia kuda semakin merebak saat pengguna Twitter bernama Russel Moffat, memberitahukan kepada sekitar 460 followernya tentang munculnya manusia kuda di Google Street View.

Sejak itu, cerita tentang manusia kuda diliput oleh berbagai media internasional. Namun, hingga kini belum ada pengakuan dari seorangpun mengenai siapa manusia sebenarnya, yang berada di balik topeng kuda itu.

Namun, beberapa pembaca situs BBC banyak yang mengirimkan email dan memberikan keterangan kepada BBC bahwa mereka juga sempat bertemu dengan si manusia kuda.

Salah satunya, Stefan Kleen dari Jerman, yang mengatakan bahwa ia dan istrinya juga bertemu manusia kuda di sebuah festival di Jerman. pekan lalu. “Dia (kepala kuda) hanya berbicara dalam bahasa Inggris, sehingga kami kami tidak bicara banyak,” kata Kleen kepada BBC.

Pria bernama John Ainsworth juga merasa yakin bahwa itu adalah manusia kuda yang ia temui di daerah Norwich awal tahun ini, saat berjalan di taman Wensum Park. “Saya kira saya hanya berhalusinasi saat pertama melihatnya. Namun saya kemudian menyadari bahwa itu adalah kenyataan,” kata Ainsworth.

Namun, pembaca BBC lainnya tak begitu terkesan dengan kabar ini. Gareth Remblance mengatakan bahwa si manusia kuda hanya orang yang ingin menarik perhatian saja. “Horse boy bukanlah satu orang pribadi saja. Tapi dia adalah sebuah topeng murahan. Saya melihat contoh topeng seperti itu di Download Festival di Donington,” kata dia.

Kejadian aneh ini memang bukan yang pertama bagi google Street View. Sebelumnya, pada Februari lalu, foto di Google Street View Norwegia sempat memotret dua orang berpakaian selam lengkap dengan kacamat selam (snorkle) serta sepatu fin, tengah mengejar mobil Street View sambil mengacungkan tombak penangkap ikan.

Google Street sendiri adalah sebuah di fitur Google Maps dan Google Earth yang menyediakan foto-foto panorama yang diabadikan oleh mobil Street View di banyak jalan raya di seluruh dunia.

Keberadaan Street View sendiri sempat mengundang kontroversi baru-baru ini. Belakangan diketahui bahwa kendaraan Street View tak hanya mengabadikan foto, namun juga merekam aliran data internet yang ditransmisikan lewat jaringan WiFi terbuka, yang dilalui mobil Street View itu.

• VIVAnews

Asal Usul Kota Banjarmasin

Asal Usul Kota BanjarmasinPada zaman dahulu berdirilah sebuah kerajaan bernama Nagara Daha. Kerajaan itu didirikan Putri Kalungsu bersama putranya, Raden Sari Kaburangan alias Sekar Sungsang yang bergelar Panji Agung Maharaja Sari Kaburangan. Konon, Sekar Sungsang seorang penganut Syiwa. la mendirikan candi dan lingga terbesar di Kalimantan Selatan. Candi yang didirikan itu bernama Candi Laras. Pengganti Sekar Sungsang adalah Maharaja Sukarama. Pada masa pemerintahannya, pergolakan berlangsung terus-menerus. Walaupun Maharaja Sukarama mengamanatkan agar cucunya, Pangeran Samudera, kelak menggantikan tahta, Pangeran Mangkubumi-lah yang naik takhta.

Kerajaan tidak hentinya mengalami kekacauan karena perebutan kekuasaan. Konon, siapa pun menduduki takhta akan merasa tidak aman dari rongrongan. Pangeran Mangkubumi akhirnya terbunuh dalam suatu usaha perebutan kekuasaan. Sejak itu, Pangeran Tumenggung menjadi penguasa kerajaan.

Pewaris kerajaan yang sah, Pangeran Samudera, pasti tidak aman jika tetap tinggal dalam Lingkungan kerajaan. Atas bantuan patih Kerajaan Nagara Daha, Pangeran Samudera melarikan diri. Ia menyamar dan hidup di daerah sepi di sekitar muara Sungai Barito. Dari Muara Bahan, bandar utama Nagara Daha, mengikuti aliran sungai hingga ke muara Sungai Barito, terdapat kampung-kampung yang berbanjar-banjar atau berderet-deret melintasi tepi-tepi sungai. Kampung-kampung itu adalah Balandean, Sarapat, Muhur, Tamban, Kuin, Balitung, dan Banjar.

Di antara kampung-kampung itu, Banjar-lah yang paling bagus letaknya. Kampung Banjar dibentuk oleh lima aliran sungai yang muaranya bertemu di Sungai Kuin.

Karena letaknya yang bagus, kampung Banjar kemudian berkembang menjadi bandar, kota perdagangan yang ramai dikunjungi kapal-kapal dagang dari berbagai negeri. Bandar itu di bawah kekuasaan seorang patih yang biasa disebut Patih Masih. Bandar itu juga dikenal dengan nama Bandar Masih.

Patih Masih mengetahui bahwa Pangeran Samudera, pemegang hak atas Nagara Daha yang sah, ada di wilayahnya. Kemudian, ia mengajak Patih Balit, Patih Muhur, Patih Balitung, dan Patih Kuin untuk berunding. Mereka bersepakat mencari Pangeran Samudera di tempat persembunyiannya untuk dinobatkan menjadi raja, memenuhi wasiat Maharaja Sukarama.

Dengan diangkatnya Pangeran Samudera menjadi raja dan Bandar Masih sebagai pusat kerajaan sekaligus bandar perdagangan, semakin terdesaklah kedudukan Pangeran Tumenggung. Apalagi para patih tidak mengakuinya lagi sebagai raja yang sah. Mereka pun tidak rela menyerahkan upeti kepada Pangeran Tumenggung di Nagara Daha.

Pangeran Tumenggung tidak tinggal diam menghadapi keadaan itu. Tentara dan armada diturunkannya ke Sungai Barito sehingga terjadilah pertempuran besar-besaran. Peperangan berlanjut terus, belum ada kepastian pihak mana yang menang. Patih menyarankan kepada Pangeran Samudera agar minta bantuan ke Demak. Konon menurut Patih Masih, saat itu Demak menjadi penakluk kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa dan menjadi kerajaan terkuat setelah Majapahit.

Pangeran Samudera pun mengirim Patih Balit ke Demak. Demak setuju nnemberikan bantuan, asalkan Pangeran Samudera setuju dengan syarat yang mereka ajukan, yaitu mau memeluk agama Islam. Pangeran Samudera bersedia menerima syarat itu. Kemudian, sebuah armada besar pun pergi menyerang pusat Kerajaan Nagara Daha. Armada besar itu terdiri atas tentara Demak dan sekutunya dari seluruh Kalimantan, yang membantu Pangeran Samudera dan para patih pendukungnya. Kontak senjata pertama terjadi di Sangiang Gantung. Pangeran Tumenggung berhasil dipukul mundur dan bertahan di muara Sungai Amandit dan Alai. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Panji-panji Pangeran Samudera, Tatunggul Wulung Wanara Putih, semakin banyak berkibar di tempat-tempat taklukannya.

Hati Arya Terenggana, Patih Nagara Dipa, sedih melihat demikian banyak korban rakyat jelata dari kedua belah pihak. Ia mengusulkan kepada Pangeran Tumenggung suatu cara untuk mempercepat selesainya peperangan, yakni melalui perang tanding atau duel antara kedua raja yang bertikai. Cara itu diusulkan untuk menghindari semakin banyaknya korban di kedua belah pihak. Pihak yang kalah harus mengakui kedaulatan pihak yang menang. Usul Arya Terenggana ini diterima kedua belah pihak.

Pangeran Tumenggung dan Pangeran Samudera naik sebuah perahu yang disebut talangkasan. Perahu-perahu itu dikemudikan oleh panglima kedua, belah pihak. Kedua pangeran itu memakai pakaian perang serta membawa parang, sumpitan, keris, dan perisai atau telabang.

Pangeran Samudera Asal Mula Nama Kota BanjarmasinMereka saling berhadapan di Sungai Parit Basar. Pangeran Tumenggung dengan nafsu angkaranya ingin membunuh Pangeran Samudera. Sebaliknya, Pangeran Samudera tidak tega berkelahi melawan pamannya. Pangeran Samudera mempersilakan pamannya untuk membunuhnya. Ia rela mati di tangan orang tua yang pada dasarnya tetap diakui sebagai pamannya.

Akhirnya, luluh juga hati Pangeran Tumenggung. Kesadarannya muncul. la mampu menatap Pangeran Samudera bukan sebagai musuh, tetapi sebagai keponakannya yang di dalam tubuhnya mengalir darahnya sendiri. Pangeran Tumenggung melemparkan senjatanya. Kemudian, Pangeran Samudera dipeluk. Mereka bertangis-tangisan.

Dengan hati tulus, Pangeran Tumenggung menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Samudera. Artinya, Nagara Daha ada di tangan Pangeran Samudera. Akan tetapi, Pangeran Samudera bertekad menjadikan Bandar Masih atau Banjar Masih sebagai pusat pemerintahan sebab bandar itu lebih dekat dengan muara Sungai Barito yang telah berkembang menjadi kota perdagangan. Tidak hanya itu, rakyat Nagara Daha pun dibawa ke Bandar Masih atau Banjar Masih. Pangeran Tumenggung diberi daerah kekuasaan di Batang Alai dengan seribu orang penduduk sebagai rakyatnya. Nagara Daha pun menjadi daerah kosong.

Sebagai seorang raja yang beragama Islam, Pangeran Samudera mengubah namanya menjadi Sultan Suriansyah. Hari kemenangan Pangeran Samudera atau Sultan Suriansyah, 24 September 1526, dijadikan hari jadi kota Banjar Masih atau Bandar Masih.

Karena setiap kemarau landang (panjang) air menjadi masin (asin), lama-kelamaan nama Bandar Masih atau Banjar Masih menjadi Banjarmasin.

Akhirnya, Sultan Suriansyah pun meninggal. Makamnya sampai sekarang terpelihara dengan baik dan ramai dikunjungi orang. Letaknya di Kuin Utara, di pinggir Sungai Kuin, Kecamatan Banjar Utara, Kota Madya Daerah Tingkat II Banjarmasin.

Setiap tanggal 24 September Wali Kota Madya Banjarmasin dan para pejabat berziarah ke makam itu untuk memperingati kemenangan Sultan Suriansyah atas Pangeran Tumenggung. Sultan Suriansyah adalah sultan atau raja Banjar pertama yang beragama Islam.

Perjalanan Keheningan di Kaki Gunung Salak




Oleh:Putu Fajar Arcana

Sore sedang tumbuh ketika tiba-tiba kabut merayap dari lereng utara Gunung Salak. Kota Bogor dari ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut hanya sayup-sayup, seakan dengan sekali empas menghilang ditelan cakrawala. Dalam hitungan detik seluruh halaman Pura Parahyangan Agung Jagatkartha tertutup halimun. Sebelum akhirnya hujan turun dan membuka kembali lanskap agung di hadapan kami.

Di situlah waktu menjadi sangat relatif. Seolah dalam satu pandangan mata kami berhadapan dengan beberapa fenomena alam: kabut, hujan, dan cerah; gelap dan kekudusan; kesesatan dan kesadaran. Alam telah menyodorkan dirinya menjadi fenomena yang harus dibaca sebagai kegaiban. Ia telah memberi kesempatan kepada manusia untuk lahir dan hidup turun-temurun sejak jutaan tahun silam. Dan gunung adalah jantung kehidupan. Sejak masa-masa pertapaan sampai periode di mana rasionalitas begitu diagungkan, gunung selalu diidentifikasi sebagai keindahan dan keheningan.

Itu membuktikan posisinya tak pernah berubah dalam kacamata manusia. Orang-orang dari masa lalu seolah telah mewariskan pandangan bahwa pergi ke gunung ibarat perjalanan mencapai keheningan yang terdalam. Gunung telah menjadi semacam simbol pencapaian spiritualitas manusia dan alam. Kosmologi gunung bahkan dirumuskan dalam satu filosofi agung bernama giri-segara. Ketika cahaya menguapkan air laut menjadi awan mendung dan turun sebagai hujan, gunung telah menyimpannya sebagai energi kehidupan. Karena itu, laut dan gunung dalam rumusan yang amat klasik ditandai dengan lingga yoni, suatu pandangan tentang dualitas yang apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan kemakmuran.

Tidaklah aneh kalau kini dari kaki Gunung Salak seakan menebar getar-getar spiritual yang begitu kudus. Pada penghujung tahun 2005 telah diresmikan dua tempat suci di kawasan Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. Umat Hindu memiliki Pura Parahyangan Agung Jagatkartha, sedangkan umat Buddha meresmikan penggunaan Maha Vihara Saddharma. Vihara yang terletak pada ketinggian 590 meter di atas permukaan laut ini secara khusus menjadi pusat kegiatan spiritual umat Buddha dari sekte Niciren Syosyu Indonesia (NSI). Tak jauh dari situ di Desa Sukaluyu, 15 tahun lalu Bante Suballa Rattano Mahatera (69) telah mendirikan Vihara Saung Paramita sebagai pusat aktivitas spiritual agama Buddha dari Sangha Theravada.

Ismed Natsir, salah seorang anggota kelompok pengkaji teosofi di Bogor, mengatakan bahwa pemilihan gunung sebagai pusat kegiatan spiritual telah ada sejak dulu. Gunung, kata dia, adalah wilayah yang memberi kemungkinan bagi manusia mendapatkan keheningan sehingga leluasa melihat diri sendiri.

Toleransi spiritual

Seluruh tempat suci itu berdiri sebagai pusat-pusat kegiatan spiritual yang menyiapkan ruang seluas-luasnya bagi kemungkinan pendakian spiritual manusia dari berbagai agama. Agaknya ini bisa menjadi tanda bahwa satu tahapan baru telah dimulai dalam pencarian spiritual manusia: mereka tidak lagi mengandaikan toleransi sebagai hidup bertetangga dan saling menghargai semata, tetapi lebih dari itu toleransi telah menyusup ke relung spiritual.

Toleransi spiritual ini sebagaimana terjadi di Parahyangan Agung Jagatkartha, misalnya, sangat terbuka bagi siapa saja untuk melakukan meditasi. Harap dicatat, meditasi di sini pemaknaannya lebih dekat dengan pemujaan terhadap Sang Pencipta sebagai sumber energi yang memberi hidup. Di pura ini terdapat bangunan candi yang, baik oleh pengempon (pengelola) pura maupun masyarakat sekitar Desa Taman Sari, dipercaya sebagai istana dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, yang diyakini sebagai "cikal-bakal" komunitas Sunda. Candi yang berdampingan dengan bangunan padmasana (pemujaan Tuhan dalam Hindu) dimanfaatkan pula oleh umat berbagai agama untuk bermeditasi.

"Sering kali kami melakukan pemujaan bersama-sama dengan cara masing-masing. Semuanya sebagai tanda bakti terhadap Pencipta," ujar Wayan Surata, salah seorang yang mula-mula "menemukan" pemujaan di Gunung Salak itu. Meditasi tak hanya dilakukan oleh komunitas Sunda yang merasa memiliki kaitan "sejarah" dengan Kerajaan Pajajaran, tetapi juga oleh kelompok-kelompok meditasi yang mengkaji spiritualitas dengan jalan pengetahuan metafisika. Sebutlah kelompok teosofi, yang antara lain diikuti oleh Hadi Widjaja, Ismed Natsir, dan Sitawati Soejono. Kelompok yang bermarkas di Kota Bogor itu tidak hanya melakukan kajian-kajian secara lintas agama, tetapi juga bermeditasi di tempat-tempat di sekitar kaki Gunung Salak, di mana aura kebaikan memancar.

"Tujuan kami tetap kepada Yang Esa, yang kami akui sebagai sumber segala kehidupan ini," ujar Sitawati yang tinggal di kawasan Ciawi, Bogor, di tengah-tengah hutan pribadinya. Edi (40) asal Purwokerto yang sejak lama menjadi pengikut Bante Suballa Rattano Mahatera mengungkapkan, pada saat-saat tertentu Vihara Saung Paramita menyelenggarakan meditasi yang tidak memandang agama. Agama di situ bukan berarti diabaikan, apalagi ditiadakan, tetapi justru menjadi dasar bagi pendakian spiritual yang dipertajam lewat meditasi.

"Biasa di vihara ini diadakan meditasi yang para pesertanya dari berbagai agama," ujar Edi. Bukan pengikut Pada tataran toleransi hidup bertetangga dengan saling menghargai, kehadiran tempat suci Hindu dan Buddha di kaki Gunung Salak memiliki dasar pandangan serupa. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja mengungkapkan, kehadiran vihara seluas 1,5 hektar itu bukanlah untuk mencari pengikut. Keberadaan vihara itu, kata dia, untuk mewadahi isi (umat) yang telah ada sebelumnya. "Kami tidak bangun vihara terus mencari isinya, tetapi memberi wadah kepada isi. Kami tidak ingin mencari pengikut, tetapi memberi pelayanan," katanya.

Hal serupa dikemukakan oleh Wayan Surata. Pura yang luasnya hampir tiga hektar tersebut benar-benar dimaksudkan sebagai pemberi cahaya bagi peningkatan kualitas spiritual umat manusia. Oleh karena itu, meski berada dalam lingkungan umat Muslim, kehadiran tempat suci tidak pernah dianggap sebagai ancaman.

Iwan dan Mang Apud, misalnya, dua di antara puluhan warga Kampung Loak, Taman Sari, yang dipekerjakan di pura mengaku tidak pernah merasa eksistensi keberagamaan mereka terancam. Mang Apud bahkan belajar merangkai canangsari (persembahan berupa rangkaian janur dan bunga) dari warga Bali. "Saya sudah ikut orang Bali sejak tahun 1980-an, jadi biasa saja," kata Mang Apud soal kemampuannya merangkai canangsari.

Bahkan, para pengempon pura sepakat membangunkan tempat ibadah bagi umat Muslim yang ada di Kampung Loak. Sampai sekarang sebuah masjid berdiri agung di hulu pura, bagai dua saudara yang saling menjaga. Suhadi Sendjaja dan Bante Suballa Rattano Mahatera juga mengatakan, mereka selalu berkomunikasi secara intens dengan warga sekitar. Komunikasi bisa saja diterjemahkan sebagai bentuk-bentuk kepedulian terhadap berbagai kebutuhan warga, termasuk berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah keagamaan.

"Kami selalu bersosialisasi dengan warga sekitar sini," kata Bante Suballa Rattano Mahatera.

Jodoh

Gunung Salak memang bukan sekadar latar cerita yang memuat perjalanan para "spiritualis" di dalam mencari keheningan. Wayan Surata dan Suhadi Sendjaja mengaku telah berjodoh dengan kawasan di barat Kota Bogor itu. Surata, misalnya, mengaku pada awalnya membeli lahan di Kampung Loak, di mana pura kini berdiri, sebagai tanah kebun. "Saya sama sekali tidak menduga kalau di lahan itu kini berdiri pura," katanya.

Sementara Sendjaja telah mencari ke berbagai tempat sekitar Sukabumi dan Garut ketika berencana membangun vihara. "Ketika kami dapat lokasi yang sekarang ini, ya itu jodoh saja. Ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan karena daya ingat manusia terbatas. Sementara pengalaman hidup membentang sampai ke masa lalu, di kehidupan terdahulu," ujarnya.

Jodoh dalam pengertian ini tentu saja bukan peristiwa kebetulan belaka. Di kawasan yang membentang sekitar 13 kilometer dari ujung Jalan Tol Jagorawi itu memang penuh dengan aura spiritual. Sepanjang perjalanan dari Kota Bogor menuju Ciapus, Buniaga, Sukaluyu, dan Taman Sari, pusat-pusat aktivitas keagamaan seperti tumbuh subur. Dan seluruh aktivitas di situ telah memberi pelajaran berharga bahwa toleransi harus diselenggarakan pada tingkatan aktivitas tertinggi manusia: spiritualisme!

(Maria Hartiningsih/ Fx Puniman)

Source : Kompas

Manusia Kerdil Di Indonesia

INILAH.COM, Jakarta- Bukti baru menyarankan Hobbit atau manusia kerdil yang ditemukan di pulau terpencil di Indonesia adalah spesies manusia baru, bukan sekedar kurcaci.

FREE photo  hosting by Free Image Hosting, Image Sharing Made Easy, Foto Hosting  Gratis

Debat mengenai makhluk yang memiliki nama ilmiah Homo Floresiensis terus berlangsung sejak pertama kali ditemukan pada tahun 2003. Dengan tinggi badan yang hanya mencapai tiga kaki, makhluk tersebut hanya memiliki setengah ukuran otak manusia pada umumnya.
Banyak ilmuwan percaya bahwa makhluk tersebut bukan spesies yang terpisah. Namun dipercaya sebagai manusia periode awal yang terkena penyakit atau beradptasi terhadap kehidupan pulau 18 ribu tahun yang lalu.
Akan tetapi, penelitian menemukan tulang rahang dan tengkorak dari makhluk tersebut lebih kuat dari manusia. Hal ini memperkuat keberadaan mereka sebagai spesies yang terpisah dari manusia.
Peneliti juga menemukan jika mereka (hobbit) memiliki tulang panggul dan tulang kering yang lebih pendek. Keadaan fisik seperti itu membuat keraguan terhadap kemampuan mereka untuk bertahan di pulau, dan menampik teori kurcaci.
“Sangatlah sulit untuk percaya sebuah perubahan evolusi yang menuju ke arah pergerakan mundur,” kata Dr William Jungers dari Universitas Stony Brook, New York yang memimpin penelitian tersebut.
“Ini masuk akal jika spesies tersebut melakukan evolusi ulang terhadap tulang paha dan kakinya karena tungkai kaki belakang yang panjang akan meningkatkan cara berjalan.”
Peneliti tersebut juga berkeras jika hobbit bukan sebuah produk dari kesalahan medis yang disebut microcephaly.
“Usaha untuk menyangkal hobbit sebagai manusia patologi telah gagal membuktikan, karena diagnosa medis tentang sindrom kurcaci dan microcephaly tidak memiliki kesamaan dengan anatomi Homo Floresiensis,” kata Dr Karen Baab, salah satu penulis studi.
Penelitian ini diterbitkan di journal of Significance, majalah untuk Royal Statistical Society.[ito]

Kabuyutan Galunggung, Misteri yang belum terkuak

Oleh :
Hamdan Arfani
Keturunan ke-13 Batara Gunawisesa

Jika masyarakat Arabia mengenal Mekkah dan Yerusalem sebagai wilayah keramat, maka di tatar Sunda orang mengenal Galunggung sebagai sebuah kabuyutan. Di Mekkah terdapat 'maqom' (bekas petilasan) Ibrahim, maka di Galunggung terdapat 'sanghyang tapak Parahyangan' (bekas petilasan para leluhur awal). Seorang sesepuh bernama Aki Anang alias Raden Anang Daryan Jayadikusumah (1926 -- 2000), pemimpin kelompok kebatinan 'jati Sunda' yang juga keturunan Batara di Galunggung, pernah menuturkan berita turun-temurun kurang lebih sebagai berikut : Bahwasanya pada jaman yang telah lampau sekali, tatar Sunda adalah daerah perairan yang hanya terdapat satu daratan yang tidak terlalu luas (jaman air). Daerah tertinggi dari daratan itu adalah puncak dari sebuah gunung yang kini disebut Galunggung. Pada jaman itu puncak Galunggung adalah daratan tertinggi di tatar Sunda. Pada hari yang diberkahi, tibalah sebuah perahu besar yang memuat banyak sekali manusia dan hewan peliharaan. Sebagian orang-orang perahu itu turun dan tinggal menetap membangun komunitas manusia yang baru. Itulah nenek moyang manusia Sunda sekarang, dan menjadikan Galunggung sebagai sebuah kabuyutan atau 'sanghyang tapak Parahyangan'.

Galunggung sebagai sebuah kabuyutan nyata disebut dalam guratan naskah lontar yang temukan di Ciburuy, Garut, yakni sebuah naskah yang setelah diteliti merupakan naskah lontar tertua di Indonesia dengan kode Kropak 632. Kropak 632 ini diperkirakan dibuat pada tahun 1030-an masehi. Dalam naskah itu diberitakan bahwa Rakeyan Darmasiksa memberikan petuah kepada anak cucunya tentang pegangan hidup, dan bahwa kabuyutan di Galunggung harus dijaga dan dipertahankan agar tidak dikuasai oleh orang asing (Danasasmita, 2006). Pesan Sang Darmasiksa bahwa Galunggung jangan sampai dikuasai orang asing nampaknya mirip dengan larangan bagi kaum non muslim memasuki tanah al Haram di Makkah (tanah larangan di Mekkah, Arab Saudi). Mengapa kabuyutan perlu dijaga, tentulah karena kabuyutan adalah cikal dan simbol jatidiri. Rusaknya kabuyutan Galunggung berarti pudarnya jatidiri dan nilai-nilai asli yang khas dari masyarakat Sunda! Pesan Rakeyan Darmasiksa yang termuat dalam Kropak 632 dibukukan oleh Atja (1929--1991) dan Saleh Danasasmita (1933--1986) dengan judul 'Amanat Galunggung' (diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Musium Jawa Barat).

Wibawa Galunggung sebagai sebuah kabuyutan, nampak pula dari petikan 'Babad Tanah Jawi ' dan 'Carita Parahyangan', bahwasanya putra sulung Raja Galuh yang bernama Sempak Waja menjadi Batara (raja pandita) di Galunggung dengan gelar Batara Dangiang Guru, yang melantik raja-raja yang akan berkuasa. Kedudukan Batara di Galunggung yang amat tinggi didukung pula oleh penemuan naskah kuno lain dengan kode Kropak 406, yang isinya menerangkan kurang lebih sekitar tahun 1030-an, datanglah Darmasiksa (Sri Jayabupati) menghadap Batara keturunan Batara Dangiang Guru Sempak Waja, meminta wilayah yang kemudian diberi nama oleh Batara yang berkuasa itu sebagai 'tempat tinggal Sang Karma' (Saunggalah). Darmasiksa atau Sri Jayabupati menurut Carita Parahyangan adalah anak dari Sang Lumahing Winduraja. Sedangkan menurut naskah Pangeran Wangsakerta, Jayabupati adalah Raja Sunda ke-20 yang memerintah tahun 1030--1042 (Ekadjati, 2005).

Demikianlah Galunggung disebut sebagai kabuyutan, sebagai 'sanghyang tapak Parahyangan' yang sangat dikeramatkan dan dijaga oleh para 'raja pandita' (Batara) yang memiliki kekuasaan yang sangat tinggi di atas raja-raja biasa.

Kabuyutan-kabuyutan lain yang muncul terkemudian, yang merupakan 'turunan' dari kabuyutan Galunggung banyak tersebar di wilayah Jawa Barat, diantaranya Denuh, Ciburuy, Sumedang, Linggawangi, dan Panjalu. Seperti halnya di Galunggung, kabuyutan-kabuyutan ini pun dipimpin oleh raja pandita bergelar Batara.

PARA BATARA DI GALUNGGUNG

Membahas kabuyutan Galunggung tidak bisa lepas dari topik para Batara yang mendudukinya. Sejauh ini naskah-naskah kuno paling banyak menyebutkan nama 'Batara Dangiang Guru Sempak Waja' yang menjadi Batara di Galunggung. Batara-batara lain sesudahnya pun kadang disebut dengan menyertakan nama besar Dangiang Guru Sempak Waja, seperti halnya yang tertulis pada Kropak 406 di atas. Dari Prasasti yang ditemukan di Gegerhanjuang, Tasikmalaya, diketahui nama seorang Batara wanita. Mungkin Batara wanita satu-satunya, bernama Batari Hyang, yang pada tahun 1111 mengubah bentuk kebataraan menjadi kerajaan, yaitu Kerajaan Galunggung. Menurut versi lokal, diketahui setidaknya enam orang Batara yang memerintah setelah Batari Hyang tahun 1111, dan tidak diketahui jumlah Batara sebelum masanya. Para Batara penguasa Galunggung yang dikenal masyarakat lokal diantaranya Batari Hyang, Batara Sempakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, dan Batara Wastuhayu. Versi keluarga R. Anang Daryan Jayadikusumah menambahkan nama Batara Gunawisesa, juga disebutkan jumlah semua Batara yang pernah ada sejumlah 13 orang (lihat topik diskusi BATARA GALUNGGUNG kiriman Batara Gema).

Batara Gunawisesa adalah kakak sulung Batara Kuncung Putih. Adik-adik Batara Gunawisesa dari yang tertua hingga yang termuda adalah Wahyu Cakraningrat (makam di Curug Tujuh Galunggung), Ambu Sarigan (makam di Dinding Ari Galunggung), Ambu Hawuk alias Nyi Mas Garsih (makam di Dinding Ari Galunggung), dan Batara Kuncung Putih (makam di Kawah Galunggung).

Menindaklanjuti informasi dari prasasti Gegerhanjuang bahwasanya pada tahun 1111 masehi terjadi perubahan bentuk pemerintahan dari bentuk kebataraan menjadi kerajaan, tentulah menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaan kedua bentuk pemerintahan tersebut. Sejauh ini belum ada rujukan pustaka yang menerangkan hal itu.. Namun menurut hemat Penulis, barangkali bentuk kebataraan dapat dimisalkan dengan bentuk kepausan katolik sekarang ini yang berkedudukan di Roma. Italia, yakni pemerintahan setingkat negara (bahkan lebih dari itu) yang hanya mengurusi keruhanian masyarakat. Kemudian barulah pada tahun 1111 masehi, yakni pada jaman Batari Hyang, Batara tidak hanya mengurusi masalah ruhani masyarakat, namun juga masalah kompleks sehari-hari seperti kesejahteraan rakyat, politik, budaya, dan lain-lain. Dengan demikian, bertambahlah fungsi Batara sejak saat itu, meminjam istilah Islam, yakni sebagai 'ulama' (tokoh ruhani) sekaligus 'umaro' (tokoh birokrat pemerintahan).

JATI SUNDA SEBAGAI ‘AGAMA’ PARA BATARA

Kini muncul sebuah pertanyaan baru. Sebagai tokoh ruhani, apakah 'agama' para Batara ? Menilik berdasar istilah, 'batara' tentulah kental dengan ke-Hinduan yang dibawa dari India. Bisa jadi para Batara di Galunggung beragama Hindu adanya. Tapi bisa jadi pula tidak, meski segala istilah meminjam unsur ke-Hinduan. Danasasmita (2006) dalam tulisannya berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' memberikan informasi yang disepakati oleh Penulis, bahwa agama orang Pajajaran (Sunda, Parahyangan) mengandung tiga unsur utama, yakni 'Hinduisme', 'Budhisme', dan 'Jati Sunda' dengan pemuliaan para leluhur. Dari ketiga unsur tersebut, ternyata 'Jati Sunda' yang paling mendominasi.

Merujuk pada pendapat Saleh Danasasmita (2006) pada tulisan berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' dan 'Hubungan Sri Jayabupati dengan Prasasti Geger Hanjuang, Penulis akan mengulas tentang alam spiritual masyarakat Sunda kuno, terutama para Batara di Galunggung :

Berdasar istilah-istilah dan nama-nama yang terdapat pada prasasti dan naskah kuno lainnya, para ahli berpendapat bahwa agama yang berkembang di tatar Sunda adalah Hindu. Namun setelah diteliti, apabila Hindu yang dianut, maka Hindu orang Sunda berbeda dengan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hindu di tatar Sunda tidak mengenal kasta, yang ada hanyalah feodalisme biasa. Agama Hindu yang agak cocok dengan profil spiritual di tatar Sunda adalah Hindu Tantrayana, yakni perpaduan Hindu dan Budha, namun lebih mengarah ke Budha. Hal ini didukung oleh penemuan "Batu Nyantra" di Tapos, Bogor, pada tahun 1979, yang pada bagian atasnya terdapat goresan serupa gajah, dimana gajah adalah simbol aliran Tantrayana yang lebih mengarah ke Budhiisme. Gambar gajah terdapat pula pada prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di Kampung Muara, Cibungbulang, Bogor. Dengan demikian, Budhisme lebih dominan daripada Hinduisme dalam pengertian 'Siwaisme' pada masyarakat tatar Sunda kala itu.

Meminjam ungkapan Danasasmita, meninjau sejarah keagamaan di India, sebenarnya Budhisme dapat disebut sebagai salah satu aliran dalam agama Hindu. Sedangkan, agama Budha sendiri pada dasarnya lebih cenderung merupakan filsafat daripada agama. Ajaran agama Budha pada asal muasalnya tidak mengenal ritual ibadat karena menurut pahamnya keberhasilan mencapai nirwana semata-mata bergantung pada kebenaran karma (perbuatan) belaka.

Apa yang membedakan Budhisme dengan Hinduisme ialah watak Budhisme yang kosmopolit, dapat dianut oleh mereka yang bukan Hindu. Hinduisme pada dasarnya bercorak Aryan, bercorak khas Hindu, kerena menurut doktrin yang mendasarinya, seorang Hindu dilahirkan dalam kasta. Agama Budha tidak mengenal sistem kasta. Agaknya nilai-nilai Budhisme inilah yang menjadi bagian 'irisan' dengan falsafah asli Sunda, yaitu 'Jati Sunda'. Menurut hemat Penulis, bukan Hinduisme atau Budhisme yang mendominasi alam spiritual orang Sunda, terutama para Batara di Galunggung. Hinduisme dan Budhisme hanya memperkaya khasanah spiritual dan bahasa. Logika sejarah mendukung pendapat Penulis, bahwa semenjak filtrasi besar-besaran ajaran Islam dari Cirebon dan Banten abad ke-16 di tatar Sunda, Hinduisme dan Budhisme begitu mudah sirna, sementara 'Jati Sunda' masih tetap ada dan hidup di hati masyarakat Sunda hingga detik ini. Jadi mana yang lebih berurat-berakar : Hinduisme - Budhisme atau 'Jati Sunda' ?

Ajaran 'Jati Sunda' mengajarkan keimanan kepada Tuhan Yang Satu, hidup sederhana (meurih), saling tolong menolong, bersahaja, dan 'kembali ke alam' atau 'back to nature', yakni bahwa alam dan manusia saling memberi sebab - akibat (Suganda, 2006). Ajaran 'Jati Sunda' ini masih nampak kental pada beberapa komunitas masyarakat di wilayah tatar Sunda, diantaranya masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya, Kampung Kuta di Ciamis, Kampung Dukuh dan Kampung Pulo di Garut, Kampung Urug di Bogor, Kampung Ciptarasa - Sirnarasa di Sukabumi, dan Kanekes di Banten. ‘Jati Sunda’, jika dianggap agama, maka agama ini mirip dengan agama Nabi Ibrahim as. Agama Ibrahim belum bernama Islam. Para ulama menyebut agama Ibrahim adalah agama Hanif, yakni agama ‘Jalan Lurus’.

Demikianlah, bahwa banyak istilah Kehinduan yang memperkaya khasanah bahasa di tatar Sunda, khususnya di kabuyutan Galunggung, yang faktanya tak terbantahkan. Begitu pula sumbangan ajaran Hinduisme dan Budhaisme yang memperkaya falsafah asli 'Jati Sunda'. 'Jati Sunda' agaknya sudah ada jauh sebelum Hinduisme - Budhisme dikenal di Galunggung.

'Jati Sunda' mungkinkah 'agama' yang dibawa para Parahyangan (leluhur awal) yang merapat di Galunggung pada jaman air seperti cerita yang ditutur oleh mendiang Aki Anang ? Benarkah cerita Aki Anang tentang hal ikhwal karuhun Sunda di Galunggung ? Kita semua masih menunggu jawaban ilmiah dari para ahli.

Kabuyutan Galunggung : masih misteri yang belum terpecahkan ...

TAMBAHAN :
SILSILAH AKI ANANG (R. ANANG DARYAN JAYADIKUSUMAH) KE BATARA DI GALUNGGUNG


R. Anang Daryan Jayadikusumah (Aki Anang) adalah putra dari R. Waspian Sacakusumah bin Altasan Sacakusumah dan R. Surkiah Wiarsih binti Suyatma Adiwijaya.

Adapun silsilah dari garis ayah adalah sebagai berikut : R. Anang Daryan Jayadikusumah bin Waspian Sacakusumah bin Altasan Sacakusumah bin Adijaya Sacakusumah bin Sunarya Sacakusumah bin Dalem Rana Yudakusumah bin Dalem Paringga Yudakusumah bin Dalem Singaparna. Dalem Singaparna menikah dengan Dewi Manasih binti Prabu Tajiwulung bin Susuhunan Alengga Galunggung bin Batara Gunawisesa.

Silsilah dari garis ibu sebagai berikut : Surkiah Wiarsih (Ibu) binti Suyatma Adiwijaya bin Karta Adiwijaya bin Arpan Adiwijaya. Arpan Adiwijaya memiliki Ibu bernama Ambu Lembok alias Dewi Arsih binti Dalem Pasarean bin Dalem Brajagalong bin Dalem Pakuluran bin Dalem Jamsu bin Dalem Heulang Mangkak bin Prabu Linggawestu bin Prabu Syech Jiwa Raga dst.




DAFTAR PUSTAKA

Suganda, Her. 2006. 'Kampung Naga Mempertahankan Tradisi'. Penerbit PT Kiblat Buku Utama. Bandung

Danasasmita, Saleh. 2006. 'Hubungan antara Sri Jayabupati dan Prasasti Gegerhanjuang' dalam 'Mencari Gerbang Pakuan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda' - Kumpulan makalah. Pusat Studi Sunda. Bandung

Danasismita, Saleh. 2006. Batu Nyantra dari Tapos' dalam 'Mencari Gerbang Pakuan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda' - Kumpulan makalah. Pusat Studi Sunda. Bandung

Ekadjati, Edi. 2005. 'Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta'. Pustaka Jaya. Jakarta

sumber http://hamdanarfani.blogspot.com